Anda di halaman 1dari 26

MENJADI SMART

KARAKTER
PERSYARATAN, CIRI-
CIRI,
HAMBATAN,GOOD
GOVERNACE

Drs. SUGENG
BASKORO , MM
OKTAVIA LENDO,
Persyaratan
Tangguh kompetitif Berakhlak
mulia
bertoleran
bermoral si bergotongroyo
ng
berkemb
berjiwa patrioti ang berorientasi Iptek
dinamis yang semuanya
dijiwai oleh
IMTAQ kepada
Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan
Pancasila.
Ciri-ciri smart karakter
Orang yang berkarakter dapat disebut dengan sifat
alami seseorang dalam merespon situasi secara
bermoral yang dimanefestasikan dalam tindakan nyata
melalui perilaku yang berkarakter.

pada hakekatnya perilaku seseorang yang


berkarakter merupakan perwujudan fungsi
totalitas psikologis yang mencakup seluruh
potensi individu manusia (kognitif, afektif,
psikomotorik) + fungsi totalitas sosial kultural
dalam konteks interaksi (dalam keluarga,
satuan pendidikan, & masyarakat) &
berlangsung sepanjang hayat.
Konfigurasi karakter dalam konteks
totalitas proses psikologis & sosial-
kultural dapat dikelompokkan dalam:
1. olah hati (spiritual & emotional
development); 2. olah pikir (intellectual
development); 3. olah raga & kinestetik
(physical & kinesthetic development);
4. olah rasa & karsa (affective &
creativity development) .
 beriman danOLAH
OLAH
RASA/ OLAH OLAH
bertakwa, HATI
RAGA
KARSA bersih dan cerdas,
PIKIR
jujur,
sehat, kritis,
amanah, ramah, saling
disiplin,
adil, menghargai, kreatif,
toleran, peduli, sportif,
bertanggung suka menolong, inovatif,
tangguh,
jawab, gotong royong,
ingin tahu,
nasionalis, andal,
berempati,
kosmopolit , berdaya berpikir
berani mengutamakan tahan, terbuka,
mengambil kepentingan
umum, bangga bersahabat, produktif,
resiko,
menggunakan kooperatif,
pantang bahasa dan berorientas
determinatif,
menyerah, produk i Ipteks,
Indonesia, kompetitif,
rela dan
dinamis, kerja ceria, dan
berkorban, keras, dan gigih reflektif
Hambatan Smart Karakter
 Disorientasi dan belum dihayatinya
nilai-nilai Pancasila.
 Keterbatasan perangkat kebijakan
terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai
Pancasila.
 Bergesernya nilai etika dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Memudarnya kesadaran terhadap
nilai-nilai budaya bangsa.
 Ancaman disintegrasi bangsa
 Lemahnya kemandirian bangsa.
Sikap fanatik
terhadap
kelompok/per
group a
g k
i
n a n
e
M tny san
r a
e ke
k
Mebudaya
nya Tidak
ketidakjuju peduli
ran sesama
Menurunnya etos kerja & adanya rasa
saling curiga;

Rendahnya rasa hormat kepada orang


tua & guru/dosen;

Rendahnya rasa tanggung jawab


sebagai individu & sebagai warga
negara;
Semakin kaburnya moral baik &
buruk;;
• Penggunaan bahasa
Meningkatnya yang memburuk
perilaku merusak diri, seperti
penggunaan narkoba, alkohol, & seks bebas;
eningkatnya perilaku merusak diri, seperti
penggunaan narkoba, alkohol, & seks bebas;
PENEGAKAN HUKUM DITUJUKAN GUNA
MENINGKATKAN
KETERTIBAN DAN KEPASTIAN HUKUM DALAM
MASYARAKAT. HAL INI
DILAKUKAN ANTARA LAIN DENGAN
MENERTIBKAN FUNGSI, TUGAS
DAN WEWENANG LEMBAGA-LEMBAGA YANG
BERTUGAS
MENEGAKKAN HUKUM MENURUT PROPORSI
RUANG LINGKUP
MASING-MASING, SERTA DIDASARKAN ATAS
SISTEM KERJASAMA
PENEGAKAN HUKUM DI
YANG BAIK DAN MENDUKUNG TUJUAN YANG
HENDAK DICAPAI.
INDONESIA
UPAYA MENINGKATKAN PERAN PENEGAK HUKUM UNTUK
MENUMBUHKAN KESADARAN HUKUMANGGOTA MASYARAKAT.

Pelaksanaan hukum di dalam masyarakat


selain tergantung pada kesadaran hukum
masyarakat juga sangat banyak ditentukan
oleh aparat penegak hukum, oleh karena
sering terjadi beberapa peraturan hukum
tidak dapat terlaksana dengan baik oleh
karena ada beberapa oknum penegak
hukum yang tidak melaksanakan suatu
ketentuan hukum sebagai mana mestinya.
Hal tersebut disebabkan pelaksanaan
oleh penegak hukum itu sendiri yang
tidak sesuai dan merupakan contoh
buruk dan dapat menurunkan
citra .Selain itu teladan baik dan
integritas dan moralitas apparat penegak
hukum mutlak harus baik, karena
mereka sangat rentan dan terbuka
peluang bagi praktik suap dan
penyelahgunaan wewenang. Uang dapat
mempengaruhi proses penyidikan, proses
penuntutan dan putusan yang dijatuhkan.
Sebagai upaya untuk meningkatkan pemberdayaan
terhadap lembaga peradilan dan lembaga penegak
hukum lainnya Langkah langkah yang perlu dilakukan
yaitu:
a. Peningkatan kualitas dan kemampuan aparat
penegak hukum yang lebih profesional,
berintegritas, berkepribadian, dan bermoral
tinggi.
b. Perlu dilakukan perbaikan–perbaikan sistem perekrutan dan
promosi aparat penegak hukum, pendidikan dan pelatihan, serta
mekanisme pengawasan yang lebih memberikan
peran serta yang besar kepada masyarakat terhadap perilaku
aparat penegak hukum.

c. Mengupayakan peningkatan kesejahteraan


aparat penegak hukum yang sesuai dengaN
pemenuhan kebutuhan hidup.
Dalam rangka mewujudkan
Penegakan Hukum
dilingkungan peradilan demi
terciptanya lembaga peradilan
yang bebas dari pengaruh
penguasa maupun pihak lain
dengan tetap mempertahankan
prinsip cepat, sederhana dan
biaya ringan hal-hal yang perlu
dilakukan adalah:
a. Meningkatkan pengawasan dalam proses
peradilan secara transparan untuk
memudahkan partisipasi masyarakat dalam
rangka pengawasan dan pembenahan terhadap
sistem manajemen dan administrasi peradilan
secara terpadu.
b. Menyusun sistem rekruitmen dan promosi
yang lebih ketat dan pengawasan terhadap
proses rekruitmen dan promosi dengan
memegang asas kompetensi, transparansi, dan
partisipasi baik bagi hakim maupun bagi
aparat penegak hukum lainnya.
c. Meningkatkan kesejahteraan hakim dan aparat
penegak hukum lainnyaseperti jaksa, Polisi dan PNS
melalui peningkatan gaji dan tunjangan-tunjangan
lainnya sampai dengan tingkat pemenuhan kebutuhan
hidup yang disesuaikan dengan tugas, wewenang
dan tanggung jawab kerja yang dibebankan.

d. Menunjang terciptanya sistem peradilan


pidana yang terpadu melaluisinkronisasi
peraturan perundang-undangan yang mengatur
tugas dan wewenang hakim dan aparat penegak
hukum lainnya.
e. Meningkatkan peran Advokat dan Notaris
melalui optimalisasi standar kodeetik di
lingkungan masing-masing.
f. Menyempurnakan kurikulum dibidang
pendidikan hukum guna menghasilkan aparatur
hukum yang profesional,
berintegrasi dan bermoral tinggi.
g. Meningkatkan kualitas hakim dalam melakukan
penemuan hukum baru melalui putusanputusan
pengadilan (yurisprudensi) yang digunakan sebagai
dasar pertimbangan hukum, yang dapat digunakan oleh
aparat penegak hukum dilingkungan peradilan.
h. Meningkatkan pembinaan terhadap
integritas moral, sikap perilaku dan
pemberdayaankemampuan dan kerterampilan
aparat penegak hukum.

i. Mengembangkan mekanisme penyelesaian


sengketa alternatif di luar pengadilan atau
Alternative Dispute Resolution (ADR) dan dengan
memperbaiki upaya perdamaian di Pengadilan.
j. Meningkatkan mekanisme
pertanggungjawaban lembaga pengadilan
kepada publik, kemudahan akses
masyarakat untuk memperoleh putusan
pengadilan dan publikasi mengenai ada
tidaknya perbedaan pendapat di antara
majelis hakim terhadap setiap pengambilan
keputusan.

k. Melakukan pembinaan pemasyarakatan baik pembinaan di


dalam maupun diluar lembaga pemasyarakatan, agar bekas
warga binaan dapat kembali hidup normal di dalam
masyarakat..
Good Governance adalah suatu tata kelola
pemerintahan yang baik yang harus
diterapkan untuk mencapai sebuah
kesuksesan dalam setiap organisasi,
sehingga akan menimbulkan tujuan yang
ingin dicapai sesuai dengan yang sudah
Pengertian / Konsep Good Governance
ditentukan.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2000,
Good Governance, yaitu : kepemerintahan yang
mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip
profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan
prima, demokrasi, efisiensi, efektifitas, supermasi
hukum dan dapat diterima oleh selurh masyarakat.
Karakteristik Dasar Good Governance

• Diakuinya semangat pluralisme. Artinya, pluralitas telah


menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapatdielakkan
sehingga mau tidak mau, pluralitas telah menjadi sesuatu
yang kodrati (given) dalamkehidupan.
• Tingginya sikap toleransi, baik terhadap saudara sesama
agama maupun terhadap umat agama lain.

PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE

• Prinsip-prinsip good governance, tiga pilar yaitu


pemerintah, korporasi, dan masyarakat sipil.
• Kunci utama good governance adalah pemahaman atas
prinsip-prinsip di dalamnya.
• Kaitan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pelayanan
Publik :
Pelayanan publik good governance di
Indonesia:

• Pertama, perbaikan kinerja pelayanan


publik dinilai penting oleh stakeholders :
pemerintah , warga, dan sektor usaha.
• Kedua, pelayanan publik : ranah dari
ketiga unsur governance melakukan
interaksi yang sangat intensif.
• Ketiga, nilai-nilai selama ini mencirikan
praktik good governance diterjemahkan
secara lebih mudah dan nyata melalui
pelayanan publik
3 unsur pelayanan
Penerima publik :
layanan Kepuasan
Organisasi (pelanggan) Yang
pemberi yaitu orang Diberikan
(penyelengga atau Dan/Atau
ra) masyarakat Diterima
pelayanan atau Oleh
yaitu
Organisasi Penerima
Pemerintah yang Layanan
daerah; berkepenting (Pelanggan)
an;
Good governance akan tercipta di
antara unsur-unsur negara dan
institusi kemasyarakatan (ormas,
LSM, pers, lembaga profesi, lembaga
usaha swasta, dan lain-lain),
memiliki keseimbangan dalam proses
checks and balances dan tidak boleh
satu pun di antara mereka yang
memiliki kontrol absolute.

Anda mungkin juga menyukai