Anda di halaman 1dari 181

Sensor & Transduser

Materi
• Sensor dan Transduser (Pengantar)
• Akuisisi Data
• Skarakteristik Sensor
• Prinsip Sensing
• Penguat Ujung Depan
• Prinsip Kerja Beberapa Sensor
• Exiter
• Transduser
• Prinsip Kerja Beberapa Transduser dengan Drivernya
Pustaka
• HANDBOOK OF MODERN SENSORS PHYSICS, DESIGNS, and
APPLICATIONS, Jacob Fraden
• Sensors And Transducers, A Guide for Technician, Ian R. Sinclair
• Automatic Control System and Components, James R. Carstens

• Horan, Introduction to PCM Telemetering


System, CD25
• Killian, Modern Control Technology Componen
and System
• Sensor Aktiv: sensor yang memerlukan
excitation signal untuk dapat mengeluarkan
sinyal listrik, disebut juga sensor parametrik.

• Sensor Pasiv: sensor yang dapat langsung


menghasilkan sinyal listrik ketika mendapat
rangsangan.
Stimulus:
SI
Karakteristik Sensor
• Fungsi transfer: hubungan/bentuk matematis antara
rangsangan terhadap keluaran sensor.
S=f(s)
S: sinyal keluaran yang diproduksi
s: stimulus

S=a+bs
a : sinyal keluaran saat stimulus 0
b : slope atau sensitivitas
…tergantung sifat sensor
• Logaritmik function

• Exponensial function

• Power function

k: konstan
Sensitivitas
Sensitivitas adalah meunjukkan hubungan perbandingan antara
perubahan isyarat keluaran dengan perubahan stimulus.
Contoh besaran sensitivitas adalah: volts/kelvin,
milivolt/kilopascal, dsb
Harga sensitivitas
adalah tidak sama untuk seluruh masukan,
besarnya sensitivitas pada besar masukan tertentu adalah sebesar:

Fungsi transfer terkadang membentuk:


Sensitivitas untuk fungsi transfer tersebut adalah:

Turunan diberikan pada Tb,


karena dalam fungsi transfer tersebut Tb menunjukkan
harga lingkungan yang diukur,
sedangkan Ts menunjukkan
suhu permukaan sensor. Sedangkan G adalah konstanta.
• Span (input full scall, FS, Dynamic Range):
jangkauan rangsangan yang dapat diterima sensor
tanpa menyebabkan ketidakterterimaan
/ketidakakuratan (unacceptably) rangsangan.

• Full scale output (FSO) adalah besarnya selisih


keluaran pada saat mendapat stimulus terkecil
sampai
mendapat stimulus terbesar.
• Akurasi
Adalah harga simpangan terbesar yang dimungkinkan
saat sensor diberi masukan terhadap
hasil perhitungan dari fungsi transfernya .
Contoh:
Sebuah sensor posisi memberikan tegangan 1mV/1 mm pergeseran.
Hal ini memberi makna bahwa harga sensitivitas senser tersebut,
b=slope=gradien, adalah 1mV/mm.
Dalam eksperimen dilakukan pergeseran 10mm,
keluaran yang dihasilkan, S, sebesar 10,5mV.
Di sini tampak ada perbedaan antara hitungan dengan
kenyataan di lapangan sebesar 0,5mV.
Harga ini adalah sebesar (0,5mm/10mm) x 100% = 5%.
Harga 5% inilah yang menunjukkan ketidakakurasian (inacuracy),
sehingga tingkat akurasinta adalah 95%.
Dikatakan bahwa sensor memiliki ketidakakurasian 5% dalam span 10mm.
Kesalahan Kalibrasi
• Ketidak akurasian yang diijinkan oleh pabrik
ketika dikalibrasi
Ketaklinieran
• Penyimpangan keluaran terjauh yahg dihasilkan
sensor terhadap garis lurus fungsi transfernya
Saturasi
• Daerah jenuh, yaitu Daerah di mana sensor
tidak mampu merespon stimulus sesuai dengan
fungsi transfernya.
Repeatibility
• Ketidakmampuan sensor menghasilkan
keluaran yang sama saat mendapat stimulus
yang sama
Dead band
• Ketidak sensitifan sensor pada daerah stimulus
tertentu
Resolusi
• Pertambahan terkecil stimulus yang dapat
direspon oleh sensor
Special Properties
• Sifat khas sensor dalam merespon stimulus
Impedansi Keluaran
• Hambatan dalam sensor. Hambatan ini
berpengaruh pada pembebanan keluaran.
Penyaluran daya paling efisien adalah jika
penerima sinyal keluaran memiliki impedansi
yang sama dengan impedansi sensor.
Sedangkan penyaluran keluaran tegangan
terbaik adalah jika penerima sinyal memiliki
impedansi yang jauh lebih besar dari impedansi
keluaran.
Exiter
Karakter Dinamik
• Warm up time, waktu yang diperlukan sensor
untuk memberikan keluaran yang valid sejak
diberikan tegangan pada sensor itu (exiter)
Prinsip-prinsip sensing
• Stimulus non elektris  elektris
• contoh: termoelektrik, piezoelektrik,
fotoelektrik
Muatan Listrik
• Kapasitansi

Masing-masing mendapat besar muatan


sama, tetapi berbeda jenis. Yg 1 neg, yg
lain +.

Jika ada muatan uji bermuatan positiv


didekatkan, maka akan ditolak oleh yg
bermuatan +, ditarik oleh yg bermuatan -.

Jika baterei dilepas, yang terjadi adalah ...


q : muatan
V: tegangan
C: kapasitas

Aplikasi:
- pengukuran jarak
- pengukuran luasan
- pengukuran tekanan, gaya, dsb
A/d : faktor geometri kapasitor

Faktor geometri:
Diisi material

Untuk keping sejajar:

k, konstanta dielektrik, dapat


terpengaruh suhu dan frekuensi
Konstanta dielektrik air:
Sensor ketinggian air prinsip kapasitip,
koaksial

Saat kosong:
Grafik kapasitansi vs ketinggian air
Contoh aplikasi
Kemagnetan
Solenoid
Toroid
Magnet Permanen

Residual Induktansi, B, gauss, berapa kuat magnet itu.

Gaya Koersive, H, oersted, seberapa kuat magnet


mempertahankan keberadaannya terhadap pengaruh luar

Maximum Energi Pruduct, BxH, Gauss Oersted x 10E6

Koefisien Suhu, %/C, seberapa banyak B berubah akibat suhu


Bahan-bahan Magnet
Induksi

• Th 1831, Michael Faraday di England & Joseph Henry di US:


fluktuasi medan magnet pada konduktor dapat menimbulkan
arus listrik.
Besarnya electromotion force (emf) tergantung pd
perubahan fluks magnet (Wb/sec). Satuan emf
adalah volt.
Persamaan:
…tanda minus menunjukkan arah arus.

Jika medan magnet dilingkupi kumparan kawat


konduktor sejumlah N, maka besar tegangan:
…beberapa yg bisa diubah:
menggerakkan sumber magnet
mengubah arus penghasil magnet
mengubah orientasi (posisi kumparan thd flux)
mengubah geometri coil
 diaplikasikan untuk sensor.

Contoh:
Resistansi

Medan listrik:

Aliran arus:
Hambatan jenis
Jika dua batang logam jenis beda (misal Al & Cu)
dengan dimensi sama,
padanya diberikan medan listrik yang sama,
maka arus yang mengalir akan berbeda.
Hal itu disebabkan konduktivitas beda atau dengan kata lain
resistivitas beda

Hk Ohm:
Resistivitas suatu material:

di mana:
: waktu rata-rata terjadinya tumbukan
e: muatan elektron
m: massa elektron
n: jumlah tumbukan per satuan volume

Atau
Di mana:
j : rapat arus
E: medan listrik
Hambatan Konduktor:
Temperature Sensitivity
Resistansi material berubah karena adanya perubahan suhu.
• Temperature Coefficient of Resistance
(TCR), ,
: koefisien suhu

Tungsten:

= Atau disebut juga

Pt RTD:
• Platina dan dua
termistor lain

• T : suhu saat kalibrasi (0 K)


0

• R : hambatan saat kalibrasi


t0

•  : karekter bahan

• PTC, , +, logam
• NTC, , - : semikonduktor,
oksida logam
Strain Sensitivity
• Harga resistansi berubah akibat
perubahan bentuk (deformasi)
material, piezoresistive effect.
Stress:

F: gaya
a: penampang
E: modulus Young
dl/l=e, strain --> deformasi material
Volume konduktor adalah tetap, saat diregangkan hambatannya menjadi:

Bukan l2, tetapi l kwadrat

Se: gauage faktor atau sensitivitas


Strain Gage
Hygrostor
• Resistor yg sensitive terhadap kelembaban
• bahan: Semikonduktor Gel: hydroxyethylcellulose,
nonylphenylpolyethylene, glycolether, lithium chloride, dsb.
Sensor Suhu dg Fiber Berbasis Prisma yg didopping GaAs
Teknik Aplikasi (NTC, PTC, Strain gage,
dsb.)
Piezoelectric • Ditemukan: Curie brothers
• Efek pizoelektrik adalah pd kuarsa th 1880, blm
aplikasi luas. Th 1917 Prof P
gejala terbangkitnya muatan
Langevine (franc) untuk
listrik pada material kristal
deteksi suara dlm air (sonar)
karena tekanan.
• Gejala piezoelectric pada
• Kuarsa (SiO2), keramik,
SiO2:
polimer, PVDF
(polyvinylidene flouride),
dsb.
• Piezo-piezen (greek) = to
press
dmn: koefisien piezo

Koefisien yang menunjukkan


gradien tegangan
yang dibangkitkan per satuan luas
luasan yang tertekan

Dimensi:

Coefisien h, gE, dimensi:


Efisiensi konversi mekanis ke elektrik disebut :
Koefisien kopling,
Persamannya:

Muatan Q yang dibangkitkan sebanding gaya yang dikenakan


pada arah tegak lurusnya, atau:

Karena bentuknya mirip kapasitor, maka besarnya kapasitor adalah:

e: konstanta permitivitas
k: konstantan dielektrikum
Sensor piezoelectric:
langsung membangkitkan tegangan listrik

Contoh aplikasi sensor piezo: sensor &


transduser ultrasonik
TUGAS

SENSOR YANG
MEMANFAATKAN
PERGESERAN SINAR LASER
Pyroelectric
Material kristal yang merespon aliran panas
Material:
Tourmalin
KDP(KH2PO4), ADP (NH4H2PO4), BaTiO3, PZT (PbTiO3+PbZrO3,
dsb mencapai 1000 macam.
Triglicine Sulfate (TGS), Lithium Tantalate (LiTaO3)

Gejala Primer: polarisasi akibat aliran panas


Gejala sekunder: polarisasi akibat berkembang, tertekan dalam
wadah, terpolarisasi
Tinjauan Gejala Listrik
Efek Hall discoverer John Hopkins Univ. By E.H. Hall
…jika datangnya B membentuk sudut...
Kesetaraan rangkaian listrik...
Seebeck Effect by Thomas Johann Seebeck

Terjadinya arus listrik saat


sambungan Bi dan Cu pada suhu
berbeda.
Perbedaan energi kinetik sebagai
fungsi suhu bahan. Pada material yg
berbeda, energi dan kepadatan
elektron berbeda pula.
Bahan Sama …?
Peltier Effect French watchmaker turned physicist,Jean Charles Athanase Peltier(1785–1845)
Radiometri & Photometri
Photosensor
Lux:
Lumen:
Candela:
Metode Sensing:

• Photoconductive: bias reverse, hambatan berkurang saat semakin terang


• Photovoltaic: cahaya menimbulkan arus
• Dll: Avalant Photodiode
Grey Code

Straight Binery Code


Contoh Aplikasi

fd: pergeseran frek.


fo: frek. sumber
u : Kec target
c : kec. Suara
: sudut
Impedansi: seberapa besar rangkaian membebani sensor,
Timbulnya noise:
Low cost
Charge to voltage

Current to voltage
Current source
Current Generator
Current Source dg IC tunggal
Voltage Referensi
Osilator
Sinus Exiter
light
• Vissible
• Near ir
• Mid ir
• Far ir
• Milimeter wave
• Microwave
• Radiowave, etc.
Sensor cahaya
• Light detector:
– Quantum
– Termal
– fotokimia:
cahaya membuat butir halida perak di film
"Emulsi" "dikembangkan"

Quantum: uv-mid ir
Termal: mid ir – far ir
Quantum
• Photovoltaic
• Photoconductive
(interaksi photon pada kisi kristal), E=hv

Photon memberi energi pada elektron yang ditumbuk: hv


=  + Km
: fungsi kerja
Km: maksimum energi kinetik
Pertambahan konduktivitas

e : muatan elektron
ue : mobilitas elektron
uh: mobilitas hole
n, p: konsentrasi elektron, hole
Beberapa pengetahuan terkait

Apa yang Anda lihat di halaman ini, yang sedang Anda baca ini, adalah
kecerahan huruf hitam dibandingkan dengan cahaya dari
halaman putih . Inilah yang dimaksud luminansi. Luminansi diukur dalam
candela per meter persegi (cd/m persegi)
FOTO EMISION

FOTO VOLTAIC

Photo-Conductive Cell.
fotodiode
Fotokonduktif mode
Biosensor
Pertamakali dikemukakan oleh clark & lyons
ketika enzim elektroda ditemukan (1962)

Biosensor: bioreseptor + transduser

Bioreseptor: biomolekul yang dapat menegenali obyek yang disensing


Enzim sbg bioreseptor

Enzim hanya dapat mengubah/terubah oleh obyek tertentu

Misalnya: enzim glukosa oksida digunakan untuk sensor glukosa

Reaksinya:
Diukur konsentrasi oksigennya:
Diukur konsentrasi asamnya:

Diukur konsentrasi peroksidanya:


Karakteristiknya

• Sensitivitas
• Selektivitas
• Range
• Respon time
• Reproksibilitas
• Batas deteksi
• Life time
• Stabilitas
Pertimbangan pengembangan

• Bioreseptor
• Immobilisasi
• Transduser
• Karakteristik
• Kemasan
Sensor glukosa
Biosensor oleh clarc & Lyons, platina terpolarisasi 0,6V
Metode
• Konvensional
• Piezoelektrik, mampu menimbang picogram,
quartz crystal microbalance (qcm), aplikasi pada
sensing kehadiran bakteri patogen
• Konduktansi
• Kapasitansi
• Termometrik:
• Termometrik
• Termistor
• FET, gate yang mensensing
konsentrasi ion, sbg pH meter
Perkembangan Biosensor:
D:\Kuliah\Literatur\Instrumentasi\Fundamentals_of_Industrial_Instrumentation_and_Process_Control.pdf
D:\Kuliah\Literatur\Instrumentasi\MeasurementInstrumentationPrinciples.pdf
Sensor Gas
Bentuk Lain, Thermal Conductivity
Brushless Motor Wound Windings

Anda mungkin juga menyukai