Anda di halaman 1dari 4

2.

2 Macam-macam Wax

1. Inlay wax
Komponen utama dari Inlay wax adalah parafin, mikrokristalin, ceresin, carnauba,
candelilla, dan beeswax. Contohnya : parafin 60%, carnauba 25%, ceresin 10%, beeswax
5%. Fungsi dari wax ini untuk malam pola pada restorasi gigi inlay, crown, dan bridge.
Inlay wax memiliki beberapa jenis yaitu hard, medium/regular, dan soft, menunjukkan
daya alirnya. Sediaan inlay wax yaitu berwarna biru tua, hijau, dan ungu sehingga kontras
dengan warna gigi. Bentuk batang/tongkat memiliki panjang 7,5 cm dan diameter 0,64
cm. Ada juga yang berbentuk pelet dan konus.

Gambar Inlay Wax

2. Casting wax
Komposisi dari Casting wax hampir sama dengan Inlay wax. Fungsi dari casting
wax untuk pola kerangka logam gigi tiruan. Sifat dari Casting wax yaitu lunak dan dapat
diadaptasikan pada suhu 40-45ºC. Agak lengket dan terfiksasi pada model kerja gips.
Mencetak dengan akurat permukaan yang dilekatinya. Tidak getas waktu didinginkan.
Menguap pada suhu 500ºC dan tidak meninggalkan lapisan kecuali karbon.

Gambar Casting wax


3. Baseplate wax
Komposisi dari Baseplate terdiri dari 70 – 80% Parafin I Ceresin. Contohnya
adalah Ceresin 80%, Beeswax 12%, Carnauba 2,5%, Resin 3%, dan Mikrokristalin 2,5%.
Fungsi dari wax ini menentukan dimensi vertikal rahang pada pembuatan gigi tiruan
lengkap dan malam pola plat dasar gigi tiruan lengkap dan sebagian, serta alat
orthodonsi. Sediaan dari wax ini memiliki bentuk lembaran berukuran 7,6 X 15 X 1,3 cm,
berwarna merah atau merah muda. Ada 3 tipe dari baseplate wax ini yaitu tipe I (lunak),
tipe II (sedang), tipe III (keras). Model malam ini harus segera diproses agar akurasinya
terjaga.

Gambar Baseplate Wax


4. Boxing wax
Boxing wax memiliki fungsi sebagai pagar atau pememberi batas pada saat
melakukan pengecoran cetak negatif. Sedian boxing wax yaitu batang atau strip berwarna
hijau atau hitam.

Gambar 2.9 Boxing Wax


5. Utility wax
Utility wax terdiri dari beeswax, petrolatum, dan malam lunak lain. Fungsi dari
wax ini yaitu digunakan pada bidang orthodonsia dan menjadi bahan pendukung pada
bahan cetak alginat.

Gambar Utility Wax

6. Sticky wax
Sticky wax terdiri dari rosin, beeswax, pewarna dan resin alami. Fungsi dari wax
ini yaitu menyambung atau melekatkan patahan protesa gigi resin (reparasi) dan logam
(soldering). Sediaan dari wax ini yaitu warna gelap dan terang. Sifat dari sticky wax ini
pada suhu kamar bersifat getas, kuat dan tidak Iengket. Bila dicairkan bersifat lengket
dan melekat kuat pada permukaan bahan. Residu < 0,2%. Pengkerutan < 0,5% dari suhu
43 ke 28°C. Daya alir pada suhu 30°C maksimum 5%, dan pada suhu 43°C minimum
90%.

Gambar 2.13 Sticky Wax


7. Impression wax
Komposisi impression wax tersusun atas rantai atom hidrokarbon
CH3(CH2)nCH3, dimana nilai n berada di antara 15 hingga 42. Malam cetak biasanya
memiliki ciri-ciri tidak memiliki rasa, tidak berwarna, tidak berbau, dan berminyak pada
sentuhan. Impression wax cenderung akan terdistorsi apabila diambil pada daerah yang
terdapat undercut. dengan demikian, impression wax memiliki keterbatasan yaitu hanya
dapat digunakan pada edentulous ridge atau permukaan oklusal.

Gambar 2.14 Impression wax plate


Referensi
Bird, D.L. and Robinson, D.S., 2017. Modern Dental Assisting-E-Book. Elsevier Health
Sciences.
McCabe, J.F. and Walls, A.W. eds., 2013. Applied dental materials. John Wiley & Sons.
Phinney, D.J. and Halstead, J.H., 2003. Delmar's dental assisting: a comprehensive
approach. Cengage Learning.

Anda mungkin juga menyukai