Anda di halaman 1dari 6

Islam

manusia dan
kehidupan
Nama: chelina anggraini putri
Nim:210401243
KEHIDUPAN MANUSIA DARI ALAM RUH HINGGA
ALAM AKHIRAT

ALAM ARWAH ALAM RAHIM


01 Allah menciptakan manusia dengan
dipersiapkan untuk menjadi makhluk
02 Rihlah pertama yang akan dilalui
manusia adalah kehidupan di
yang paling sempurna. alam rahim

ALAM DUNIA ALAM KUBUR


03 04 Di sana mereka tinggal sendiri,
Di dunia perjalanan manusia
Yang akan menemaninya adalah
melalui proses panjang.
amal mereka sendiri.

ALAM AKHIRAT
05 Kehidupan hari akhir didahului dengan terjadinya
Kiamat, berupa kerusakan total seluruh alam
semesta
ORIENTASI KEHIDUPAN MANUSIA
Hidup di dunia ini tidak berjalan lurus dan abadi. Allah menciptakan kehidupan penuh dengan warna-warni yang pasti
dirasakan oleh setiap manusia. Ada rasa sedih dan duka, ada pula rasa senang dan gembira yang mewarnai hidup manusia
silih berganti. Tak ada yang tetap. Dari waktu ke waktu manusia akan terus mengalami perubahan dari baik menuju
kebaikan yang lebih atau sebaliknya menuju kurang baik bahkan sampai ke keburukan.
Kalau diperhatikan orientasi dunia dan akhirat manusia maka akan terbagi menjadi tiga kelompok besar :
- Pertama, kelompok yang menganggap bahwa hidup ini hanya satu kali. Oleh karena itu mereka beranggapan bahwa
hidup ini harus dinikmati sepuas-puasnya. Mereka tidak meyakini ada kehidupan sesudah mati. Bila nyawa sudah tak lagi
berada di raga, maka berakhirlah dan tak ada kelanjutannya. Demikian yang termaktub dalam Al Qur’an Surat Al Jatsiyah :
24.
- Kedua, kelompok yang mencintai dunia dan meninggalkan akhirat, padahal mereka tahu ada kehidupan setelah mati.
Dalam Al-Quran banyak ayat yang menyebutkan kelompok ini. Salah satunya QS An-Nahl[16] : 107.
- Ketiga, kelompok yang menjadikan dunia sebagai sawah ladang untuk bercocok tanam dan hasilnya akan dinikmati di
akhirat nanti. Mereka beranggapan bahwa dunia hanyalah sebagai tempat persinggahan. Segalanya akan kembali dan abadi
di alam akhirat (QS. Al An’am : 32).
TUJUAN DAN FUNGSI PENCIPTAAN
MANUSIA
A. Tujuan Penciptaan Manusia
Keberadaan manusia di muka bumi ini bukanlah untuk main-main, senda gurau, hidup tanpa arah atau
tidak tahu dari mana datangnya dan mau kemana tujuannya. Manusia yang merupakan bagian dari
alam semesta inipun diciptakan untuk suatu tujuan. Allah menegaskan bahwa penciptaan manusia
dalam firman-Nya surat adz-Dzariyat: 56
َ ‫ت ْال ِج َّن َوااْل ِ ْن‬
‫س اِاَّل لِيَ ْعبُ ُدوْ ِن‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
Artinya “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengababdi kepada-
Ku.” (QS. adz-Dzariyat : 56)
Dari ayat tersebut dapat diambil pemahaman bahwa, kedudukan manusia dalam sistem penciptaannya
adalah sebagai hamba Allah. Kedudukan ini berhubungan dengan hak dan kewajiban manusia di
hadapan Allah sebagai penciptanya. Dan tujuan penciptaan manusia adalah untuk menyembah kepada
Allah SWT.
B.fungsi penciptaan manusia
Dalam al-Qur’an, manusia berulang kali diangkat derajatnya karena aktualisasi
jiwanya secara positif. Al-Qur’an mengatakan bahwa manusia itu pada prinsipnya
condong kepada kebenaran sebagai fitrah dasar manusia. Allah menciptakan
manusia dengan potensi kecendrungan, yaitu cendrung kepada kebenaran, cendrung
kepada kebaikan, cendrung kepada keindahan, cendrung kepada kemulian dan
cendrung kepada kesucian.
Manusia juga diciptakan sebagai makhluk yang memiliki tiga unsur padanya, yaitu
unsur perasaan, unsur akal dan unsur jasmani. Ketiga unsur ini berjalan seimbang
dan saling terkait antara satu unsur dengan unsur yang lain.
HIDUP SUKSES SESUAI PANDANGAN
AL-QURAN
🟐 Allah SWT dalam Alquran memberikan penjelasan, orang-orang yang dikatakan sukses dan berhasil
serta kebahagiaan dalam hidup apabila: Memiliki komitmen keimanan, yakni mantap serta kokoh
imannya, kuat tauhid dan akidahnya. Inilah modal awal meraih derajat kemuliaan di hadapan Allah
SWT dan suksesnya kekal dan abadi
🟐 Kualitas amal saleh. Ini direfleksikan dengan adanya perubahan pada kualitas hidup, dari tidak
baik menjadi baik. Inilah yang dinamakan hijrah (sebuah proses perbaikan diri). Kemudian,
mengoptimalkan dengan berjihad melalui harta dan jiwanya.
🟐 Ketika ketiga hal ini dijalankan, maka Allah SWT telah menjamin derajat kemuliaan di hadapan
Allah SWT, dan sungguh dialah orang-orang yang sukses dan beruntung. Kemudian Allah berikan
rahmat, rida, serta tempatkan pada tempat yang mulia (surga). Mari kita raih kesuksesan, bukan hanya
yang bersifat nisbi, tetapi juga yang bersifat abadi di hadapan Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai