Anda di halaman 1dari 5

Value, Attitudes, Moods and Emotions

1. Nilai, Sikap, Suasana Hati dan Emosi


Pikiran dan perasaan seseorang tentang pekerjaan dan organisasi mereka
menentukan bagaimana mereka mengahadapi pekerjaannya. Mereka yang tidak
begitu peduli dengan aspek pekerjaan atau organisasi tertentu, tetapi lebih dengan
makna dan sifat pekerjaan itu sendiri. Pikiran dan perasaan ini, yang disebut nilai,
relatif tahan lama. Pikiran dan perasaan lain lebih spesifik.
Mereka yang terfokus langsung pada arus pekerjaan seseorang atau
organisasi, disebut sikap kerja, tidak berlangsung lama seperti nilai. Suasana hati
dan emosi kerja-yaitu, bagaimana perasaan orang saat mereka melakukan
pekerjaan mereka dari hari ke hari, jam ke jam, dan bahkan beberapa menit sampai
menit-juga menentukan bagaimana mereka mengalami pekerjaan. Selanjutnya, kami
menggambarkan masing-masing faktor penentu bagaimana orang mengalami
pekerjaan.
1.) The Nature of Values:
Nilai Kerja
Nilai kerja adalah keyakinan pribadi karyawan tentang hasil yang harus
diharapkan dari pekerjaan dan bagaimana seseorang harus bersikap di
tempat kerja. Nilai kerja adalah perasaan dan kepercayaan umum dan jangka
panjang yang dimiliki orang yang berkontribusi pada bagaimana mereka
mengalami pekerjaan. Nilai kerja dalam perilaku organisasi telah diidentifikasi
umumnya terbagi dalam dua kategori besar: nilai kerja intrinsik dan nilai kerja
ekstrinsik.
Nilai Kerja Instrinsik
Nilai kerja intrinsik adalah nilai yang berkaitan dengan sifat pekerjaan itu
sendiri.
Nilai kerja ekstrinsik
Nilai Etik
Nilai etika adalah keyakinan pribadi seseorang tentang apa yang benar
dan salah. Nilai etika membantu karyawan menentukan tindakan yang benar
dan membimbing pengambilan keputusan dan perilaku mereka. Beberapa nilai
etika terfokus pada perilaku individu dan apakah itu benar atau salah, seperti
bersikap jujur atau dapat dipercaya. Nilai etika ini terutama panduan penting
untuk perilaku ketika sebuah keputusan dapat menguntungkan satu individu
atau kelompok dengan merugikan orang lain.
Etika individu, etika profesional, dan etika kemasyarakatan semuanya
berkontribusi pada kode etik organisasi. Kode etik adalah seperangkat
peraturan dan standar formal, berdasarkan pada nilai etika dan keyakinan
tentang apa yang benar dan salah, yang dapat digunakan karyawan untuk
membuat keputusan yang tepat bila kepentingan individu atau kelompok lain
dipertaruhkan.
2.) The Nature of Work Attitudes
Sikap Kerja
Sikap kerja adalah kumpulan perasaan, kepercayaan, dan pemikiran
tentang bagaimana berperilaku bahwa orang-orang saat ini memegang
pekerjaan dan organisasi mereka. Sikap kerja lebih spesifik daripada nilai dan
tidak bertahan lama karena cara orang mengalami pekerjaan mereka sering
berubah seiring berjalannya waktu.
Dua sikap kerja yang memiliki implikasi penting bagi perilaku organisasi
adalah kepuasan kerja dan komitmen organisasional.
Kepuasan kerja adalah kumpulan perasaan dan kepercayaan yang dimiliki
orang tentang pekerjaan mereka saat ini.
Komitmen organisasi adalah kumpulan perasaan dan kepercayaan yang
dimiliki orang tentang organisasinya secara keseluruhan.
Sikap kerja, seperti kepuasan kerja dan komitmen organisasional, terdiri
dari tiga komponen: perasaan, komponen afektif; keyakinan, komponen
kognitif; dan pikiran tentang bagaimana berperilaku, komponen perilaku.
3.) The Nature of Moods and Emotions
Suasana kerja menggambarkan bagaimana perasaan orang pada saat
mereka benar-benar melakukan pekerjaan mereka. Beberapa karyawan
cenderung merasa bergairah dan antusias dalam bekerja, sementara yang lain
merasa cemas dan gugup, dan yang lainnya merasa ngantuk dan lesu.
Penelitian menunjukkan bahwa mood di tempat kerja memiliki
konsekuensi penting untuk memahami dan mengelola perilaku organisasi.
Karyawan dalam suasana hati yang positif di tempat kerja, misalnya, lebih
cenderung membantu satu sama lain dan orang-orang di sekitar mereka,
termasuk klien dan pelanggan, dan mereka mungkin juga tidak mungkin absen
dari pekerjaan mereka.
4.) Relationships between Values, Attitudes, and Moods and Emotions
Nilai-nilai, sikap, dan suasana hati dan emosi menangkap berbagai pikiran
dan perasaan yang membuat pengalaman kerja. Masing-masing dari faktor
penentu dari pengalaman kerja memiliki potensi untuk mempengaruhi dua
lainnya. Karena nilai kerja adalah yang paling stabil dan tahan lama, maka dapat
mempengaruhi sikap kerja, suasana hati, dan emosi.
Ketika anggota sebuah organisasi berbagi nilai penting, memiliki sikap
positif, dan mengalami suasana hati yang positif, mereka mungkin lebih
cenderung saling percaya. Kepercayaan adalah ekspresi kepercayaan pada
orang lain atau kelompok orang yang tidak akan Anda risiko, dirugikan, atau
terluka oleh tindakan mereka.
2. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja (kumpulan perasaan dan kepercayaan yang dimiliki orang
tentang pekerjaan mereka saat ini) adalah salah satu sikap kerja yang paling penting
dan diteliti dengan baik dalam perilaku organisasi.
Determinants of Job Satisfaction
Empat faktor mempengaruhi tingkat kepuasan kerja yang dialami seseorang:
kepribadian, nilai, situasi kerja, dan pengaruh sosial.
Kepribadian
Kepribadian, cara bertahan seseorang memiliki perasaan, pemikiran, dan
perilaku, adalah penentu pertama bagaimana orang berpikir dan merasa
tentang pekerjaan atau kepuasan kerja mereka.
Nilai
Nilai memiliki dampak pada tingkat kepuasan kerja karena mereka
mencerminkan keyakinan karyawan tentang hasil yang harus ditanggung dan
bagaimana seseorang harus bersikap bekerja.
Situasi Kerja
Mungkin sumber kepuasan kerja yang paling penting adalah situasi pekerjaan-
tugas yang dilakukan seseorang (misalnya, seberapa menarik atau
membosankannya hal itu), orang-orang yang didampingi oleh seorang pemilik
pekerjaan (pelanggan, bawahan, dan supervisor), lingkungan di mana sebuah
pekerjaan orang (tingkat kebisingan, sesak, dan suhu), dan cara organisasi
memperlakukan karyawannya (seperti keamanan pekerjaan yang
ditawarkannya dan apakah gaji dan tunjangannya adil).
Pengaruh social
Penentu terakhir dari kepuasan kerja adalah pengaruh sosial, atau pengaruh
yang dimiliki individu atau kelompok terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Pengaruh sosial dari rekan kerja dapat menjadi penentu penting kepuasan
kerja seorang karyawan karena rekan kerja selalu ada, sering memiliki jenis
pekerjaan yang serupa, dan sering kali memiliki kesamaan dengan karyawan
(seperti latar belakang pendidikan).
3. Teori Kepuasan Kerja
Ada banyak teori atau model kepuasan kerja. empat teori yang paling berpengaruh:
1.) The Facet Model of Job Satisfaction Model
Berfokus pada faktor situasi kerja dengan memecah pekerjaan menjadi elemen
komponen, atau aspek pekerjaannya, dan melihat seberapa puas karyawan
dengan setiap aspek.
2.) Herzbergs Motivator-Hygiene Theory of Job Satisfaction
Berfokus pada efek beberapa aspek pekerjaan pada kepuasan kerja.
Teori Herzberg mengusulkan bahwa setiap karyawan memiliki dua rangkaian
kebutuhan atau persyaratan: kebutuhan motivator dan kebutuhan kebersihan
3.) The Discrepancy Model of Job Satisfaction
Didasarkan pada gagasan sederhana: untuk menentukan seberapa puaskah
mereka dengan pekerjaan mereka, karyawan membandingkan pekerjaan mereka
dengan pekerjaan yang ideal.
4.) The Steady-State Theory of Job Satisfaction
Menunjukkan bahwa setiap karyawan memiliki tingkat kepuasan kerja yang khas,
atau karakteristik, yang disebut tingkat steady state atau equilibrium.

Nama: Andi Arma

Kelas: 4AD4

No. Stambuk: 46114002

Anda mungkin juga menyukai