Anda di halaman 1dari 25

Dr.

Roni Subagyo, Sp KJ
PENGOBATAN HOLISTIK
DALAM PENGOBATAN

MANUSIA

BADAN JIWA LINGKUNGAN

Somatoterapi :
Psikoterapi : Manipulasi lingkungan dan
- Pembedahan sosioterapi
- Suportif
- Farmakoterapi
- Genetik Dinamik
- Fisioterapi
TERAPI

 Farmako Terapi :
Antipsikotik (tipikal, atipikal), TEK
Anticemas (Alprazoram, Lorazepam, Klobazam)
Antidepresi (Amitriptilin, Fluoxetine, Sertraline)

 Psikoterapi :
Psikoterapi individual, tx kelompok
Latihan keterampilan perilaku
Terapi berorientasi keluarga
TERAPI ELEKTRO KONVULSI

A. Persiapan Penderita & Cara Melakukan TEK


1. Periksa badan penderita t.u. Jantung & Paru2 Sebelum
pemberian TEK
2. Penderita harus Puasa  bahaya Pnemoni
3. Kandung seni & Rektum dikosongkan
4. Lepas benda2 yg ada dimulut ex : gigi palsu, permen dsb.
5. Penderita berbaring terlentang lurus diatas permukaan yg
datar & keras, longarkan pakaian
6. Bagian kepala yg akan ditempelkan elektroda dibersihkan
terlebih dulu
7. Diantara rahang atas & bawah diberi bahan yg lunak
yg nantinya digigit oleh penderita
8. Dagu penderita ditahan supaya mulut jangan sampai
terbuka lebar waktu fase tonik & klonik  bahaya
luxasio rahang atau lidah tergigit
9. Badan penderita tidak perlu ditahan  waspada
lengan penderita yg tiba2 terjadi flexi pd permulaan
fase tonik
10. Elektroda ditekan dg kekuatan yg sedang pd
tempatnya
TERAPI ELEKTRO KONVULSI

B. REAKSI PENDERITA
Konvulsi yg timbul mirip serangan epilepsi jenis grand mal dengan
fase tonik ± 10 detik

Fase klonik (± 30-40 detik ).

- Fase relaxasi otot dg pernapasan yg dalam & keras
- Kepala penderita dimiringkan agar tdk keselak saliva

Penderita tidak sadar selama ± 5 menit yg kemudian pelan2 sadar
kembali

Jaga penderita agar tidak jatuh dan melukai dirinya sendiri
B. FREKUENSI DAN JUMLAH

Tergantung pada keadaan penderita, TEK dapat diberi :


 Secara “block” : 2-4 hari berturut-turut 1-2 kali sehari
 2-3 kali seminggu
 TEK “maintenance” : sekali tiap 2-4 minggu
 Sebelum jaman obat psikotropik, TEK diberi paling
sedikit 12x, bila perlu sampai 20x ; tetapi sekarang
bila diberi obat psikotropik, maka TEK dihentikan
setelah pasien menunjukkan perbaikan yg jelas (tidak
usah sampai 12x) dan dilanjutkan dg obat saja.
C. KONTRA INDIKASI

- Dekompensasio jantung
- Anerisma aorta
- Penyakit tulang dg bahaya fraktura
- Tumor otak
- Pertimbangkan keadaan tuberkulosisi pulmonum,
thrombosa koroner, hipertensi atau gangguan yg lain
pada sistem kardiovaskuler
D. KOMPLIKASI

- Luxasio
- Fruktura atau robekan otot
- Paling sering ialah luxasio pada rahang atau fraktura
kompresi pd vertebrae
- Apnea  bila berlangsung lama terjadi sianosis
- Tidak jarang timbul sakit kepala setelah TEK tetapi tdk
berat
- Selalu terjadi amnesia retrograd dan tidak jarang juga
amnesi anterograd sesudah TEK
- Kebingungan sesudah konvulsi kadang-kadang hebat,
pasien dapat menjadi sangat gelisah, agresif atau
C. INDIKASI

- Skizofrenia
- Depresi t.u. pd fase depresi psikosa manik-depresif dan
reaksi depresi psikotik
- Melankholia involusi
- Mania pada psikosa manik-depresif
- Skizofrenia tetapi untuk jenis yg menahun kurang
memuaskan
- Gaduh-gelisah katatonik dan Stupor katatonik
- Gangguan jiwa lain seperti Nerosa depresif dan Episoda
psikotik pd sindroma otak organik, epilepsi dan retardasi
mental.
PSIKOTERAPI

Suatu cara pengobatan terhadap masalah


emosional seorang pasien yang dilakukan oleh
seorang terlatih dg maksud hendak
menghilangkan, mengubah, atau menghambat
gejala-gejala yang ada, mengoreksi prilaku yg
terganggu dan mengembangkan pertumbuhan
kepribadian secara positif.
PSIKOTERAPI
SUPORTIF/SUPRESIF/NONSPESIFIK

TUJUAN
• Menguatkan daya tahan mental
• Mengembangkan mekanisme yang baru/lebih
baik untuk mempertahankan kontrol diri
• Mengembalikan keseimbangan adaptif
CARA-CARA PSIKOTERAPI SUPORTIF

a. Ventilasi / Psiko-Katarsis
- Membiarkan pasien mengeluarkan isi hatinya-merasa
lega-kecemasan berkurang-melihat masalah dalam
proporsi yang sebenarnya.
- Terapis membantu dengan sikap empati
- Jangan banyak memotong bicaranya
- Yang dibicarakan kekhawatiran, cemas, perasaan
bersalah, masalah keluarga dll
b.Persuasi
- Penerangan yang masuk akal tentang
timbulnya gejala-gejala
- Kritik diri sendiri, impuls tertentu
dibangkitkan/diubah/diperkuat
- Pasien yakin gejala-gejalanya akan hilang

c. Sugesti
- Secara halus/tidak langsung menanamkan
pikiran pasien/membangkitkan kepercayaan
bahwa gejala-gejalanya akan hilang
- Kadang-kadang dengan massage
- Kepribadian imatur/histerik lebih mudah
d. Penjaminan Kembali
- Komentar yg halus/sambil lalu/pertanyaan hati-hati
bahwa pasien mampu
- Secara tegas berdasarkan kenyataan

e. Bimbingan
- Nasehat praktis dan khusus
- Hubungan antar manusia, cara berkomunikasi, bekerja,
belajar dll.

f. Konseling/Penyuluhan
- Wawancar membantu pasien mengerti dirinya sendiri
lebih baik
- Masalah pendidikan, pekerjaan, pernikahan, pribadi dll
d. Terapi Kerja
- Memberi kesibukan pasien
- Latihan kerja agar trampil untuk mencari
nafkah

e. Psikoterapi Kelompok
- Berdasarkan proses (suportif, reedukatif,
rekonstruktif)
- Berdasarkan lamanya (jangka panjang, jangka
pendek)
- Terapi keluarga, konseling pernikahan dll
- Berguna untuk pasien yang takut, kurang
percaya pd terapis, intelegensi rendah dll
d. Terapi Perilaku
- Untuk mengubah masalah perilaku
dengan cara merubah peristiwa yang
mendahuluinya
- Dapat dilakukan individual/kelompok
- Tidak berguna pada Skizofrenia akut,
depresi berat, mania
Psikoterapi Wawasan
(Genetik-Dinamik)

A. Psikoterapi Reedukatif
- Mencapai pengertian konflik-konflik di
alam sadar
- Untuk menyesuaikan diri kembali
- Memodifikasi tujuan dan membangkitkan
serta menggunakan potensi kreatif yang
ada
Cara-cara Psikoterapi Reedukatif :

 Terapi hubungan antar manusia


 Terapi sikap
 Terapi wawancara
 Analisa dan sintesa yg distributif
 Konseling terapeutik
 Terapi “case-work”
 Reconditioning
 Terapi kelompok reedukatif
 Terapi somatik
B. Psikoterapi Rekontruktif
- Mencapai pengertian konflik-konflik di
alam tak sadar
- untuk mendapatkan struktur
kepribadian
- Pengembangan potensi penyesuaian
diri yg baru
Cara-cara Psikoterapi Rekonstruktif :

 Psikoanalisa Freud
 Psikoanalisa non-freudian
 Psikoterapi yang berorientasi pada
psikoanalisa
 Cara : asosiasi bebas, analisa mimpi,
hipnoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapi
main, terapi seni, terapi
Efek Samping Obat Psikotropik

1. Nerologik :
a. Tremor
b. Parkinsonisma
c. Diskinesia :
- Occulogyric crisis - Torticollis
- Portusio - Sukar Menelan
d. Akatisia :
2. Otonomik (Vegetatif) atau Hormonal
a. Rasa mengantuk
b. Rasa Lelah
c. Hipotensi Ortostatik
d. Rasa mulut kering
e. Takhikardia
f. Kesukaran kencing 23  retensi
g. Konstipasi
h. Gangguan Menstruasi
i. Galaktorea
j. Pe potensi dan / libido sexual
k. Gangg akomodasi
l. Rasa mabuk atau ringan dalam kepala
m. Hipersalivasi
3. Psikatrik :
a. Berbalik menjadi hipomanik
b. Gejala-gejala sindroma otak organik yg akut
(exsitasi, stupor, delirium)
4. Lain-lain :
- Alergi - Ikterus
- Fotosensitivitas - Kenaikan BB
- lekopeni/agranulositos

Anda mungkin juga menyukai