Anda di halaman 1dari 47

WAX

Malam/lilin
Definisi
 Wax adl campuran dua atau lebih bhn sintetis dan
alami spt lilin, damar, zat pewarna dan bahan
tambahan lainnya.
 Dalam bidang kedokteran gigi malam/lilin
digunakan utk mendptkan pattern, konstruksi gigi
palsu, membuat catatan gigit RA & RB, dan sbg
bhn penolong kerja lab.
SIFAT MALAM
KG
1. Rentang lebur (melting range)
Malam memiliki molekul yg sama,dg berat molekul yang
berbeda, ini menyebabkan malam memiliki titik lebur yg
bervariasi. Ex: parafin 44 - 62 °C, carnauba wax 50 - 90 °C.

2. Suhu transisi padat-padat (solid-solid transition


temperature)
Bila malam dipanaskan dg suhu di bawah titik lebur akan
terjadi transisi padat-padat di mana bentuk kisi kristal yg stabil
(orthorhombic) berubah jd bentuk hexagonal.
SIFAT MALAM
KG
3. Ekspansi termis (thermal expansion)
 Malam akan ekspansi bila dipanaskan, dan akan kontraksi
bila didinginkan.
 Memiliki koefisien thermal ekspansi terbesar diantara
material yang digunakan di bidang kedokteran gigi.

4. Kekuatan mekanis
Sifat mekanis sangat dipengaruhi oleh suhu yang diberikan
pada malam.
SIFAT MALAM
KG
5. Daya alir (flow)
 Deformasi atau perubahan bentuk akan terjadi apabila
malam diberikan beban. Perubahan plastis ini atau
presentase ‘aliran’ tergantung pada suhu
 Apabila temperature rendah, daya alir kecil
 Apabila temperature tinggi/naik, daya alir akan
meningkat
SIFAT MALAM
KG
6. Stres internal (tegangan dalam)
 Malam sulit mencapai pemanasan yg merata, hal ini krn
malam memiliki konduktivitas rendah. Bila malam
dipanaskan di bawah suhu transisinya, maka malam
akan mengalami stress yg berakibat distorsi.
Syarat malam KG yang Baik

1. Stabil pada suhu mulut.

2. Dapat mengisi rongga cetak.

3. Non iritan dan Non toxic.

4. Tidak meninggalkan residu.

5. Tidak berubah sifat fisis jika dipanaskan.


KONSTITUSI UTAMA DENTAL
WAX

MINERAL TUMBUNAN HEWAN


Parafin Carnauba Beeswax
Mikrokristalin Candelilla
Ceresin
Jenis Titik
Sifat Komposisi
Malam Lebur
Parafin Bentuk kristal berubah Hidrokarbon jenuh 40 - 71 °C.
pada rantai lurus ,
suhu 5 - 8 °C di bawah mengandung 26 - 30
titik lebur. atom karbon (C).

Mikrokristalin Fleksibel, dan memiliki Hidrokarbon rantai 60-91°C.


afinitas terhadap bercabang, dengan atom
minyak. karbon 41 - 50.
Ceresin Memiliki BM dan Hidrokarbon rantai
kekerasan yang lebih lurus dan bercabang.
tinggi.
Jenis Titik
Sifat Komposisi
Malam Lebur
Carnauba Keras, getas, Campuran ester rantai lurus, Carnauba
dan titik lebur alkohol, asam dan hidrokarbon 84 -91 °C
tinggi.
Candelilla 40-60% hidrokarbon parafin yang 68-75°C
mengandung 29-33 atom
C, alkohol, asam, ester, dan
lactones.
Beeswax Getas pada Campuran ester kompleks, 63 -70 °C
suhu kamar, terutama mengandung mirisil
plastis pada palmitat, hidrokarbon jenuh dan
suhu tubuh. tak jenuh, serta asam
organik dengan BM tinggi.
Klasifikasi
American Dental Association
mengklasifikasikan wax atas 3 tipe

Pattern Wax Processing Impression Wax


1. Inlay wax 1. Boxing wax 1. Corrective wax
2. Casting wax 2. Utility wax 2. Bite registration wax
3. Base plate wax 3. Sticky wax
A. Pattern Wax
Malam/lilin yang digunakan utk membuat pola dgn
tujuan mengkontur kembali gigi sesusai
anantominya.
Paterrn wax ada 3 jenis yi:
1.inlay wax,
2.casting wax dan
3.base plate wax.
1. Inlay wax
Komposisi Inlay wax : parafin 60%,
carnauba 25%,
ceresin 10%,
beeswax 5%..

Fungsi dari wax ini untuk malam pola pada


restorasi gigi
inlay
crown
bridge
Sifat ideal Inlay Wax
1. Bila melunak harus homogen.
2. Warna hrs kontras dg warna jaringan keras dan lunak hal
ini memudahkan carving sehingga bagian inlay wax yang
tipis dapat mudah terlihat.
3. Bahan tidak mudah patah atau retak.
4. Harus dapat dicarving sampai menjadi satu lapisan tipis
5. Tidak meninggalkan residu dalam mold
6. Harus benar-benar rigid dan mempunyai dimensional
stabilitas yang baik sampai pembuangannya.
7. Pada suhu 25-30ºC ekspansi termal linier sebesar 0,2% dan
pada suhu 25-37ºC ekspansi termal linier sebesar 0,6%.
Tipe Inlay wax

 tipe I: hard untuk direct technique


Flow inlay wax tipe I, untuk membentuk pattern langsung dalam
mulut, dimana flow yang rendah pada suhu 37ºC
meminimalkan kecenderungan terjadinya distorsi pattern
sewaktu diangkat dari kavitas yang dipreparasi
Tipe Inlay wax

 tipe II: lebih lunak untuk indirect technique


Mempunyai flow yang lebih besar dibandingkan wax type 1.
temperatur pada type ll lebih rendah untuk mendapatkan flow
yang cukup sehingga mudah untuk dimodelir
2. Casting Wax

Komposisi hampir sama dengan Inlay wax.

Fungsi : untuk pola gigi tiruan kerangka


logam.
Sifat dari Casting wax

a. Lunak, dapat diadaptasikan pd suhu 40-45ºC.

b. Mampu mencetak dg akurat pd permukaan yg


dilekatinya.

c. Menguap pada suhu 500ºC.

d. Fow pada 350C maksimum 10% dan flow pada


380C minimum 60%.
Sediaan casting wax
Berbentuk lembaran (tebal 0,32 – 0,4 mm),
berbentuk lembran digunakan untuk menghasilkan
ketebalan minimum pada area area tertentu dari
kerangka gigi tiruan sebagian
3. Base plate wax

Komposisi :
 Ceresin 80%,
 Beeswax 12%,
 Carnauba 2,5%,
 Resin 3%,
 Mikrokristalin 2,5%.
Fungsi base plate wax

Menentukan dimensi vertikal rahang pada


pembuatan gigi tiruan lengkap dan malam
pola plat dasar gigi tiruan lengkap dan
sebagian, serta alat orthodonsi.

Sediaan:
Lembaran berukuran 7,6 X 15 X 1,3 cm,
berwarna merah atau merah muda
Klasifikasi base plate

 Tipe I : malam lunak (soft wax)


Utk membentuk bagian luar pola gigi tiruan
malam

 Tipe II : medium wax


Utk membuat pola malam yang dapat
dicobakan dalam mulut
Klasifikasi base plate

 Tipe III : hard wax


Utk pengukiran pola malam yg dpt dicobakan pd
px dan sering digunakan utk membuat dan
mengukir pola malam dari GT akrilik. Dpt jg
untuk pembuatan pola plat ortodontik.
Syarat baseplate wax
1. Ekspansi thermis limer pada suhu 25-40°C lebih kecil dari
0,8%.
2. Tidak mengiritasi jaringan mulut.
3. Tidak melekat pd jar
4. Mudah diukir pada suhu 23°C.
5. Permukaan halus setelah di flaming (disentuhkan pada api).
6. Tidak berbekas pada porselen dan gigi tiruan.
7. Tidak mewarnai gigi.
B. Prosessing Wax
Banyak digunakan sebagai bahan bantu
dalam membuat berbagai restorasi protesa,
baik secara klinis maupun laboratorium, juga
membantu memudahkan prosedur dalam
pembuatan gigi tiruan dan jg utk
penyolderan.
Jenis prosessing Wax

1. Boxing wax
2. Utility wax
3. Sticky wax
Boxing wax
Mengandung 75% paraffin or ceresin

Digunakan untuk membentuk box diseputar model cetakan.


Malam ini akan mencegah aliran gips. Malam ini biasanya
tersedia dalam bentuk strip berwarna merah dengan ukuran
1 1/2x12x1/8 inci. Malam boxing cukup lentur dalam suhu
ruang dan dapat dibentuk sesuai keinginan tanpa perlu
dipanaskan
Boxing wax
 Boxing wax memiliki aliran tinggi pada suhu kamar dan
sangat mudah dibentuk tanpa membutuhkan pemanasan.
 Digunakan dalam lab untuk membuat dinding batas /box
dari cetakan sebelum dilakukan pengisian dengan dental
stone
 Lunak pada temperatur 21oC dan bertahan bentuknya
sampai suhu 35oC
Boxing wax
 Boxing wax harus sedikit lengket dan memiliki kekuatan dan
ketangguhan yang cukup untuk manipulasi yang mudah.
Utility wax
 Utility wax terdiri dari beeswax, petrolatum, dan malam
lunak lain.
 Di bidang orthodonsia utility wax digunakan untuk
menutupi kawat maupun braket.
 sebagai kontur sendok cetak, pemanjang sendok cetak
pada kasus pasien dengan alveolar ridge yang panjang.
Utility wax
 Sebagai pelapis pada bagian palatum sendok cetak untuk
kasus pasien dengan palatum yang dalam.
 Biasanya disediakan dalam bentuk batang dan lembaran
Sticky wax
Sticky wax terdiri dari:
rosin, beeswax 60%,
pewarna dan resin 17%,
gum dammar (resin alami) 17%.
Sifat dari sticky wax
 pada suhu kamar bersifat getas,
 kuat dan tidak Iengket.
 Bila dicairkan bersifat lengket dan melekat kuat pada
permukaan bahan.
 Residu < 0,2%.
 Pengkerutan < 0,5% dari suhu 43 °C ke 28°C.
 Daya alir pada suhu 30°C maksimum 5%, dan pada suhu
43°C minimum 90%.
Sifat dari sticky wax
 Dikenal juga dengan sebutan malam perekat

 Berbentuk batangan bulat, panjang 7-10cm, diameter 7-


8mm, berwarna kuning atau merah coklat
 Lebih keras dan lebih getas dibanding malam inlay

 Digunakan lab untuk penyambungan sementara, menyatukan


bagian-bagian logam sewaktu penyolderan, reparasi anasir or
basis Gigi Tiruan patah
 Mencair pada temp 60-65 ° C, flow pada temp 20-25 ° C

 Tidak mencair pada suhu kamar


Impression Wax
Komposisi:
Tersusun atas rantai atom hidrokarbon CH3(CH2)nCH3,
dimana nilai n berada di antara 15 hingga 42.

Malam cetak ini biasanya digunakan utk memastikan


keberadaan undercut pd perm. preparasi, hal tsb akan
menimbulkan masalah serius bila pencetakan tdk baik →
restorasi alloy
Impression Wax
Impression wax memiliki keterbatasan yaitu hanya
dapat digunakan pada edentulous ridge atau
permukaan oklusal

Utk menggunakan bahan cetak ini diperlukan teknik


pemanasan baik dg api maupun dgn air panas hingga bhn
tsbt benar-benar melunak dan siap digunakan utk mencetak.
Proses pendinginan dapat menggunakan semprotan air
dengan suhu 16oC hingga 18oC
Impression Wax
 tidak memiliki rasa,
 tidak berwarna,
 tidak berbau,
 berminyak pada sentuhan.

Macam impression wax :


1.Corrective wax
2.Bite registration wax
Corrective wax
Komposisi corrective wax terdiri dari parafin,
ceresin, beeswax dan patikel logam.
Flow pada suhu 37 derajat C adala 100% sehingga
wax mengalami distorsi ketika dilepaskan dari
mulut.
Corrective wax

• Malam yang digunakan untuk melakukan koreksi pada


undercut dan cetak positif gigi.
• Sumber lain menyebutkan bahwa corrective wax
digunakan dalam prosedur pengambilan cetak edentulous.
Malam ini memiliki sifat yang mudah mengalir pada suhu
rongga mulut sehingga dapat disesuaikan dengan material
yang lain.
Bite registration wax
Terdiri dari beeswax atau parafin dan ceresin.

Fungsi: untuk mendapatkan artikulasi akurat


dari rahang atas dan rahang bawah
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai