Anda di halaman 1dari 29

Visi & Misi PPDS Gizi Klinis FK UNDIP

Visi :
Menjadi program studi spesialis gizi klinis yang unggul berbasis riset di bidang geriatri di Indonesia pada tahun 2030
Misi :
1. Menyelenggarakan proses pendidikan unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi gizi klinis dengan unggulan di
bidang geriatri untuk menghasilkan lulusan yang profesional dalam pelayanan gizi klinis, menjunjung tinggi etika
keilmuan dan etika profesi kedokteran
2. Menyelenggarakan penelitian yang memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pelayanan gizi
klinis dengan keunggulan di bidang geriatri dalam peningkatan derajat kesehatan
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat terutama usia lanjut melalui pendekatan pemberdayaan dan
partisipatif
4. Menyelenggarakan tata kelola institusi yang baik dan bermutu untuk menjamin kualitas, profesionalitas, kapabilitas,
dan akuntabilitas

1
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Penyaji:
Sarlin Atandema Ananggia
(22041822310004)

Pembimbing:
dr. Etisa Adi Murbawani, M.Si, Sp.GK (K)

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS GIZI KLINIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
RSUP Dr. KARIADI
SEMARANG
2022
Definisi
• Penyakit jantung koroner adalah gangguan fungsi jantung akibat otot
jantung mengalami kekurangan darah karena adanya penyumbatan atau
penyempitan pada pembuluh darah koroner akibat kerusakan lapisan
dinding pembuluh darah
• Penyakit jantung koroner terjadi karena ketidakseimbangan antara
kebutuhan dan penyediaan oksigen otot jantung dimana terjadi kebutuhan
yang meningkat atau penyediaan yang menurun, atau bahkan gabungan
diantara keduanya itu
• Menurut American Heart Association (AHA) : PJK merupakan kelainan
pada salah satu atau lebih pembuluh darah arteri koroner dimana terjadi
penebalan dinding dalam pembuluh darah disertai adanya plak yang
mengganggu aliran darah ke jantung sehingga pada akhirnya terjadi
gangguan fungsi jantung
EPIDEMIOLOGI
WHO
 Penyakit Jantung Iskemik merupakan penyebab tertinggi kematian di dunia (2019)
 Terdapat 17,9 juta kematian karena Penyakit Kardiovaskuler, 32% dari total kematian
di dunia
KEMENKES
 Berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation
(IHME) 2014-2019 penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di
Indonesia
 Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukan tren peningkatan
penyakit jantung yakni 0,5% pada 2013 menjadi 1,5% pada 2018 bahkan
penyakit jantung ini menjadi beban biaya terbesar.
 Berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2021 pembiayaan kesehatan terbesar ada pada
penyakit jantung sebesar Rp.7,7 triliun
ATEROSKLEROSIS

• Aterosklerosis adalah penyakit yang paling sering menyerang susunan


pembuluh darah

• Aterosklerosis adalah suatu kondisi yang ditandai penimbunan


endapan lemak, trombosit, neutrophil, monosit dan makrofag di
kedalaman tunika intima dan akhirnya ke tunika media
FAKTOR RESIKO
 Non-Modifiable Risk Factors
1. Usia (peningkatan prevalensi diatas 35
tahun)
2. Jenis Kelamin (laki-laki lebih banyak
dibandingan dengan perempuan)
3. Etnis (Blacks, Hispanics, Latinos, and
Southeast Asians, adalah kelompok
dengan peningkatan resiko morbiditas
and mortalitas)
4. Riwayat (bahwa ayah atau saudara laki-
laki yang didiagnosis dengan CAD
sebelum usia 55 tahun, dan ibu atau
saudara perempuan yang didiagnosis
sebelum usia 65 tahun dianggap sebagai
faktor risiko)
 Modifiable Risk Factors
• Merokok
• Dislipidemia
• Hipertensi
• Obesitas
• Diabetes
• Pola hidup sedentary
Penegakan
Diagnosis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
fisik Penunjang
Angina (sakit / nyeri dada) atau nyeri
ulu hati (non-traumatic)
• nyeri atau rasa tertekan, atau sakit
I : (-), tanda faktor resiko 1. non-invasive :
A : murmur, arterial bruits
seperti diremas  substernal - electrocardiogram
• Rasa sesak atau berat seperti -treadmill stress tess
tertimpa beban,mencengkeram atau
seperti terbakar. -thallium scans
• Sakit perut yg tdk dpt dijelaskan, -echocardiography
sendawa,nyeri ulu hati.
• Penjalaran ke leher, rahang, bahu, 2. Invasive :
punggung,1 atau ke 2 lengan. -angiography
• Disertai sesak, mual - muntah atau
-MRI
berkeringat
• Timbul setelah aktifitas fisik / stress -electron beam computer
emosional tomography (ECT)
Penatalaksanaa
n
Lifestyle Modification
and Control of Risk Medical treatment Revascularisation
Factors

(Lilly, 2011; Montalescot, 2013, 2013 ESC guidelines on the management of stable coronary artery disease)
Ringkasan ACC/AHA
Rekomendasi Manajemen Gaya
Hidup
DIET
• LDL-C

1. Konsumsi pola makan tinggi sayur, buah, whole grain,


serta produk susu rendah lemak, daging unggas, ikan, kedelai, kacang dan minyak sayur
nontropikal;
Dan batasi gula, minuman berpemanis, dan daging merah.
a. ikuti pola ini dalam memenuhi kebutuhan kalori,
b. ikuti pola diet DASH, USDA, atau AHA
2. Penuhi 5% sampai 6% kalori dari lemak tidak jenuh.
3. Kurangi kalori dari lemak jenuh
4. Kurangi kalori dari lemak trans
Tekanan Darah

1. Ikuti pola diet untuk menurunkkan LDL-C tersebut diatas


2. Batasi sodium
3. a. < 2400 mg sodium/hari
b. <1500 mg/hari disarankan untuk penurunan TD yang lebih banyak.
c. kurangi minimal 1000 mg/hari dari asupan biasanya.
4. Kombinasikan pola diet DASH dengan membatasi asupan sodium.
Mediterranean Diet
DASH diet
MODIFIKASI DIET DASH DI INDONESIA
• Karbohidrat 55% dari total kalori
• Protein 18% dari total kalori
• Lemak 27% dari total kalori, 6%
SFA, 150 mg kolesterol
• Serat 31 gram
Perbaikan  tekanan darah, berat badan,homeostasis glukosa-
insulin, lipid darah dan lipoprotein, tingkat peradangan , fungsi
endotel, mikrobioma usus  risiko CVD sehingga menurunkan
kematian total

Diet DASH dapat menurunkan risiko terjadinya CVD, CAD, dan mortalitas stroke
 Populasi Asia
Tinjauan sistematis dan meta-analisis ini menunjukkan bahwa Pola diet DASH
bermanfaat menurunkan risiko CVD didukung oleh penurunan tekanan darah, HbA1c, LDL-C
Daftar Pustaka

• Riset Kesehatan Dasar 2018, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI dan Data Penduduk
Sasaran, Pusdatin Kementerian Kesehatan RI
• Corwin E, Handbook of Pathophysiology, Penerbit Buku kedokteran, 2009
• Pedoman Tata Laksana Sindroma Koroner Akut 2018. Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia
• World Health Organization. Cardiovascular diseases. 2022. Accesses Oktober 2, 2022.
https://www.who.int/health-topics/cardiovascular-disease
• Eilat-Adar S, Sinai T, Yosefy C, Henkin Y. Nutritional Recommendations for Cardiovascular
Disease Prevention. Vol 5.;2013.doi:10.3390/nu5093646
• Ambrose J.A, Barua Rajat S. The Pathophysiology of Cigarette Smoking and Cardiovascular
Disease. Vol. 43, No. 10, 2004. doi:10.1016/j.jacc.2003.12.047
• Munzell T, Hahad O,Kuntic M, John F. Keaney Jr, John E. Deanfield and Andreas Daiber. Effects
of tobacco cigarettes, e-cigarettes, and waterpipe smoking on endothelial function and clinical
outcomes. European Heart Journal (2020) 41, 4057–4070. doi:10.1093/eurheartj/ehaa460
• Mahan RK dan Raymond J. Krause: Food and Nutrition Care Process. 14th Edition. USA:
Elsevier.2017; Hal 646-658
TERIMAKASIH
DAN
MOHON BIMBINGANNYA

Anda mungkin juga menyukai