Anda di halaman 1dari 14

Kesehatan

Mental
dalam Perspektif Psikologi
Positif
Prepared by :
Udi Rosida Hijrianti, M.Psi.,
Psikolog
Menurut Psikoanalisis (Sig
mund
FREUD)…
 Manusia “terjebak” di antara dorongan insting dan ego
yang perlu menyesuaikan dengan norma sosial.

 Jika bertentangan, maka seseorang berusaha menyalurkan


dorongan instingnya melalui cara-cara yang dapat diterima
secara sosial (adaptive defence mechanism)

 Kebahagiaan dan kepuasan hidup didapat dari hasil


“kompromi”, berupa solusi yang tidak sempurna

 Pandangan Freud dianggap pesimis terhadap kesehatan


mental manusia

2
Pandangan lain dalam
Psikodinamika
Carl Jung
Alfred Adler  Manusia membawa potensi
kesehatan mental yang perlu
 Terdapat dorongan terhadap interaksi
diaktualisasikan
prososial, sifat altruistik terhadap orang
lain  Kesehatan mental yang optimal
dicirikan oleh keseimbangan
 Kesehatan mental yang optimal disebut
elemen-elemen kepribadian,
sebagai Gemeinschaftsgefuhl, yaitu
keterbukaan terhadap pesan-pesan
perasaan intim dalam hubungan sesama
dari alam bawah sadar, dan
manusia, empati terhadap kondisi orang
spiritualitas yang berkembang
lain, dan altruisme.

3
Fully
Functioning
Carl Rogers
Openness to
experience

Enhanced Existential
creativity living
Menurut Carl Rogers,
Karakteristik
manusia memiliki
kebutuhan untuk
mengembangkan
Sense of Trust in one’s own potensinya (self-
freedom experience actualization tendency)

4
Self-Actualization
Karakteristik Aktualisasi Diri
Abraham Maslow mendeskripsikan
self-actualization sebagai penggunaan
y
penuh atas bakat, kapasitas, dan potensi Autonom
Realistis

Problem solver

Selera humor tinggi

Menghargai proses

5
Cara mencapai Self-Actuali
zation
× Meningkatkan rasa empati
× Belajar untuk menerima setiap
× Memberanikan diri untuk mencoba hal-hal baru
hal yang terjadi dalam hidup,
× Memiliki waktu untuk diri sendiri atau ‘me time’ baik itu hal yang baik maupun
× Menghargai hal-hal kecil yang terjadi dalam hidup, yang buruk
misal makanan yang baru Anda makan atau cuaca × Bersikap jujur kepada diri
yang sedang baik sendiri dan melakukan hal-hal
× Tidak memusingkan apa yang dipikirkan orang yang bisa membawa kita
lain mengenai diri kita mencapai tujuan hidup

6
Sehat mental meliputi
penilaian subjektif thd
kesejahteraan
psikologisnya, efikasi
diri, otonomi, &
aktualisasi diri
(WHO, 2001)

7
8

Kesehatan Mental
Menurut WHO (2014):
“Mental health is a state of well-being in which an individual
realizes his or her own abilities, can cope with normal stresses
of life, can work productively, and is able to make a
contribution to his or her community.”
Pengembangan Karakter ya
n g sehat mental

Strengths & Authentic


Authenticity Virtues Happiness

9
AUTHENTICITY Semakin tinggi otentisitas dalam
meraih tujuan, semakin besar well-
being yang dirasakan.
Otentisitas melibatkan:
1. Kemampuan mengenali Selain itu, otentisitas juga
pengalaman psikologis meningkatkan self-esteem dan
menurunkan depresi.
diri sendiri
2. Kemampuan bertindak
Otentisitas dikembangkan mulai masa
secara konsisten dengan kanak-kanak dan remaja, yaitu dengan
pengalaman tersebut mengekspresikan perasaan/opini
sesungguhnya.

10
Strengths &
Virtues
Sifat-sifat yang berkontribusi membentuk
karakter seseorang sehingga membantunya
beradaptasi dan membuatnya merasa utuh.

11
Mengenali Strength & Virtu
e s
 Dihargai kebenarannya
 Diapresiasi ketika muncul dan disayangkan ketika hilang
 Diajarkan oleh orangtua, guru, dan masyarakat
 Terdapat kisah-kisah yang mengajarkannya

Apa perbedaan antara bakat (talents) dan strengths & virtues?

Bakat dihargai karena memberikan hasil yang terukur sedangkan strengths &
virtues dihargai karena kebenarannya.

12
13
Authentic
Happiness
Seligman berfokus pada pengembangan
signature strength, yaitu kekuatan yang bersifat
sentral dan seseorang akan merasakan sense of
real self ketika mengekspresikannya.

Gratification  respon emosional terhadap


aktivitas mengaktifkan signature strength.

14

Anda mungkin juga menyukai