Anda di halaman 1dari 32

Surveilance Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit


Menular Tuberculosis di
Puskesmas III Denpasar
Utara
Di susun oleh
Catherine Kosasih (2202611004)
Aleksander Randy Reges (2202611005)
Azhim Asshiddiq Suhardi Andi Ara
(2202611006)
Oki Junita Pradhivtasari (2202611007)
Pendahuluan (Latar Belakang)

• Pada tahun 2020, jumlah penderita TBC (Tuberculosis) di seluruh


dunia mencapai 10,1 juta orang. Pada tahun 2021 meningkat menjadi
10,6 juta orang (naik 4,5%).

• Kematian pada pasien TBC tahun 2020 mencapai 1,5 juta jiwa,
sedangkan tahun 2021 meningkat menjadi 1,6 juta jiwa. Negara
kematian terbanyak dan penyumbang kasus terbanyak: India,
Indonesia, dan Filipina
Pendahuluan (Latar Belakang)

• Data dari TB Report 2021, terdapat 824.000 kasus TBC di Indonesia,


tapi pasien TBC yang berhasil didapat, ditangani, dan dilaporkan pada
sistem informasi nasional hanya 393.323 (48%).

• Masih ada sekitar 52% kasus TBC yang belum didapat atau telah
ditemukan tapi belum dilaporkan
Pendahuluan (Latar Belakang)

• Temuan terduga TBC di Bali pada tahun 2021 mencapai 12.275 orang.
Penemuan kasus TBC pada anak mencapai 113 orang. Jumlah kematian pada
pasien TBC mencapai 318 orang. CNR di Bali yaitu 69 tiap 100.000 penduduk.

• Data dari Puskesmas Mengwi I sebanyak 16 orang terkonfirmasi dari data


kumulatif sejak Januari 2022 sampai Oktober 2022
Pendahuluan (Latar Belakang)

• Indonesia menduduki peringkat kedua Negara dengan kematian akibat TB


terbanyak 2022.

• Penyebab tingginya angka kematian akibat TB di Indonesia: ketidakpatuhan


minum obat, keengganan untuk berobat atau kontrol ke puskesmas maupun RS,
serta terdapat komplikasi yang menyertai (AIDS) maupun penyakit lainnya
Profil Penyakit TBC

• Penyakit TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh BTA


(Bakteri Tahan Asam) dengan spesies Mycobacterium
tuberculosis yang secara umum cenderung menyerang paru-paru

• Bakteri dapat menyebar lewat udara dan ditularkan dari


manusia ke manusia ketika batuk atau sedang berdahak.
Profil Penyakit TBC
• Seseorang yang terpapar TBC memiliki risiko 5-10%
mengalami infeksi seumur hidup. Pasien yang berisiko tinggi
yaitu dengan HIV/AIDS, pasien immunocompromised selain
HIV, malnutrisi, diabetes, pasien anak <5 tahun atau lansia,
maupun pengguna produk-produk tembakau.

 
Profil Penyakit TBC

• Seseorang yang terpapar TBC bisa menularkan 5-15 orang


lain melalui kontak dekat secara langsung yang cukup lama
atau sampai bertahun-tahun.

• Tanpa penanganan yang benar, 45% pasien TBC dengan


memiliki HIV/AIDS atau bahkan hampir semuanya bisa
meninggal lebih cepat
Definisi Operasional
Definisi Operasional

Pasien TBC terdiagnosis klinis meliputi

• Pasien TB paru BTA (-) atau TCM MTb (-) hasil foto toraks mengarah ke TB;

• Pasien TB paru BTA (-) atau TCM MTb (-) tidak mengalami perbaikan setelah administrasi antibiotik non-OAT

• Pasien TB ekstra paru terdiagnosis secara klinis/laboratoris/histopatologis tanpa disertai hasil konfirmasi
bakteriologis,

• Pasien TB anak yang terdiagnosis dari sistem skoring


Klasifikasi TBC

Berdasarkan anatomis: TB paru dan TB ekstra


paru.

Berdasarkan riwayat pengobatan:


• pasien baru, pasien kambuh,
• pasien diobati kembali setelah gagal
• pengobatan,
• pasien diobati kembali setelah putus obat,
• pasien dengan riwayat pengobatan
sebelumnya yang tidak diketahui, dan
• klasifikasi lain-lain
Diagnosis TBC
TB paru: pemeriksaan sputum lewat mikroskop dan sputum yang
diambil yaitu sputum pagi dan sewaktu, pemeriksaan TCM, dan
kultur.

TB ekstra paru:
• Didapatkan dari hasil pemeriksaan secara klinis, bakteriologis,
dan pemeriksaan histopatologi pada anggota tubuh yang
terkena
• Bisa dilakukan pemeriksaan bakteriologis TB paru jika pada
pasien juga ditemukan gejala yang mengarah kemungkinan
pada TB paru
Alur Diagnosis dan Penanganan TBC
Penanganan TBC

Kategori I: Kategori II: Kategori III:


Ditujukan pada pasien baru BTA (+), pasien Ditujukan pada pasien yang sudah
Ditujukan pada pasien yang sudah berobat sebelumnya (pasien kambuh,
baru BTA (-) foto rontgen toraks (+), dan TB
berobat sebelumnya (pasien kambuh, gagal pengobatan, dan putus obat)
ekstra paru
gagal pengobatan, dan putus obat)
Penanganan TBC
Tahap TBC Kasus
Tahap Akhir
Awal Baru

Obat diminum tiap


Obat diminum tiap
hari selama 2-3 2HRZE + 4RH
bulan hari selama 4 bulan
Hasil Penanganan TBC

7 8
Alur Pelaporan Pasien TBC
Pasien suspek TB didiagnosis Hasil laboratorium keluar →
Penginputan terduga TB
oleh layanan kesehatan penginputan data melalui
Diselenggarakan permohonan lewat link SITB
primer (Puskesmas dan SITB
pengambilan sampel dan
praktik swasta) permohonan pemeriksaan lab Mars Venus

A B C D

Tuberculosis Report

E F
G

Screening terhadap keluarga yang


Pasien memperoleh pengobatan di berisiko → jika suspek → Data suspek TBC dan yang
fasilitas kesehatan masing-masing dilakukan input data → terkonfirmasi terekam secara otomatis
pemeriksaan lab ke sistem → dinas Kabupaten → dinas
provinsi → Kementerian Kesehatan
Alur Pelaporan Pasien TBC
Jenis Surveilans

Surveilans aktif:
Dilaksanakan dengan cara memperoleh
data secara langsung dari fasilitas layanan
Surveilans kesehatan, masyarakat maupun sumber
Aktif daya lainnya melewati kegiatan
Penyelidikan Epidemiologi (PE)

Surveilans
Surveilans pasif:
Pasif Dilaksanakan dengan cara menerima data
dari fasilitas layanan kesehatan,
masyarakat maupun sumber daya lainnya
dalam bentuk RM (rekam medis), buku
registrasi pasien, laporan data morbiditas
serta mortalitas, laporan kegiatan, dan
laporan masyarakat
Jenis Surveilans
UPTD Puskesmas III Denpasar Utara
Pemegang Program
Pemegang program surveilans TBC di Puskesmas III
Denpasar Utara adalah

Jenis Surveilans
Jenis surveilans yang diterapkan di Puskesmas III
Denpasar Utara yaitu jenis campuran (aktif dan pasif):

Surveilans
Surveilans aktif: kunjungan layanan langsung ke rumah-
rumah pasien TBC
Surveilans pasif: pasien datang sendiri ke layanan
kesehatan puskesmas atau puskesmas
pembantu
Hasil Surveilans (2021) Suspek TBC
Index TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES TOTAL

CAPAIAN 11 4 15 5 19 19 16 5 7 8 31 31 171

KUMULAT 11 15 30 35 54 73 89 94 101 109 140 171


IF

% 4,0 5,5 10,98 12,8 19,8 26,73 32,60 34,43 36,99 39,9 51,2 62,6
8 4
Hasil Surveilans (2021)
Terkonfirmasi TBC
Index TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES TOTAL

CAPAIAN 3 0 0 1 3 5 2 0 0 2 2 1 19

KUMULAT 3 3 3 4 7 12 14 14 14 16 18 19
IF

% 5,88 5,88 5,88 7,8 13,7 19,60 23,54 23,54 23,54 27,45 31,3 33,3
7
Hasil Surveilans (2022) Suspek
TBC
Index TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES TOTAL

CAPAIAN 17 2 30 30 68 32 84 62 100 68 - - 493

KUMULA 17 19 49 79 147 179 263 325 425 493


TIF

% 5,6 6,29 16,2 26,15 48,7 59,27 87,1 107,6 140,7 163 - -
2 2
Hasil Surveilans (2022)
Terkonfirmasi TBC
Index TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DE TOTAL
S

CAPAIAN 0 0 3 0 3 1 4 4 1 0 - - 16

KUMULAT 0 0 3 3 6 7 11 15 16 16 - -
IF

% 0 0 5,4 5,4 10,71 12,5 19,64 26,78 28,6 28,6 - -


Diseminasi Hasil
❖ Internal Puskesmas:

• Monev kapus
Hasil surveilans dilaporkan dalam rapat bersama
Pemegang Kepala Puskesmas lainnya serta dikompilasi pada
minggu pertama per bulan

• Kunjungan lapangan
Dilaksanakan pemeriksaan lab. pada anggota keluarga
yang berisiko tinggi
Diseminasi Hasil
❖Eksternal Puskesmas:

• Lokakarya mini
Hasil surveilans dilaporkan ke pihak eksternal
tiap 3 bulan termasuk yang ditemukan di Praktik
Klinik Swasta di wilayah kerja Puskesmas III
Denpasar Utara
Kendala
● Pasien menolak untuk dilakukan pengambilan sputum karena
takut hasilnya menjadi positif TBC.

● Ditemukan kendala jaringan dalam pengisian hasil lab. pasien


yang terkonfirmasi TBC

● Petugas lupa memasukkan data pasien pada link SITB


Monitoring dan Evaluasi
❖ Dilakukan setiap triwulan melalui identifikasi masalah yang disesuaikan
dengan target dan capaian program

❖ Penilaian monev:
● Perjalanan kinerja program pada bulan pertama serta triwulan sebelumnya
● Keberadaan kendala dalam penyelenggaraan program
● Hal yang menjadi prioritas dalam pelaksanaan program pada bulan
berikutnya
Simpulan
• TBC: suatu infeksi kronis yang menular (Mycobacterium tuberculosis),
gejala utamanya pasien batuk berdahak (2 minggu / lebih)
• Jumlah kasus suspek TB di Puskesmas III Denpasar Utara pada bulan
Januari 2022 sampai Desember 2022 sebanyak kasus dan terkonfirmasi
kasus.
• Pasien yang berisiko tinggi yaitu dengan HIV/AIDS, pasien
immunocompromised selain HIV, malnutrisi, diabetes, pasien anak <5
tahun atau lansia, maupun pengguna produk-produk tembakau.
• Jenis surveilans yang diaplikasikan di Puskesmas III Denpasar Utara
adalah jenis campuran
• Monitoring dan evaluasi pasien TBC diselenggarakan setiap triwulan dan
1 bulan
Thank You !

1 2 3

Anda mungkin juga menyukai