Anda di halaman 1dari 35

BAB VII : PENGAWASAN PEMERINTAHAN

(Bestuurstoezicht/Bestuurscontrole)

ILMU
MANAJEMEN

ILMU
ADMINISTRASI
PENGAWAS- NEGARA Masing² Memiliki Lingkup
AN dan Pendekatan yang Berbe-
ILMU da
PEMERINTAHAN

ILMU HUKUM Pendekatan Norma


Norma Hukum
Hukum Administrasi
Kaidah-kaidah hukum yang ber-
laku dan diterapkan dalam Jabat-
Bestuurs- an Pemerintahan
norm Tertulis : UUD dan Peraturan Perundang
(Norma - undangan lainnya.
Pemerin-
tahan) Tidak tertulis: AUPB.

Vorm van Kaidah-kaidah hukum yang harus


Bestuursrechtelijke diperhatikan dan dipatuhi oleh
Normen Pemangku Jabatan
(Bentuk Norma² HAN)
Gedrags- Tertulis : peraturan perundang-undang-
an yang mengatur tentang Disiplin Pega-
norm wai, Kode Etik, Sumpah Jabatan, dan
(Norma Pakta Integritas.
Perilaku)
Tidak tertulis: norma pergaulan (adat
istiadat, moral )
1. Filosofi & Lingkup Pengawasan Dalam HAN

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

DESENTRALISASI
DEKONSENTRASI
TUGAS PEMBANTUAN

PUSAT HUBUNGAN² : DAERAH


KEWENANGAN
KELEMBAGAAN
KEUANGAN
PEMBANGUNAN
PELAYANAN PUBLIK
PENGAWASAN Fokus Kajian
PENGAWASAN ADMINISTRASI / PEMERINTAHAN

Merupakan Kegiatan Pengumpulan Informasi tentang Apakah suatu Tindakan atau Masalah
Memenuhi Persyaratan yang Ditetapkan, guna Membentuk Pendapat tentang hal itu dan
Dapat Menimbulkan Akibat Adanya Campur Tangan (het verzamelen van informatie over de
vraag of een handeling of zaak voldoet aan de daaraan gestelde eisen, het zich daarna
vormen van een oordeel daarover en het eventueel naar aanleiding daarvan ingrijpen)

Awal dari Semua Memiliki Efek Dapat Menghasilkan Mencakup berbagai


Tindakan Penegakan Pencegahan Kepatuhan terhadap Kegiatan, seringkali
Hukum Persyaratan Hukum dalam pengertian
yang Informatif dan
bersifat Memberi
Nasihat
Pengawasan Sebagai Unsur Perlindungan Hukum & Penegakan Hukum

Bestuurs Toezicht
(Pengawasan
TOEZICHT/ Administrasi)
CONTROLE
RECHTS- (Pengawas-
RECHTS- Leidinggevende
BESCHER- an)
HANDHAVING Toezicht
MING (Penegakan Hukum) (Pengawasan Manajerial)
(Perlindung-
an Hukum) SANCTIES
(Sanksi²)

Pengawasan Merupakan Bagian dari Penegakan Hukum Dalam Rangka Memberi Jaminan &
Perlindungan Hukum terhadap Rakyat dari Tindakan yang dilakukan dan/atau Keputusan
yang Dikeluarkan oleh Organ Pemerintahan.
Paul Nicolai :
PENEGAKAN HAN (Bestuursrechtelijke Handhaving)

De bestuursrechtelijke handhaving middelen omvatten : het toezicht dat bestuursorganen


kunnen uitoefenen op de naleving van de bij of krachtens de wet gestelde voorschriften en
van de bij besluit individueel opgeledge verplichtingen, en de toepassing van bestuurs-
rechtelijke sanctie bevoegdheden.
Sarana Penegakan HAN meliputi : Pengawasan, yaitu Kepatuhan yang dilakukan oleh Badan²
Administratif sehubungan dengan peraturan (UU) tertulis yang ditetapkan dan kewajiban²
yang ditentukan dalam Keputusan kepada Individu, dan Penerapan Wewenang Sanksi
Administratif.

Pengawasan terhadap Pengawasan terhadap Penerapan Kewenangan


Kepatuhan UU Kewajiban dari Keputusan Sanksi
JBJM ten Berge:
PENEGAKAN HAN (Bestuursrechtelijke Handhaving )

De Bestuursrechtelijke handhaving omvatten het toezicht op en de toepassing van


sancties. Toezicht is een preventieve stap om naleving af te dwingen, terwijl sancties een
repressieve stap zijn om naleving af te dwingen.
Penegakan HAN meliputi Pengawasan dan Penerapan Sanksi. Pengawasan merupakan
langkah Preventif untuk menegakkan Kepatuhan, sementara Penerapan Sanksi meru-
pakan langkah Represif untuk menegakkan Kepatuhan.

Pengawasan untuk Kepatuhan Penerapan Sanksi untuk Kepatuhan


(Langkah Preventif) (Langkah Represif)
P. Nicolai & JBJM ten Melibatkan dua hal yang berbeda: Pertama,
ARTI
Berge Pengawasan dan Kedua, Pengenaan Sanksi.
LUAS

Pelaksanaan Pengawasan berarti bahwa Pemerintah


memeriksa apakah suatu Badan atau Warga Negara
Mematuhi Peraturan yang Berlaku padanya, tanpa syarat
PENEGAKAN bahwa harus ada kecurigaan/dugaan tentang suatu Pera-
HAN turan Hukum telah Dilanggar. Ingat Sifat Aktif dari
Bestuur / Sturen

Mengawasi pengenaan Sanksi Administratif


(seperti penalty/denda administratif, pemba-
ARTI yaran penalty/denda berkala dan penarikan
SEMPIT lisensi atau keputusan lain yang mengun-
tungkan) oleh Badan Administratif, tanpa
intervensi Hakim ).
Meliputi Seluruh Kegiatan pada Unit Organisasi
Pemerintahan di Semua Tingkatan Baik di Pusat
Maupun Daerah (Bersifat Umum)

Bestuurs
Tindakan yang akan dilakukan dan/atau Keputusan
Toezicht
yang akan dikeluarkan, Sesuai dengan Kebijaksana-
(Pengawasan an yang telah ditentukan sebelumnya.
Administrasi)

Menghindari Timbulnya Penyelewengan/Kekeliruan


yang dapat Berakibat pada Tidak Tercapainya Tujuan
yang telah Ditetapkan (ondoelmatigheid)
Pengawasan hanya Berlaku untuk Suatu Unit Tertentu
saja dari Rangkaian Keseluruhan Organ Pemerintahan
(Bersifat Khusus)
Leidinggevende
Toezicht
(Pengawasan
Manajerial) Tujuannya Sama : Mencegah Penyelewengan/Kekeliruan
dari Rencana Kebijaksanaan yang telah Dirumuskan /
Ditentukan Sebelumnya.
PELAKSANAAN PENGAWASAN

Pengawasan SEBELUM Tindakan


APRIORI Dilakukan / Keputusan
Dikeluarkan
a. Pengawasan/Kontrol
Berdasar PREVENTIF
SEGI WAKTU
Pengawasan SETELAH Tindakan Dilakukan /
APOSTERIORI Keputusan Dikeluarkan

REPRESIF/KURATIF
Struktural
Pengawasan/Kontrol Organ/Lembaga Di
INTERN dalam Pemerintah
b. Pengawasan/Kontrol
Berdasar Fungsional
SEGI KEDUDUKAN
BADAN/ORGAN
Pengawasan/Kontrol Organ/Lembaga Di
EKSTERN luar Pemerintah
PERATURAN
PER-UU-AN
(1)

PERINTAH
KEBIJAKAN
PELAKSANA-
AN (2)
PEDOMAN
(5)
PENGAWASAN

RENCANA
TUJUAN YANG
DITETAPKAN
(4)
(3)
2. a. SIFAT PENGAWASAN / KONTROL Judicial Control
(Contentius) oleh Badan
Peradilan
Kontrol Segi Hukum
(Rechtmatigheid – Non Judicial Control (Non
SIFAT Legalitas) Contentius) oleh Pemerin-
PENGAWAS- tah
AN/KONTROL
Non Judicial Control /
DALAM HAN Built in Control oleh
Kontrol Segi Kemanfaatan Pemerintah
/ Tujuan (Doelmatigheid –
Opportunitas/Spesialitas)
Upaya Administrasi :
Keberatan & Banding
Administrasi
Badan Peradilan HANYA Berwenang Mengawasi Segi Hukum (Rechtmatigheid) saja, Sedang-
kan Badan Pemerintah Berwenang Mengawasi Segi Rechtmatigheid & Doelmatigheid
EKSTERN Judicial Control / Contentius,
Dilakukan Oleh Badan Di luar
Pemerintahan

KONTROL
SEGI HUKUM

APOSTERIORI RECHTMATIGHEID

Dilakukan SESUDAH Terjadinya Tindakan/ Pengujian : Segi Legalitas (Wewenang,


Keputusan yang Dikontrol Prosedur, Substansi) Badan Peme-
rintah juga Berwenang
INTERN Non Judicial Control / Non Contentius :
Built in Control (Waskat) & Functional

KONTROL SEGI
KEMANFAATAN
(TUJUAN)
APRIORI DOELMATIGHEID

Dilakukan SEBELUM Terjadinya Tindakan / Pengujian : Opportunitas / Spesi-


Keputusan yang Dikontrol alitas
2.b. JENIS PENGAWASAN / KONTROL
Pengawasan Politik : Dititikberatkan pada Segi Menjaga dan Mencapai Integritas Politik,
terutama Segi Strategi dan Kebijaksanaan (pendekatan HTN)

Pengawasan Yuridis : Dititikberatkan pada Segi Legalitas, Spesialitas dan Legitimasi


(pendekatan HAN)

Pengawasan Administratif : Dititikberatkan pada Ketertiban Pertanggung-


jawaban Personal, Keuangan & Harta Milik Negara, serta Efisiensi (HAN)

Pengawasan Masyarakat (Sosial) : Dititikberatkan pada Laporan & Inves-


tigasi (HAN) Asas Demokrasi

Pengawasan Moral & Susila : Dititikberatkan pada Keadaan Mora-


litas (Memenuhi Syarat Etika) yang Dilakukan Lembaga Profesi /
Dewan Kehormatan (HAN)
2.c. Ciri-Ciri dan Syarat Pengawasan Pemerintahan

Fact Finding, fakta-fakta tentang bagaimana tugas-tugas


dijalankan dalam Pemerintahan

Mencegah Penyimpangan/Penyelewengan

Diarahkan (Doelgericht) pada kegiatan yang Sedang dan


Ciri-Ciri Sudah Dijalankan

Instrumen : Efisiensi & Pencapaian Tujuan (Doelmatig-


heid)

Meningkatkan Kapasitas dan Akuntabilitas Organ Peme-


rintahan
Menentukan Standar-standar yang akan digunakan seba-
gai Dasar Pengawasan (Peraturan Per-UU-an)

Mengukur Pelaksanaan atau Hasil yang dicapai

Syarat Membandingkan Pelaksanaan atau Hasil dengan Standar,


dan Menentukan Ada Tidaknya Penyimpangan
Pengawasan
Menghindarkan Tekanan/Paksaan (Dwang) yang menye-
babkan Penyimpangan Tujuan (ondoelmatigheid)

Koreksi Penyempurnaan Rencana agar Sesuai Dengan


Tujuan (bersifat Kuratif / Represif)
Strategi Pendukung Dalam Syarat Pengawasan/Kontrol
Pemerintahan

Preemtif Preventif Represif /


Kuratif

Memberikan Konsultasi
Melaksanakan Pengawasan Koreksi guna Meminimal-
terhadap Obyek Pengawasan
dari Proses Perencanaan kan Temuan / Penyimpang-
tentang Permasalahan yang
dalam Seluruh Fungsi an oleh Pengawas Eksternal
Dihadapi
PENGAWASAN PREEMTIF  Konsultasi dengan Atasan Pejabat;
Dalam Penetapan Tujuan  Koordinasi dengan Lintas Lembaga (Sektoral)

 Menentukan Peraturan yang berhubungan dengan


PENGAWASAN PREVENTIF
Sistem, Prosedur, Hubungan, dan Tata Kerjanya;
Dalam Penetapan Tujuan
 Membuat Pedoman atau Manual sesuai dengan
Peraturan yang telah ditetapkan;
 Menentukan Kedudukan, Tugas, Wewenang, dan
Tanggung jawabnya;
 Mengorganisasikan segala macam Kegiatan, Penem-
patan Pegawai, dan Pembagian Pekerjaan;
 Menentukan Sistem Koordinasi, Pelaporan, dan
Pemeriksaan;
 Menetapkan Sanksi-sanksi terhadap Pejabat yang
menyimpang dari Peraturan yang telah ditetapkan.
 Sistem Komparatif;
PENGAWASAN REPRESIF  Sistem Verifikatif;
Dalam Pelaksanaan  Sistem Inspektif;
Tujuan  Sistem Investigatif.

Sistem Komparatif :
 Mempelajari laporan kemajuan (progress report) dari pelaksanaan pekerjaan
dengan jadwal rencana pelaksanaan;
 Membandingkan laporan-laporan hasil pelaksanaan pekerjaan dengan rencana yang
telah diputuskan sebelumnya;
 Mengadakan analisa terhadap perbedaan, termasuk faktor lingkungan yang mempe-
ngaruhinya;
 Memberikan Penilaian terhadap Hasil Pelaksanaan Pekerjaan, termasuk para Penang-
gung jawabnya;
 Mengambil Keputusan atas usaha Perbaikan untuk Penyempurnaannya.
SISTEM VERIFIKATIF :
 Menentukan Ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan Prosedur Pemeriksaan;
 Pemeriksaan harus dibuat dalam Laporan secara Periodik atau secara Khusus;
 Mengadakan Penilaian/Evaluasi terhadap Hasil Pelaksanaannya;
 Memutuskan Tindakan Perbaikan dan Penyempurnaannya.

SISTEM INSPEKTIF :
 Mengecek Kebenaran dari suatu Laporan yang dibuat oleh para Petugas Pelaksana-
nya;
 Dalam Pemeriksaan di tempat Instruksi diberikan dalam rangka Perbaikan dan pe-
nyempurnaan pekerjaan;
 Memberikan Penjelasan terhadap Kebijaksanaan Atasan/Pimpinan.
SISTEM INVESTIGATIF :
 Menitikberatkan terhadap Penyelidikan atau Penelitian secara lebih mendalam terha-
dap suatu Masalah yang bersifat Negatif;

 Penyelidikan didasarkan atas suatu Laporan yang masih bersifat hipotesa (mungkin
Benar, mungkin Salah);

 Berdasarkan hasil penyelidikan, segera diambil Keputusan.


3. Tujuan Pengawasan Pemerintahan PENGAWASAN
REPRESIF/KURATIF
Penetapan
PENYELENGGA Tujuan a/d
Sistematis Doelmatigheid
RAAN Kebijakan
PEMERINTAH- & Rencana Terstruktur
AN sesuai Pe- Terukur
raturan Doeltreffenheid
Per-UU-an

Dapat Dipertanggungjawabkan
Secara Hukum dan Moral
PENGAWASAN (Membangun Kepercayaan
PREEMTIF & Masyarakat)
PREVENTIF
Tujuan Pengawasan dengan demikian :

1. Menjamin Ketepatan Pelaksanaan Tugas Sesuai dengan Peraturan Per-UU-an, Kebijakan,


Rencana, dan Perintah.

2. Melaksanakan Koordinasi dalam Kegiatan.

3. Mencegah Pemborosan dan Penyelewengan/Penyimpangan.

4. Menjamin terwujudnya Kepuasan Masyarakat atas Barang dan Jasa yang dihasilkan.

5. Membangun dan Membina Kepercayaan Masyarakat terhadap Badan Pemerintah.


1. Menteri, untuk Penga-
a. TEKNIK PENGAWASAN PEMERINTAHAN
wasan Umum;
2. Menteri Teknis/Kepala
LPNK untuk Pengawas-
DESENTRALISASI an Teknis;
PUSAT DEKONSENTRASI DAERAH 3. Gubernur untuk Penga-
TUGAS PEMBAN- wasan Umum dan Tek-
TUAN nis bagi Kabupaten/
Kota

LANGSUNG TIDAK LANGSUNG


(Lewat Laporan)
Baca lebih Lanjut Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2017 tentang tentang Pembinaan
dan Pengawasan Pemerintahan Daerah
b. INSTRUMEN PENGAWASAN PEMERINTAHAN

1) Instrumen Penguatan Pengawasan Internal Pemerintah

(a). Penguatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Mengembangkan Kapasitas Fungsi Internal


Menerapkan Fungsi Kepatuhan Internal
untuk memantau Pengendalian Internal

Pengendalian Internal telah ditetapkan secara Efektif.

(b) Penerapan Manajemen Risiko

Aparat Pengawasan Internal Pemerintah APIP mengembangkan Kapasitas un-


(APIP) mengembangkan framework yang tuk mengelola Risiko dan menumbuh-
sesuai dengan lingkungan kerja, baik di kan Budaya Sadar Risiko
Kementerian/Lembaga dan Pemda
(c ) Untuk Pencegahan Korupsi

APIP dapat membangun Whistle-Blowing APIP dapat menerapan unit Wilayah Bebas
System (Sistem Pelaporan Pelanggaran) Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dalam
Melayani.

 Izin
2) Instrumen Yuridis Pengawasan Dalam  Lisensi
Pelayanan Pemerintahan  Konsesi

Berwenang Membatalkan Perkada Provinsi,


Kabupaten/Kota (Executive Review), sedang-
3) Instrumen Pengawasan Peme- kan untuk Perda wewenang Mahkamah
Agung (lihat Putusan MK No.
rintah terhadap Produk Hukum 137/PUU-XIII/2015 jo Putusan MK No.
56/PUU-XIV/2016
5. LEMBAGA PENGAWASAN DALAM PEMERINTAHAN

INTERN : EKSTERN :

Lembaga Built in control / Lembaga Semua Lembaga Pengawasan yang


Pengawasan Melekat Oleh Fungsional disebut dalam UUD 1945 maupun yang
Atasan dibentuk dengan UU

Baca Waskat Lebih Lanjut dalam Inpres No. 15 Tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengawasan, Inpres No. 1 Tahun 1989 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Melekat,
KepMenPan No. 46/MPAN/4/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Melekat
Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
PENGAWASAN INTERN BERSIFAT FUNGSIONAL

PP No.60 Tahun 2008 tentang Sistem


Amanat Pasal 58 UU No.1 Tahun
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
2004 Tentang Perbendaharaan
Pasal 48 ayat (1) : “dilakukan oleh Apa-
Negara : “Meningkatkan Kinerja,
rat Pengawasan Intern Pemerintah/APIP
Transparansi, dan Akuntabili-tas
Pengelolaan Keuangan Negara”.

APIP Terdiri dari (Pasal 49 ayat 1) :


a. BPKP;
b. Inspektorat Jenderal atau nama lain
yang secara fungsional melaksana-
kan pengawasan intern;
c. Inspektorat Provinsi; dan
d. Inspektorat Kabupaten/Kota
Audit Kinerja (Aspek Kehematan, Efisiensi, Efek-
tivitas) dan Audit dengan Tujuan Tertentu (Diluar
Audit Kinerja)
1 Dilakukan BPKP
AUDIT Laporan Keuangan Kementri-
an Negara/Lembaga sebelum
5 Disampaikan ke Menteri Keu-
KEGIATAN 2 angan & Pimpinan Lembaga.
PENGA- Dilakukan Inspektorat Jen-
REVIU
WASAN LINGKUP deral;
LAIN PENGAWASAN Tingkat Provinsi oleh Inspek-
APIP torat Provinsi & Tingkat Kab/
Kota Inspektorat Kab/Kota

4 3
PEMAN- EVALUASI Baca lebih lanjut PP No. 60
TAUAN
Tahun 2008 Tentang SPIP
Ratio Legis : untuk melaksanakan pembangunan nasional
dan anggaran pendapatan dan belanja negara/daerah secara
transparan, akuntabel dan bebas dari korupsi, Presiden me-
merlukan fungsi pengawasan intern yang handal dan sistem
pengendalian intern yang memadai .

BADAN Berada Dibawah dan Bertanggung Jawab kepada Presiden


PENGAWASAN Tugas : Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang
KEUANGAN DAN Pengawasan Keuangan Negara / Daerah dan Pembangunan
PEMBANGUNAN Nasional.
(BPKP) Dipimpin oleh seorang Kepala, Dibantu Sekretariat Utama
dan Beberapa Deputi
Di lingkungan BPKP dibentuk Inspektorat sebagai unsur Pe-
ngawas Internal dan Pusat sebagai Unsur Penunjang
Baca lebih lanjut Prepres
No. 192 Tahun 2014 Ttg Di Setiap Provinsi dibentuk Kantor Perwakilan BPKP
BPKP
Ratio Legis : Untuk Memperkuat Peran dan Kapasitas
Inspektorat Daerah agar lebih independen dan objektif
dalam rangka mewujudkan Pemerintahan Daerah yang
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Berada Dibawah dan Bertanggungjawab kepada Guber-


nur melalui Sekda untuk Itwilprov dan kepada
INSPEKTORAT DAERAH Bupati/Walikota melalui Sekda untuk Itwilkab/Itwilkota
PROVINSI/ KAB/KOTA
Tugas : Membantu Kepala Daerah dalam Membina dan
Mengawasi Pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang
menjadi Kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan
oleh Perangkat Daerah
Dipimpin oleh seorang Inspektur dibantu Sekretariat dan
Inspektur Pembantu
Baca lebih lanjut PP No. 72 Tahun 2019 jo PP No. 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah
PENGAWASAN EKSTERN

MASYARAKAT
DPR/DPRD BPK MA KPK OMBUDSMAN
(Social Control)
(Pers, LSM, Individu/
Kelompok)
Politik Audit Penerap- Pelayanan
Keuangan an Hukum Publik
Memperjuangkan
Negara
Hak dan Kepenting-
Penyelewengan an

Berguna untuk : Memberi Opini thd Kinerja Badan Pemerintah, Meningkatkan Kinerja Badan
Pemerintah, & Melakukan Koreksi thd Pencapaian Kinerja Badan Pemerintah

Anda mungkin juga menyukai