MODUL 8 (Strategi Bauran Pemasaran) Nama Kelompok : 1. Aminatul Ulya (042118575) 2. Desi Maharani (042119656) 3. Fitriana (042119728) 4. Layyinat Uzzahiyah (042119799) 5. Musdalifah (042124371) MODUL 7 (Segmenting, Targeting dan Positioning)
KEGIATAN BELAJAR 1 (SEGMENTASI PASAR)
Seringkali orang menyangka bahwa intisari strategipemasaran adalah bauran pemasaran (marketing mix) atau sering disebut 4P. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Banyak contoh dimana produk sudah bagus, promosi gencar, harga dan distribusi sudah memadai, namun ternyata pasar sasaran tidak antusias. Dalam ilmu pemasaran, sebelum Anda membuat produk, menentukan harga, melakukan promosi dan distribusi, target yang dibidik harus jelas terlebih dahulu.Oleh karena itu, semua pihak yang ingin melakukan "transaksi sosial", baik bisnis maupun non-bisnis, harus mempunyai pemahaman yang baik tentang segmen pasar. A. PERLUNYA SEGMENTASI Kalau kita mengamati kehidupan saat ini, maka Anda pasti setuju dengan pendapat bahwa pada saat ini pasar semakin terpilah-pilah (terfragmentasi). Bayangkan, dulu kita hanya mengenal satu merek mi instan dengan satu rasa, namun sekarang sudah beredar puluhan merek dan berbagai macam rasa, mulai rasa soto, sate, ayam bawang goreng. Ragam media massa juga mengalami hal yang sama. B. KEGAGALAN MASS MARKETING Konsep segmentasi baru berkembang setelah Smith (1956) memasarkan pemikirannya dalam sebuah artikel di Journal of Marketing. Dalam tulisan tersebut Smith menjelaskan bahwa pada dasarnya konsumen itu berbeda. Oleh karena perbedaan itulah maka perusahaan harus menerapkan program pemasaran yang berbeda untuk setiap kelompok sasaran. C. TINGKAT SEGMENTASI PASAR DAN PENGERTIAN SEGMENTASI PASAR Untuk memilih pasar sasaran dan melayani mereka dengan baik, banyak perusahaan menerapkan pemasaran segmentasi. Dengan adanya segmentasi ini, penetapan pasar sasaran (target market) akan lebih terarah. Berdasarkan uraian di atas maka segmentasi pasar didefinisikan sebagai kegiatan memilah- milah pasar yang heterogen ke dalam kelompok-kelompok pasar yang homogeny. Segmentasi pasar dapat dijalankan pada empat tingkatan, yaitu sebagai berikut: 1. Tingkat Segmen 2. Tingkat Ceruk 3. Tingkat Lokal 4. Tingkat Individual D. DASAR-DASAR MELAKUKAN SEGMENTASI Dalam melakukan segmentasi pasar, beberapa pemasar mencoba memilah-milah segmen dengan mengamati karakteristik konsumen. Mereka biasanya menggunakan ciri-ciri geografis, demografis, cohort, dan psikografis. Kemudian, mereka melihat apakah segmen- segmen tersebut menunjukkan respons yang berbeda terhadap suatu produk.Secara terperinci, variabel-variabel yang dapat digunakan dalam melakukan segmentasi pasar adalah sebagai berikut: 1. Segmentasi Geografis 2. Segmentasi Demografis 3. Segmentasi Generasi (Cohort) 4. Segmentasi Psikografi 5. Segmentasi Perilaku E. MANFAAT SEGMENTASI Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari kegiatan segmentasi pasar, antara lain berikut ini. 1. Mendesain produk yang lebih tepat bagi kebutuhan pasar. Dengan adanya segmentasi pasar maka pemasar lebih memahami karakteristik pasar yang akan dibidik. 2. Melayani pasar dengan lebih baik. Jika kita mengetahui secara persis apa yang menjadi kebutuhan pasar, maka kita dapat memberi pelayanan secara lebih baik daripada jika kita tidak begitu mengenal karakteristik mereka. 3. Merancang strategi komunikasi yang lebih baik. Karena kita mengetahui secara persis karakteristik pasar sasaran, maka kita dapat mendisain program komunikasi pemasaran yang tepat bagi mereka. KEGIATAN BELAJAR 2 (PENENTUAN PASAR SASARAN) A. KRITERIA PEMILIHAN SEGMEN 1. Dapat diakses. Artinya, segmen pasar yang dituju dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. Misalnya, apabila ada pasar yang potensial untuk produk X, namun tempat mereka sulit dijangkau karena di daerah hutan. menghadapi hal itu maka lebih baik kita memprioritaskan kepada pasar yang sama-sama membutuhkan produk X tetapi tempat mereka mudah dijangkau dan jumlahnya signifikan. 2. Cukup Besar Jika pasar sama-sama membutuhkan produk X, maka hendaknya kita memilih segmen yang jumlahnya cukup besar. 3. Dapat Diukur. Akan lebih baik pasar yang kita bidik untuk produk X tersebut dapat diukur, baik kuantitas mereka, daya beli, dan profil lainnya. 4. Sesuai dengan Tujuan/Misi Organisasi. Pasar sasaran tentunya harus sesuai dengan tujuan/ misi perusahaan. Universitas Terbuka (UT) tentunya akan berfokus kepada sistem pendidikan jarak jauh. UT tentu tidak akan memfokuskan pada pendidikan konvensional atau tatap muka walaupun mampu menyelenggarakan nya. B. MEMILIH SEGMEN PASAR Sesudah mengetahui beberapa karakteristik pasar, pemasar tentunya tidak harus menggarap semua segmen karena adanya keterbatasan sumber daya (resources). pemasar harus memilih segmen pasar di mana dia dapat menawarkan nilai (value) dan pelayanan yang prima. percuma kita melayani semua segmen jika tidak mampu memuaskan mereka. Dalam memilih segmen/pasar sasaran, ada lima pola pemilih (Kotler, 2003), yaitu sebagai berikut : 1. Konsentrasi Segmen Tunggal 2. Spesialisasi Selektif 3. Spesialisasi Produk 4. Spesialisasi Pasar 5. Menggarap Seluruh Pasar C. MACAM-MACAM PASAR SASARAN Pasar Sasaran Jangka Pendek dan Pasar Sasaran Masa Depan a. Pasar sasaran jangka pendek merupakan pasar yang menjadi fokus saat ini. sebagai contoh, bagi BKKBN, pasangan usia subur adalah pasar sasaran jangka pendek. sedangkan pasar pasar sasaran masa depan bagi BKKBN adalah para wanita pelajar SMP, SMA atau mahasiswi yang notabene mereka akan menjadi wanita dewasa dan berumah tangga. mereka adalah pasar pontesial di masa depan. oleh karena itu, mereka tidak boleh diabaikan. b. Pasar Sasaran Primer dan Pasar Sasaran Sekunder pasar primer merupakan pasar yang menjadi fokus utama organisasi anda. merekalah yang menjadi alasan keberadaan perusahaan anda. Bagi BNN (Badan Narkotika Nasional)., sasaran kampuanye narkoba yang primer adalah generasi muda. Namun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga kecanduan narkoba. Oleh karena itu, orang dewasa menjadi pasar sasran sekuder. jadi, arti sekuder di sini adalah pasar yang tidak menjadi sasran utama. KEGIATAN BELAJAR 3 (POSITIONING) A. PERSEPSI MANUSIA TENTANG SUATU PRODUK 1. Pelanggan Tidak Pernah Memahami Produk Sebagaimana Produsen 2. Konsumen akan Menilai Produk dengan Cara Mereka Sendiri 3. Persepsi Konsumen akan Tertuju pada Manfaat Produk – yang Sering Sekali Samar 4. Persepsi Pelanggan Tidak Selalu Didasari Kesadaran. B. PENGERTIAN POSITIONING Dalam bukunya “positioning: The Battle For Your Mind” , Al Ries dan Jack Trout (1986) mendefinisikan positioning sebagai “what you do to the prospect’s mind” (apa yang kita kerjakan pada benak konsumen). Jadi memposisikan suatu produk itu berarti kita memposisikan produk tersebut ke dalam pikiran atau benak konsumen. C. KETERKAITAN ANTARA POSITIONING DENGAN DIFERENSIASI Jika kita bicara masalah positioning maka tidak mungkin terlepas dari masalah diferensiasi. Dalam bab sebelumnya telah disinggung bahwa diferensiasi merupakan Tindakan untuk menetapkan sekumpulan perbedaan-perbedaan untuk membedakan dengan penawaran pesaing. Sekumpulan perbedaan-perbedaan itulah yang harus anda gunakan untuk memantapkan positioning. Jelasnya,positioning yang mantap harus didukung oleh diferensiasi. Jika positioning bersifat abstrak maka diferensiasi merupakan hal yang kongkret. Menurut Hermawan Kartajaya (1996),diferensiasi merupakan segala macam aspek yang harus dilakukan untuk mengkonkretkan positioning. Oleh karena itu, untuk melakukan diferensiasi, seharusnya sudah dimulai ketika menetapkan positioning. D. STRATEGI POSITIONING Setiap produk memerlukan strategi positioning yang lebih terfokus sehingga posisinya dapat dilihat secara jelas. Strategi positioning yang akan kita pelajari ini berkaitan erat dengan kiat bagaimana mengkomunikasikan positioning produk kita kepada pasar sasaran sehingga mereka tahu bahwa produk kita mempunyai posisi yang berbeda dengan posisi “pesaing” Menurut Yoram J. Wind dalam bukunya “Product Policy : Concepts,Methods,and Strategy” (1994) menyatakan bahwa ada beberapa strategi positioning yaitu sebagai berikut. 1. Positioning berdasarkan ciri-ciri khusus,yakni mengaitkan suatu produk berdasarkan atribut atau karakteristik spesifik yang ada pada produk tersebut. 2. Positioning berdasarkan manfaat. Dalam hal ini pemasar menonjolkan manfaat produknya bagi konsumen. 3. Positioning berdasarkan kategori pemakai. Dalam hal ini,pemasar memposisikan produknya untuk khalayak 4. Positioning berdasarkan posisi melawan”pesaing”tertentu. Dalam hal ini,pemasar mengambil posisi yang secara eksplisit atau impisit melawan “pesaing” tertentu 5. Positioning berdasarkan dosisiasi kelas produk. Dalam hal ini,suatu produk diposisikan menjadi kelas produk lain dari yang sebenarnya. E. REPOSITIONING Ada kalanya, positioning yang ditetapkan pada suatu produk tidak tepat lagi. Menghadapi keadaan seperti itu,kita haarus melakukan perubahan positioning atau sering disebut dengan repositioning. Tujuan repositioning adalah untuk menjaga kelangsungan hidu produk dan mengoreksi kesalahan positioning sebelumnya. Berikut ini contoh-contoh kasus repositioning dalam dunia bisnis untuk memudahkan pemahaman dalam penerapan repositioning dalam kasus mepasaran. Anda tentu tahu rokok malboro bukan? Dahulu rokok tersebut diposisikan sebagai rokok Wanita. Dari waktu ke waktu penjual rokok yang “macho”. MODUL 8 (STRATEGI BAURAN PEMASARAN) KEGIATAN BELAJAR 1 (STRATEGI DIFERENSIASI PRODUK) A. PENGERTIAN DIFERENSIASI Paling tidak ada 3 kunci yang perlu digaris bawahi dalam memahami diferensiasi,yaitu: 1. Perusahaan perlu menetapkan sekumpulan perbedaan 2. Perbedaan yang ditetapkan harus mempunyai nilai penting bagi konsumen 3. Perbedaan tersebut harus mampu membedakan dengan produk pesaing yang sejenis B. MENGEMBANGKAN KONSEP DIFERENSIASI Ada 4 jenjang,antara lain: 4. Produk generic Jenjang pertama dari suatu produk adalah produk generic. Produk generic adalah produk dasar atau produk yang benar-benar bersifat elementer. 2. Produk yang diharapkan Jenjang kedua adalah kumpulan atribut dan kondisi yang pada umumnya diharapkan oleh seotang konsumen apabila dia memebeli produk tersebut. 3. Produk yang diperluas Jenjang yang ketiga yaitu memberikan jasa atau manfaat tambahan suatu produk sehingga berbeda dengan penawaran pesaing 4. Produk potensial Jenjang yang keempat yaitu semua cara-cara baru yang mungkin akan dialami oleh produk tersebut dimasa yang akan datang. C. PERANGKAT DIFERENSIASI Perusahaan sering sekali memandang bahwa dalam melakukan strategi diferensiasi,perusahaan hanya dapat membuat perbedaan hanya pada konten produknya saja. Pandangan seperti itu salah sma sekali. Seperti telah dikatakan oleh levitt (1997),bahwa diferensiasi dapat diciptakan melalui perangkat saja,misalnya sumber daya manusia,teknologi,pemasok,dan sebagainya. Berkaitan dengan hal itu,seorang pakar pemasaran mengatakan bahwa agar menjadi berbeda dengan pesaing. D. KRITERIA DIFERENSIASI YANG BAIK Sering terjadi bahwa perusahaan merasa sudah membuat diferensiasi namun ternyata diferensiasi tersebut tidak banyak berarti. Untuk menghindari hal itu,maka perusahaan perlu mengetahiu beberapa kriteria suatu diferensiasi yang baik,antara lain: 1. Tidak mudah ditiru pesaing 2. Penting 3. Superior 4. Dapat dikomunikasikan 5. Terjangkau 6. Menguntungkan KEGIATAN BELAJAR 2 (STRATEGI MEREK) A. KEKUATAN MEREK Produk hanyalah sesuatu yang dihasilkan oleh pabrik, sedangkan merk merupakan sesuatu yang dibeli oleh konsumen. Produk mudah ditiru, namun tidak demikian halnya dengan merk. Produk boleh saja “mati”, namun tidak demikian halnya dengan merk. Sebagai contoh adalah puyer merek Bintang Toedjoe, dimasa silam Bintang Toedjoe merupakan merek obat yang populer dimasyarakat. Namun obat tersebut tergilas oleh persaingan dengan munculnya merek-merek baru. Namun pada tahun 1990, Bintang Toedjoe diambil alih oleh PT. Dankos Laboratories, dalam jangka waktu yang relatif cepat, masyarakat mulai menerima kembali kehadiran Bintang Toedjoe . Bahkan dengan cerdik Bintang Toedjoe meluncurkan produk-produk baru yang sangat populer dimasyarakat. B. CITRA SUATU MEREK Selain berfungsi untuk membedakan dengan produk pesaing, merek juga dapat memberikan gambaran atau citra tertentu, antara lain : 1. Gambaran atribut, misalnya merek Sony menggambarkan atribut produk elektronik yang berkualitas tinggi. 2. Gambaran manfaat, misalnya Antangin menggambarkan sebagai jamu anti masuk angin. 3. Gambaran kepribadian 4. Gambaran pasar sasaran/konsumen C. BEBERAPA FAKTOR DALAM PEMBERIAN NAMA MEREK Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemberian nama merek, yaitu : 5. Singkat dan sederhana 6. Mudah dieja dan diucapkan 7. Menyiratkan manfaat produk D. MANFAAT MEREK Ada beberapa manfaat yang diperoleh produsen dengan adanya penggunaan merek, antara lain : 1.Produk menjadi mudah dikenali 2.Dapat mengangkat citra perusahaan 3.Melindungi dari usaha pemalsuan 4.Sebagai kekayaan yang tidak ternilai 5.Memberikan peluang untuk mendapatkan kelompok pelanggan yang setia 6.Mempermudah dalam komunikasi pemasaran E. TINGKAT PENGENALAN MEREK Jerome McCarthy dan William D. Perreault dalam bukunya ‘Essentials Of Marketing’(1991) menjelaskan bahwa terdapat lima tingkatan dalam pengenalan suatu merek (brand familiarity) yaitu: 7.Penolakan terhadap merek (brand rejection), artinya bahwa pasar tidak akan membeli merek tersebut kecuali jika citranya diubah. 2. Tidak mengenal merek (brand nonrecognition), artinya merek itu sama sekali tidak dikenal oleh pasarnya. Hal ini merupakan tantangan bagi pemasar untuk mengangkat mereknya agar dikenal oleh pasar. Salah satu caranya adalah dengan cara promosi. 3. Mengenal merek (brand recognition), artinya bahwa pelanggan sudah mengenal merek itu. 4. Preferensi merek (brand preference), artinya bahwa pasar sudah mengenal dan menyukai merek tersebut. 5. Kegigihan merek (brand insistence), artinya pelanggan hanya bersedia menggunakan merek tersebut dan mereka mau mencarinya bila tidak tersedia di suatu tempat. F. KEPUTUSAN JENIS MEREK YANG DIGUNAKAN Perusahaan yang menggunakan merek pada produknya, dapat memilih beberapa alternatif strategi yang dapat dipilih, yaitu : 1. Family brand(merek serumpun) 2. A blanket family name (nama serumpun yang terpisah) 3. Individual brand (merek individu) 4. Company trade name combined with individual product names (nama perusahaan dikombinasi dengan nama produk) G. KEPUTUSAN PIHAK YANG MENETAPKAN MEREK Perusahaan memiliki beberapa alternatif dalam menentukan siapa yang akan menetapkan merek, yaitu : 1. Merek pabrikan, yaitu merek yang diciptakan oleh pihak pabrik sendiri 2. Merek lisensi, yaitu merek yang diberikan oleh pemberi lisensi kepada pabrikan lain 3. Merek privat (sering juga disebut dengan istilah merek pengecer, private label, merek distributor, atau merek toko) H. REVITALISASI MEREK Ada tujuh cara dalah melakukan revitalisasi merek atau produk, yaitu : 4. Increasing usage (meningkatkan penggunaan) 5. Finding new uses (menemukan penggunaan baru) 6. Entering new markets (memasuki pasar baru) 7. Repositioning the brand (mengubah positioning merek) 8. Augmenting the product/services (menambah manfaat pada produk/jasa) 9. Obsoleting existing products (membuat produk yang ada menjadi usang) 10. Extending the brand (memperluas penggunaan merek yang sama pada produk lain) KEGIATAN BELAJAR 3 (STRATEGI HARGA, PROMOSI DAN DISTRIBUSI STRATEGI HARGA) A. PERSAINGAN HARGA DAN PERSAINGAN NON HARGA Jika perusahaan menggunakan harga sebagai satu-satunya senjata pemasaran, maka perusahaan tersebut disebut menggunakan persaingan harga (price competition). Jika perusahaan menggunkan aspek-aspek non harga (kualitas, fitur, layanan, reputasi merek), maka perusahaan tersebut disebut menggunakan persaingan bukan harga (non- price competition). B. STRATEGI HARGA Harga dapat dipakai sebagai bagian dari strategi pemasaran, terutama jika menyangkut empat hal, yaitu untuk menghadapi situasi: produk baru, bauran baru, adaptasi harga untuk pasar/situasi yang berbeda, diskriminasi harga. 1. Penetapan Harga Produk Baru a. Skimming pricing b. Penetration pricing 2. Penetapan Harga untuk Bauran Produk c. Product-line pricing d. Optional feature pricing e. Captive-product pricing f. Two-part pricing g. Byproduct pricing h. Product-bundling pricing 3. Adaptasi Harga untuk Pasar atau Situasi yang Berbeda a. Geographical pricing b. Pricing discount and allowance c. Promotional pricing 4. Diskriminasi Harga d. Diskriminasi berdasarkan segmen e. Diskriminasi berdasarkan bentuk produk (product-form pricing) f. Diskriminasi berdasarkan lokasi (location pricing) g. Diskriminasi berdasarkan waktu (time pricing) C. STRATEGI DISTRIBUSI 1. Mengapa harus Menggunakan Perantara? 2. Strategi Distribusi Berdasarkan luas saluran pemasaran, ada 3 strategi umum distribusi, yaitu : distribusi intensif, selektif, dan eksklusif. D. STRATEGI PROMOSI 3. Memilih Tipe Media Utama Yang perlu dipertimbangkan yaitu : Kebiasaan target audiens, Karakteristik Produk, Sifat pesan, dan Biaya. 2. Bauran Promosi Apakah ada pertanyaan?
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar