PENDAHULUAN
-Di antara bahan gigi tiruan dan banyak peralatan lainnya, lilin digunakan
sebagai bahan pemodelan
-Ada banyak jenis lilin yang digunakan, baik di klinik maupun di laboratorium.
-Lilin bila dipanaskan: akan melewati fase lunak, cair, dan menguap
DEFINISI
Lilin merupakan salah satu dari beberapa jenis ester dari asam lemak dengan
alkohol yang lebih tinggi, biasanya alkohol monohidrat. (Mosby)
Lilin secara umum merupakan bahan termoplastis yang berwujud solid (padat)
pada temperatur ruangan tapi dapat meleleh tanpa mengalami dekomposisi
menjadi cair. Lilin dental terdiri atas dua atau lebih komponen yang dapat
berupa lilin natural, atau sintetik, resin, minyak, lemak, dan pigmen.
SYARAT-SYARAT LILIN DENTAL
-Lilin pola harus dapat mengikuti ukuran, bentuk, dan kontur alat yang akan
dikonstruksikan secara akurat
-Setelah pembentukan rongga cetak (casting mould), lilin harus dapat dididihkan
atau dibakar habis tanpa meninggalkan residu
KOMPOSISI LILIN DENTAL
KOMPOSISI LILIN DENTAL
Additive
Natural Wax
Merupakan kombinasi kompleks senyawa organik dengan berat
molekul yang cukup tinggi. Dua kelompok utama senyawa organik
yang terkandung dalam lilin adalah:
-
Synthetic Wax
Natural wax tidak konsisten di dalam komposisinya, serta sifatnya.
Untuk mengatasi hal ini , lilin sintetik digunakan. Lilin sintetik di
persiapkan dengan hati hati dibawah kondisi yang terkontrol untuk
memberikan hasil standar yang terpercaya. Lilin sintetik lebih
tersaring tidak seperti natural wax yang sering terkontaminasi.
Penggunaannya masih sangat terbatas.
Additive
Additive
LEMAK MINYAK
- Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak - Menurunkan titik leleh parafin
berwarna - Minyak hidrokarbon melembutkan lilin
- Mirip dengan lilin tetapi memliki suhu - Minyak silicon meningkatkan kemudahan
leleh lebih rendah dalam pemolesan lilin
KLASIFIKASI LILIN DENTAL
1.Lilin Pola / Pattern Wax
2.Casting wax
3.Baseplate wax
Baseplate Wax
>Digunakan untuk mencetak lengkungan awal dalam pembuatan complete
dentures (gigi tiruan).
>Tersedia dalam bentuk lembaran berwarna merah atau pink dengan ketebalan
1-2 mm.
>Terdiri dari ± 75% paraffin atau ceresin dan sejumlah kecil jenis lilin yang lain
(beeswax, carnauba wax, resin sintetik atau alami, dan microcrystalline atau lilin
sintetik)
Baseplate Wax
>Menurut ANSI/ADA specification no.24, ada 3 tipe:
3.Tipe 3 (keras): untuk membentuk pola pada mulut pasien dalam iklim
nnnntropis
Inlay pattern wax
Tipe -tipe Inlay Pattern Wax
Menurut ADA spesifikasi no 4
● Tipe I klasifikasi untuk lilin medium atau keras, digunakan secara langsung
(direct technic)
-carnauba 25%,
-ceresin 10%,
-beeswax 5%.
Sediaan Inlay Pattern Wax
● Komposisi
lunak dan dapat diadaptasikan pada suhu 40 - 45 °C. Agak lengket dan terfiksasi
pada model keija gips. Mencetak dengan akurat permukaan yang dilekatinya.
Tidak getas waktu didinginkan. Menguap pada suhu 500°C .
Processing Wax
Catur Prasetyo
Akane
Processing Wax
Komposisi :
● Kegunaan :
● Sediaan :
● Kegunaan :
● Warna :
Bewarna kuning
1. Parafin
2. Ceresin
3. Lilin lebah
4. Partikel logam
Kegunaan
Digunakan sebagai lilin veneer melalui cetakan asli untuk menghubungi dan
mendaftarkan detail dari jaringan lunak
Penanganan dan Manipulasi
● Flow lilin diukur dengan penetrasi pada suhu 37 C
● Lilin ini tunduk pada distorsi selama dihapus dari mulut
Bite Registration Wax
Komposisi
● Secara umum komposisinya casting wax sheet atau
hard base plate wax
● Terdiri dari bahan beeswax (parafin / ceresin) dan
beberapa menggunakan almunium dan tembaga
Kegunaan
mendapatkan artikulasi akurat dan rahang atas dan bawah.
Penanganan & Manipulasi
Lilin dipanaskan hingga range 370c
2,5% - 25% menunjukkan bahwa lilin rentan terhadap distress setelah dikeluarkan
dari mulut