Anda di halaman 1dari 16

PENYAKIT TIDAK MENULAR

GAMBARAN UMUM
PENYAKIT TIDAK MENULAR
Saat ini Indonesia mengalami
pergeseran pola penyakit dari penyakit
menular menjadi penyakit tidak menular
(PTM).
Secara demografi, umur penduduk
Indonesia bergerak ke arah struktur
penduduk yang semakin menua yang
akan berdampak pada pergeseran pola
penyakit yaitu dari penyakit infeksi ke
penyakit degeneratif.
PTM membunuh 36 juta orang per tahun di
seluruh dunia. 25% dari kematian tersebut adalah
usia produktif dibawah 60 tahun (WHO, 2011)

Tahun 2030 di perkirakan PTM akan menjadi


penyebab lebih dari 75% kematian di seluruh dunia,
yang sebagian besar berada di negara berkembang
termasuk Indonesia (WHO , 2011)

WHO 2008 : Di Indonesia penderita penyakit


Jantung dan Pembuluh darah sebesar 48% dari
total kematian akibat PTM (sekitar 17 juta jiwa ),
Penyakit pernapasan kronik sebesar 4,2 juta jiwa,
kanker 7,6 juta jiwa atau 21% dari total kematian
akibat PTM, dan diabetes mellitus 1,3 juta jiwa,
sekitar 5,8 juta orang pertahun meninggal akibat
cedera.
Hasil Riskesda tahun 2007 bahwa dari sepuluh
penyebab kematian tertinggi di Indonesia, enam di
antaranya di sebabkan oleh PTM , sbb :

1. Stroke (15,4%)
2. TB (7,5%)
3. Hipertensi (6,8%)
4. Cedera (6,5%)
5. Perinatal (6,0%)
6. DM (5,7%)
7. Tumor (5,7%)
8. Penyakit hati (5,2%
9. Penyakit Jantung Iskemik (5,1%)
10.Penyakit Saluran napas bawah (5,1%)
Puskesmas sebagai unit pelayanan
kesehatan terdepan sangat berperan terhadap
upaya pembangunan kesehatan dan
pelayanan pengendalian penyakit tidak
menular ditingkat dasar.
Puskesmas berupaya memelihara,
meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit, serta memulihkan
kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat.
Pengendalian PTM diprioritaskan pada
penyakit tidak menular yang sering dijumpai
yaitu Penyakit Jantung, DM, Hipertensi,
Penyakit Paru Obstruksi Kronik, Kanker,
Cedera, dll.
Hipertensi / Tekanan Darah Tinggi
140/90 mmHg
Sering tanpa gejala atau dengan gejala :
- Pusing/sakit kepala, jantung berdebar, cepat lelah, mata
kabur, vertigo ( rasa berputar ), dll.
Diagnosa - Tekanan darah diukur minimal 2x selang 2 menit
dan kontra lateral.

Penyakit Jantung Koroner


Terjadi akibat penyempitan pembuluh darah koroner jantung
sehingga terjadi serangan jantung.
Gejala :
- Nyeri dada seperti tertimpa beban berat, sakit, rasa
panas/terbakar didada
- nyeri menjalar ke bahu kiri, lengan kiri, punggung, leher,
rahang, ulu hati.
- rasa tercekik/sesak
- lamanya 20 menit atau lebih
- keringat dingin, lemah, debar-debar
- pingsan
DM ( Diabetes Mellitus )
Penyakit metabolik yang di tandai oleh naiknya
kadar gula darah dalam tubuh.
Gejala Klasik :
- Poluri
- Polidipsi
- Polifagi
- Berat badan menurun tanpa sebab
- Rasa lemah, kesemutan, mata kabur ,dll.
Kadar gula darah :
- GD Sewaktu 200
- GDP 126
Stroke
Tiba-tiba lumpuhpada sebelah sisi tubuh, disertai
turunnya kesadaran
di sebabkan gangguan peredaran darah ke otak
akibat sumbatan atau pecah pembuluh darah otak.
Gejala :
- Senyum yang tidak simetris
- Gerak anggota tubuh melemah/lumpuh
- Suara pelo
- Keseimbangan dan kesadaran terganggu
- Rabun tiba-tiba
- Sakit kepala
Kanker/Keganasan
1. Kanker Payudara
Berasal dari sel kelenjar/otot payudara
Gejala
- ada perubahan bentuk/ukuran payudara
- ada lipatan/cekungan pada kulit payudara
- keluar darah/nanah dari puting susu
- benjolan keras, tidak rata, tidak sakit, tidak gerak ketika di
tekan curiga.
2. Kanker Leher Rahim
Keganasan dari sel leher rahim
Gejala
- Pendarahan Saat Eoitus dan nyeri
- pendarahan diluar haid
- keputihan yang lama dan bau busuk atau campur darah
- nyeri panggul
PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN
FAKTOR RESIKO PTM

1. Pengukuran dengan wawancara


Berkaitan dengan faktor resiko PTM (FR
PTM) antara lain ; riwayat merokok, kebiasaan
makanan dan minuman manis, kopi, alkohol,
aktifitas fisik/olahraga, kebiasaan makan
berlemak/asin, stress, riwayat penyakit dahulu,
riwayat penyakit keluarga yang berkaitan PTM.
2. Pengukuran dengan menggunakan alat

Pengukuran kegemukan/obesitas
IMT = BB(kg)
TB (m)
Pengukuran Berat Badan
Pengukuran Tinggi Badan
Contoh :
BB = 50 kg
TB = 160 cm = 1,6 m
IMT = 50 = 19,53
(1,6)
Nilai IMT Klasifikasi Resiko Penyakit

18,5 BB Kurang Rendah

18,5 - 22,9 BB Normal rata-rata

23 - 24,9 Gemuk meningkat

25 - 29,9 Obesitas I sedang

30 obesitas II berbahaya
3. Pengukuran Lingkar Perut

Untuk mengetahui ada/tidaknya


obesitas abdominal/sentral
pengaruh pada resiko penyakit DM dan
jantung.
Cara mengukur lingkar perut :
(Lihat gambar)

Lingkar Perut Jenis Kelamin Resiko Penyakit

90 cm laki-laki maningkat

102 cm laki-laki sangat meningkat

80 cm perempuan meningkat

88 cm perempuan sangat meningkat


4. Pengukuran Tekanan Darah
Perhatikan :
Letakan lengan kanan pasien di atas meja
sejajar dengan jantung pasien
Lengan posisi rileks, telapak tangan
terbuka ke atas, sedang sejajar dengan
jari tengah
tidak berbicara dan banyak gerak saat
pengukuran
jarak manset dengan garis siku lengan
adalah kira-kira 1 - 2 cm.
5. Pemeriksaan GDS, Kolestrol dan
Trigliserida

6. Pemeriksaan Klinis Payudara

7. Pemeriksaan Kanker Leher Rahim


Dengan Metode IVA ( Inpeksi Visual
Asam Asetat )
Mengamati serviks yang telah diberi asam
asetat/asam cuka 3 - 5% dengan
penglihatan mata langsung
Hasil positif ditemukan bercak putih seperti
sariawan setelah 1 menit di oleskan asam
cuka tersebut.

Anda mungkin juga menyukai