Penyusun :
Malam inlay
Air PDAM
2.2 Alat
Mangkuk karet
Gambar 2. Bowl
Spiritus brander
Jangka sorong
Thermometer
Gambar 6. Termometer
3. CARA KERJA
A. Pattern Wax
Pattern wax sering kali digunakan untuk pembuatan restorasi atau protesa
dalam kedokteran gigi. Wax ini mulai digantikan dengan jenis dental wax
yang besifat permanen, seperti cast gold alloys, cobalt-chromium-nichel
alloys, atau resim polimetil metakrilat.
Adapun tipe-tipe dari pattern wax adalah sebagai berikut.
1. Inlay Wax
Kegunaan :
- Pembuatan inlay, crown, dan FPD.
2. Casting Wax
Kegunaan :
- Untuk membuat pola pada gigi tiruan berbahan logam.
3. Basepalte Wax
Kegunaan :
- Untuk membuat occlusal rim.
- Untuk membentuk kontur pada gigi tiruan setelah set.
- Untuk membuat pola pada ortodonti dan protesa.
B. Processing Wax
Dental wax yang satu ini sering digunakan pada berbagai jenis bahan
tambahan dalam pembuatan protesa dan ortodonti, seperti boxing wax,
beading wax, utility wax, blockout wax, carding wax, dan sticky wax.
1. Boxing Wax dan Beading Wax
Kegunaan :
- Untuk membuat batasan / dinding secara vertikal mengelilingi
cetakan, bertujuan untuk memudahkan dalam menuang stone dan
membuat cetakan. Prosedur ini disebut boxing.
2. Utility Wax
Kegunaan :
- Untuk memperbaiki kontur, menambah bagian posterior cetakan, dan
untuk menambah/menaikkan pada bagian palatal pada cetakan apabila
cetakan terlalu dalam.
3. Sticky Wax
Kegunaan :
- Untuk menggabungkan bagian logam sebelum disolder dan untuk
menyambungkan patahan atau bagian gigi tiruan yang rusak sebelum
dilakukan prosedur reparasi. Namun, dental wax jenis ini sering
digunakan dalam menyambungkan patahan gigi tiruan.
C. Impression Wax
Impression wax digunakan untuk merekam bagian non-undercut gigi
edentulous dan biasanya digunakan bersamaan dengan bahan lainnya, seperti
polysulfide rubber, ZOE, atau dental impression compound (corrective
impression wax dan bite registration wax).
1. Corrective Impression Wax
Kegunaan :
- Untuk mendapatkan detail pada jaringan lunak di keadaan fungsional.
2. Bite Registration Wax
Kegunaan :
- Untuk mengetahui hubungan antara gigi atas dan bawah. Hal ini perlu
dilakukan agar dapat menentukan posisi cast secara tepat pada
artikulator.
4.2. Distorsi
Distorsi Wax adalah masalah yang serius yang dapat terjadi selama
pembentukan dan penghapusan pola FIOM mulut atau die. Distorsi ini
merupakan hasil dari perubahan termal dan relaksasi stlesses yang disebabkan
oleh kontraksi pada pendingin, udara tersumbat, molding, ukiran, penghapusan,
dan waktu dan suhu penyimpanan.4
1. Thermal Expansion4
3. Elastic memory
Saat internal stress sudah terlepas dari dalam malam, suhu malam telah
menurun di bawah suhu transisi solid-solid dan bentuk molekul dalam malam
akan menjadi stabil kembali dan akan berhenti mengalami distorsi dan
kembali mengeras atau cenderung ke bentuk semula sesudah dimanipulasi
(elastic memory). Elastic memory yang ditunjukkan terjadi lebih besar
selama pengukuran ekspansi termal pada malam yang dibiarkan pada udara
bebas daripada malam yang didiamkan dalam air.4
Pada percobaan ini, inlay wax dilakukan dengan dua perlakuan yang
berbeda yaitu dibiarkan di udara terbuka dan direndam dalam air dengan suhu
normal. Masing – masing dilakukan sebanyak empat kali dan berlangsung selama
satu jam. Inlay wax yang sudah dipanaskan kemudian dibentuk seperti tapal kuda
dengan membentuk cross (X) pada kedua ujung nya untuk sebagai pedoman
dalam percobaan distorsi yang akan diamati. Setelah itu, malam akan mengalami
distorsi.5
5. KESIMPULAN
Untuk memanipulasi malam harus dengan benar, yaitu malam diberi panas
yang merata pada seluruh permukaan. Beberapa faktor yang mepengaruhi distorsi
yang terjadi pada inlay wax yaitu pelepasan internal stress, elastic memory dan
termal ekspansi yang tinggi.
Jarak kedua ujung malam baik yang direndam dalam air mapun di udara
bebas akan semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa malam yang telah
dipanaskan dan dibengkokan akan cenderung kembali ke bentuk semula karena
sifat elastic memory yang dimiliki oleh malam.
Saat terpapar panas (dari suhu ruangan) dan saat kompresi dan kontraksi
yang dilakukan operator, maka molekul-molekul bagian dalam malam yang
mengalami kompresi akan berdekatan dan molekul-molekul bagian luar yang
mengalami kontraksi akan berjauhan sehingga timbul suatu perubahan dimensi
malam yang berupa pertambahan panjang (ekspansi), pengurangan (penyusutan)
dan tetap tergantung tahapan dari proses malam tersebut (residual stress).
DAFTAR PUSTAKA