Divisi Psikosomatik
Departemen Penyakit Dalam
FK-USU / RSUP. HAM / RSU. Pirngadi
MEDAN
Pasien dengan gangguan psikosomatik
Pendahuluan :
Ilmu Kedokteran Psikosomatik :
- Ilmu yang mempelajari kesatuan badan & Jiwa.
Canon :
- Emosi dpt menyebabkan kelainan fisiologik organ, spt
bertambahnya sekresi, naik tonus otot, gg. sirkulasi melalui
susunan syaraf vegetatif.
- Bila berlangsung lama kelainan struktural & ireversibel.
Wiitkower :
- Mempelajari interelasi aspek psikologis & fisik dlm normal
ataupun abnormal.
Wolff & Wolff :
- Melihat reaksi lambung pasien gastrotomi berhubungan dgn emosi.
- Cemas mukosa lambung hiperemi, hipersekresi, hipermotilitas.
- Sedih,menyesal,depresimukosa lambung & hiposekresi.
- Gg. Psikosomatik jika konflik tak dpt diselesaikan secara adequat.
- Gg. psikologik.
keorang pintar
kedukun,
PEMERIKSAAN FISIK
Laboratorium
+ - Diagnosa
Pemeriksaan - Tata Laksana
- Observasi
Khusus Studi Kepribadian
- Wawancara
Studi kepribadian
Proses penyesuaian gangguan emosional tdd 5 tingkatan:
Tingkat I.
Individu masih mampu mengatasi stressor yang dihadapinya
Tingkat II.
Bila terjadi kegagalan tingkat I maka individu masuk ke stress
tingkat II dimana mulai terjadi reaksi psikologis. Contohnya :
saat demam terjadi haus.
Tingkat III
Terjadi penyesuaian secara menyeluruh. Contohnya: bila terjadi
infeksi timbul gejala demam, nyeri, lemah dan terjadi respon
kejiwaan sehingga pada tahap ini individu sudah memerlukan
bantuan obat-obatan.
Tingkat IV
Pada tingkat ini sudah terjadi distress dimana proses
penyesuaian terganggu secara menyeluruh dan jika obat yang
kita berikan tidak mampu membantu maka kerusakan akan
terjadi secara permanen. Individu mulai menarik diri dari
lingkungan.
Tingkat V.
Bila stress bertambah berat maka fungsi organ bertambah jelek
dan keadaan ini dapat menyebabkan keadaan gawat darurat
dan segera diterapi dan memerlukan rawat inap.
PROSEDUR PEMERIKSAAN GANGGUAN
PSIKOSOMATIK
- Dokter melakukan pemeriksaan soma dengan teliti tak
didapati kelainan organik atau gangguan fungsi
psikogenik dokter tak perlu lagi melakukan
pemeriksaan ulangan, sebab akan merugikan penderita
secara finansial.
- Pemeriksaan yang dan berulang penderita gelisah dan
bingung.
- Pasien mengira ia mengalami penyakit organik sesuai
dengan keluhannya.
- Dokter mengatakan penderita mengalami penyakit
organik sesuai dengan keluhannya penyakit iatrogenik
Gambar 2 : Prosedur Pemeriksaan Gangguan/Penyakit
PENYAKIT FISIK
Laboratorium
-Observasi - Diagnosis
+
- Wawancara - Tata laksana
Pemeriksaan
khusus
Studi Kepribadian
Terapi Organobiologik
Psikososial
Holistik (Fisik/psikofarmaka)
(readaptasi)
Psikologik
(Psikoterapi/Konseling)
TERAPI HOLISTIK :
Rawatan : - Rawat jalan
- Rawat inap
Diet : - MB, MII, M I
- Tertentu sesuai penyakit penderita, contohnya:
diet DM, diet ginjal, diet hati, diet lambung dll.
Farmakoterapi
- Medis internist
- Simptomatik antiansiety
- Psikofarmaka : antidepresi
Terapi psikologi (psikoterapi) :
- Ventilasi
- Reedukasi
- Supportif
- Insight
- Religius terapi dll.
Terapi sosial dan lingkungan
Kesimpulan
1. Telah dibicarakan dgn singkat bagaimana pendekatan &
terjadinya gangguan psikosomatik.
Psikosomatik
Penyakit atau sindrom penyebabnya masalah kejiwaan
(Heinroth 1880)
Pendekatan elektik / Holistik
Pendekatan pasien seutuhnya
Ggn keseimbangan: jasmani, jiwa dan lingkungan sosial ggn
kognitif, ggn afektif, ggn psikomotor.
Anxiety
Ggn perasaan Depresi
Anxiety & Depresi
2. Umur
Dewasa muda : 21-30 tahun
Dewasa pertengahan : 31-60
Lanjut usia, umur > 60 tahun
3. Tingkat pendidikan
Rendah : Tidak ada pendidikan, SD
Menengah : SMP, SMU
Tinggi : D III, S1
4. Suku Dibedakan :
Tapanuli (terdiri dari Taput dan Tapsel)
Karo
Melayu
Minang
Jawa
5. Agama
Islam
Kristen
Dan lain-lain : Hindu dan Budha
6. Pekerjaan
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Non PNS
Tidak bekerja
7. Faktor penyedia
- Anak mania (anak tunggal,anak paling kecil)
- Anak tidak dapat perhatian (anak yang tidak diharapkan
kelahirannya, Anak yang berat beban)
8. Faktor pencetus
Problem rumah tangga (Anak-anak, Pekerjaan, Ekonomi)
9. Faktor pemberat
Problem pekerjaan
Problem ekonomi
Problem masa depan
Problem anak-anak
Problem rumah tangga
Tingkat pendidikan
Rendah 3 (3,26 %) 6 (6,52 %)
Menengah 40 (43,48 %) 25 (27,71 %)
Tinggi 8 (8,70 %) 10 (10,87 %)
Karakteristik Jenis kelamin
penderita n laki-laki ( % ) n perempuan ( % )
Suku
Tapanuli 33 (35,86 %) 19 (20,65 %)
Karo 13 (14,14 %) 10 (10,87 %)
Melayu 3 (3,26 %) 8 (8,70 %)
Minang 1 (1,09 %) 2 (2,17 %)
Jawa 1 (1,09 %) 2 (2,17 %)
Agama
Islam 20 (21,74 %) 20 (21,74 %)
Kristen 31 (33,70 %) 21 (22,82 %)
Lain-lain - -
Pekerjaan
PNS 38 (41,30 %) 22 (23,91 %)
Non PNS 1 (1,09 %) 1 (1,90 %)
Tidak bekerja 12 (13,05 %) 18 (19,56 %)
Tabel 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Gangguan Psikosomatik
Faktor Penyedia
Anak manja 44 47,82 %
Anak tidak dapat 35 38,04 %
perhatian 13 14,14 %
Anak berat badan
Faktor Pencetus
Problema rumah tangga 37 40,32 %
Anak 28 30,44 %
Pekerjaan 21 22,82 %
Ekonomi 6 6,52 %
Faktor Pemberat
Pekerjaan 16 17,39 %
Anak 18 19,57 %
Ekonomi 26 28,26 %
Masa depan 21 22,82 %
Rumah tangga 11 11,96 %
Tabel 3. Manifestasi Klinis Gangguan
Psikosomatis
Reaksi n Persentase (%)
Kardiovaskuler 44 46,31
Gastro intestinal 19 20
Muskuloskletal 22 23,16
Respiratorius 6 6,31
Kulit 2 2,11
Urogenital 2 2,11
Panca indra - 0
jumlah 95 100
Tabel 4. Komorbiditas dan Gangguan
Psikosomatik
Komorbiditas n Persentase (%)
Penyakit jantung koroner 8 14,82 %
Hipertensi 19 35,19 %
Nefrolithiasis 2 3,70 %
Diabetes mellitus 14 25,93 %
Osteoarthritis 1 1,85 %
Hiperuricemia 6 11,11 %
Gastritis 2 3,70 %
Bronchitis 1 1,85 %
Sinusitis 1 1,85 %
Jumlah 92 100
Tabel 5. Keluhan Penderita Gangguan
Psikosomatik Menurut Reaksi
Keluhan N Persentase
(%)
Reaksi kardiovaskuler
Jantung berdebar-debar 44 20,85
Nyeri dada kiri terus-menerus / serangan 5 2,37
Jantung berhenti 1 0,48
Mudah lelah 44 20,85
Nyeri kepala 38 18,00
Keringat berlebihan 42 19,91
Gangguan tidur 37 17,54
Reaksi gastrointestinal
Nyeri di ulu hati 19 28,36
Perut kembung 17 25,37
Mual / muntah 3 4,47
Mulut kering 2 2,99
Mencret / obstipasi 2 2,99
Rasa tersumbat di kerongkongan 5 7,46
Gangguan tidur 19 28,36
Keluhan N Persentase
(%)
Reaksi muskuloskletal
Tengkuk tegang 22 27,16
Nyeri kepala / oyong 17 20,99
Nyeri pinggang dan persendian 10 12,35
Kebas-kebas 12 14,81
Gangguan tidur 20 24,69
Reaksi respiratorius
Batuk 6 28,57
Nafas berbunyi 3 14,29
Sesak nafas 3 14,29
Sulit bernafas 2 9,52
Rasa tersumbat di kerongkongan 4 19,04
Gangguan tidur 3 14,29
Keluhan N Persentase
(%)
Reaksi kulit
Keringat berlebihan 2 40
Gatal-gatal 2 40
Gangguan tidur 1 20
Reaksi urogenital
Disfungsi ereksi 2 50
Gangguan tidur 2 50
Tabel 6. Suasana Perasaan (mood) yang
Mendasari Penderita Gangguan Psikosomatik
Mood n Persentase
(%)
Anxietas 20 21,74
Depresi 29 31,52
Anxietas dan Depresi 43 46,73
Jumlah 92 100
KESIMPULAN
Usia yang terbanyak adalah usia produktif
Tingkat pendidikan menengah ke atas
Faktor penyedia Anak manja, anak tdk dpt perhatian
Dicetuskan Prob rumah tangga, anak, pekerjaan
Faktor pemberat Ekonomi, masa depan, anak, pekerjaan
Manifestasi klinis R. kardiovaskuler, R. muskulokletal,
R. gastrointestinal
Komorbiditas Hipertensi, DM, PJK
Keluhan masing-masing sesuai reaksi sistem organ
Suasana perasaan Campuran anxietas dan depresi (46,73%)