P E N E M U A N TERDUGA T B C ,
PENEGAKAN DIAGNOSIS, DAN
PENGOBATAN DI RUMAH SAKIT
Outline
II. A l u r D i a g n o s i s
III. Pengobatan
Strategi Penemuan Pasien
TBC
1. Penemuan pasif intensif
2.Penemuan aktif & masif
berbasis keluarga & masyarakat
1. Penemuan Pasif
Intensif
✔dilakukan di fasilitas
kesehatan
Perpres 67/2021 Pasal 12 ayat
✔penguatan jejaring layanan (2)
TBC melalui kegiatan PPM di
✔ tingkat kabupaten/kota
Penguatan kolaborasi layanan
melalui intensifikasi penemuan
kasus(TBC -HIV,TBC-DM,
TBC
MTBS,)
✔ Surveilans batuk
JEJARING INTERNAL LAYANAN TBC DI RUMAH SAKIT
Setiap pasien dengan HIV positif (ODHIV) harus dievaluasi untuk kemungkinan
TBC setiap berkunjung ke fasyankes
Identifikasi T B C -
DM
Skrining/penapisan dua
arah
Penapisan TBC
pada penyandang
SKRINING/ DM
PENAPISAN
TBC-DM
Penapisan D M
pada pasien TBC
Setiap penyandang Diabetes Mellitus (DM) harus dievaluasi TBC setiap berkunjung ke
Penegakkan
Diagnosis
TBC
S E Dirjen P2P N o 936 Tahun 2021 tentang perubahan alur dan
pengobatan Tuberkulosis di Indonesia
Pemantauan
Diagnosis Pengobatan Pengobatan
D iagnosis
1. Pemeriksaan TCM dilakukan dari spesimen dahak (untuk terduga TBC paru) dan non dahak (untuk
terduga
TBC ekstra paru, yaitu dari cairan serebro spinal, kelenjar limfe dan jaringan)
2. Penegakan diagnosis TBC klinis harus didahului pemeriksaan bakteriologis. Fasyankes bersama dinkes
mengevaluasi proporsi pasien TBC terkonfirmasi bakteriologis dibandingkan klinis (60:40)
3. Fasilitas pelayanan kesehatan yang belum/tidak mempunyai TCM, harus merujuk terduga TBC atau dahak
dari
terduga TBC tersebut ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan TCM. Merujuk dahak lebih direkomendasikan
Kesehatan TCM menjadi
dibanding merujuk pusat
terduga TBCrujukan
terkait pemeriksaan TCM bagi
alasan pengendalian Fasilitas Pelayanan Kesehatan di
infeksi.
4. sekitarnya.
5. Dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota menyiapkan
akan mengoperasikan
sumber
mengatur jejaring daya di
rujukan fasilitas
dan pelayanan
menetapkan kesehatan
Fasilitas
yang
Pelayanan
TCM.
6. jarak dan kendala
Jika fasilitas geografis
pelayanan makamengalami
kesehatan penegakan kendala
diagnosis dapat dilakukan
mengakses layanandengan pemeriksaan
TCM berupa kesulitan
mikroskopis.
transportasi,
7. Pasien TBC yang terdiagnosis dengan pemeriksaan mikroskopis harus dilakukan pemeriksaan lanjutan
menggunakan TCM. Dinas kesehatan berperan mengatur jejaring rujukan spesimen ke Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan TCM terdekat. Jumlah dahak yang dikirimkan adalah sebanyak 2 dahak. Pemeriksaan
TCM ini bertujuan untuk mengetahui status resistansi terhadap Rifampisin.
Alur Diagnosis Anak dengan satu atau lebih gejala khas T B C
Ada akses foto rontgen toraks Tidak ada akses foto toraks dan
dan/atau uji tuberkulin uji tuberkulin
Sistem skoring
A da kontak T BC Tidak ada/Tidak jelas
paru**) kontak pasien T B C
paru**)
Skor ≥6 Skor <6
T B C anak
terkonfirmasi
bakteriologis Uji tuberkulin (+) dan/atau Uji tuberkulin (-) dan T idak
Ob servasi gejala
ada kontak T B C paru**) ada kontak T B C paru**)
selama 2
minggu
T B C anak
klinis
Menetap Menghilang
T erapi O A T
Bukan T B C
2. J enis Pem eriksaan Mikrobiologi dalam Program T B C
• Dahak
Purulent
Kualitas dahak yang
baik :
• Volume 3-5 ml
• Mukopurulent Mucoid
• Non Dahak
1. J enis : LCS, jaringan, Kelenjar limfe,
Bilas
lambung/aspirat lambung
2. Cara Pengambilan: tergantung pada
lokasi lesi
• Jumlah dahak yang
dikumpulkan adalah 2 Pemilihan kontainer
3. (dua) dahak yaitu spesimen yang sesuai :
Pengumpulan - sewaktu -sewaktu,
• kapasitas 30-50mL
• berbahan
dahak - sewaktu – pagi maupun tembus
- pagi – sewaktu, dengan pandang
jarak 1 jam dari • bagian sisi dan
pengambilan dahak dindingnya mudah
pertama ke pengambilan diberi label
dahak kedua • material sekali pakai
dan mudah dibakar
• Satu spesimen sputum • tahan bocor dengan
direkomendasikan tutup
untuk pemeriksaan ulir
TC M (X pert MTB/RIF)
Standar• kualitas
bermulut lebar
dahak yang
• Satu spesimen sputum digunakan adalah dahak dengan
tambahan untuk volume 3-5 ml dan
pemeriksaan ulangan jika mukopurulen.
hasil TC M error atau
invalid
Pengobatan T B C
Jenis OAT:
a. OAT SO Dewasa
Kategori 1 :2(HRZE)/4(RH)
: 2(HRZE)/4 (RH)3
b. OAT SO anak :
Paduan OAT 2(HRZ)/4(HR)
Kirim spesimen untuk DST lini 1 & 2 (LPA lini kedua DAN kultur DST)
Penatalaksanaan yang sesuai Pengobatan TB dengan OAT lini MULAI PENGOBATAN SETELAH MENGEVALUASI KRITERIA BERIKUT
pertama
Paduan pengobatan TB RO yang diberikan Paduan standar jangka pendek Paduan individual
Perubahan paduan berdasarkan: Sensitif / toleran terhadap Resistan/ intoleran terhadap Resistan/ intoleran terhadap FQ Sensitif / toleran terhadap FQ dan atau SLI
Hasil DST lini kedua FQ dan atau SLI FQ dan atau SLI dan atau SLI
Toleransi obat LANJUTKAN paduan individual sambil
LANJUTKAN paduan jangka
GANTI ke paduan individual LANJUTKAN paduan individual KONSULTASI TAK untuk kemungkinan
pendek
perubahan paduan berdasarkan hasil DST dan
kondisi klinis
Sesuai SE Dirjen P2P No. 936/2021 tentang perubahan alur diagnosis
dan pengobatan TBC di Indonesia