Anda di halaman 1dari 15

INTERNAL

CONTROL
OLEH KELOMPOK 2
1) FEBI AYU LISNA KUSWARA (21043007)
2) GABRIELLA YOVANA (21043008)
3) HUMAIRA ARLISHA (21043009)
4) MUHAMMAD AFRIAN (21043010)
Table of Contents

01 02
DEFINISI
INTERNAL PENTINGNYA KONTROL
CONTROL BAGI AUDITOR INTERNAL

03 04
LATAR BELAKANG
PENTINGNYA STANDAR INTERNAL
KONTROL KONTROL
01
DEFINISI
INTERNAL CONTROL
DEFINISI INTERNAL CONTROL
DEFINISI AWAL MENURUT AKUNTAN PUBLIK
Istilah kontrol pertama kali muncul dalam kamus Jadi kontrol internal dipecah menjadi control
bahasa Inggris sekitar tahun 1600 dan didefinisikan administratif dan kontrol akuntansi. Hal ini dinyatakan
sebagai “salinan dari sebuah putaran (untuk akun), dalam seksi 320.27-28 (1973) Standar Profesional
AICPA, yang diambil dari Statement of Auditing
yang berkualitas dan isinya sama dengan aslinya.”
Standards (SAS) No. 1 :
Samuel Johnson menyimpulkan pengertian awal ini Kontrol administratif mencakup, tetapi tidak terbatas
sebagai “daftar atau akun yang dipegang oleh seorang pada, rencana organisasi, prosedur dan catatan yang
pegawai, yang masing-masing dapat diperiksa oleh berkaitan dengan proses pengambilan keputusan yang
pegawai lain.” tercermin dalam otorisasi manajemen atas transaksi.
Otorisasi tersebut merupakan fungsi manajemen yang
berhubungan langsung dengan tanggung jawab
pencapaian tujuan organisasi dan merupakan titik awal
untuk mendapatkan kontrol akuntansi atas transaksi.
Kontrol akuntansi terdiri atas rencana organisasi,
prosedur dan catatan berkaitan dengan pengamanan
aktiva dan keandalan pencatatan keuangan, yang
dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar.
DEFINISI INTERNAL CONTROL
MENURUT AICPA MENURUT AUDITOR INTERNAL
Kontrol internal adalah suatu proses yang Auditor internal memandang kontrol sebagai berikut :
dipengaruhi oleh aktivitas dewan komisaris, Kontrol adalah penggunaan semua sarana perusahaan
manajemen atau pegawai lainnya yang untuk meningkatkan, mengarahkan, mengendalikan,
dirancang untuk memberikan keyakinan dan mengawasi berbagai aktivitas dengan tujuan untuk
yang wajar mengenai pancapaian tujuan memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai. Sarana
pada hal-hal berikut ini : kontrol ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada,
a. keandalan pelaporan keuangan; bentuk organisasi, kebijakan, sistem, prosedur, instruksi,
b. efektivitas dan efisiensi operasi dan; standar, komite, bagan akun, perkiraan, anggaran,
c. ketaatan terhadap hukum dan Peraturan jadwal, laporan, catatan, daftar pemeriksaan, metode,
yang berlaku. rencana, dan audit internal.
02
PENTINGNYA
KONTROL BAGI
AUDIT INTERNAL
PENTINGNYA KONTROL BAGI AUDIT INTERNAL
Kuncinya adalah kontrol. Mengendalikan, sebagai kata kerja, berarti ‘memaksakan’.
Kontrol Memastikan bahwa ada hal-hal yang dikerjakan atau tidak dikerjakan. Kontrol,
sebagai kata benda, berarti sarana fisik untuk mewujudkan ‘pemaksaan’ tersebut.
Keduanya digunakan oleh manajer untuk memastikan bahwa tujuan operasional mereka
tercapai. Setiap kegiatan dalam organisasi memiliki dua tingkatan, yang berada dalam
dua sistem. Pertama adalah sistem operasi, yang dirancang untuk memenuhi tujuan
yang telah ditetapkan. Yang lainnya adalah sistem kontrol, yang terdapat dalam sistem
operasi. Sistem kontrol tersebut terdiri atas Prosedur, aturan, dan instruksi yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan sistem operasi Akan tercapai. Kontrol
meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan manajemen.
03

PENTINGNYA
CONTROL
PENTINGNYA CONTROL
Kontrol monjadi lebih penting bagi organisasi organisasi besar. Manajer tidak dapat
secara pribadi segala sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi mereka harus
mendelegaiskan kewanangannya ke bawahan yang berfungsi sebagai wakilnya Bawahan
tersebut akan beri tanggung benjawab untuk melaksanakan tugasnya. Seiring dengan
pemberian tanggung jawab muncul akuntabilitas, yang membutuhkan bahan bukti bahwa
tugas yang dibebankan telah diselesaikan Bukti tersebut biasanya dalam bentuk laporan
yang membandingkan hasil aktual dengan yang dirancang Inilah yang disebut kontrol
dasar (basic control).
04
LATAR BELAKANG
STANDAR INTERNAL
CONTROL
STANDAR 2120-CONTROL
1. 2120. A1 - Berdasarkan hasil penentuan risiko, aktivitas audit internal haruslah mengevaluasi
kecukupan dan efektivitas kontrol yang mencakup tata kelola, operasi, dan sistem informasi
organisasi. Hal ini meliputi 1) Keandalan dan integritas informasi keuangan dan operasional. 2)
Efektivitas dan efisiensi operasi. 3) Pengamanan aktiva. 4) Kepatuhan terhadap hukum, regulasi,
dan kontrak.

2. 2120. A2 -Auditor internal harus memastikan lingkup penetapan tujuan dan sasaran operasi dan
program yang harus sesuai dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.

3. 2120. A3 -Auditor internal harus menelaah operasi dan program untuk memastikan kesesuaian
hasil dengan tujuan dan sasaran guna menentukan apakah operasi dan program dilaksanakan
sesuai yang diinginkan.
STANDAR 2120-CONTROL
4. 2120. A4 -Kriteria yang memadai diperlukan untuk mengevaluasi kontrol. Auditor
internal harus memastikan bahwa manajemen telah menetapkan kriteria yang
memadai untuk menentukan pencapaian tujuan dan sasaran. Jika memadai, maka
auditor internal seharusnya menggunakan kriteria tersebut dalam evaluasi mereka.
Jika tidak memadai, auditor internal seyogyanya bekerja sama dengan manajemen
untuk membuat kriteria evaluasi yang layak.

5. 2120. A4-1. Practice Advisory melengkapi standar ini untuk kriteria-kriteria kontrol dan
memberikan lebih banyak ketentuan khusus.
STANDAR-STANDAR OPERASI
Standar-standar operasi bisa jadi merupakan elemen-elemen kunci dalam proses kontrol.
Standar menentukan jenis kinerja yang diharapkan. Standar berperan dalam dua hal:
menentukan tujuan yang akan dicapai dan menjadi dasar pengukuran. Untuk memfasilitasi
pengukuran, standar haruslah bersifat kuantitatif. Setiap orang memahami angka-angka.
Kriteria yang bersifat kualitatif lebih sulit diukur. Akan tetapi, standar kuantitatif
memperhatikan persyaratan kualitatif bisa menyesatkan dan menghasilkan keputusan
manajemen yang tidak tepat. Standar-standar operasi sebaiknya bersifat spesifik, meskipun
dapat juga memasukkan faktor toleransi.
Hal-hal yang harus menjadi perhatian adalah bahwa standar tersebut bersifat wajar,
mengandung faktor-faktor toleransi yang layak, mencerminkan kondisi saat ini, dan akan
menghasilkan tujuan yang diinginkan.
STANDAR-STANDAR KONTROL INTERNAL
STANDAR-STANDAR UMUM STANDAR-STANDAR RINCI
Standar-standar umum bisa jadi
Merupakan elemen-elemen kunci
1)Dokumen Struktur
dalam proses kontrol. Standar 2)Pencatatan Transaksi dan
menentukan jenis kinerja yang Kejadian dengan Layak dan
diharapkan. Standar berperan
dalam dua hal: menentukan
Tepat Waktu
tujuan yang akan dicapai dan 3)Otorisasi dan Pelaksanaan
menjadi dasar pengukuran. 4)Pembagian Tugas
1) Keyakinan yang Wajar
2) Perilaku yang Mendukung
5)Pengawasan
3) Integritas dan Kompetensi 6)Akses dan Akuntabilitas ke
4) Tujuan Kontrol Sumber Daya dan Catatan
5) Pengawasan Kontrol
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons
by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai