Anda di halaman 1dari 37

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK

DAUN ANDALIMAN (Zanthoxylum


acanthopodium DC.) TERHADAP
HISTOLOGIS OVARIUM MENCIT
(Mus musculus L.)
1) SITI NUR YULAENI (24020117120011)
2) KHOIRIN NIDA (24020117120024)
3) RISKA AGUSTINA (24020117120031)
4) KHOIRIYAH (24020117120017)
5) MAHARANI KURNIA (24020117120007)
6) WINDI SUFAH ARYANTI (24020117130049)
7) NIA FADLILATUL LAILY (24020117130078)
8) NUR ATIKAH (24020117140071)
9) LATIFAH WARDA SYAHIDA (24020119130116)
10) LATIFATA NURIL BADI’AH (24020119120004)
11) LESTARI MILATUL KHUSNIA (24020119130128) 34) Nita Noviyanti (24020119130084)
12) REYCHIKA HAFITZA E (24020119130052) 35) Nailarisqia Z (24020119120019)
13) PATRISIA AYUNINGTYAS (24020119130068) 36) Safira Rosyada (24020117120025)
14) VALERINA LARISHA ELYSANDRA (24020119130078) 37) Lestari Milatul Khusnia (24020119130128)
15) STYVIESTA INTAN SYAHPUTRI(24020119130132)
16) VITA NUR FARIHAH (24020119140044) 38) Sebastian Aditya                   (24020117130085)
17) SALMA NUR HIKAM (24020119140088)
18) TRIA MANGIFERA INDICA (24020119140104)
19) RETNO ROBIATUL AL - ADAWIYAH (24020119140141)
20) ZALFA ALFATINNISA (24020119120014)
21) MUHAMAD FIRMANDA (24020119130100)
22) PUTRI KAISA NAILA (24020119130098)
23) SETYO ABDI MUHAMMAD D. (24020119140146)
24) INDAH SEKAR KURNIAWATI (24020119120024)
25) SALMA NURLITA DEVI (24020119120040)
26) MENTARI ANNISSA JULIANTI (24020119120020)
27) TADZKIROTUL LAILI NUR FAHMA (24020119120002)
28) SYAHIDAH CHARISA NABILA (24020119130074)
29) SALMA AULI FATIHANNISA (24020119140134)
30) RIZQI WIDYA NUR KHOLIFAH (24020119130090)
31) INDIRA BUDIAPSARI (24020119130041)
32) CANDRA AYA SOFIA (24020119130107)
33) UMDATU THOAH (24020119140135 ) 2
1.
INTRODUCTION
Pendahuluan
Tanaman Andalin (Zanthoxylum acanthopodium DC.),
merupakan tanaman perdu dari famili Rutaceae yang banyak
dijumpai di daerah Sumatera Utara (Siregar, 2003). Ciri-cirinya
yaitu batangnya dan cabang tumbuhan andaliman ini berduri sejati
atau aculeus, daunnya tersebar dan majemuk, menyirip beranak
daun gasal, bakal buahnya apokarp atau semikarp. Satu bunga
tanaman andaliman ini dapat terbentuk 1-4 buah bulat hijau kecil
yang masing-masing mempunyai 1 biji.

4
Pendahuluan
Kandungan kimia bahan alam ditemukan pada berbagai jenis
tumbuhan, diantaranya yang dikandung oleh tanaman andaliman,
baik pada bagian daun, bunga, buah dan batang yaitu senyawa
alkaloid, flavonoid, triterpenoid, steroid, dan saponin (Hasibuan,
2017). Memilih mencit sebagai hewan uji karena ukurannya kecil,
mudah disimpan dan dipelihara, serta dapat beradaptasi dengan
baik di lingkungan baru. Alasan lainnya adalah karena karakteristik

genetik, biologi, dan perilaku mereka semua mirip dengan


manusia.

5
Pendahuluan
Pada potongan ovarium mencit secara umum, dapat dibedakan
yaitu bagian luar adalah korteks. Korteksnya terdiri atas stroma
padat selular yang mengandung folikel ovarium. Bagian dalam
adalah medulla yang terdiri dari jaringan ikat fibro-elastis longgar
yang mengandung pembuluh darah besar, pembuluh limfa, dan
syaraf (Amin, 2012).

6
Pendahuluan
Daun tanaman andaliman digunakan sebagai tuba untuk
mempermudah menangkap ikan, sehingga menjadi pingsan. Hal
ini menjadi landasan pemikiran penulis untuk melakukan penelitian
ini. Penelitian ini menggunakan bahan uji yaitu daun tanaman
andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) yang diperoleh dari
desa Tanjung Beringin, Dairi, Sumatera Utara. Daun tanaman
andaliman yang digunakan adalah yang masih segar dan berasal
dari pohon yang belum pernah berbuah sama sekali.

7
2. TUJUAN
Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun andaliman terhadap
gambaran ovarium mencit, dengan volume pemberian bahan uji
menggunakan jarum gavage secara oral sebanyak 0,1 ml/10 g bb 4
hari sebelum dan sesudah tahap estrus.

8
3.
MATERIALS &
METHODS
ALAT DAN BAHAN
Alat:
Blender, evaporator, jarum gavage, timbangan berat badan, bak bedah, dissecting
set, cawan petri, oven, kotak persegi empat, lemari pendingin, gelas benda, hot
plate, kertas pengisap, mikroskop, dan mikrotom.
Bahan:
Daun andaliman, mencit, etanol 96%, akuades, Dimetyl Sulfoksida (DMSO),
FeCl3, Mg-HCl encer, pereaksi Wagner, pereaksi Meyer, pereaksi Dragendorff,
H2SO4, pereaksi LB (Lieberman-Burchad), larutan NaCl 0,9%, pewarna
Hematoxylin-Eosin, larutan bouin, larutan xylol I dan II, alkohol 30%, 50%,
70%, 80%, 90%, alkohol absolut, parafin murni I, II, dan III, parafin cair,
pewarna Hematoxylin-Erlich, pewarna eosin, dan canada balsam.

10
4.
PEMBUATAN EKSTRAK
DAUN ANDALIMAN

11
Pengeringan

Daun andaliman dibersihkan, kemudian dikeringkan, setelah itu


dihaluskan dengan blender.
Pembuatan ekstrak andaliman

Serbuk daun andaliman dimaserasi dengan etanol 96% dengan durasi


lebih kurang satu malam. Hasil maserasi dan simplisia disaring hingga
diperoleh cairan bening. Hasil saringan dipekatkan dengan evaporator
hingga didapat ekstrak yang pekat.

12
Pembuatan sediaan suspensi

Ekstrak andaliman tidak larut air, oleh karena itu untuk memperoleh
campuran yang homogen digunakan suatu suspending agen Dimetyl
Sulfoksida (DMSO) sebanyak 1 % atau 1 ml dalam 100 ml aquades.

13
UJI KANDUNGAN KIMIA EKSTRAK
DAUN ANDALIMAN
Metode fitokimia: uji zat fenolik, uji flavonoid, uji alkaloid,
uji steroid, dan uji saponin

1. uji fenolik

FeCl3 (hasil +)
larutan berwarna hitam

14
2. uji flavonoid

(hasil +)
larutan Mg-HCl encer larutan berwarna merah jambu

3. uji alkaloid

- pereaksi wagner
- pereaksi meyer (hasil +)
- pereaksi dragendorff endapan berwarna putih

15
4. uji steroid
(hasil +)
H2SO4
larutan berwarna merah

Pereaksi LB (Liebermen- (hasil +)


Burchad) larutan berwarna
hijau-kebiruan
5. uji saponin
(hasil +)
dikocok tetap menghasilkan buih
Aquades hingga walaupun telah didiamkan
terbentuk selama 15 menit. Tinggi buih
buih ± 2 cm

16
PENGUJIAN EKSTRAK DAUN
ANDALIMAN TERHADAP HEWAN UJI
diberi minum ekstrak daun dibedah untuk
andaliman sebanyak 0,1 dibunuh diambil
ml/10 gr bb selama 9 hari ovariumnya
12 minggu
bb ± 25-30 gr
ovarium
untuk pengamatan jumlah & diameter
folikel ovarium dilakukan dengan diletakkan di
pembuatan preparat ovarium dengan cawan petri berisi
pewarnaan HE & metode parafin NaCl 0,9%

17
PEMBUATAN PREPARAT SAYATAN OVARIUM

1. Organ ovarium difiksasi dengan menggunakan larutan bouin dan


dibiarkan 2-10 jam
2. Organ tersebut dicuci dengan alkohol 70% hingga didapat cairan bening
dan diinapkan di dalam alkohol selama -+ 1 malam
3. Organ ovarium tadi didehidrasi dengan alkohol bertingkat dari yang
kosentrasi rendah hingga absolut, masing - masing selama 1-2 jam serta
diinapkan dalam larutan xylol selama 1 malam
4. selanjutnya, organ diclearing hingga jaringan menjadi transparan dengan
larutan xylol I selama 30 menit dan lar. xylol II selama 60 menit didalam
oven
5. kemudian, diinfiltrasi di dalam oven, secara berturut - turut ke dalam
parafin murni I, II, dan III masing - masing selama 1 jam
6. Setelah itu, dilakukan proses penanaman ke dalam kotak persegi empat
yang telah diisi parafin cair, yang kemudian dimasukan ke lemari
pendingin dan diinapkan 1 malam agar parafin membeku.
18
PEMBUATAN PREPARAT SAYATAN OVARIUM

7. Setelah parafin membeku dikeluarkan dari kotak dirapikan, ditempelkan pada


holder dan dipasangkan pada mikrotom untuk diiris dengan ketebalan 6 mikro
8. Kemudian, pita irisan dimasukan ke air hangat
9. Irisan tersebut kemudian ditempel pada gelas benda yang diletakkan diatas
hotplate hingga mengering
10. Lalu, dideparafinasi dengan xylol sampai bebas dari parafin
11. Selanjutnya, didealkoholisasi dengan memasukan ke dalam alkohol dari yang
absolut hingga konsentrasinya rendah, lalu dicelupkan kedalam aquades sebanyak
3-4 kali
12. Dilakukan perwarnaan dengan Hematoxylin- Erlic 3 menit dan dicuci dengan air
mengalir selama 10 menit, dilanutkan dengan dicelupkan kedalam akuades serta
dimasukan kedalam alkohol dengan konsentrasi 30%, 50% dan 70%
13. Dimasukan ke dalam larutan pewarna eosin selam 3 menit dan dimasukan ke
dalam alkohol 70%, 80% dan absolut, lalu dikeringkan dan dimasukan kedalam
xylol selama satu malam
14. Ditutup dengan canada balsam dan diberi label
15. Preparat diamati di bawah mikroskop
19
4.
RESULT
Tabel 1. Rataan Data Histologis

Keterangan : P0 : Kontrol akuades dengan dosis 0 g/100 ml akuades, P1 : Perlakuan dengan dosis 0,25 g/100 ml
akuades, P2 : Perlakuan dengan dosis 0,5 g/100 ml akuades, P3 : Perlakuan dengan dosis 1,0 g/100 ml akuades,
P4 : Perlakuan dengan dosis 2,0 g/100 ml akuades, P5 : Perlakuan dengan dosis 4,0 g/100 ml akuades.

21
Tabel 2. Hasil Uji Kandungan Kimia Ekstrak Daun Andaliman :

Keterangan : (-) : tidak ditemukan ; (+) : ditemukan dalam kandungan rendah


(++) : ditemukan dalam kandungan tinggi

22
Gambar 3. Preparat sayatan pada ovarium mencit (Mus musculus L.) dengan perbesaran 400x
: 1. Folikel primer, 2. Oosit, 3. Sel folikel

23
Gambar 4. Preparat sayatan pada ovarium mencit (Mus musculus L.) dengan perbesaran 400x
: A.Folikel Atretik dan B. Folikel Sekunder (Oosit) ; 1. Sel Folikel,

24
Gambar 5. Folikel De Graff pada ovarium mencit (Mus musculus L.) dengan perbesaran 100x:
1. Kumulus ooforus, 2. Oosit, 3. Korona radiata, 4. Rongga antrum dengan liquor folliculi, 5.
Zona pelusida, 6. Sel granulosa, 7. Sel teka folikel
25
Gambar 6. Korpus Luteum pada ovarium mencit (Mus musculus L.) dengan perbesaran 400x:
1. Sel Lutein

26
5. DISCUSSION
Folikel Primer
Hasil pemberian ekstrak daun andaliman selama 9 hari
memperlihatkan adanya pengaruh terhadap jumlah foliker primer
yaitu menunjukkan penurunan jumlah pada kelompok perlakuan
dibandingkan dengan kontrol.
Diameter folikel primer menunjukkan hasil yang meningkat bila
dibandingkan pada kelompok perlakuan dengan kontrol. Diameter
folikel primer mengalami penurunan seiring dengan pertambahan
dosis perlakuan.

28
Faktor yang Berpengaruh terhadap
Pertumbuhan Folikel Primer
1. Faktor internal
jumlah folikel primer setelah individu lahir akan
berbeda pada tiap individu akibat perubahan
fisiologis dan hormonal.
2. Faktor lingkungan
kondisi fisiologis dan hormonal juga dipengaruhi
oleh cahaya, suhu, dan kualitas makanan.

29
Folikel Sekunder
Hasil pemberian ekstrak daun andaliman selama 9 hari
memperlihatkan adanya pengaruh terhadap jumlah folikel sekunder, yaitu
menunjukkan hasil yang meningkat pada kelompok perlakuan bila
dibandingkan dengan kontrol. Pada diameter folikel sekunder
menunjukkan peningkatan bila dibandingkan dengan kontrol. Pada
masing-masing kelompok perlakuan menunjukkan hasil yang
berfluktuasi seiring dengan pertambahan dosis perlakuan. Perbedaan
jumlah dan diameter folikel sekunder yang berfluktuasi ini kemungkinan
disebabkan karena kandungan zat steroid dalam ekstrak daun andaliman
tergolong tinggi.

30
Folikel De Graff
Hasil yang didapat berupa penurunan jumlah pada seluruh perlakuan
yang disebabkan oleh dosis dan volume zat alkaloid yang digunakan
sebagai toksik tegangan permukaan cairan tubuh yang diturunkan oleh
saponin dan menghemolisis sel darah.
Diameter folikel De Graff meningkat. Fluktuasi diameter folikel
berkaitan dengan jumlah folikel De Graff. Apabila jumlah folikel menurun,
maka diameter akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh terhambatnya
pertumbuhan folikel yang satu karena pertumbuhan folikel yang lain.

31
Korpus Luteum
Pemberian ekstrak daun andaliman selama 9 hari
menunjukkan peningkatan jumlah korpus luteum bila
dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Hal ini disebabkan oleh
dosis dan volume zat steroid yang diberikan yang terkandung
dalam ekstrak daun andaliman. Zat steroid ini dapat
meningkatkan proliferasi dan pertumbuhan sel-sel folikel pada
ovarium.

32
Folikel Atretik
Pemberian ekstrak daun andaliman selama 9 hari
menunjukkan penurunan jumlah dan diameter folikel
atretik mencit jika dibandingkan dengan kontrol.
Perbedaan tersebut disebabkan karena dosis dan volume
zat alkaloid yang digunakan sebagai toksik dan tegangan
permukaan cairan tubuh, hal ini dapat diturunkan oleh
saponin yang terkandung dalam ekstrak daun andaliman.

33
Kandungan Daun Andaliman
Daun andaliman mengandung 3 kimia ekstrak yaitu
zat alkaloid, steroid, dan saponin. Zat alkaloid, steroid
dalam kandungan yang tinggi, sedangkan saponin dalam
kandungan rendah. Alkaloid dan steroid dapat
menyebabkan menurunnya berat dan diameter ovarium.
Alkaloid dan saponin juga umum digunakan dalam obat-
obatan.

34
5.
CONCLUSION
(1) uji kandungan kimia ekstrak daun andaliman mengandung alkaloid dan
steroid cukup tinggi, serta saponin dalam kadar rendah

(2) Pemberian ekstrak daun andaliman selama 9 hari tidak berpengaruh nyata
terhadap jumlah dan diameter folikel primer, sekunder, De Graff dan
korpus luteum antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan

(3) Terdapat peningkatan pada jumlah korpus luteum dan diameter folikel
sekunder di kelompok perlakuan

(4) Terdapat penurunan pada diameter folikel atretik di kelompok perlakuan

36
Thanks!
Any questions?

37

Anda mungkin juga menyukai