Anda di halaman 1dari 23

Kehamilan Ektopik

Terganggu

Jon Madi
Epidemiologi Kehamilan Ektopik

1 dari 4000 Kehamilan


Indonesia terdapat + 60.000 kasus / tahun
(0,03 % dari populasi)
Implantasi Abnormal
• Implantasi terjadi pada hari ke 8 - 9 setelah
ovulasi

• Tempat Implantasi
– Tuba 90%
– Abdominal 6%
– Cerviks dan ovarium 1%
Tubal Ectopic
Ovary

Site of Ovarian
Ectopic
Faktor Risiko Kehamilan Ektopik
• Pelvic inflammatory disease (PID),
terutama infeksi tuba (50 % kasus)
– Penyakit Menular Seksual
• Perlengketan karena operasi
sebelumnya
• Ligasi tuba
• Kehamilan ektopik sebelumnya
• IUD

Faktor risiko ini tidak ditemui pada 50 % kasus


Tanda dan Gejala

• Telat haid disertai :


– Tes urine positif
– Nyeri Abdominal
– Perdarahan Vaginal

 Trias Kehamilan Ektopik Terganggu


Tanda dan Gejala Lanjt

• Nyeri Abdominal
– Awalnya intermiten, unilateral, cramp perut
– Berlanjut makin meningkat dan menyeluruh
karena iritasi peritoneum
– Bisa juga terlokalisasi dikuadran bawah abdomen
– Nyeri subdiafragma
– Menjalar ke bahu (15-20%)
Ruptur Tempat Implantasi
• Ruptur yang terjadi
pada minggu 2 - 12
kehamilan
– Sering pada minggu 5
- 9 kehamilan
• Tergantung tempat
implantasi
• Ruptur tubal
– Internal
– External
Tanda dan Gejala Lanjt

• Implantasi diluar
tuba
– Tidak ada
perdarahan
vaginal
– Nyeri Abdominal
Tanda dan Gejala Lanjt

• Peritonitis
• Nyeri tekan dan nyeri lepas abdominal
• Hipotensi Ortostatik
• Syncope (Linglung)
• Syok Hipovolemik
Kuldosintesis
USG
Managemen Kehamilan Ektopik
• Kehamilan ektopik terganggu memerlukan
operasi emergensi
• Telentang (Supine)
• Oksigen
• Monitor jantung
• Oksimetri nadi
• Cairan IV (NaCL/LR)

Laparotomi atau Laparoskopi


Salpingostomi

Salpingektomi

Anda mungkin juga menyukai