PENDAHULUAN
laboratorium, Meskipun tidak digunakan sebagai hasil akhir tetapi sangat penting
peraan wax dalam proses pembuatan suatu material kedokteran gigi2.
Komposisi Wax terdiri atas banyak komponen, antara lain sebagai berikut2:
Mineral (paraffin, mikrokristalin, barndahl, ozokerite, keresin, dan montan).
Tumbuhan (carnauba, ouricury, candelilla, japan wax, cocoa butter).
Hewan (spermaceti).
Sintetik (acrawax, aerosol OT, castrowax, flexo, epolene, N-10, albacer, aldo
33, durawax 1032)
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. WAX
Modelling wax
pembuatan gigi tiruan lengkap, alat-alat ortodonsi, dan alat-alat protesa lain yang
atau jembatan.
2. Processing wax untuk membuat pengecoran atau mencetak atau menambal.
Boxing dan utility berguna untuk membantu pembuatan model, cetak, dan
selama solder.
Sticky wax berguna untuk memasang metal atau resin berupa lempeng
pada posisinya atau melapisi plaster ke model gips untuk membentuk
porcelain facings.
Corrective impression wax berguna untuk pelapis cetakan original untuk
bunga,
komponennya
berupa
palmitat,
palmitoelate,
akan terjadi ketika suhu wax meningkat sehingga molekul wax dapat bergerak
dengan bebas. Munculnya residual stress pada suhu tinggi menyebabkan
irreversible deformasi yang dapat merusak wax pattern
6. Ductility
7. Modulus elastis
BAB III
PENGAMATAN DISTORSI MALAM INLAY
WAX
1.
2.
Alat:
a. Mangkuk karet
b. Spritus Brader
c. Jangka sorong
3.
Cara Kerja:
1. Isi mangkuk karet dengan 100 ml air.
2. Lunakkan malam inlay di atas api spritus brader sampai lunak merata.
x 100%
6,805,16
X 100 =31,78295
5,16
5,924,06
X 100 =45,81281
4,06
BAB IV
Pembahasan Hasil Praktikum
Hasil dari praktikum yang telah kami lakukan menunjukan :
Berdasarkan dari teori yang dikemukakan oleh Kenneth J. Anusavie bahwa4:
1.
Jenis Malam Inlai
The Aerican National Standards Institue/American Dental Association
(ADA) Specification No.4 untuk malam inlai gigi cor mencakup dua jenis
malam gigi inlai : Tipe ! adlaah malam medium yang digunakan pada
teknik langsung, dan tipe II adalah malam lunak yang digunakan pada
teknik tidak langsung, dan diperlukan sifat yang berbeda untuk kedua
jenis malam ini.
2.
Komposisi
Malam parafin adalah komposisi utama, biasanya dalam konsentrasi
40-60% berat. Parafin didapat dari potreleum yang mengalami pemanasan
tinggi. Terdiri terutama dari campuran kompleks hidrokarbon seri metan,
dengan sejumlah kecil fase amorf atau mikrokristin. Malam dapat
diperoleh dalam kisaran cair ataun lunak yang lebar, tergantung dari berat
molekul dan distribusi bahan pengisiannya.
Hubungan temperatur-waktu selama
pendinginan
menunjukkan
pemadatan berurutan dari fralsi dengan berat molekul yang lebih rendah.
Kondisi semacamini dapat dilihat dari sudut pandang gigi karena dapat
menghasilkan malam dengan daya bentuk di bawah temperatur leleh.
3.
Distorsi Malam
Malam seperi bahan termoplastis lainnya, cenderung kembali ke
bentuk semula sesudah dimanipulasi, keadaan ini umum disebut sebagai
memori elastik. Batang malam inlai dapat dilunakkan dengan api bunsen,
dibengkokkan menjadi berbentuk tapal kuda, dan didinginkan pada posisi
ini. Jika malam ini dibiarkan mengembang dalam air bertemperatur kamar
selama beberapa jam, bentuk kapal kuda tersebut akan terbuka. Pada
malam inlai hal ini lebih penting dibanding bahan cetak lain, karena
restorasi logam yang dihasilkan harus masuk tepat pada jaringan keras
yang tidak dapat mengembang. Memori elastik dari malam ditunjukkan
lebih jauh selama pengukuran ekspansi termal dari malam yang mendapat
tekanan selama pendinginan. Jika malam dibengkokkan menjadi tapal
kuda, molekul-molekul bagian dalam akan mengalami kompresi dan
molekul bagian luar mengalami ketegangan. Begitu stres dilepaslan
perlahan-lahan pada temperatur kamar, malam cenderung menjadi lurus
kembali.
4.
BAB V
PENUTUP
10
5.1.
kesimpulan
Dari praktikum malam atau dental wax ini dapat disimpulkan yaitu
untuk melakukan manipulasi yang baik perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
malam yang dipergunakan harus memenuhi syarat sebagai malam yang baik
untuk dipergunakan di kedokteran gigi. Praktikan atau mahasiswa harus mengetahui
sifat-sifat malam sehingga memudahkan manipulasi dan aplikasi serta hati-hati dan
teliti. Dibutuhkan keterampilan yang cukup dengan cara latihan.
5.2.Saran
Diharapkan kepada semua mahasiswa anggota kelompok untuk saling
berpartisipasi aktif dalam melaksanakan praktikum ini dan memperhatikan setiap
tahap praktikum agar mengerti apabila terjadinya perbedaan hasil praktikum dari
beebrapa percobaan dengan rasio yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dorland, W.A Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta:
EGC.
2. Craig, et all. 2004. Dental Materials, Properties and Manipulation. USA:
Elsevier.
11
LAMPIRAN
12
13
14