Anda di halaman 1dari 12

PA

P I
I
U 5
L
A AN
E L
U
M EM
AN T
R E R
LI P
A

DOSEN PENGAMPUH :
I R N O V I A B . P A K P A H A N , S . T. , M . E N G
6. RUMUS-RUMUS EMPIRIS (PERTEMUAN 5)

Didalam praktek, faktor penting daiam studi hidraulika adalah


kecepatan atau debit aliran Q. Dalam hitungan praktis, rumus yang
banyak digunakan adalah persamaan kontinuitas, Q = A V, dengan A
adalah tampang aliran. Apabila kecepatan dan tampang aliran
diketahui, maka debit aliran dapat dihitung. Demikian pula jika
kecepatan dan debit aliran diketahui maka dapat dihitung luas tampang
aliran yang diperlukan untuk melewatkan debit tersebut. Dengan kata
tain dimensi pipa atau saluran dapat ditetapkan. Biasanya debit aliran
ditentukan oleh kebutuhan air yang diperlukan oleh suatu proyek
(kebutuhan air minum suatu kota atau untuk irigasi, Debit pembangkit
tenaga listrik, dan sebagainya) atau debit yang terjadi pada proyek
tersebut (debit aliran melalui sungai). Dengan demikian besarnya debit
aliran adalah sudah tertentu. Berarti untuk bisa menghitung tampang
aliran A, terlebih dahulu.harus dihitung kecepatan V.
Untuk memudahkan hitungan maka dikembangkan rumus-rumus
empiris kecepatan aliran V, yang meskipun hanya berlaku untuk zat
cair tertentu dan dalam keadaan tertentu tetapi cukup memudahkan
pemakaiannya. untuk pipa yang mengalirkan air, rumus kecepatan
mempunyai bentuk umum berikut :
V = a Dx Iy
dengan I adalah kemiringan garis tenaga hf / L dan koefisien a dan
pangkat x dan y adalah empiris. Kemiringan garis tenaga dapat
dihitung dari persamaan Darcy-weisbach yang mempunyai bentuk
berikut :
dengan a adalah koefisien yang tergantung pada kekasaran bidang
batas dan kekentalan zat cair. Persamaan (2.27) adalah persamaan
umum dan berdasarkan persamaan tersebut dapat dicari beberapa
rumus empiris.
1. Pipa Halus
Untuk pipa halus, rumus Blasius dapat digunakan untuk nilai Angka
Reynolds 4000 < Re < 10 5 yang dapat ditunjukkan datam bentuk :
2. Pipa di daerah transisi
Di daerah transisi berlaku rumus Hazen-william yang berbentuk :

Nilai cH tergantung pada kekasaran, dan diberikan oleh tabel di bawah.


3. Pipa di daerah turbulen
Rumus Manning yang banyak digunakan pada pengaliran disaluran
terbuka, juga berlaku untuk pengaliran di pipa. Rumus tersebut
mempunyai bentuk :

dengan R adalah jari-jari hidraulis (R = D/4) untuk pipa lingkaran) dan n


adalah koefisien kekasaran Manning. Untuk aliran di dalam pipa persamaan
tersebut menjadi :
Tabel 2.2. menunjukkan nilai koefisien Manning n untuk berbagai
bahan pipa. Tabel 2.2. Koefisien Manning n untuk aliran melaui pipa.
Selain rumus Manning, di lndonesia juga sering digunakan rumus
chezy dan Strickler. Rumus Chezy mempunyai bentuk :

Koefisien C dapat‘ dihubungkan dengan koefisien f dari Darcy


Weisbach:
Dengan membandingkan persamaan diatas dengan persamaan
(2.32) didapat hubungan berikut :
Contoh Soal :
7. Pengaliran Dalam pipa Tidak Lingkaran
Kadang-kadang di daram praktek dipakai pipa dengan penampang
persegi panjang atau penampang lain yang bukan lingkaran.
Penyelesaian aliran meiaiui pipa tidak lingkaran dilakukan dengan
konsep jari-jari hidraulis. Jari-jari hidraulis R adalah perbandingan
antara ruas tampang aliran A dengan keliling basah P.
R=A/P

Anda mungkin juga menyukai