DENTAL WAXES

Drg. Astrid Yudhit MSi

yudhitprasetya@gmail.com
Powerpoint Templates
Page 1
 KOMPETENSI KHUSUS
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang
:
-Pengertian dan komposisi Inlay wax
-Flow dan thermal ekspansi dari Inlay wax
-Sifat-sifat dari Inlay wax
-Teknik consideration dari Inlay wax
-Sifat-sifat yang tidak diinginkan Inlay wax
-Pengertian dan kegunaan Casting wax
-Bentuk dan komposisi Casting wax
-Sifat – sifat karakteristik dari Casting wax
-Wax up dan pemanipulasian Casting wax
Powerpoint Templates
Page 2
 KOMPETENSI KHUSUS
- Pengertian dan kegunaan Base plate/ modelling wax
- Komposisi Base plate/modelling wax
- Stabilitas dimensi dan teknik condensation Base
plate/Modelling wax
- Wax up dan pemanipulasian Base plate/Modelling
wax
- Pengertian dan komposisi Sticky wax
- Shrinkage dan teknik Condensation Sticky wax
- Kegunaan Sticky wax
- Pemanipulasian Sticky wax
Powerpoint Templates
Page 3
 PENDAHULUAN

Wax di kedokteran gigi  pengunaan yang luas,

karena kombinasi sifat:
– Lemah
– Plastik
– Titik lebur rendah
– Dapat dibakar dengan mudah
– Tidak toksik
Namun masih memiliki hal yang merugikan
Memerlukan pemahaman sifat

Powerpoint Templates
Page 4
 KOMPOSISI UMUM

2 sumber:
1. Natural waxes, didapatkan dari:
– Plants: carnauba wax
– Minerals: paraffin wax
– Animals: beeswax
2. Synthetic waxes
– Penambahan komponen: gums, oils, resins, fats
 Untuk merubah sifat-sifat

Powerpoint Templates
Page 5
 Carnauba Wax
Melting point: 82–86 °C

Paraffin Wax

Bees Wax
Melting point: 62 to 64 °C

Powerpoint Templates
Page 6
Klasifikasi Dental wax (Powers JM, 2006):

Pattern Processing Impression

Inlay Wax Boxing Corrective Bite
Casting Utility Occlusal registration
Sheet
Ready shapes Sticky
Wax-up
Base Plate

Powerpoint Templates
Page 7
Powerpoint Templates
Page 8
 SIFAT-SIFAT
• WARNA
Inlay wax & casting wax  warna kontras thdp gigi/ bahan die

• MELTING RANGE
Karena terbuat dari bahan berbeda-beda skala temperatur tidak
pada melting temperatur tertentu dimana wax akan mulai lunak
dan mengalir cth: 70-90 ° F
Diatas temperatur mulut atau temperatur ruang tergantung
penggunaan

• THERMAL EXPANSION
- Wax akan berekspansi saat dipanaskan dan berkontraksi saat
didinginkan
- Termal ekspansi yang besar
- Sifat yang penting, terutama untuk inlay wax
- Jika over heating jd ketidak akuratan krn pelepasan stress
- Powerpoint
Hrs ditanam kurang Templates
dari 30 menit setelah dicarving
Page 9
 SIFAT-SIFAT

Pada temperatur kamar dpt juga terjadi distorsi oleh krn

pergerakan molekul apabila diberikan stress pd-nya.
Misalnya :
• Memasukkan wax kedalam kavitas dgn penekanan &
dibentuk (carving) terjadi stress  pattern akan
mengalami distorsi
• Memasukkan wax ke dalam kavitas dengan temperatur
yang tidak sama terjadi perbedaan termal ekspansi
stress distorsi
Powerpoint Templates
Page 10
 SIFAT-SIFAT
• FLOW
– the movement of the wax as molecules slip over each other
– Flow dan Melting range penting untuk aplikasi
– Tergantung komposisi wax
• Untuk mengurangi flow:
– Penambahan caranauba
– Higher-melting point paraffin wax
• RESIDUE
– Tidak meninggalkan residu/sisa saat pembakaran
terutama untuk casting wax
• THERMAL CONDUCTIVITY
– Konduktifitas termal yang rendah

Powerpoint Templates
Page 11
 You have 3 blocks of wax& you place a small amount of weight on top of
each one.

No flow as wax is not soft.

Flow depend on
the melting
range of the wax
& it is important
for manipulation.
With time flow will
increase as the wax start
to melt.

12
INLAY PATTERN WAX
 Digunakan untuk meniru
bentuk dan kontur bahan
restoratif dengan teknik casting
seperti: inlay, crown, & bridge
Lost-wax pattern technique
 Wax ditanam pada casting
investment dan kemudian
hilangkan dengan
pemanasan didapatkan
mould
INLAY PATTERN WAX

Komposisi umum:
– Paraffin 60%
– Microcrystalline wax
– Ceresin 10%
– Caranauba 25%
– Candelilla
– Beeswax 5%
INLAY PATTERN WAX

 Jenis dipasaran:
– Hard
– Regular (medium)
– Soft
Tergantung flow
Caranauba wax ditambahkan untuk
mengurangi flow
INLAY PATTERN WAX
 Sifat-sifat:
ANSI/ADA Spec No.4 (ISO 15854), 2 tipe:
– Type I (Soft)  Indirect Method
– Type II (Hard)  Direct Method
 INLAY PATTERN WAX
Sifat-sifat yg diinginkan:
a. Bila melunak hrs homogen
b. Warna hrs kontras dgn bahan die atau gigi
c. Tdk mudah pecah atau mempunyai permukaan
yg kasar sewaktu memanipulasikannya
d. Hrs dpt di carving sampai menjadi satu lapisan
yg tipis sekali
e. Tdk meninggalkan residu/sisa dlm mold
f. Hrs benar-benar rigid dan mempunyai dimensional
stabiliatas yg baik sampai pembuangannya
 CASTING WAX
► Terbuat dari: paraffin, ceresin, beeswax,
and resins
► Dalam bentuk lembaran dgn ketebalan
tertentu
► Digunakan pada:
 single-tooth indirect restorations
 fixed bridges
 casting metal portions of a partial denture
BOXING WAX

 Wax lunak dgn penampilan halus dan

mengkilat
 Bentuk: strip panjang dgn lebar 1 - 1½
inchi dan panjang 12 - 18 inchi
 Penggunaan sebagai:
 Dinding atau box disekeliling
 UTILITY WAX
 Dalam bentuk berbeda-beda tergantung
penggunaan
 Terbuat dari: beeswax, petrolatum, and
other soft waxes
 Penggunaan:
1.Extend the borders of an impression
tray
2.Cover brackets in orthodontic treatment
UTILITY WAX

Border an impression

For ortho
STICKY WAX

 Supplied in sticks or blocks.

 Main ingredients are beeswax and
rosin.
 Very brittle wax, but when heated, it
becomes very tacky.
 Useful when creating a wax pattern or
joining acrylic resin together.
 BASEPLATE
WAX
 Made from paraffin or ceresin with beeswax and
carnauba wax
 Hard and brittle at room temperature
 Supplied in sheets
 Three types:
1. Type I, which is a softer wax used for denture

construction.
2. Type II, a medium-hardness wax used in moderate

climates.
3. Type III, a harder wax for use in tropical climates
 Referensi
 Anusavice KJ.: Philip’s Science of Dental Materials.11th
edition.St.Louis Missouri : W.B. Saunders Company.,
2003 ; 399 – 437
 Phillips RW.: Science of Dental Materials, 7th
edition,W.B.Saunders Company . Philadelphia. 1973 ;
157 – 177, 178 – 196, 197 – 216, 217 – 242
 Craig RG.:Restorative Dental Materials, 9thedition,
St.Louis London : Mosby.Inc,1993; 248 – 275
 Philips RW. : Elements of Dental Materials : for dental
hygienists and dental assistances,5th edition, W.B.
Saunders Company, 1994 ; 100 – 116, 117 – 140
 Craig RG. & Powers JM. : Restorative Dental Materials.
11th edition. St.Louis London : Mosby.Inc., 2002 ; 231 –
251