Anda di halaman 1dari 9

I.

JUDUL

Bahan Malam Kedokteran Gigi

II. PENDAHULUAN

Malam (wax) adalah bahan termoplastis, berbentuk padat pada suhu


kamar tetapi meleleh tanpa mengalami dekomposisi dan memebentuk cairan
kental pada suhu yang lebih tinggi. Malam berasal dari alam (mineral,
tumbuhan, insekta, dan binatang) maupun sintesis. Malam gigi biasanya
terdiri dari dua atau lebih komponen malam agar mempunyai sifat sesuai
dengan kebutuhan.
Penggunaan bahan malam kedokteran gigi (dental wax) memiliki
banyak faktor yaitu : harga yang terjangkau, tidak beracun, mudah untuk
dicetak, dan meleleh pada suhu yang tidak terlalu tinggi. Malam (dental wax)
digunakan untuk beberapa pekerjaan presisi tinggi dalam kedokteran gigi,
serta tugas- tugas yang lebih kasar, namun kelemahan dari malam
disbanding dengan bahan kedokteran gigi yang lain ialah, malam memiliki
koefisien ekspansi termal yang paling buruk (Mcmillan & Darvell, 2000).
Malam gigi dapat diklasifikasikan berdasarkan fungssinya, yaitu :
malam pola (pattern wax) yang terdiri dari malam merah (Denture Baseplate
Wax), malam inlai tipe II (inlay wax). Malam untuk pemerosesan (processing
wax) yang terdiri dari malam perekat (sticky wax) dan periphery wax. Dan
malam untuk mencetak (impression wax).
Malam yang dipergunakan di dunia Kedokteran Gigi harus memenuhi
syarat sebagai berikut :
Stabil pada suhu mulut
Dapat mengisi rongga cetak
Non iritan dan Non toxic
Tidak meninggalkan residu
Tidak berubah sifat fisis jika dipanaskan (Wilson,1987)
Macam-macam malam yang kita gunakan dalam praktikum kali ini
adalah sticky wax, Denture Baseplate wax, inlay wax, dan periphery wax.

III. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Untuk mengetahui berbagai macam macam yang digunakan di


kedokteran gigi
2. Untuk memahami sifat sifat malam dental di kedokteran gigi
3. Untuk memahami cara cara memanipulasi malam dental
4. Untuk memahami kegunaan malam dental
IV. HASIL
1. Hasil praktikum malam perekat ( Sticky Wax) :
Model berhasil di fiksir dengan meggunakan malam perekat serta
bantuan tusuk gigi dan malam perekat menempel sempurna di model
tanpa rongga.
2. Hasil praktikum malam inlay tipe II ( Inlay Wax) :
Malam inlay setelah dipanaskan didapatkan hasil kotak dengan
ukuran 10x10x5 mm.
3. Hasil praktikum Periphery wax :
Periphery wax setelah dipanaskan dan diletakkan di pinggiran sendok
cetak individual didapatkan garis tepi namun tidak rata.
4. Hasil praktikum BasePlate wax :
BasePlate wax setelah dipanaskan mendapat hasil bentukan kotak
dengan ukuran 20x40x4 mm dan 20x20x4 mm, namun masih terdapat
sisi-sisi yang kurang rata atau rapi.

V. PEMBAHASAN

1. Hasil praktikum malam perekat ( Sticky Wax) :


Malam perekat ( Sticky Wax) memiliki fungsi untuk memfiksasi model
dengan bantuan tusuk gigi. Komposisi dari malam perekat ini adalah
rosin, beeswax, pewarna, dan resin alami.Sifat malam perekat ( Sticky
Wax) pada suhu kamar adalah getas, kuat dan tidak Iengket. Bila
dicairkan bersifat Iengket dan melekat kuat pada permukaan bahan.
Pada praktikum ini, malam perekat menempel dengan sempurna atau
tanpa rongga pada model karena sifat malam tersebut yang lengket.
2. Hasil praktikum malam inlay tipe II ( Inlay Wax) :
Malam inlay tipe II ( Inlay Wax) memiliki fungsi untuk restorasi gigi
indirect. Komponen utamanya adalah parafin, mikrokristalin,
ceresin,carnauba, candelilla, dan beeswax. Memiliki sediaan warna
biru tua. Pada praktikum ini, malam inlay setelah dipanaskan
didapatkan hasil kotak dengan ukuran 10x10x5 mm. Namun ketika
akan dihaluskan permukaannya, kami merasa kesulitan karena
ukurannya yang kecil membutuhkan ketelitian.
3. Hasil praktikum Periphery wax :
Periphery wax memiliki fungsi untuk membuat border pada sendok
cetak individual. Memiliki sediaan warna hijau tua. Pada pelaksanaan
praktikum, ketika setelah dipanaskan dan diletakkan di sendok cetak
sangat lengket sehingga sulit didapatkan hasil yang rapi dan rata.
Ternyata untuk mengatasi kekurang rapian tersebut dapat dilakukan
dipanaskan dengan lampu spiritus dan didinginkan sedikit hingga
mencapai suhu kerja sekitar 49oC (120oF) sampai 60oC (140oF)

4 Hasil praktikum BasePlate wax :


BasePlate wax memiliki fungsi untuk membuat lempengan atau
galangan gigit denture pada pekerjaan laboratorium. Komposisinya
terdiri dan 70 - 80% parafin I ceresin. Sediaan : Bentuk lembaran
berukuran 7,6 x 15 x 1,3 cm, wama merahatau merah muda. Ada 3
tipe, tipe I (lunak), tipe II (sedang), dan tipe III (keras).
Pada pemanasan malam, kami kesulitan mendapatkan warna yang
homogen, dan ada yang meleleh terlebih dahulu, hal itu karena jarak
antara malam dan api terlalu dekat dan malam terlalu lama menyentuh
api. Kemudian ketika bentukan kotak sudah didapatkan dengan ukuran
yang sesuai, kami kesulitan untuk merapikan sisi-sisinya karena
permukaannya yang lunak. Ketelitian untuk meratakan permukaan
sangatlah diperlukan.

MANIPULASI MALAM
BAHAN :
Malam basis (denture baseplate wax), Malam inlai tipe II (inlay wax),
Malam perekat (sticky wax), Periphery wax
ALAT :
Pisau malam, pisau model, spiritus brander
CARA KERJA :
1. Malam Perekat (Sticky wax)
Fiksasi model dengan menggunakan malam perekat dengan bantuan
batang korek atau tusuk gigi
Tugas
a. Pilih malam yang tepat, yaitu berfungsi unutk memfiksasi model
b. Panaskan malam perekat sampai lunak dan hamper meleleh,
kemudian lilitkan malam
c. Letak tusuk gigi tersebut di sisi samping model
d. Dengan bantuan pisau model yang panas lelehkan malam perekat
yang ada di ujung tusuk gigi
e. Pastikan malam perekat dengan baik pada gypsum
f. Lakukan fiksasi ulang denagn 3 tusuk gigi berikutnya pada sisi
lainnya

2. Malam Inlai tipe II (Inlay wax)i


Membuat bentuk kotak dengan ukuran 10x10x5 mm
Tugas
a. pilih malam inlay
b. panaskan malam inlay sampai lunak
c. tekan diatas kaca, sampai lebarnya kira kira berdiameter 15 mm
dan tebal 7 8 mm.
d. potong sisa malam inlai.
e. Kemudian dibentuk kotak dengan ukuran tersebut diatas dengan
bantuan pisau model.
f. Pada saat memotong pisau model disarankan dalam keadaan
hangat
g. Kemudian ratakan tiap sisinya dan dikilapkan

3. Periphery wax/Pericompound wax


Membuat tepi sendok cetak individual
Tugas
a. pilih Periphery wax
b. panaskan malam sampai lunak
c. letakkan malam yang sudah lunak tersebut pada pinggiran sendok
cetak individual yang sudah disediakan
d. peryahanakn kelunakan malam dengan menghangatkan diatas api
spiritus
e. perhatikan jangan sampai melam meleleh
f. jika kelunakan malam sudah merata tekankan pada telapak tangan
yang basah, hingga seluruh permukaan tepi malam halus dan rata

4. Dental Baseplate wax


Membuat bentuk kotak dengan ukuran 20x40x4 mm dan 20x20x4 mm
Tugas
a. pilih Dental baseplate wax
b. lunakan malam; malam agar dapat dimanipulasi harus
dilunakkan dahulu dengan menghangatkan diatas spiritus
burner (jangan terlalu dekat dengan api dan jangan sampai
meleleh).
c. Malam yang telah lunak diletakan pada malam yang lain
(ditumpuk) hingga didapatkan ketebalan 4 mm (kira - kira 4 lapis
malam)
d. Perhatikan homogenitas tumpukan malam (homogeny diartikan
malam yang ditumpuk melekat erat dan menjadi sewarna/satu
warna yang sama dengan warna aslinya)
e. Selanjutnya model malam diukur sesuai ketentuan yaitu
berbentuk kotak dengan ukuran 20x40x4 mm dan 20x20x4 mm

VI. KESIMPULAN
Dari praktikum malam atau dental wax ini dapat disimpulkan yaitu :
1. Untuk melakukan manipulasi yang baik perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
Malam yang dipergunakan harus memenuhi syarat sebagai malam
yang baik untuk dipergunakan di Kedokteran Gigi.
Praktikan/ mahasiswa harus mengetahui sifat-sifat malam sehingga
memudahkan untuk memanipulasi dan mengaplikasi serta hati-hati dan teliti.
Dibutuhkan keterampilan yang cukup dengan cara latihan.
2. Di dalam melakukan manipulasi malam perlu diperhatikan atara lain
adalah :
Pembuatan outline yang benar sesuai anatomical landmark rongga
mulut
Suhu transisi padat-padat untuk membentuk malam pada model
Penggunaan instrumen yang hati hati sehingga tidak menimbulkan
goresan pada malam.
3. Malam juga memiliki sifat padat yang apabila di panaskan dapat
merubah bentuknya, namun mengurangi volumenya.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Mcmillan, L. C., & Darvell, B. W. (2000). Rheology of dental waxes, 16, 337
350. Retrieved from http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?
doi=10.1.1.424.5015&rep=rep1&type=pdf

Wilson, H. J. dkk. 1987. Dental Technology and Materials for Students.


Blackwell Scientific Publication.
VIII. LAMPIRAN

Gambar 1. Alat dan Bahan Gambar 2. Pemanasan sticky wax


menggunakan spiritus burner

Gambar 3. Proses fiksasi model Gambar 4. Proses fiksasi model


menggunakan sticky wax dan tusuk menggunakan sticky wax dan tusuk
gigi. gigi
Gambar 5. Hasil akhir fiksasi model

Gambar 6. Pembakaran pisau model Gambar 7. Proses membentuk kotak


Menggunakan spiritus burner ukuran 10x10x5 mm menggunakan
Inlay wax dengan bantuan pisau
model.
Gambar 8. Hasil akhir pembentukan Gambar 9. Proses membuat tepi
kotak ukuran 10x10x5 mm sendok cetak individual
menggunakan inlay wax. menggunakan periphery wax.

Gambar 10. Hasil akhir tepi sendok Gambar 11. Proses pemanasan
cetak individual menggunakan dental baseplate wax menggunakan
periphery wax. spiritus burner.
Gambar 12. Hasil pemanasan Gambar 13. Hasil akhir pembentukan
dental baseplate wax. kotak dengan ukuran 20x40x4 mm
menggunakan dental baseplate wax.

Gambar 14. Hasil akhir pembentukan


kotak dengan ukuran 20x20x4 mm
menggunakan dental baseplate wax.

Anda mungkin juga menyukai