PRESENTASI JURNAL
RESPAN PERDANA
DI BIMBING OLEH
PENDIDIKAN PROFESI
ANIK MUWARNI DARAJATUN SST. FT. Fis
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Identitas Jurnal
● Jurnal : The Journal of Sports Medicine and Physical
Fitness EDIZIONI MINERVA MEDICA
● Tahun : 2017
● Penulis : Shaji J. KACHANATHU, Fahad S. ALGARNI,
Shibili NUHMANI, Aqeel M. ALENAZI, Ashraf R.
HAFEZ, Abdulrahman D. ALGARN
● Penerbit : EDIZIONI MINERVA MEDICA
● Tujuan : Penelitian ini berusaha untuk membandingkan
hasil fungsional dari yang paling umum menggunakan
teknik anti-pronation, kinesio taping dengan standart
orthotics.
Introduction
Sprint, jogging dan maraton memiliki resiko
cidera. Salah satu cedera paling umum di antara
Pelari adalah Shin Splint (medial tibial stress
syndrome).
Sample
40 SAMPLE
Pre
01 Group 1
Post
VAS, 6-m single-leg VAS, 6-m single-leg
distance hop test & NDT
distance hop test &
NDT 02 Group 2
l
Penelitian dilakukan
selama 1 minggu
INTERVENSI
GROUP A
Sebuah Y-strip tunggal KT diterapkan dimulai
dengan ankor ditempatkan pada sepertiga
proksimal tibia medial. Setiap setengah dari Y-
strip kemudian diterapkan sehingga terletak
anterior dan posterior malleolus medial dan
berakhir di bawah lengkung longitudinal
medial kaki. Tidak ada ketegangan yang
diterapkan pada ujung proksimal dan distal
pita, sedangkan pita dipasang dengan
tegangan 75%
INTERVENSI
GROUP B
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai hasil fungsional dari intervensi anti-pronasi
seperti kinesio taping dan ortotik standar dalam pengelolaan shin splint. Hasil studi
keseluruhan menunjukkan bahwa kedua kelompok mendapat manfaat dari intervensi.
Namun, intervensi kinesio taping menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam nyeri
dan jarak hop dibandingkan dengan intervensi ortotik standar. Perbedaan antarkelompok
yang tidak signifikan dalam navicular drop dicatat.
CONCLUSIO
N
Didapatkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
kinesio taping memainkan peran penting dalam
meningkatkan hasil fungsional dibandingkan dengan
ortotik dengan mengurangi rasa sakit dan meningkatkan
aktivitas fungsional pada pasien dengan shin splint;
namun, koreksi navicular drop tidak cukup setelah kedua
intervensi. Penulis merekomendasikan kinesio taping
daripada orthotic untuk pengelolaan shin splint.
Kelebihan dan Kekurangan Penelitian
No Functions
1. Jurnal mudah
Kelebihan difahami
1
2. Penatalaksanaan
jelas
1. Waktu penelitian
2 Kekurangan terlalu singkat
2. Tidak ada gambar
Terimakasih hehe