PENDAHULUAN
kuat akan membentuk mental yang kuat. Sedangkan mental yang kuat
seorang pemenang dalam medan kompetisi kuat seperti saat ini dan yang
yang berkarakter lemah, tidak akan ada peluang untuk menjadi pemenang.
yang dahsyat.
1
2
tidak optimis.
sosial, aturan atau hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah
Berikut adalah daftar dan deskripsi ringkas nilai-nilai utama yaitu berupa:
(1) Nilai Karakter dalam Hubungannya dengan Tuhan, (2) Nilai Karakter
Nilai Kebangsaan.
Nilai ini bersifat religius. Dengan kata lain, pikiran, perkataan, dan
yaitu berupa: jujur, bertanggung jawab, bergaya hidup sehat, disiplin, kerja
3
keras, percaya diri, bejiwa wirausaha, berpikir logis, mandiri, ingin tahu,
cinta ilmu. Jujur atau kejujuran merupakan perilaku yang didasarkan pada
budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa. Bergaya hidup sehat segala
baiknya. Percaya diri sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap
wirausaha sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat
secara nyata atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan
mutakhir dari sesuatu yang telah dimiliki. Mandiri sikap dan perilaku yang
Ingin tahu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan
4
pengetahuan.
kewajiban diri dan orang lain, sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan
sesuatu yang menjadi milik atau hak diri sendiri dan orang lain, serta tugas
atau kewajiban diri sendiri dan orang lain. Patuh pada aturan-aturan sosial,
lain, menghargai karya dan prestasi orang lain merupakan sikap dan
lain. Santun merupakan sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata
berupa sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin
yang tidak dapat dilakukan dengan baik adalah respons terhadap individu-
individu di atas Impuls Natural Sosial yang diterimanya, yang pada saat-
saat yang paling mendesak yang akan diraih melalui proses terus menerus
yang semakin mendekatkan dengan yang ideal, melalui proses refleksi dan
akhlak mulia peserta dilakukan secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai
sekolah dan sarjana yang pandai dalam jawaban soal ujian dan berotak
terpuji.
bacaan seperti novel dan cerpen. Nilai pendidikan karakter, dalam karya
karya sastra ". Jadi, karya sastra dianggap berisi ajaran yang membawa
manusia kepada nilai yang baik dan " Tidak Menyesatkan ". Akan tetapi,
masyarakatnya.
ibu. Muslimah dan Pak. Harfan (Guru Laskar Pelangi), bersama kesepuluh
murid ajaib yang mempunyai sebutan Laskar Pelangi itu setiap harinya
selalu di warnai dengan rasa syukur, Optimis, dan semangat tingkat tinggi.
Sehingga sekolah sederhana itu seolah-olah tampak berdiri kokoh dan siap
maju lainnya.
solusi agar anak-anak mereka tetap dapat mengejar cita-cita, yang tentunya
mampu mengubah hidup mereka kearah yang lebih baik. Yang paling
keterbatasan, mereka bersekolah tanpa alas kaki, baju tanpa kancing, atap
sekolah yang bocor jika hujan, dan papan tulis yang berlubang hingga
Pelangi ini banyak disajikan baik secara tersurat dan tersirat tentang nilai-
nilai pendidikan Islam, antara lain adanya kesederhanaan dalam diri guru
dan murid, yang tidak iri akan majunya sekolah disekitar mereka dengan
kemampuan teknis (bard skill), tetapi oleh kemampuan mengelola diri dan
hanya ditentukan sekitar (20%) oleh bard skill, dan sisanya (80%) oleh
lebih banyak didukung oleh kemampuan soft skill daripada brad skill. Hal
mengukir akhlak melalui Proses Knowing the good, Loving the good, and
B. Identifikasi Masalah
Andrea Hirata.
Pelangi karya Andrea Hirata yang meliputi simbol, indeks, dan ikon.
(Budiman, 2004 : 32 ).
pengarang.
tersirat dalam karya sastra tersebut dan apa tujuan atau amanat
C. Pembatasan Masalah
pembelajarannya di SMA.
11
D. Rumusan Masalah
AndreaHirata?
E. Tujuan Penelitian
sebagai berikut.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
baik bagi anak atau siswa, guru, maupun referensi peneliti. Secara praktis
bagi anak atau siswa, penelitian ini dapat memperluas daya imajinasi dan
umum dan secara khusus bagi pembelajaran bahasa Indonesia. Bagi guru,
A. Landasan Teoretis
1. Pendidikan Karakter
dkk (2012:5), “sebuah usaha untuk mendidik anak –anak agar dapat
pendidikan karakter.
13
14
pomografi, seks bebas, tak acuh pada sopan santun, dan lain-lain.
peduli dan inti atas nilai-nilai etis atau susila. Menurut Ramli dalam
yang baik, warga masyarakat, dan warga Negara yang baik. Russel
“otot”, yang akan menjadi lembek jika tidak dilatih. Dengan latihan
demi latihan, maka “otot-otot” karakter akan menjadi kuat dan akan
dalam diri (hati nurani) manusia yang lebih memberdasar pada prinsip
keutuhan kata hati. Richard Eyre dan Linda dalam Gunawan (2014:31)
nilai yang benar dan diterima secara universal adalah nilai yang
diri, berjiwa wirausaha, berpikir logis, mandiri, ingin tahu, cinta ilmu,
16
sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, patuh pada aturan-
menghasilkan cara atau hasil baru dan termuktahir dari apa yang
telah dimiliki.
10. Mandiri, adalah suatu sikap dan peilaku yang tidak mudah
11. Ingin tahu, adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
12. Cinta ilmu, adalah cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
terhadap pengetahuan.
13. Sadar akan hak dan kewajiaban diri dan orang lain, adalah sikap
diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta
orang lain.
14. Patuh pada aturan-aturan sosial, adalah sikap menurut dan taat
kepentingan umum.
15. Menghargai karya dan prestasi orang lain, adalah sikap dan
16. Santun, adalah sifat yang halus dan baik dari bertindak yang tata
politik bangsanya.
terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat,
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang
9. Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya
11. Cinta tanah air adalah cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
politik bangsa.
negara.
dirinya.
16. Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya
sudah terjadi.
21
17. Peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
sekitarnya.
kita, bentuk ekspresi kita dan tata cara sebagai manusia. Hal itu
beracun. Bersikap jujur kepada orang lain berarti dua sikap yaitu
bersikap terbuka dan bersifat fair. Ketika kita jujur, kita menjadi orang
1556).
sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang
memanfaatkan peluang.
8. Perjuangan dan Kerja Keras: Kerja keras dapat diartikan bekerja yang
ketaatan yang kuat pada sebuah kode, khususnya nilai moral atau nilai
10. Disiplin: Disiplin dari menurut Jasin (1989) merupakan disiplin yang
(Kemendiknas, 2010).
12. Rela Berkorban: Rela berkorban dan patriotisme tidak bisa dipisahkan
adalah semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang rela
14. Cinta Tanah Air: Cinta Tanah Air merupakan unsur dari patriotisme,
2. Hakikat sastra
bahasa yang indah dan isi yang baik. Bahasa yang indah artinya dapat
(2011:17).
dokter agar tidak jatuh sakit. Manusia juga perlu hiburan agar
Sumardjo (1984:15).
sastra non imajinatif dan sastra imajinatif. Sastra non imajinatif adalah
26
novel, drama.
3. Pengertian Novel
salah satunya karya sastra yang sering dibahas yaitu novel. Novel
baik yang ada di dalam maupun di luar diri kita. Sebuah kontemplasi,
pada sikap dan opininya sendiri, bukan sikap dan oponi orang, akan
karya sastra yang isinya terdapat nilai-nilai budaya, sosial, moral, serta
intrinsik.
a. Unsur Intrinsik
pembangun karya sastra yang berasal dari dalam karya itu sendiri.
Pada novel unsur intrinsik itu berupa tema, plot, penokohan, latar,
Tema
Penokohan
Alur
Gaya bahasa
Lattar/setting
Sudut pandang
Amanat
dalam novel.
b. Unsur Ekstrinsik
Biografi pengarang
novel juga bisa dikatakan kisah atau cerita fiksi dalam bentuk tulisan
keluar dari) dan kata kerja ducare (memimpin). Oleh karena itu,
30
manusia melatih hewan yang liar menjadi semakin jinak sehingga bisa
kultur dan tata keteraturan dalam diri maupun dalam diri orang lain.
masa sulit. Tentu saja yang dimaksud adalah karakter yang baik, solid,
dan sudah teruji. Karakter yang baik diketahui melalui ‘respon’ yang
kualitas yang baik. Tidak ada kualitas yang tidak diuji terlebih dahulu.
‘format dasar’, ‘sidik’ seperti dalam sidik jari. Namun, sementara itu,
“ciri” atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari seorang yang
misalnya keluarga pada masa kecil dan bawaan seseorang sejak lahir.
(Koesoema, 2010:90).
bahwa karakter adalah sesuatu yang ada dalam diri seseorang yang
33
bagi diri tersebut, namun secara kodrati dapat diubah dengan sentuhan
baik.
(Ryan and Bohlin, 1999: 5). Kata “to engrave” bisa diterjemahkan
juga bisa berarti huruf, angka, ruang, simbol khusus yang dapat
Kepribadian merupakan ciri atau karakteristik atau sifat khas dari diri
sejak lahir (Koesoema, 2007: 80). Seiring dengan pengertian ini, ada
manusia sudah menjadi bawaan dari lahir. Jika bawaannya baik, maka
jelek, manusia itu akan berkarakter jelek. Jika pendapat ini benar,
Indonesia di SMA
ketaqwaan itu adalah tugas sekolah, bukan menjadi tugas guru agama
nasionalis.
36
karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan dan dalam hal ini mata
B. Kajian Pustaka
penelitian nilai pendidikan karakter ini juga telah diteliti antara lain.
teknik penentuan unit analisis dan teknik pencacatan data. Teknik analisis
Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia yakni nilai religius, nilai jujur,
nilai toleransi, nilai disiplin, nilai kerja keras, nilai kreatif, nilai mandiri,
nilai demokratis, nilai semangat kebangsaan, nilai cinta tanah air, nilai
37
membaca, nilai peduli lingkungan, nilai peduli sosial, dan nilai tanggung
dalam penelitian ini adalah content analysis atau analisis isi. Strategi yang
dalam penelitian ini adalah data yang berwujud data sekunder yang
diperoleh dari buku materi ajar Bahasa Indonesia kelas 2 SD yaitu Gemar
penelitian ini adalah simak dan catat. Hasil penelitian ini pendidikan
karakter dalam buku materi ajar Bahasa Indonesia kelas 2 SD terbitan Tiga
yang baik, nilai karakter peduli sosial, nilai karakter kejujuran, nilai
subjek yang diteliti pada materi ajar bahasa Indonesia kelas 2 SD terbitan
karakter dalam novel Sepatu Dahlan tersebut. Subjek dalam penelitian ini
dengan dua data yaitu , (1) nilai-nilai karakter yang terdapat dalam novel
sekolah di Indonesia. Untuk nilai karakter dalam novel ini hanya memuat
dalam novel Anak Sejuta Bintang karya Akmal Nasery Basral “. Oleh
Resa Nurul Fahmi (2014) yang diterbitkan oleh Universitas Sebelas Maret.
karakter dalam novel Anak Sejuta Bintang karya Akmal Nasery Basral.
Validitas data diperoleh dengan cara triangulasi. Teknik analisis data yang
penelitian ini menunjukkan Abu Rizal Bakrie atau Ical sebagai tokoh
dalam novel The Lost Java karya Kun Geia “ oleh Doni Uji Windiatmoko
novel The Lost Java karya Kun Geia. Metode penelitian ini
digunakan adalah content analiysis atau analisis isi. Data dan sumber data
kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi,
sosiologi sastra dan pada penelitian ini hanya nilai pendidikan karakter.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Bagian 3.1
Pengumpulan dan dengan Obvervasi, baca, dan catat
43
43
B. Objek Penelitian
C. Data Penelitian
1. Sumber Data
2. Wujud Data
D. Penyediaan Data
masalah penelitian.
E. Analisis Data
Andrea Hirata.
memperjelas kajian.
dipahami.
BAB IV
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL LASKARPELANGI KARYA
ANDREA HIRATA
Hirata
karya Andrea Hirata meliputi nilai religius, nilai peduli sosial, nilai
1. Nilai Religius
mengenai agama yang dianutnya. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan
paragraf berikut:
47
47
satu contoh nilai peduli sosial yang terdapat dalam novel Laskar
Dari kutipan di atas, dapat terlihat betapa besar nilai peduli sosial
tokoh ‘Aku’ (Ikal) kepada sosok ayah tercinta. Ikal peduli akan
3. Nilai Disiplin
nilai yang ada diluar dirinya. Nilai disiplin yang ditunjukkan dapat
bertulang besi memiliki prilaku sopan dan santun. Hal itu terlihat dari
seorang wanita yang memiliki sifat tanggung jawab yang luar biasa.
dalam hal ini adalah orang utan. Sang wanita sadar bahwa menolong
tidak terbatas untuk manusia saja, tetapi juga makhluk hidup lain
Andrea Hirata
peserta didik disekolah tentunnya tak lepas dari peran guru yang tak lain
karakter pada peserta didik dilakukan pada saat proses belajar mengajar di
53
kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama. Pendidikan
sastra melalui pengkajian novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang
1. Standar Kompetensi
2. Tujuan Pembelajaran
3. Materi Pembelajaran
Pelangi karya Andrea Hirata meliputi nilai religius, nilai peduli sosial,
a. Nilai Religius
berikut :
menghormati, dan peduli kepada orang lain. Salah satu contoh nilai
c. Nilai Disiplin
berikut :
4. Rangkuman
a. Nilai Religius
sosial tokoh ‘Aku’ (Ikal) kepada sosok ayah tercinta. Ikal peduli
c. Nilai Disiplin
bertulang besi memiliki prilaku yang sopan dan santun. Hal itu
kesatuan bangsa.
dengan makhluk hidup lainnya yang dalam hal ini adalah orang
manusia saja, tetapi juga makhluk hidup lain seperti binatang juga
5. Contoh Soal
Andrea Hirata ?
PENUTUP
A. Simpulan
tolong-menolong.
63
63
sajakah yang ada dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
kehidupan agar menjadi lebih baik lagi dan bermanfaat juga untuk
B. Saran
Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, sehingga sangat cocok jika novel
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
68
Sekolah : SMA / MA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semerter : XI/1
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
A. Standar kompetensi :
Membaca : 7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan
B. Kompetensi dasar :
7.1 Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat
C. Indikator pencapaian kompetensi :
1. Mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama.
2. Menemukan unsur-unsur intrinsik ( alur, tema, penokohan, sudut pandang,
latar, dan amanat) dalam hikayat.
3. Menemukan unsur-unsur ektrinsik dalam hikayat.
4. Menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri.
D. Tujuan pembelajaran :
Setelah siswa mengikuti dalam proses pembelajaran, siswa diharapkan:
1. Siswa mampu mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama.
2. Siswa mampu menemukan unsur-unsur intrinsik ( alur, tema, penokohan,
sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat.
3. Menemukan unsur-unsur ektrinsik dalam hikayat.
4. Siswa mampu menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri.
E. Karakteristik siswa yang diharapkan :
1. Terampil
2. Kritis
3. Cinta tanah air
4. Komunikatif
5. Tanggung jawab
6. Respontif
69
7. Santun
8. Religius
9. Peduli
F. Materi pembelajaran :
a. Teks hikayat
b. Ciri-ciri hikayat sebagai bentuk kesusasteraan lama
c. Unsur-unsur intrinsik ( alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan
amanat)
d. Unsur-unsur ekstrinsik (nilai budaya, sosial, moral dll)
1. Pengertian Hikayat
Hikayat berasal dari bahasa Arab hikayah yang berarti kisah, cerita, atau
dongeng. Dalam sastra Melayu lama, hikayat diartikan sebagai cerita rekaan
berbentuk prosa panjang berbahasa Melayu, yang menceritakan tentang kehebatan
dan kepahlawanan orang ternama dengan segala kesaktian, keanehan, dan
karomah yang mereka miliki. Orang ternama tersebut biasanya raja, puteraputeri
raja, orang-orang suci, dan sebagainya. Hikayat termasuk karya yang cukup
populer di masyarakat Melayu dengan jumlah cerita yang cukup banyak.
Kemunculan genre ini merupakan kelanjutan dari ceritera pelipur lara yang
berkembang dalam tradisi lisan di masyarakat, kemudian diperkaya dan
diperindah dengan menambah unsur-unsur asing, terutama unsur Hindu dan
Islam. Dalam kehidupan masyarakat Melayu sehari-hari, hikayat ini berfungsi
sebagai media didaktik (pendidikan) dan hiburan.
Ciri-ciri Hikayat :
1) Anonim : Pengarangnya tidak dikenal
2) Istana Sentris : Menceritakan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan istana/
kerajaan.
3) Bersifat Statis : Tetap, tidak banyak perubahan
4) Bersifat Komunal : Menjadi milik masyarakat
5) Menggunakan bahasa klise : Menggunakan bahasa yang diulang-ulang
6) Bersifat Tradisional : Meneruskan budaya/ tradisi/ kebiasaan yang dianggap
baik
7) Bersifat Didaktis : Didaktis moral maupun didaktis religius (Mendidik)
70
b. Unsur ekstrinsik, yaitu unsur pembangun cerita yang berasal dari luar cerita.
Namun, unsur hikayat cukup memengaruhi cerita yang dibuat. Unsur ini
meliputi nilai atau ajaran moral, gaya bahasa, adat, etika, dan budaya.
72
G. Strategi Pembelajaran :
H. Metode pembelajaran :
- Tanya Jawab
- Ceramah
- Demonstrasi
L. Rubrik Penilaian
Kompetensi Dasar : Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat
Pertemuan Pertama:
Jumlah soal adalah 10, setiap butir soal memiliki skor 10 sehingga jumlah skor
jawaban benar semua adalah 100.
Pertemuan Kedua:
No. Kriteria Penilaian Deskriptor Skor Nilai
1 2 3 4 5
1. Mengidentifikasi - Ketepatan Identifikasi Ciri-Ciri Hikayat
Ciri-Ciri Hikayat Berdasarkan Kesustraan Lama
2. Menganalisis - Ketepatan Analisis Alur
Unsur-Unsur - Ketepatan Analisis Tema
Intrinsik Hikayat - Ketepatan Analisis Penokohan
73
Skor Total
Inten Puspitasari
NPM. 1513500050