4
Indikasi pemakaian ECT :
1. Depresi terutama pada depresi berat.
2. Skizofrenia terutama pada :
kasus akut
tipe katatonik
kasus skizofrenia kronik yang responsnya buruk
5
Kontra indikasi
1. Tumor otak
2. Myocard infarct
Komplikasi :
1. Fraktur
2. Apnoe
3. Aspirasi pneumoni
4. Kematian yg tiba2 (ini sangat jarang). Kalaupun
terjadi oleh karena faktor kontra indikasi
6
Persiapan :
1. Pemeriksaan fisik diagnostik
2. Pem. laboratorium rutin (darah & urin)
3. Kalau perlu :
- EKG; EEG atau pem. radiologik (bila ada
indikasi keraguan)
4. Gigi palsu ditanggal
5. Kandung kemih dikosongkan
6. Pasien puasa 4 jam sebelum ECT
7
Metode :
1. Metode bifrontal = bilateral
elektroda diletakkan pd daerah temporo-frontalis
kiri & kanan
2. Metode unilateral
elektroda pd daerah non-dominan hemisphere
8
Frekuensi :
Belum ada patokan pasti. Bisa diberikan 12-20 x
dalam suatu paket pengobatan
Frekuensi umumnya 2 x/minggu
Umumnya 1 paket pengobatan 10 x pemberian ECT
dengan frekuensi 2 x/minggu
9
PSIKOTERAPI
Terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-cara
psikologik yang dilakukan oleh orang terlatih khusus,
yang menjalin kerjasama dalam profesional dengan
seorang pasien dengan tujuan menghilangkan,
mengubah atau menghambat gejala-gejala dan
penderitaan akibat penyakit
Jenis-jenis psikoterapi:
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai:
1. Psikoterapi suportif:
- mendukung fungsi-fungsi ego atau memperkuat
mekanisme defensinya.
- memperluas mekanisme pengendalian yang dimiliki
dengan yang baru dan lebih adaptif
- perbaikan kedalam suatu keadaaan keseimbangan
yang lebih adaptif
2. Psikoterapi Re-edukatif:
Tujuan : mengubah pola perilaku dengan meniadakan
kebiasaan tertentu dan membentuk kebiasaan yang
lebih menguntungkan
Cara pendekatan: terapi perilaku, terapi kelompok
3. Psikoterapi rekonstruktif:
Tujuan: dicapainya tilikan (insights) akan konflik-
konflik nirsadar dengan usaha untuk mencapai
perubahan luas struktur kepribadian seseorang
Cara pendekatan: psikoanalisis klasik, psikoterapi
berorientasi psikoanalitik atau dinamik
Menurut dalamnya psikoterapi dibagi:
1. Superfisial : tidak menyentuh keadaan yang nirsadar
atau materi yang direpresi
2.Mendalam : menangani hal-hal dibawah sadar
Menurut konsep teoritis tentang motivasi dan perilaku
dibedakan:
1. Psikoterapi perilaku
2. Psikoterapi kognitif
3. Psikoterapi evokatif, analitik, dinamik (membawa
ingatan keinginan, dorongan, ketakutan dll yang
nirsadar kedalam kesadaran)
Psikoterapi menurut setingnya : individual/kelompok
termasuk: terapi marital dan terapi berpasangan, terapi
keluarga; terapi kelompok
Psikoterapi menurut teknik tambahan khusus yang
digabung dengan psikoterapi: terapi musik,
hipnoterapi, terapi bermain.
Psikoterapi suportif:
Tujuan :
Untuk meningkatkan adaptasi sosial dan psikologis dengan mengubah dan/atau
memperkuat kemampuan untuk mengatasai perubahan dan tantangan kehidupan
Untuk memperkuat mekanisme pertahanan yang adaptif dan menghilangkan
yang maladaptif
Untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan mengindentifikasi dam
meningkatkan aset dan pencapaian
Membuat pasien sadar terhadap reailitas situasi
Untuk mencegah kekambuhan, jadi berusaha untuk mencegah perburukan dan
re-institusionalisasi
Untuk memungkinkan pasien mennggunakan hanya tingkat dukungan
profesional yang menghasilkan adaptasi yang terbaik dan mencegah
ketergantungan
Untuk mentransfer sumber dukungan dari profesional kepada keluarga atau
teman
Indikasi:
Skizofrenia kronik, skizoafektif, gangguan waham dan
ganguan psikosis lainnya
Gangguan afektif yang kronik dan berulang (depresi,
gangguan bipolar, siklotimia, distimia)
Gangguan neurotik, dan gangguan somatoform termasuk
fobia, keadaan cemas, gangguan penyesuaian, somatisasi,
hipokondriasis
Gangguan kepribadian yang jelas seperti dependen,
paranoid, skizotifal, skizoid, borderlaine, narsisistik,
histrionik
Terapi perilaku
Mengubah perilaku dengan meniadakan kebiasaan tertentu
dan membentuk kebiasaan yang lebih menguntungkan
Jenis : positive reinforcement (prosedur token economy):
respons perilaku yang diharapkan diikuti oleh peristiwa
rewarding misalnya makanan, mencegah nyeri atau
penghargaan, ini cenderung menjadi diperkuat dan terjadi
lebih sering daripada sebelum mendapat reward
Indikasi:
a. gangguan depresi
b. gangguan ansietas
c. gangguan somatoform
d. gangguan makan
e. insomnia
f. gangguan kepribadian
Terima kasih