Anda di halaman 1dari 20

Oleh : Yendriwati,drg.

, MKes
 SENDI TEMPOROMANDIBULAR

- persendian antara kondilus mandibula


dengan tulang temporal.

- sendi yang paling kompleks  dapat


membuka dan menutup seperti sebuah
engsel dan bergeser ke depan, ke belakang
dan dari sisi yang satu ke sisi yang lainnya,
sendi ini juga merupakan satu-satunya
sendi yang kedua ujungnya bebas

 Gambaran Anatomis

 bagian dari tonjol kondilus mandibula, meluas kearah
superior dan posterior dan sedikit ke medial dari
ramus mandibula

 mempunyai bagian yang mengecil yaitu leher dan
kepala yang disebut sebagai kondilus.

 Bentuknya bervariasi, biasanya segi empat atau
membulat.

 Panjang kondilus kira-kira 15-20 mm dan tebalnya
10 mm.

 Gambaran histologis

 Dilapisi oleh jaringan ikat fibrous

 Kepala kondilus terdiri dari tulang kompakta dan
lapisan jaringan ikat fibrous perikondrium.

 Diantara tulang kompakta dan jaringan ikat terdapat
lapisan kartilago hialin.

 Tidak dijumpai pembuluh darah dan saraf, tetapi
dijumpai beberapa kondrosit

 Gambaran Anatomi

 Eminensia artikulasi membentuk batas anterior dari fossa
mandibularis yang meluas ke posterior dan di batasi oleh linggir
meatus akustikus Bentuknya : cembung dalam arah
anteroposterior lurus atau sedikit cekung ke arah mesiolateral.

 Fossa artikulasi dan eminensia artikulasi berbentuk huruf S
dalam arah anteroposterior

 Gambaran histologis

 ditutupi oleh jaringan ikat fibrous padat

 Permukaan artikulasi ditutupi oleh jaringan fibrous avaskular,
suplai darah terbatas pada bagian perifer.

 Bagian perifer ditutupi oleh membran sinovial yang banyak
menerima suplai darah.

 Gambaran Anatomis

 Fossa artikularis berbentuk cekung dalam arah anteroposterior dan
mediolateral.

 Sebelah anterior dengan eminensia glenoidalis
posterior dengan kanalis auditorius
medial dengan prosesus styloideus
lateral dengan prosesus glenoidalis

 Atap fossa berhubungan dekat dengan fossa kranial tengah.

 Gambaran histopatologis

 Fossa glenoidalis dilapisi jaringan ikat fibrous berwarna putih, dimana pada
eminensia lebih tebal dibandingkan pada fossa glenoidalis.

 Jaringan fibrousnya sangat halus, kuat, tidak mengandung pembuluh darah,
tahan terhadap tekanan serta terikat erat pada permukaan tulang.

 Jaringan ini terdiri dari serabut-serabut kolagen, serabut elastis, fibroblas dan
sel-sel tipe tulang rawan

 Gambaran anatomis

 Letak : antara permukaan artikulasi dan kondilus

 Diskus melekat pada kondilus dianterior, posterior, medial, dan lateral

 Di anterior melekat dengan tepi anterior kondilus, di bagian paling posterior
melekat dengan ruang posterior kondilus, dilateral dan medial perlekatan
mempunyai pembuluh darah

 bentuk oval dan padat, terdiri dari jaringan ikat fibrous yang melekat dan
kontinu dengan ligamen sendi.

 Gambaran histologis

 Terdiri dari jaringan fibrous putih yang strukturnya teratur dan padat
(memisahkan
(memisahkan bagian
bagian superior
superior dan
dan inferior
inferior sendi)
sendi)

 Bagian perifer tebal (bagian anterior dan posterior) sedangkan bagian tengah tipis
dan bikonkaf.

 Bagian perifer mengandung pembuluh darah (vaskuler) dan bagian tengah tidak
mengandung pembuluh darah (avaskuler)

 Terdiri dari sel-sel fibroblas, sel tulang rawan dan kondrosit dalam jumlah
banyak.

 Dapat menahan tekanan yang mengenai sendi, tanpa mengurangi kelenturannya.

 Gambaran Anatomi

 Merupakan suatu manset berdinding tipis, longgar

 Terdiri dari jaringan kolagen putih yang mengelilingi bagian tulang dan
diskus.

 bagian superior : Kapsul melekat pada permukaan fossa dan eminensia
artikularis

 bagian inferior : melekat pada leher kondilus

 Kapsul menutupi membran sinovial.

 Gambaran histologis

 Kapsul terdiri dari serabut kolagen putih, pembuluh darah dan saraf.

 Disusun oleh 2 lapisan
 Lapisan luar tersusun dari jaringan ikat fibrous padat yang
diperkuat oleh ligamen sendi
 lapisan dalam merupakan membran sinovial berupa jaringan ikat
tipis yang terdapat pembuluh.

 Gambaran Anatomis

 Memiliki 3 bagian yang mendukung sendi temporomandibula
antara lain: ligamen koleteral, ligamen kapsular dan ligamen
temporomandibular.

 Disamping itu ada 2 ligamen tambahan, yaitu
sphenomandibula dan stilomandibula.

 Secara mekanikal menahan disartikulasi menyeluruh selama
pergerakan fungsional

 Gambaran Histopatologis

 Ligamen sendi ini terdiri atas jaringan konektif colleganus

 Mempunyai banyak organ reseptor ujung saraf, pembuluh
darah dan fibroblas yang pipih.

 Gambaran Anatomis

 Merupakan jaringan ikat tipis yang lentur menutupi hampir
seluruh sisi artikular.

 Mensekresi cairan pelumas sendi, buffer dan memberikan
nutrisi bagi regio yang tidak dilalui darah.

 Terdiri dari 2 lapisan yaitu diatas diskus dan di bawah diskus.

 Gambaran Histopatologis

 Merupakan jaringan ikat tipis, berwarna merah muda, halus,
mengkilap, terdapat pembuluh darah dan saraf.

 Membran sinovial bersifat elastis, karena adanya jaringan
kuning yang mencegah terjadinya lipatan-lipatan dari
membran sinovial.
 Suplai darah pada Sendi Temporomandibula
 Suplai darah yang utama pada sendi ini yaitu
oleh arteri maksilaris .
 Arteri maksilaris merupakan cabang terminal
dari arteri karotis eksterna yang mensuplai
struktur di bagian dalam wajah dan sebagian
wajah luar. Awalnya berada di kelenjar
parotis, berjalan ke depan di antara ramus
mandibula dengan ligamen sphenomandibula,
kemudian ke sebelah dalam dari muskulus
pterigoideus eksternus menuju fossa
pterigoideus.
 Persarafan pada sendi Temporomandibula.

 sumber dominan dari persarafan adl melalui cabang-


cabang artikularis dari saraf aurikulo temporalis yang
terletak posterior dari sendi merupakan cabang
pertama posterior dari nervus mandibularis
 Pasokan saraf yang lebih sedikit berasal dari cabang-
cabang artikularis saraf masseterika dan saraf
temporalis profunda.
 nervus maseterikus dan nervus temporal.
 merupakan serabut-serabut proprioseptif dari impuls
sakit nervus temporal anterior dan posterior melewati
bagian lateral muskulus pterigoideus yang selanjutnya
masuk ke permukaan dari muskulus temporalis, saluran
spinal dari nervus trigeminus.
 Sendi temporomandibula berfungsi pada saat
pengunyahan, berbicara, menelan
 Namun untuk melakukan setiap fungsinya
sendi temporomandibula memiliki 2
pergerakan utama yang terjadi pada
artikulasi temporomandibula, yaitu: gerakan
rotasi dan gerakan meluncur atau translasi
 Gerak rotasi
 gerakan ini terjadi di sekitar aksis
horizontal pada kepala kondilus. Pada
gerakan ini kepala kondilus bergerak secara
berputar dalam ruang sendi bagian bawah
dalam diskus artikularis.
 Gerakan meluncur atau translasi
 gerakan ini terjadi dimana kondilus dan
diskus artikularis bergerak ke depan diantara
eminensia artikularis.

Anda mungkin juga menyukai