Anda di halaman 1dari 23

PPSDM

KEPUASAN KERJA,STRESS
DAN DISIPLIN

KELOMPOK 7
Sub Point

PROGRAM
03 KONSELING

01 KEPUASAN KERJA

04 DISIPLIN KERJA

02 STRESS KARYAWAN
LATAR BELAKANG
 Sumber Daya manusia (SDM) merupakan modal dasar pembangunan nasional, oleh karena itu maka
kualitas SDM senantiasa harus dikembangkan dan diarahkan agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan.
Berbicara mengenai sumber daya manusia sebenarnya dapat dilihat dari 2 aspek yaitu aspek kualitas dan
aspek kuantitas. Aspek kuantitas mencakup jumlah SDM yang tersedia/penduduk, sedangkan aspek
kualitas mencakup kemampuan SDM baik fisik maupun non fisik/kecerdasan dan mental dalan
melaksanakan pembangunan.

 Agar kinerja suatu organisasi tetap bagus maka atasan dan bawahan harus bisa saling menjalin hubungan dan
komunikasi yang baik. Penetapan dan arahan yang jelas akan membuat tenaga kerja menjadi tidak kebingungan yang
berujung pada stres dan tidak merasa puas terhadap pekerjannya.

 Kepuasan kerja diartikan sebagai tanggapan emosional seseorang terhadap aspek-aspek di dalam atau pada keseluruhan
pekerjaannya (Nawawi, 1998).

 Menurut Mangkunegara (2017:157) “Stres karyawan adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam
menghadapi pekerjaan. Stres ini tampak dari Simptom, antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka
menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat, dan
mengalami gangguan pencernaan”.
01 KEPUASAN KERJA
Menurut Robbins (2003)

kepuasan kerja adalah “sikap umum terhadap


pekerjaan seseorang yang menujukan
perbedaan antara jumlah penghargaan yang
diterima pekerja dan jumlah yang mereka
yakini seharusnya mereka terima”.

Wilson Bangun

“Kepuasan Kerja adalah ketika seorang karyawan


merasakan pekerjaannya apakah menyenangkkan
atau tidak menyenangkan untuk dikerjakan”
Faktor-Faktor Kepuasan Kerja
Menurut As’ad (2005 : 15), Faktor yang mempengaruhi kepuasan
Kerja diantaranya :

Faktor Psikologis. Merupakan Faktor Fisik. Faktor yang Faktor Finansial. Merupakan faktor
faktor yang berhungan dengan berhubungan dengan fisik lingkungan yang berhubungan dengan jaminan
kejiwaan karyawan yang meliputi kerja dan kondisi fisik karyawan, serta kesejahteraan pegawai, yang
minat, ketentraman kerja, sikap Meliputi jenis pekerjaan, pengaturan meliputi, sistem penggajian, Jaminan
terhadap sikap kerja,perasaan kerja. waktu kerja, perlengkapan kerja, Sosial, besarnya tunjangan,fasilitas
sirkulasi udara, kesehatan karyawan. yang diberikan, promosi, dan lain-
lain.

Kerja yang secara mental Kondisi kerja yang mendukung. Rekan kerja yang mendukung.
menantang. Karyawan cenderung Karyawan peduli akan lingkungan Orang-orang mendapatkan lebih dari
lebuh menyukai pekerjaan- kerja baik untuk kenyaman pribadi pada sekedar uang yang berwujud
pekerjaan yang memberi mereka maupun untuk memudahkan dari pekerjaan mereka. Bagi
kesempatan untuk menggunakan mengerjkan tugas yang baik. kebanyakan karyawan kerja yang
ketrampilan dan kemapuan mereka Karyawan lebih menyukai keadaan mengisi kebutuhan akan interaksi
dan menawarkan beragam tugas, fisik sekitar yang tidak berbahaya social, oleh karena itu tidaklah
kebebasan, dan umpan balik. dan merepotkan. mengejutkan bila mempunyai rekan
kerja yang ramah dan mendukung
menghantar ke kepuasan kerja yang
meningkat.
Dimensi Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja dapat diukur melalui beberapa dimensi. Smith et al. dalam
Munandar (2004 : 74) menyatakan terdapat 5 (lima) dimensi kepuasan kerja yakni
01 Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri. 04 Kemampuan Terhadap supervise

Pekerjaan memberikan kesempatan karyawan belajar


Hal ini ditujukan oleh atasan dalambentuk memperhatikan seberapa
sesuai dengan minat serta kesempatan untuk
baik pekerjaan yang dilakukan karyawan. Menasehati serta
bertanggung jawab.
membantu karyawan serta kmunikasi yang baik dalam pengawasan.
Kepuasaan kerja karwayan akan tinggi apabila pengawasan yang
02 Kesempatan terhadap gaji. dilakukan supervisor bersifat memotifasi karyawan.
Kepuasan kerja terbentuk apabila besar uang yang
diterima oleh karyawan sesuai dengan beban kerja dan \
seimbang dengan karyawan lainya.
05 Kepuasan terhadap rekan kerja.
03 Kesempatan promosi.
Jika dalam organisasi terdapat hubungan antara karyawan yang
Promosi adalah bentuk penghargaanyang diterima karywan harmonis, bersahabat, dan saling mambantu dalam menciptakan
dalam organisasi. kepuasan kerja karyawan akan tinggi suasana kelompok kerja yang kondusif, sehingga akan
apabila pegawai dipromosikan atas dasar prestasi kerj yang menciptakan kepuasan kerja karyawan.
dicapai pegawai tersebut.  
Stress
Karyawan

02

#BusinessManagement
Pengertian Stres
Karyawan
Stres karyawan adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam
menghadapi pekerjaan. Stres ini tampak dari simptom, antara lain emosi tidak
stabil, perasaan tidak senang, suka menyendiri, sulit tidur, tidak bisa rilex, cemas,
tegang, guggup, tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan pencernaan.
Jika dapat disimpulkan bahwa stres karyawan sangat berdampak buruk bagi
perusahaan karena jika karyawan mengalami stres kerja maka pekerjaan karyawan
dapat terhambat dan produktifitas kerja akan menurun.
Jenis-jenis Stress

Eustress Distress
Stres yang menimbulkan stimulus dan Stres yang memunculkan efek
01 kegairahan yang dapat meningkat 02 membahayakan bagi individu yang
kreativitas dan antusiasme mengalaminya

Hyperstress Hypostress
03
Stres yang ketika seorang dipaksa
mengatasi tekanan yang melampui
04 Stres yang muncul karena
kurangnya stimulasi
kemampuan dirinya
Dampak Stress Kerja

● Akibat Subjektif

kecemasan, agresif, sikap acuh tak acuh


● Akibat Dalam Bentuk Perilaku
ledakan emosi, makan atau minum berlebihan
● Akibat Kognitif
Ketidakmampuan mengambil keputusan yang sehat
● Akibat Keorganisasian
Ketidakhadiran, produktivitas rendah, dan
mengasingkan diri
Cara Mengatasi Stres Kerja
Pola Sehat
Pola menghadapi stres dengan kemampuan
mengelola perilaku dan tindakan

Pola Harmonis
Pola menghadapi stres dengan kemampuan
mengelola waktu dan kegiatan secara harmonis.

Pola Patologis
Pola menghadapi stres dengan berdampak pada
berbagai gangguan fisik maupun sosial-psiko-logis
Program
Konseling

03
Pengertian
Program Konseling

Program konseling karyawan diharapkan


mampu menguraikan permasalah yang mereka alami di
perusahaan. Dengan harapan, adanya program
konseling karyawan mampu membantu menjaga
keseimbangan hidup dan mampu menurunkan stres
agar yang berdampak pada performa kerja.

konseling bagi karyawan adalah suatu kegiatan


yang dilakukan dengan tatap muka antara konselor dan
konseli untuk membantu konseli mengatasi
permasalahan yang dialami dalam pekerjaannya.
Proses Konseling
Proses konseling terdiri dari tiga langkah, yaitu:

● Pemahaman dan pengenalan mengenai indicator permasalahan dan


isu.

● Pemberian kuasa sehingga memungkinkan karyawan untuk


mengenali
situasi atau masalahnya dan memberi harapan kepada mereka.

● Memilih, mengelola masalah yang meliputi keputusan yang terbaik,


mampu bertindak sebagai penasihat-penyelia, spesialis atau suatu
sumber daya dari luar
Pendekatan Konseling
● Salah satu metode konseling yang dikenal terbaik menurut Maier(1958), memiliki dua
pendekatan berikut :

Menceritakan dan menjual pendekatan


dengan metode ini, keterampilanyang pantas
Menceritakan dan mendengarkan
dipertimbangkan itu diperlukan sampai kepada pendekatan dimana evaluasi
orang yang menerima kritik, mengirimkan dikomunikasikan untuk menilai,
dengan cara ini dan perubahan dalam cara yang kemudian diizinkan untuk bereaksi
diperlukan. Ada kesempatan kapan orang harus serta menilai untuk berpikir hal-hal
diberitahu harus berbuat apa, tetapi mungkin yang berusaha untuk diri mereka dan
tidak selalu, karena mungkin saja perlu untuk memutuskan pada apa perlu
diberikan motivasi untuk perubahan, kecuali
jika tempat peristirahatan dibuat ke ancaman
untuk dilaksanakan.
atau bujukan/rangsangan kasar.
Langkah-langkah Konseling
01 02 03
Mendengarkan, pemahaman Menerapkan tindakan
Mengubah gambaran
dan berkomunikasi.

Bicara melalui isu yang dapat


membantu kearah perubahan Dalam langkah ini, sumber
Langkah ini difokuskan pada dayanya adalah karyawan yang
perspektive appraises dan
pemahaman perspektif orang lain dan mulai bertindak. Penyelia menjadi
menandai adanya suatu solusi
berkomunikasi dengan pemahaman. fasilitator dalam membantu
kepada masalah itu. Menilai
Kedua belah pihak mempunyai karyawan untuk merumuskan
berbagai persepsi yang
pemahaman sama dari situasi. rencana tindakan dan bimbingan
berbeda dan menyediakan
suatu kerangka berbeda. dan keahlian menyediakan
sebagaimana diperlukan.
Disiplin
Kerja

04
Pengertian
Disiplin Kerja

Disiplin kerja merupakan suatu kewajiban


kantor atau instansi tempat bekerja wajib untuk
memperhatikan kedisiplinan kerja pegawai agar kerja
pegawai lebih meningkat dari sebelumnya dan
pegawai tidak sesuka hati melakukan kegiatan yang
tidak penting pada saat jam kerja. Disiplin kerja
adalah sebuah konsep dalam tempat bekerja atau
manajemen untuk menuntut pegawai berlaku teratur.
Jenis-Jenis Displin Kerja
Disiplin Preventif Yaitu disiplin yang bertujuan untuk Disiplin Korektif Yaitu disiplin yang bertujuan agar
mencegah pegawai berperilaku yang tidak sesuai dengan peraturan. pegawai tidak melakukan pelanggaran yang sudah dilakukan. Jika
Tindakan tersebut mendorong pegawai untuk taat kepada berbagai ada pegawai yang nyata telah melakukan pelanggaran atas
ketentuan yang berlaku dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. ketentuan-ketentuan yang berlaku atau gagal memenuhi standar
Dalam hal ini terdapat tiga hal yang perlu mendapat perhatian yang ditetapkan, kepadanya dikenakan sanksi disipliner.
manajemen di dalam penerapan disiplin pribadi, yaitu: Tindakan sanksi korektif seyogyanya dilakukan secara
bertahap, mulai dari yang paling ringan hingga yang paling berat.
Menurut Sayles dan Strauss dalam Agustini (2019:95) menyebutkan
Pegawai di instansi perlu didorong, agar mempunyai rasa
empat tahap pemberian sanksi korektif, yaitu:
01 memiliki,karena secara logika seseorang tidak akan
merusak sesuatu yang menjadi miliknya.

01 peringatan lisan (oral warning)

02 Pegawai perlu diberi penjelasan tentang berbagai ketentuan 02 peringatan tulisan (written warning)
yang wajib ditaati dan standar yang harus dipenuhi.
03 disiplin pemberhentian sementara (discipline layoff)

Pegawai didorong, menentukan sendiri cara-cara pendisiplinan diri


04 pemecatan (discharge)

03 dalam rangka ketentuan-ketentuan yang berlaku umum bagi


seluruh pegawai di instansi.
#BusinessManagement
Manfaat Disiplin Kerja
Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi
kepentingan organisasi maupun bagi pegawainya. pegawai dapat melaksanakan
tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya
semaksimal mungkin demi terwujudnya tujuan organisasi. Beberapa sasaran tindakan
pendisiplinan diantaranya sebagai berikut:

 Untuk memperbaiki pelanggaran.

 Untuk menghalangi para pegawai yang lain


melakukan kegiatan yang serupa.
2022

 Untuk menjaga berbagi standar kelompok agar www.slidesgo.com


tetap konsisten dan efektif.
Bentuk dan Jenis Pelaksanaan Sanksi Disiplin Kerja
Pelaksanaan sanksi digunakan untuk mengetahui sejauh mana gambaran disiplin kerja bermanfaat bagi pegawai. Gibson et al dalam Agustini
(2019:104) mendefinisikan disiplin sebagai penggunaan beberapa bentuk hukuman atau sanksi jika pegawai menyimpang. Penggunaan hukuman
digunakan apabila pimpinan dihadapkan pada permasalahan perilaku bawahan yang tidak sesuai dengan peraturan kerja yang dibawah standar kantor.
Daftar perilaku yang dapat dihukum adalah sebagai berikut:

Melanggar peraturan Kantor


01 mencuri, ketidakhadiran, keterlambat, tidur ketika bekerja, melanggar
aturan dan kebijaksanaan keselamatan bekerja, memiliki dan
menggunakan obat-obat terlarang ketika bekerja.

Melanggar etika bekerja


02 mengancam pimpinan, pembangkangan perintah, menggunakan bahasa atau
kata-kata kotor, melakukan mogok kerja yang illegal.

Merugikan Kantor
03
memperlakukan pelayanan secara tidak wajar, memperlambat pekerjaan,
menolak bekerjasama dengan rekan kerja, menolak untuk bekerja
lembur, merusak peralatan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai menurut


Afandi (2016:10) adalah sebagai berikut:

● Faktor Kepemimpinana
● Faktor sistem penghargaan
● Faktor kemampuan
● Faktor balas jasa
● Faktor Keadilan
● Faktor Pengawasan melekat
● Faktor Sanksi hukuman
● Faktor Ketegasan
● Faktor Hubungan kemanusiaan.
Thanks
You !!!

Anda mungkin juga menyukai