Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 9

Albertus Agung Dewa (2205050047)


Muhammad Vibra Bagaskoro (2205050012)
Tiorisma Nahampun (2205050019)

Kekerasan Verbal

Latar Belakang
 
- Kekerasan verbal adalah penggunaan kata-kata yang
merendahkan, menghina, atau menyakiti orang secara
lisan.
 - Bentuk kekerasan ini dapat terjadi dalam hubungan
pribadi, lingkungan kerja, sekolah, atau di tempat umum.
 - Contoh kekerasan verbal meliputi penghinaan, cercaan,
ancaman, intimidasi, ejekan, lelucon yang tidak pantas,
atau bahasa diskriminatif.
 - Kekerasan verbal dapat menyebabkan kerusakan
emosional dan psikologis, serta berdampak pada
kesehatan mental dan kepercayaan diri korban.
 - Kekerasan verbal melanggar hak asasi manusia dan
memiliki dampak jangka panjang pada korban dan
masyarakat.
 - Pembullyan merupakan salah satu bentuk kekerasan
verbal yang dialami oleh mahasiswa di Universitas
Gunadarma.
 - Mahasiswa memiliki hak atas kehidupan, kemerdekaan,
dan perlindungan dari keluarga, masyarakat, bangsa, dan
negara.
 - Tidak ada individu atau pihak lain yang berhak
merampas hak-hak tersebut.
 - Disabilitas bukan hanya tentang kelemahan fisik atau
sosial, tetapi perjuangan untuk pengakuan hak dan
kesetaraan individu dengan kebutuhan khusus.
Bully
 - Bullying adalah perilaku tidak terpuji yang

 - Jenis-jenis bullying meliputi kontak fisik
merugikan korban dan berdampak negatif langsung, kontak verbal langsung, perilaku
pada kesehatan psikisnya. nonverbal langsung, perilaku nonverbal tidak
langsung, cyber bullying, dan pelecehan seksual.
 - Kasus bullying sering terjadi di sekolah dan
bisa berupa pengucilan atau menjauhi teman.  - Pelaku bullying dapat dihukum sesuai
undang-undang Perlindungan Anak, dengan
 - Pelaku bullying adalah individu atau penambahan hukuman jika pelaku adalah orang
kelompok yang lebih kuat, yang sengaja tua korban.
melukai korban secara berulang untuk
mendapatkan kepuasan atau mengendalikan  - Mencegah dan mengatasi bullying dilakukan
orang di sekitarnya. melalui pendidikan, kesadaran, dan
pengembangan nilai-nilai positif seperti empati,
 - Pelaku bullying cenderung tidak memiliki penghargaan terhadap perbedaan, dan sikap
perilaku prososial, tidak terganggu oleh saling menghormati di lingkungan sekolah dan
kecemasan, dan memiliki kesalahan persepsi kampus.
terhadap niat orang lain.
Pembullyan di Universitas Gunadarma

What

 Farhan, seorang mahasiswa semester tiga,
mengalami perundungan sejak semester satu.

 Tindakan perundungan yang dialami Farhan


meliputi penarikan tas, penguncian pintu kelas,
pemotongan motor, dan penahanan di dalam kelas.
Who

 Pelaku utama perundungan terhadap Farhan adalah
AA, YLL, dan HN.

 AA bertanggung jawab sebagai penarik tas, YLL


sebagai perekam video, dan HN juga terlibat dengan
kata-kata tidak pantas dan mendorong tindakan fisik.

 Perundungan juga melibatkan orang lain selain dari


tiga pelaku utama yang disebutkan.
When

 Farhan telah menjadi korban perundungan sejak
SMA, sebelum masuk universitas.
Where

 Kejadian perundungan terjadi di Universitas
Gunadarma, Depok, tempat Farhan menempuh
pendidikan tinggi.
Why

 Farhan adalah seorang anak berkebutuhan khusus,
dan ini menjadi alasan perundungan yang dia alami.
How

 Setelah video perundungan menjadi viral, para pelaku datang ke
rumah Farhan untuk meminta maaf.

 Orang tua pelaku juga dipanggil oleh Wakil Rektor Tiga


Universitas Gunadarma.

 Pelaku utama diberi hukuman skorsing selama 12 bulan, sementara


orang lain yang terlibat menerima hukuman lebih ringan.

 Farhan memaafkan para pelaku dan menyatakan tujuan utamanya


adalah belajar, lulus, dan bekerja.
Dampak Pembullyan di Lingkungan
Sekolah dan Kampus
 Dampak buruk pada pelaku
 Dampak buruk pada korban
perundungan: perundungan:

 Gangguan mental (depresi,  Penyalahgunaan alkohol dan obat-


kecemasan, kesedihan, kesepian). obatan terlarang.

 Perubahan pola tidur dan makan.  Rentan terlibat dalam kekerasan fisik
dan merusak properti.
 Kehilangan minat pada hobi dan
aktivitas yang disukai.  Risiko terlibat dalam hubungan
seksual di usia muda.
 Masalah kesehatan.
 Meningkatkan kecenderungan untuk
melakukan tindakan kekerasan.
 Penurunan kinerja akademik.

 Insentif dan Penghargaan


Cara mencegah Pembullyan di Lingkungan
Sekolah dan Kampus

 Mencegah Pembullyan di Lingkungan Sekolah



dan Kampus

 Edukasi dan kesadaran

 Budaya inklusif

 Kebijakan dan prosedur

 Program pelatihan dan pendidikan

 Pengawasan dan intervensi

 Program pendampingan dan dukungan

 Kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat

 Evaluasi dan pemantauan


Kesimpulan

 Bullying, termasuk penindasan fisik, kekerasan verbal, pengucilan sosial, dan
cyberbullying, merugikan lingkungan sekolah dan kampus. Pelaku bullying tidak
memiliki perilaku prososial, tidak terganggu oleh kecemasan, dan tidak
memahami perasaan orang lain. Untuk mencegah dan menangani bullying, kita
perlu melalui pendidikan, kesadaran, dan pengembangan nilai-nilai positif
seperti empati, penghargaan terhadap perbedaan, dan sikap saling menghormati.
Kasus bullying di Universitas Gunadarma membuktikan bahwa hal ini juga
terjadi di perguruan tinggi. Dampaknya dirasakan oleh korban dalam bentuk
gangguan mental, perubahan pola tidur dan makan, masalah kesehatan, dan
penurunan kinerja akademik, sementara pelaku dapat mengalami
penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang, rentan terlibat dalam kekerasan fisik,
dan meningkatkan kecenderungan melakukan tindakan kekerasan. Untuk
mencegahnya, perlu dilakukan langkah-langkah seperti edukasi, budaya inklusif,
kebijakan dan prosedur yang jelas, pelatihan, pengawasan, pendampingan,
kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat, serta evaluasi dan pemantauan.

Anda mungkin juga menyukai