Anda di halaman 1dari 13

METODE PENELITIAN

ADMINISTRASI

Dr. Drs. M. SAYUTI ENGGOK, MP


Program Magister Administrasi Publik
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA)
Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin
Semester Ganjil 2021/2022
Paradigma Penelitian

Penelitian kuantitatif (Positivistk) landasan asumtifnya


ialah GEJALA (FENOMENA) dapat diklasifikasikan, dan
hubungan antar GEJALA (FENOMENA) bersifat Kausal
(sebab-akibat). Jadi penelitian kuantitatif dapat dilakukan
dengan menfokuskan pada beberapa variabel saja.

PARADIGMA
Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti sekaligus sebagai
pola pikir yang mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah
yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk
merumuskan hipotesis (jenis dan jumlahnya), serta tehnik analisa
statistik yang akan digunakan
Teori, Kerangka Berfikir & Hipotesis

TEORI, apakah teori itu?

Sesuatu yang dapat melukiskan,


menerangkan dan meramalkan
tentang suatu fenomena.
TEORI
Mana yang lebih penting : Teori atau Praktek (Fakta) ?
Teori yang benar apabila dapat dilaksanakan dalam praktek.
Teori adalah (sekaligus berfungsi ) :
-         To explain )
-         To interpret )> Facts
-         To predict )
Jika ada orang yang cuma tertarik pada fakta (praktek), tidak
pada teori maka harus dijelaskan bahwa : Tidak ada beda
yang signifikan antara teori dan fakta karena setiap teori yang
benar adalah merupakan pernyataan suatu fakta dalam
hubungan dengan fakta yang lain.

4
Teori, Kerangka Berfikir & Hipotesis

TEORI :
1. Menunjuk pada sekelompok hukum
yang tersusun secara logis, tersusun
dengan sifat hubungan deduktif,
hubungan yang terbangun antara
variabel-2 empiris yang bersifat ajeg
dan dapat diramal sebelumnya.
Teori, Kerangka Berfikir & Hipotesis

TEORI :
2. Rangkuman tertulis mengenai suatu
kelompok hukum yang diperoleh
secara empiris dalam suatu bidang
tertentu.
Jadi dimulai dari data yang diperoleh
kemudian dibangun konsep teoritis
(induktif)
Teori, Kerangka Berfikir & Hipotesis

TEORI :
3. Dapat juga menunjukkan cara
menerangkan yang mengeneralisasi.
Adanya hubungan fungsional antara
data dengan pendapat teoritis.
TEORI UMUM DAN TEORI KHUSUS
Teori umum ialah suatu pernyataan apabila ia
benar maka ia benar secara universal (berlaku
pada semua, waktu, tempat dan keadaan serta
permasalahan yang sekelas dengan pernyataan
itu).
Dengan pengertian ini, Teori Umum, termasuk
GENERALISASI
Contoh : Bertambahnya penduduk menurut
deret ukur, bertambahnya pangan menurut
deret hitung

8
TEORI UMUM DAN TEORI KHUSUS
Teori khusus ialah teori yang berkaitan dengan
sejumlah fakta-fakta khusus tertentu.
Misal, seorang bisnisman mengetahui bisnisnya
merosot, ia mencari sebab-sebabnya (pelanggan
berkurang, bagaimana mengatasinya)  ia
menganalisa untuk menemukan penyebabnya,
 membuat teori yang tepat atas fakta-fakta
yang dia temukan  untuk mengatasi
masalahnya.
Jadi dia berteori khusus dan hanya berlaku
serta diaplikasikan untuk masalah itu saja.
9
TEORI DAN HIPOTESIS
Hipotesis = interpretasi fakta-fakta
yang disusun dari fakta-fakta juga,
hanya kebenarannya belum teruji.
Jadi secara prinsip, hipotesis sama
saja dengan teori, sehingga dalam
arti kasar : teori mencakup juga
hipotesis.

10
TEORI DAN HIPOTESIS
Dalam kenyataan, bisa saja muncul beberapa
hipotesis terhadap peristiwa yang sama.
Untuk itu perlu ada ukuran, mana hipotesis
yang lebih baik : 
1. Relevansi  hipotesis diajukan untuk
menerangkan fakta yang dihadapi, jadi
hipotesis harus relevan dengan fakta yang
akan dijelaskan;
2. Mampu diuji  yaitu hipotesis mampu diuji
dengan fakta-fakta emperis atau perhitungan
logis, tidak seperti hipotesis non ilmiah;

11
TEORI DAN HIPOTESIS

3. Mempunyai daya ramal


terhadap fakta sejenis yang
tidak diketahui/belum
diselidiki;
4. Sederhana

12
PARADIGMA
PARADIGMA / KERANGKA
BERFIKIR  Model
konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah
diidentifikasikan sebagai
masalah yang penting
13

Anda mungkin juga menyukai