Anda di halaman 1dari 122

DERMATOMUSKULOSKELETAL

Infeksi Infeksi Infeksi


Virus Bakteri Jamur

Infeksi
Parasit IMS Psoriasis

Kelainan
kelenjar Lepra
Infeksi Virus
• VZV  biasanya usia anak2, lesi polimorfik (makula papula,
vesikel, krusta, teardrops) mulai muncul dari muka badan
 ekstremitas, bisa juga sentrifugal
• (rekuren) Herpes zoster  k.u nyeri, panas, vesikel
bergerombol unilateral sesuai dermatom. Pem : Tzank tes
dijumpai multinukleated giant cell atau sel datia berinti
banyak. Th/ Asiklovir 5x800 mg 7 hari atau valasiklovir 3x1000
mg 7 hari
• HSV-1  oral herpes simpleks, akut gingivostomatitis, k.u
nyeri, panas, vesikel bergerombol bilateral. Th/ Asiklovir
5x200mg atau Valasiklovir 2x500 mg
• HHV tipe 6,7.. Pitiriasis rosea, lesinya seperti pohon cemara terbalik
atau christmas tree, herald patch(lesi pertama atau lesi induk). Awalnya
di umbilicus nyebar ke punggung berupa makula eritem, batas tegas,
lonjong, mengikuti lipatan kulit, skuama halus di pinggirnya

• HPV  - veruca vulgaris (kutil) : papul/nodul/plak permukaannya


irregular. Nyeri -, berdarah –. Th/ keratolitik dengan asam salisilat,
kriosurgery, elektrosurgery, eksisi
- kondiloma akuminata (kutil kelamin): massa seperti bunga kol di
kelamin, bertangkai, berjonjot. Tes acetowhite: warts (6,11), ca cervix
(16,18)

• Pox virus  moluscum kontagiosum. Punya moluscum inclusion


bodies, lesi papul seperti kubah (dome shaped), umbilicated, delle. Jika
ditekan keluar seperti nasi, susunan linier.
Varicella (Chicken Pox)
• Ruam polimorfik (makula, papula, vesikel,
krusta)
• Lesi muncul dari wajah-badan-sampai seluruh
tubuh (kec.telapak tangan)---”dew drop on
rose petal”
• Terapi: asiklovir 5x800mg; valasiklovir
3x1.000mg
Herpes Zoster

• Penyakit yang disebabkan virus varicella zoster yang menyerang kulit


dan mukosa, merupakan reaktivasi setelah infeksi primer (varicella)
• Predileksi: daerah torakal, unilateral, bersifat dermatomal, unilateral
• Gejala:
1.Gejala prodromal sistemik (demam, pusing, malaise) & lokal
(myalgia, gatal, pegal)
2.Timbul eritema yang kemudian menjadi vesikel yang berkelompok
dengan dasar eritematosa & edema, kemudian menjadi pustul dan
krusta  Khas
3.Pembesaran KGB regional
Pengobatan & Komplikasi
• Terapi simptomatik  analgetik
• Antivirus, diberikan dalam 3 hari semenjak lesi muncul,
pilihan:
– Acilklovir 5x 800 mg
– Valasilklovir 3x 1000 mg
– Komplikasi
• Neuralgia pascaherpetik rasa nyeri yang timbul pada
daerah berkas herpes. allodynia dan hyperalgesia
obat  gabapentin 1,800 mg-2,400 mg Carbamazepin
• Sindrom ramsay hunt  gangguan nervus fasialis,
paralisis. Pengobatan: kortikosteorid (prednison 3x20 mg)
Dx Ruam khas Predileksi Usia Etiologi

Varicella Tear drop Wajah sekitar Anak/ Virus VZV


Polimorfik hidung, mulut remaja
sentrifugal dan pipi

Herpes Vesikel Sesuai Lansia, Reaktivasi VZV


zoster berkelompok dermatome imunosupre
sesuai dermatoma san
di atas dasar
eritema
Pitiriasis Rosea
• Dermatitis eritroskuamosa yang penyebabnya belum
diketahui. Diduga akibat infeksi virus (self-limiting disease)
• Bentuk klinis:
• Ptiriasis:skuama halus, dimulai dengan lesi inisial berbentuk
eritema berskuama halus (herald patch) di badan
• 4-10 hari kemudian disusul dengan lesi yang lebih kecil di
badan searah dengan costae/ tersusun sesuai lipatan kulit
(inverted christmas tree appearance)
• Pengobatan: simtomatik, bedak asam salisilat yg dibubuhi
memtol 1%
Verucca Vulgaris
• Etiologi: HPV
• Lesi: papulonodul hiperkeratosis
atau plak bersisik dengan
permukaan irregular
• Terapi
– Pilihan awal: keratolitik (asam
salisilat 10,20,40% tergantung
ukuran lesi)
– Lini kedua: cryosurgery,
electrosurgery, exicision
Kondiloma Akuminata
• Etiologi: HPV tipe 6, 11
16,18 Ca.
• Tes acetowhite
Moluskum Kontagiosum
• Penyakit yang disebabkan oleh virus
poks.
• Lesi: papul miliar, seperti kubah
(dome-shaped), umbilicated (delle).
Jika dipijat akan keluar massa yang
berwarna putih seperti nasi
(molluscum inclusion body).
• Penyakit ini berlokasi di muka, badan,
ekstremitas, pubis dan genital.
• Prinsip pengobatan: mengeluarkan
massa yang mengandung badan
moluskum, elektrokauterisasi atau
bedah beku.
• Herpes zoster: Penyakit yang disebabkan virus varicella
zoster yang menyerang kulit dan mukosa.E ritema yang
kemudian menjadi vesikel yang berkelompok dengan dasar
eritematosa .
• Condiloma akuminata:Vegetasi oleh human papilloma virus.
Vegetasi yang bertangkai dan berwarna kemerahan.
Permukaan berjonjot (papilomatosa)
• Varisela: Infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster. Erupsi
kulit berupa papul eritematosa yang dapat berubah menjadi
vesikel. Penyebaran sentrifugal dari badan ke muka dan
ekstremitas.
• Veruka Vulgaris: Hiperplasia epidermis akibat infeksi human
papiloma virus (common wart). Kutil bulat keabuan.
INFEKSI BAKTERI
PIODERMA
Pioderma
• Pioderma adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh
staphylococcus, streptococcus, atau oleh kedua-
duanya.
• Faktor predisposisi: higiene yang kurang, menurunnya
daya tahan tubuh, telah ada penyakit kulit yang lain.
• Pengobatan umum:
– Sistemik:penisilin G prokain 1.2 juta per hari, ampisilin 4x
500 mg, linkomisin 3x500mg, eritromisin 4x500 mg
– Topikal: salep antibiotik seperti basitrasin, neomisin atau
mupirosinA
Infeksi bakteri
Impetigo bulosa Impetigo krustosa Ektima
Khas Bula hipopion, nikolsky Krusta kuning seperti Krusta di atas ulkus
sign - madu superfisialis
Di Intertriginosa, pada Sekitar hidung Tungkai bawah
neonatus
Peny. S.Aureus S.Beta hemolitikus S.Beta hemolitikus
Th/ Ab topikal (mupirosin, basitrasin, kloramfenikol)
Komplik Post streptokokal glomerulonefritis
asi
Erisipelas Selulitis Flegmon
Khas Batas tegas Batas tidak tegas Tidak tegas +
supurasi
Di Superfisial (dermis) Dalam (subkutis) Subkutis – adiposa
Tungkai, wajah Tungkai Tungkai
Peny. S.Beta hemolitikus S.Aureus dan S.Beta S.Aureus dan S.
hemolitikus Beta hemolitikus
Th/ Gol.Penisilin 5 hari, kompres dingin, elevasi kaki + insisi drainase
Folikulitis Furunkel Karbunkel
Khas Radang folikel + daerah sekeliling + beberapa
rambut eritem folikel rambut
Pustul, tengah ada 1 matanya >1 matanya
rambut
Th/ Ab kloksasilin, Ab + kompres PK 1/5000 Ab + insisi
diklosasilin, drainase juka
amoxiclav, terjadi abses
eritromisin

Eritrasma  makula berbatas tegas. Penyebab


corynebacterium minutissimum. Khas: lampu wood  coral red
(merah bata) karena bakteri hasilkan porfirin. Th/ Ab eritromisin
Impetigo
Selulitis Flegmon
Erisipelas
• Subkutan (lebih • Selulitis dengan
• Superfisial batas
dalam) batas supurasi
jelas—merah terang
tidak tegas • Inflamasi akut difus
• GABHS
• S.aureus/ GABHS purulen di jaringan
• Wajah, tungkai
• Tungkai adiposa
Eritrasma
• Etiologi:
Corynebacterium
minutissimum
• Flexi area
• Wood’s Lamp: Coral
red
• Th: Eritromycin
Furunkel
• Furunkel adalah peradangan folikel rambut
dan sekitarnya
• Etiologi: staphylococcus aureus
• Gejala klinis: Nyeri, nodus eritematosa
berbentuk kerucut, di tengah terdapat pustul
• Pengobatan: antibiotik topikal
Jenis-jenis pioderma
• Ektima: ulkus superficial akibat infeksi Streptococcus B
hemolyticus, dengan krusta
• Erisipelas: Eritema merah cerah dengan batas tegas.
• Hidroadenitis: infeksi kelenjar apokrin oleh
Staphylococcus aureus. Usia akil balik , didahului
trauma (rambut ketiak digunting). Nodus yg dapat
melunak menjadi abses
• Abses multipel kelenjar keringat: infeksi kelenjar
keringat,berupa abses multipel tidak nyeri berbentuk
kubah
DERMATOFIKOSIS SUPERFISIAL
Infeksi Jamur
K.u gatal apalagi kalau berkeringat

• Pitiriasis versicolor (panu)  karena malassezia furfur, gambaran


makula hipo/hiperpigmentasi + skuama halus, finger nail sign

• Candidiasis  karena candida albicans, gambaran makula eritem


membasah, erosi, papul, lesi satelit, diarea fleksi, lipatan
(intertriginosa), skuama halus

• Tinea  karena dermatofita, gambaran papul, tepi aktif


keratinofilik, central healing, bentuk polisiklik, skuama kasar
Panu Candidiasis Tinea
KOH -Hifa pendek -pseudohifa -hifa panjang
10% -spora berkelompok -blastospora bersekat
(spaghetti n meatball) -arthrospora, ragi
(-)
Lampu Kuning keemasan - Gray patch:
wood Kuning kehijauan,
Black dots (-)
Th/ Selenium sulfida Nystatin Griseofulvin 0,5-1
Mikonazol, klotrimazol, gr 2x1, mikonazol,
ketokonazol, itrakonazol klotrimazol,
ketokonazol,
itrakonazol
Terapi PV
Dermatofitosis (Tinea)
Dx Ruam khas KOH Etiologi

Kandidiasis Lesi satelit Pseudohifa dan Candida albicans


papul blastosfore

Tinea Pinggir aktif, hifa Trichophyton


central Microsporum
healing Epidermophyton

Pitiriasis Bercak bentuk Spaghetti meat Malassezia


tidak teratur ball appearence furfur
INFEKSI KULIT AKIBAT PARASIT
Infeksi parasit
Skabies Pedikulosis Cutaneus larva migrans
Khas -gatal terutama malam2 -head louse, pubic -larva jalan2 di epidermis
-lesi papul kemerahan + louse -papul eritem serpiginosa atau
terowongan -pedikulosis corporis: linear
-menyerang manusia sky blue spot -saluran berkelok-kelok
secara berkelompok -makula, papul, erosi -a. Braziliense, n. Americanus
Th/ Permetrin 5%, gameksan Permetrin 1% Albendazole 1x400mg 3 hari
1% Etil klorida semprot
Ivermektin 2x6 mg
Skabies
• Penyakit kulit akibat imfestasi dan sensitisasi
Sarcoptes scabei
• Cara penularan: Kontak langsung (kulit
dengan kulit), kontak tak langsung (melalui
benda)
• Kelainan kulit terjadi tidak hanya disebabkan
oleh tungau, namun juga karena garukan.
Ditemukan papul, vesikel, urtika. Dengan
garukan akan timbul erosi, ekskoriasi, krusta
dan infeksi sekunder.
• Gejala klinis, 4 tanda kardinal:
– Pruritus nokturna: gatal pada malam hari yang
disebabkan karena aktivitas tungau lebih tinggi
pada suhu yg lembab dan panas
– Menyerang secara kelompok: pada satu keluarga.
Karena penyakit ini dapat menular melalui kontak
– Kanikulus: terowongan putih keabuan berbentuk
garis lurus atau berkelok. Pada ujung terowongan
dapat ditemukan papul atau vesikel.
– Menemukan tungau: dapat ditemukan satu atau
lebih stadium hidup tungau ini.
• Pengobatan:
– Belerang endap/ Sulfur presipitatum 4-20%  tidak
efektif terhadap stadium telur. Paling aman utk bayi
dan bumil.
1x malam, selama 3 hari berturut-turut.
– Emulsi benzil-benzoas 20-25%  efektif terhadap
semua stadium, diberikan setiap malam selama tiga
hari.
1x malam, selama 3 hari berturut-turut.
– Gameksan 1%  efektif terhadap semua stadium,
tidak dianjurkan pada anak < 6 thn dan wanita hamil
1x malam.
– Permetrin 5%  dihapus setelah pemberian selama 10
jam. Tidak dianjurkan pada bayi umur < 2 bulan.
1x malam, diulang 1 minggu kemudian
Pedikulosis
• Sky blue spot: makula kecil berwarna biru
Cutaneus Larva Migran
(Creeping’s Eruption)
• Larva Ancylostoma braziliensis
INFEKSI MENULAR SEKSUAL
(SEKRET/ DUH)
Infeksi Menular Seksual
• Duh tubuh uretra + disuria

Uretritis GO Non GO
(spesifik) (nonspesifik)
•Mukopurulen •Agak mukoid
•Diplokokus gram (-) •-
intrasel spt ginjal •Clamidia
atau biji kopi trachomatis
•Neisseria gonore •Azithromisin 1 gr
•Levofloxacin 500mg 1x, doksisiklin
1x, cefixim 400mg 1x 2x100mg 7 hari
Duh/ Sekret Uretra

Uretritis GO Uretritis Non-GO


INFEKSI MENULAR SEKSUAL
(ULKUS)
Herpes Genitalis

Ulkus Durum Ulkus Molle


(Sifilis) (Chancroid)
• Ulkus genital

Herpes genitalis Ulkus durum Ulkus mole


(sifilis) (chancroid)
• Ulkus keras, • Ulkus lunak,
tunggal, dasar multipel, dasar
bersih, tepi rata, kotor, tepi
• Vesikel, ulkus nyeri - bergaung tdk
kecil2
bergerombol, • Treponema rata, nyeri +
pallidum • Haemofilus
nyeri +
• HSV-2 • Benzatin-benzil ducreyi( Gram :
penisilin 2,4 juta batang berjejer
• Th/ Asiklovir IU, IM spt rel kereta api,
5x200mg 7 hari
• Test ikan)
serologis:VRDL, • Ciprofloxacin
TPHA 2x500mg 3 hari
Herpes Genitalis
• Etiologi: HSV 2
• Vesikel, ulkus dangkal kecil
berkelompok, nyeri
• Penunjang: Tzank test
Ulkus Durum (sifilis) Ulkus Molle
Etiologi: Trepanoma Etiologi: Haemophilus
pallidum ducreyi

Ulkus tunggal, bersih, tidak Ulkus multipel mudah


berdarah berdarah

Stadium SII dan S III


Ulkus durum (sifilis)
• Infeksi  treponema pallidum
• Stadium dini (menular)
– Stadium I (sifilis primer): papul lentikular yang
kemudian menjadi ulkus dinding tidak bergaung,
indolen, teraba indurasi, tidak ada radang akut (ulkus
durum) biasanya di genitalia eksterna. Dasar jaringan
granulasi dan bersih
– Stadium II (sifilis sekunder): 6-8 minggu sejak S I, dapat
menyerupai berbagai kelainan kulit (the great imitator),
dapat memberi kelainan pada mukosa, KGB, mata,
hepar, tulang, saraf. Kelainan biasanya tidak gatal,
sering disertai limfadenitis generalisata
– Sifilis laten dini: tidak ada gejala klinis,
tetapi infeksi masih aktif. Tes serologi
darah (VDRL, TPHA) positif
– Stadium rekuren: relaps dapat terjadi
berupa kelainan kulit mirip sifilis sekunder
– Stadium lanjut
Sifilis laten lanjut: biasanya tidak menular.
Masa laten bisa beberapa tahun bahkan
seumur hidup
– Sifilis tersier: kelainan yang khas untuk
tahap ini adalah diemukan guma, yakni
infiltrat sirkumsrip kronis, biasanya
melunak dan destruktif.
Ulkus Mole

• Penyebab: Hemophillus ducreyi


• Gejala klinis: masa inkubasi 7-14 hari, ulkus
multipel, papul yang pecah menjadi ulkus.
Ulkus: multipel, nyeri, lunak, tidak ada
indurasi, tepi tidak rata, bergaung, dasar kotor
(tertutup jaringan nekrotik dan granulasi)
• Gram: Bakteri batang berjejer seperti rel kereta
Pembesaran KGB Inguinal

• Limfogranuloma venerum sangat nyeri, ulkus (-), chlamidia


trachomatis, demam (+). Th/ Doksisiklin 2x100 mg 14 hari.
Frei tes (+)
• Chancroid sanagt nyeri, ulkus (+), hemofilus ducreyi,
demam (+). Th/ Ciproflixacin 2x500 mg 3 hari
• Duh Tubuh Vagina

Trikomoniasis BV Candidiasis
-nyeri vulva -Bau amis -gatal
-warna kuning kehijauan -Putih keabuan -putih kekuningan,
-bau busuk -bau amis menggumpal
-infeksi T.vaginalis -Perubahan pH: -kental spt keju, susu
-pH >4,5 peningkatan -imun turuncandida albicans
-cervix strawberry gardnella vaginalis -pH <4,5
appearance -pH.4,5 -KOH 10% pseudohifa
Preparat basah (NaCl): -clue cell (+) (bakteri blastospora
bakteri bentuk layang2, nempel di tepi sel) -ambil sekretsediaan basah
flagel + -amine tes/whiff tes
KOHamis

Metronidazol 2x500mg Metronidazol Nystatin 1x100.000 IU supp


Klotrimazol supp 2x500mg
Cerviciti •GO
s •Non-GO

Vaginitis
•Vaginosis Bakterialis
•Candidiasis
•Trikomoniasis
Vaginosis bakterial

• Etiologi Gardnerella vaginalis


• Gejala: duh tubuh ringan-sedang keabuan berbau tidak
enak (amis), bau lebih busuk setelah bersenggama
sehingga daerah menstruasi berbau abnormal, gatal dan
rasa terbakar, kemerahan dan edem pada vulva
• Pemeriksaan sediaan basah sekret: clue cell (epitel vagina
diliputi kokobasil sehingga batas sel tidak jelas, disebut clue
cell).
• Whiff/ Amin tes (+) bau amis bila sekret ditetesi larutan
KOH
• Pewarnaan gram ditemukan batang kecil negatif gram
Candidosis

• Penyakit jamur disebabkan oleh


spesies Candida, khususnya
candida albicans
• Candidosis dapat menyebabkan
vulvovaginitis, oral thrush,
kandidosis kutis. Peningkatan
risiko infeksi pada penyandang
diabetes.
• Gejala klinis: gatalpada daerah
vulva, eritem, ada fluor albus
(sekret kental keputihan
bergumpal seperti susu)
• Pemeriksaan langsung: Larutan KOH 10%
sel ragi, blastospora atau hifa semu.
• Terapi:
– Nystatin 1x100.000 IU intravaginal supp (7d)
Trichomonas vaginalis
• Infeksi Trichomonas vaginalis
• Gejala klinis:
– Pada wanita:
Sekret vagina seropurulen berwana kekuningan,
kuning-hijau, berbau tidak enak, berbusa
Dinding vagina kemerahan, terdapat abses yang
tampak sebagai granulasi berwarna merah
(strawberry appearance), dispareunia, perdarahan
pascakoitus, perdarahan intermenstrual
– Pada laki-laki: gambaran klinis lebih ringan, mirip
uretritis nongonore
• Pemeriksaan:
– Sediaan basah
– Pemeriksaan pewarnaan Giemsa
• Pengobatan:
– Topikal: cairan irigasi (H2O, asam laktat),
supositoria/gel trikomoniasudal
– Sistemik: metronidazol (2 g single dose atau 500
mg x 7 hari), tinidazol
Miliaria
• Retensi keringat akibat gangguan integritas kelenjar ekrin
Penatalaksanaan
• Modifikasi gaya hidup
– Memakai pakaian tipis & menyerap keringat
– Menghindari panas & kelembapan yang
berlebihan
– Menjaga kebersihan kulit
– Ventilasi yang baik
Hidradenitis Supurativa
• Kelainan kelenjar
apokrin
• Lesi tipikal: papul/
nodul/ abses/ fistula/
kontraktur dermis
(skar)
• Distribusi: aksila,
perineum
• Rekurensi
Klasifikasi Acne Vulgaris
Pilihan Antibiotik
ERITROSKUAMOSA
Psoriasis
• Hiperproliferasi keratinosit epidermis, skuama
berlapis, kasar

• Wax sign skuama digores jadi putih


• Kobhner phenomenon trauma jadi lesi serupa
• Auspitz sign skuama digores tinggal lapisan
dengan bintik2
• Penyakit inflamasi yang kompleks,
Psoriasis kronik, multifaktor, yang melibatkan
hiperproliferasi keratinosit epidermis
• Predileksi: area fleksor
• Lesi: skuama tebal, likenifikasi,
gambaran mica/ perak
Psoriasis sign
LEPRA
Lepra
• Penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh
Mycobacterium leprae
• Lesi kulit: terdapat berbagai jenis lesi kulit pada
lepra: makula, papul dengan pewarnaan
hipopigmentasi atau eritematosa
• Deformitas terjdi akibat langsung dari
granuloma yang merusak jaringan sekitarnya.
Gangguan anestesia dapat menyebabkan
deformitas
• Pemeriksaan penunjang
– Pemeriksaan bakterioskopik dengan pewarnaan
Ziehl Neelsen : dapat menghitung jumlah bakteri
– Pemeriksaan histopatologis, berasal dari jaringan
lesi lepra  ditemukan sel vrichow (histiosit
dengan M leprae di dalamnya)
– Pemeriksaan serologik: pemeriksaan antibodi
terhadap M. leprae
PAUCI BACILER MULTI BACILER
Jlh lesi 1-5 Jlh lesi >5
Tiddak simetris Lebih simetris
Hipoestesi jelas Hipoestesi kurang jelas
Melibatkan stau cabang saraf Banyak cabang saraf
Th/ Rifampicin + Dapsone Th/ Rifampicin + Dapsone +
Lamprene (clofazimin)
• Pengobatan leprae:
• DDS, Rifampisin, klofazimin.
• Yang tidak kalah penting adalah pencegahan
cacat. Pasien kusta memiliki risiko yang lebih
tinggi utk menderita kecacatan karena
gangguan sensorik dan kelemahan otot.
• Edukasi cara penggunaan sepatu, sarung
tangan, memeriksa jika ada luka dan
perawatan kulit.
ALERGI IMUNOLOGI
ERUPSI AKIBAT OBAT
Reaksi Hipersesitivitas
Urtikaria
• Reaksi vaskular pada kulit akibat bermacam-macam sebab.
• Edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan,
berwarna pucat dan kemerahan
• Etiologi: obat, makanan, gigitan serangga, inhalan
• Patogenesis urtikaria:
• Faktor fisik (panas. Dingin), inhalan, makanan) sel mast/basofil
histamin, serotonin  vasodilatasi dan permeabilitas meningkat 
urtikaria.
• Pengobatan:
– hindari penyebab, kortikosteroid (akut)
– Golongan antihistamin:
– Antihistamin H1 klasik efek samping sedatif, contoh: difenhidramin, siklizin,
Klofeniramid/ CTM.
– Antihistamin H1 nonklasiktidak menyebabkan sedasi. Contoh: loratadin, terfenadin
– Desensitisasi (pada urtikaria dingin, melakukan sensitisasi air pada suhu 10C, 2xsehari
selama 2-3minggu)
Exanthematous Drug Eruption
• Obat pencetus: Antibiotik, NSAID
• Reaksi hipersensitivitas tipe IV
• Erupsi makulopapular: eritematous tersebar
morbiliformis, simetris
• Predileksi: tungkai, lipat paha, lipat ketiak
• Farmakoterapi:
– Kortikosteroid sistemik: Prednison 3x10mg/ hari
– Antihistamin sistemik: Cetirizine 2x10mg/ hari, Loratadine
1x10mg/ hari
– Topikal: bedak salisilat 2% dan antipruritus (menthol 0,5-
1%)
Fixed Drug Eruption
• Reexposure obat lesi di tempat yang
sama
• Obat pencetus: Sulfonamid, Barbiturat,
Trimetropim, Analgetik
• Reaksi hipersensitivitas tipe II
• Lesi khas:
– Vesikel, bercak eritema
– Lesi target, bentuk bulat lonjong atau
numular, kadang disertai erosi
– Bercak hiperpigmentasi dengan
kemerahan di tepinya terutama pada
lesi berulang
• Terapi: antihistamin sistemik,
kortikosteroid topikal
Eritema multiformis
• Minor (80%): self-limited, berulang
• Major: lesi target dengan keterlibatan mukosa
berat dan ambaran sistemik
– Keterlibatan epidermis <10% TBSA
Erupsi alergi obat
Dx Ruam khas Predileksi KU
SJS Vesikel Kelainan kulit, sedang
bula selaput lendir,
mata
NET Epidermolisis generalisata buruk
generalisata
Eksanthema Bula yang jika Timbul di lokasi baik
fixtum kempes yang sama
meninggalkan
makula
hiperpigmentasi
Stevens-Johnson Syndrome
Toxic Epidermal Necrolysis
• Kelainan dermatologi yang sangat mengancam jiwa
karakteristik: eritema luas, nekrosis, dan bula yang
menyerang epidermis, membran mukosa,
menyebabkan pemgelupasan hingga sepsis dan/ atau
kematian
• >50% akibat reaksi obat
SJS vs TEN
KEGAWATDARURATAN KULIT LAIN
Pemphigus Vulgaris
• Penyakit autoimun pada kulit & membran mukosa bula
intraepidermal akibat akantolisis dan disertai adanya sirkulasi
IgG terhadap permukaan sel keratosit
• Nikolsky sign (+)
• Pemeriksaan histopatologik & imunofluoresensi
Pemfigoid Bullosa
• Karakteristik: bula tegang
• Autoimun AutoAb berikatan dengan protein
hemidesmosomal (BPAG1, BPAG2) ikatan tersebut
mengaktivasi komplemen merangsang eosinofil,
melepaskan protease, dan memisahkan antara lapisan
epidermis dan dermis
Staphylococcal Scaled Skin Syndrome (SSSS)

• Bayi baru lahir, anak < 6 tahun,


dewasa penderita penyakit kronik
• Reaksi imun terhadap eksotoksin
(eksfoliatin)
• Terapi: rawat inap, antibiotik
(dikloksasilin)
DERMATITIS
Dermatitis Kontak Alergi (DKA)
Dermatitis Kontak Iritan (DKI)
DKI vs DKA
Dx Penyebab Patofisiologi
D. Kontak Iritan Kontak langsung dengan Substansi iritan 
bahan iritan/korosif prostaglandin dan
inflamasi lokal
D. Kontak alergik Kontak langsung dengan Hipersensitivitas tipe
bahan yang sebenarnya 4
tidak menimbulkan gejala
pada orang lain
D. Atopik Tidak harus kontak Riwayat atopik, IgE
Riwayat atopi dlm langsung (tipe 1)
keluarga Sering dijumpai pada
DA Infant (< 2 thn): orang yang cemas dan
erosi, krusta
DA juivenile (2-10 thn): merasa tertekan,
papul, erosi, liken terlebih pada malam
DA dewasa (>10 thn): hari
liken
Dermatitis seboroik
• Istilah dermatitis seboroik mengacu pada kelainan kulit
yang disadari oleh faktor konstitusi dan bertempat di
tempat seboroik
• Etiologi:
–Seborhoic state yang diturunkan
–Infeksi oleh flora normal yg berlebihan: Pitysporum ovale
–Hiperaktivitas glandula sebesae
–Proliferasi epidermis yang meningkat
• Gejala klinis: eritema dan skuama yang berminyak
kekuningan
• Pengobatan:
– Pengobatan sistemik: kortikosteroid (prednison 20-30 mg/hari),
isotretinoin (dosis 0,1-0,3 mg/kgBB/hari), Ketokonazol (200
mg/hari untuk infeksi P ovale)
– Pengobatan topikal: ter, resorsin, kortikosteroid
Dermatitis Nurmularis
Neurodermatitis
• Nama lain Liken Simplek kronikus
sebuah peradangan kulit kronis, gatal,
sirkusrip. Ditandai dengan kulit tabal dan
likenifikasi.
• Etiologi: pruritusyang diakibatkan oleh gagal
ginjal kronis, obstruksisaluran empedu,
limfoma hodgkin, dermatitis atau aspek
psikologi
• Gejala klinis: pruritus, plak eritematosa,
likenifikasi dan ekskoriasi.
Dermatitis Stasis
FRAKTUR
Fraktur Radius - Ulna
Fraktur RADIUS
Fraktur Galeazzi
Fraktur Colles
Fraktur Smith

Fraktur ULNA
Fraktur Montegia
Fraktur Radius - Ulna
Fraktur Colles
– Distal radius
– Dislokasi fragmen ke posterior / dorsal
– Dinner fork deformity

Fraktur Smith
– Distal radius
– Dislokasi ke anterior / volar
– Garden spade deformity
Colles fracture

Smith fracture
Fraktur Radius - Ulna
Fraktur Galeazzi
– Fraktur radius 1/3 distal
– Dislokasi radius ulna distal

Fraktur Montegia
– Fraktur 1/3 proksimal ulna
– Dislokasi radius ulna proksimal
Sindroma Kompartemen
• Sindroma kompartemen adalah suatu kondisi dimana terjadi
peningkatan tekanan intertisial di dalam ruangan yang terbatas, yaitu
di dalam kompartemen osteofasial yang tertutup.
• Kompartemen terdiri dari otot, arteri, vena dan saraf dalam suatu
ruangan yang meliputi (dibatasi) oleh jaringan osseofacial.
• Gejala klinis meliputi 5 P, yaitu :
– Pain (nyeri)
– Pallor (pucat)
– Parestesia
– Paralisis
– Pulselesness
Etiologi sindroma kompartemen
• Fx terbuka/tertutup
• Trauma tumpul
• Pembalutan/pembidaian yang terlalu kuat
• Cedera arteri
• Luka bakar/luka elektrik
• Intraosseus IV
• Pain : sakit yang berlebihan
setelah timbul cedera
• Muncul sakit saat
peregangan pasif and nyeri
saat perabaan
kompartment yang terlibat
• Th/ Fasciotomy
METABOLIK
Osteoartritis

• Penyakit sendi yang


ditandai dengan
degenerasi tulang
rawan, hipertrofi tepi
tulang, dan
perubahan membran
sinovial
Diagnosis OA
• Klinis
– Nyeri sendi saat
bergerak
– Kaku < 30 menit
– Nyeri berkurang saat
istirahat
– Kaku pagi hari
– Hambatan ROM
– Krepitasi
– Lokasi tersering:
lutut, hip, MCP 1,
MTP 1, vertebra
Rheumatoid Artritis

American College of
Rheumatology– diagnosis RA–
dijumpai 4 kriteria (kriteria 1-4
harus dialami minimal 6 minggu)
•Kaku pagi hari
•Artritis di 3 daerah sendi atau lebih
•Artritis pada persendian tangan
•Artritis yang simetris
•Terdapat nodul rheumatoid
•Faktor rheumatoid serum (+)
•Dijumpai perubahan pada radiologis
Monoartritis
Gout Artritis

• Radang sendi karena deposisi kristal


monosodium urat
• Hiperurisemia meningkatnya produksi,
menurunnya pembuangan, kombinasi
keduanya laki2 >7,0mg/dL; perempuan
>6,0mg?dL
• Klinis
– Bengkak, panas, merah
– Nyeri sendi mendadak
– Lokasi tersering MTP1, siku, lutut, dorsum
pedis, dekat tendon Achilles
– Biasanya malam hari atau ketika suhu dingin
Terapi Gout akut

Colchicine NSAIDs
• 0,5-0,6mg per 2 jam • Full dose 2-5 hari— Kortikosteroid
sampai nyeri dan terkontrol – • Bila tidak berespon
inflamasi turunkan dosis baik terhadap
menghilang perlahan selama 2 kolkisin dan NSAIDs
(maks.6-8mg) minggu
Terapi Gout kronik
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai