Anda di halaman 1dari 32

ASPEK PROMOTIF DAN PREVENTIF

PENYAKIT KARDIOVASKULAR

FAISAL BALATIF
DEPARTEMEN IKM – IKP – IKK
FAKULTAS KEDOKTERAN UISU
MEDAN
Pola penyakit di Indonesia mengalami transisi-
epidemiologi selama 2 dekade terakhir :

- Penyakit Menular ( P M )
- Penyakit Tidak Menular ( PTM )

Penyakit Tidak Menular yang Utama :


1. Hipertensi dan peny. jantung
2. Diabetes Melitus
3. Kanker
4. PPOK
Penyakit Kardiovaskular yang banyak dijumpai
sehari-hari di Masyarakat adalah Hipertensi dan
Penyakit jantung koroner dan penyakit serebro-
vaskular (Stroke).
WHO dan CDC and Prevention, penderita hiper-
tensi di dunia terus meningkat.
Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan
Rikesdas 2018  diatas 18 tahun = 34,1%

Hipertensi : - peningkatan TD 140/90 mmHg


- prevalensi ↑ seiring dg ↑ usia
- masy. Kota > masy. Pedesaan, ini di
hubungkan dgn gaya hidup dengan
risiko peny. Hipertensi dan PJK.
Dari prevalensi sebesar 34,1% :
- hanya 8,8% yang terdiagnosis,
- 1,3% pdrta hipertensi yg tidak minum obat,
- 32,3% pdrt yg tidak rutin minum obat
Meningkatnya penderita hipertensi dikarenakan
rendahnya pengetahuan : - pasien,
- masyarakat, dan
- petugas kesehatan
merupakan penyebab utama tdk terkontrolnya
tek. Darah pada pasien di ASIA ( hasil penelitian)
Amilawati, 2009.
Pencegahan penyakit adalah
• Tindakan yang ditujukan untuk
mencegah, menunda, mengurangi,
membasmi, mengeliminasi penyakit
dan kecacatan dgn menerapkan sebuah
atau sejumlah intervensi yg telah
dibuktikan efektif. (Kleinbaum, et al.,
1982; Last, 2001).
• Pencegahan  mengambil tindakan terlebih
dahulu sebelum kejadian
• Peran epidemiologi dalam pencegahan:
 identifikasi faktor risiko yang dapat
dimodifikasi  konsep dasar penyakit
 upaya pencegahan sesuai dengan riwayat
alamiah penyakit  r a p
PENCEGAHAN
Pencegahan Hipertensi dan peny. Kardio vasku-
lar dilakukan melalui dua pendekatan :

1. Edukasi, dari hasil penelitian 50% dari pende-


rita hipertensi dewasa tidak menya –
dari sbg penderita hipertensi sehing
ga menjadi hipertensi berat, karena tidak meng
hindari dan tidak mengetahui faktor risiko.
- kurangnya informasi ttg perbaikan pola makan
- pemberian edukasi mengenai hipertensi ter –
bukti efektif dalam pencegahan hipertensi /
penyakit kardiovaskular.
2. Gaya Hidup / Life style :

gaya hidup merupa kan faktor penting yang


mempengaruhi kehidupan masyarakat. Gaya-
hidup yang tidak sehat dapat  terjadinya
Hipertensi, misal :
- kurang berolah raga
- pola makan (konsumsi garam, berlemak)
- stress
- obesitas
- merokok
Di slide berikut gambar genogram
(silsilah keluarga) yang penting dipaha-
mi oleh seorang dokter dalam upaya
pencegahan penyakit PTM (penyakit
tidak menular) terutama penyakit-pe
nyakit yang dapat diturunkan secara
genetik, terutama dilingkungan Keluar-
ga kita.
GEN-I: 72th 62th 67th 64

Stroke Hipertensi DM PJK

GEN - II 60th 57 th

Hipertensi DM

GEN -III

Genogram (Silsilah keluarga, minimal- 3 gene-


Riwayat alamiah penyakit dan
tingkat pencegahan
• Periode prepatogenesis
– Tingkat pencegahan primer
• Promosi kesehatan
• Perlindungan khusus
• Periode patogenesis
– Tingkat pencegahan sekunder
• Diagnosis dini dan pengobatan segera
• Pembatasan ketidakmampuan (disability)
– Tingkat pencegahan tersier
• Rehabilitasi
Riwayat Alamiah Penyakit 16
Tingkat pencegahan primer
• Promosi kesehatan
– Pendidikan kesehatan, penyuluhan/edukasi
– Gizi seimbang sesuai dengan perkembangan
– Penyediaan perumahan yg sehat
– Rekreasi yg cukup
– Pekerjaan yg sesuai
– Konseling
– Pemeriksaan kesehatan berkala

Riwayat Alamiah Penyakit 18


Tingkat pencegahan primer
• Perlindungan khusus
– Kebersihan perorangan
– Sanitasi lingkungan
– Penggunaan gizi tertentu ( Diet jantung)

Riwayat Alamiah Penyakit 19


Pencegahan Sekunder
• Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat
proses penyakit sudah berlangsung namun
belum timbul tanda/gejala sakit
(patogenesis awal) dengan tujuan proses
penyakit tidak berlanjut
• Tujuan: menghentikan proses penyakit lebih
lanjut dan mencegah komplikasi
• Bentuknya berupa deteksi dini dan
pemberian pengobatan (yang tepat)
Pencegahan sekunder
• Diagnosis dini dan pengobatan segera
– Penemuan kasus (individu atau masal)
– Skrining
– Pemeriksaan khusus dengan tujuan
• Menyembuhkan dan mencegah penyakit berlanjut
• Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan
• Memperpendek masa ketidakmampuan

Riwayat Alamiah Penyakit 21


Skrining Penyakit Kardiovaskular :

a. Kenali Faktor Risiko ( Obesitas, Usia , genetik, perokok )


b. Profil lemak (kolesterol total : dihitung dari HDL + LDL,
Kemudian ditambahkan lagi 20% kadar Trigliserida.
c. ECG  untuk mendeteksi kelainan jantung
d. Echokardiogram
e. Treadmill -> adalah uji latih jantung beban dengan cara stress
fisiologis yang dapat menyebabkan abnormalitas
kardiovaskular yang tidak dapat ditemukan pada
saat istirahat. Pemeriksaan ini dianjurkan saat usia
45 tahun (pria) atau 50 tahun (wanita) yang
memiliki
faktor risiko.
Skrining Resiko jantung :
Apoprotein-B : yang merupakan penanda LDL
atau kolesterol jahat untuk me-
ngetahui resiko penyakit Kardio-
vaskuler.
Lipoprotein-A : dapat menunjukkan risiko tinggi
Penyakit atherosklerosis seperti
PJK dan Stroke.
Pencegahan Tersier
• Adl Pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit
sudah lanjut (akhir periode patogenesis) dengan
tujuan untuk mencegah cacad dan mengembalikan
penderita ke status sehat
• Tujuan: menurunkan kelemahan dan kecacatan,
memperkecil penderitaan dan membantu penderita-
penderita untuk melakukan penyesuaian terhadap
kondisi yang tidak dapat diobati lagi
• Terdiri dari:
1. Disability limitation
2. Rehabilitation
Pencegahan tersier
• Rehabilitasi :
– Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga fungsi
tubuh dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya
– Penempatan secara selektif
– Mempekerjakan sepenuh mungkin
– Terapi kerja di Rumah Sakit
– Menyediakan tempat perlindungan khusus

Riwayat Alamiah Penyakit 25


Contoh

• Peny. Stroke  fisiotrafi, latihan


• Peny. vaskuler diabetik pd kaki  perawatan
kaki (podiatric cure) rutin pasien diabetes
• Fraktura & cedera  memasang rel pegangan
tangan (handrails) di rumah orang yg mudah
jatuh
• Ulserasi kulit kronis  penyediaan matras
khusus utk penyandang cacat berat
MEI
UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN DALAM PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN HIPERTENSI AL :
1. Promkes melalui KIE dalam pengendalian hipertensi
dengan perilaku CERDIK dan PATUH.
2. Meningkatkan pencegahan

Anda mungkin juga menyukai