Anda di halaman 1dari 16

P R O F I T

I
L O S S
K
PEMBANGUNAN SALURAN KABEL LAUT TEGANGAN MENENGAH (SKLTM) 20
KV DAN PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK DEDIESELISASI DAN
PENINGKATAN JAM NYALA 24 JAM SUB ULPTD TELUK DALAM ULP
PANGKALAN KERINCI
Pekanbaru, 24 Juli 2023
Presented by :
ARY DWIYANTO (2220307427)
PETA WILAYAH KERJA ULP KERINCI SLD SUB ULPTD TELUK DALAM

SUB SOREK

JUMLAH PLG : 96.468

SUB TELUK DALAM


INFOGRAFIS
PROYEK
SKLTM
TELUK
DALAM SUB TELUK MERANTI
SUB UKUI

DESKRIPSI PROYEK PETA RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM

Desa Teluk Dalam merupakan desa yang terletak di Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan
Provinsi Riau dengan koordinat LS : 0.529890 LU : 103.262860, masuk ke dalam wilayah kerja Unit
Layanan Pelanggan (ULP) Pangkalan Kerinci, Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pekanbaru, Unit
PLN UP3 Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau. Di desa ini terdapat Sub ULP Teluk Dalam yang sudah
beroperasi sejak tahun 1990 dan melayani 2.219 pelanggan dengan daya tersambung 2.563.000 VA. Di
PEKANBARU Sub ULP ini beroperasi PLTD daya terpasang 2.800 kW (daya mampu 1.360 kW dan beban puncak
tertinggi yaitu 975 kW), Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 68 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 84
kms dan Gardu Distribusi 26 unit/1.650 kVA. Saat ini PLTD Teluk Dalam beroperasi selama 14 jam. Sesuai
dengan amanat UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan khususnya pasal 4 ayat (3) yang
berbunyi “Untuk penyediaan tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), Pemerintah
dan Pemerintah Daerah menyediakan dana untuk a. Kelompok masyarakat tidak mampu; b.
Pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik di daerah yang belum berkembang; c. pembangungan
tenaga listrik di daerah terpencil dan perbatasan; dan d. Pembangunan listrik perdesaan”, maka
direncanakan pembangunan Saluran Kabel Laut Tegangan Menengah (SKLTM) 20 kV 1x3,50 kms dan
Pemasangan Capasitor Bank 3.000 kVAR agar masyarakat desa Teluk Dalam dapat menikmati listrik 24
jam dalam satu hari.
DAMPAK EKONOMI DAN ANALISIS EKONOMI
MENGGUNAKAN KAJIAN KELAYAKAN
INVESTASI (KKI), KELAYAKAN OPERASI (KKO)
DAN KELAYAKAN FINANSIAL (KKF)
DAMPAK EKONOMI
ECONOMIC IMPACT
Penghematan Biaya Operasional Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Capasitor bank mengurangi tagihan listrik bulanan Tersedianya pasokan listrik yang andal mendorong
dan meningkatkan efisiensi, mengalokasikan lebih investasi baru, menciptakan lapangan kerja, dan
banyak dana untuk kegiatan lain merangsang pertumbuhan ekonomi.

Pengurangan Biaya Bahan Bakar Dampak Sektor Pariwisata


Dedieselisasi mengurangi ketergantungan pada genset Peningkatan pasokan listrik 24 jam meningkatkan
berbahan bakar diesel, mengurangi biaya pembelian bahan fasilitas pariwisata dan kontribusi ekonomi dari sektor
bakar dan operasional. SKLTM pariwisata
TELUK
Peningkatan Efisiensi Distribusi Listrik DALAM Dampak Lingkungan
SKLTM 20 kV mengurangi kehilangan daya dalam Dedieselisasi dan pengurangan emisi mengurangi polusi
pengiriman listrik, meningkatkan efisiensi dan mengurangi udara dan dampak negatif pada lingkungan,
biaya distribusi. berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim.

Peningkatan Keandalan Pasokan Listrik DampakSosial


Mengurangi pemadaman listrik, meningkatkan Evaluasi dampak positif pada sektor sosial dan lingkungan,
produktivitas bisnis, dan pertumbuhan ekonomi lokal seperti peningkatan kualitas hidup masyarakat dan
pengurangan emisi gas rumah kaca karena dedieselisasi..
KAJIAN KELAYAKAN INVESTASI (KKI)
Analisa Kajian Investasi (Lifetime 40 Tahun)
Internal Rate of Return (IRR)

12,92% Metode evaluasi investasi atau proyek yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian atau tingkat
keuntungan yang diharapkan dari suatu investasi. Keuntungan dari investasi yang didapat sebesar 12,92%
dimana di katakan layak jika IRR > 9,1% dengan rumus :
IRR(Discount Rate; Net CashFlow)
• Discount Rate : 9,10%
• Net Cash Flow : Selisih Kas Masuk dan Kas Keluar dihitung selama 40 Tahun

Net Present Value (NPV) dan Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)
Berdasarkan Revenue yang didapat dan Total Cost yang dikeluarkan, didapati selisih sebesar
Rp.3.334.202.734 dimana dikatakan layak jika NPV = >1 (Positif). Berdasarkan Benefit dan Cost tersebut,
Rp.3.334.202.734 didapati juga ratio 1,01 dimana dikatakan layak jika B/C Ratio >1. Perhitungan Rumus :
Revenue 40 Tahun – Total Cost 40 Tahun dan Revenue / Total Cost
• Revenue : Pendapatan dari investasi selama 40 tahun
• Total Cost : Biaya yang dikeluarkan selama 40 tahun

Payback Period (PP)


6,39 Tahun Berdasarkan akumulasi Net Cash Flow setiap tahunnya, didapati pengembalian modal dari investasi yang
sudah dikeluarkan pada tahun ke 6

100%

0%
KAJIAN KELAYAKAN
OPERASI (KKO)
Kajian kelayakan operasi adalah proses evaluasi yang dilakukan untuk menilai apakah suatu proyek,
bisnis, atau kegiatan operasional memiliki kesempatan untuk beroperasi dengan efisien, berhasil, dan
berkelanjutan dalam lingkungan yang telah ditentukan. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
potensi keberhasilan dan risiko yang mungkin dihadapi serta memastikan bahwa proyek atau bisnis
tersebut dapat berjalan dengan baik dalam jangka waktu yang lama

Analisa Pengaruh Proyek Pada Sistem Kesimpulan KKO


Ketenagalistrikan
• Analisa Aliran Daya • Berdasarkan hasil analisa Aliran Daya yang disimulasikan, layak
SKLTM 20 kV terhubung ke tegangan pada busbar 20 kV secara operasional karena tegangan pada busbar 20 kV masih
masih dalam batasan standar pelayanan sebesar +5 % dan - dalam batasan standar pelayanan sebesar +5 % dan -10 % dari
10 % dari nominal 20 Kv yaitu 19,36 kV dengan nominal 20 kV yaitu 19,36 kV dengan penambahan Capasitor
penambahan Capasitor Bank 3.000 kVAR. Bank 3.000 kVAR.
• Analisa Hubungan Singkat • Berdasarkan hasil analisa hubung singkat yang disimulasikan,
Dalam perhitungan Analisa Hubung Singkat ini tidak layak secara operasional karena arus hubung singkat tidak
diperhitungkan, karena dari hasil simulasi arus short circuit diperhitungkan sangat kecil
sangat kecil. • Berdasarkan hasil analisa stabilitas sistem yang disimulasikan,
• Analisa Stabilitas Sistem layak secara operasional (tidak dilakukan analisis stabilitas,
Dalam penyusunan kajian kelayakan operasi ini tidak karena simulasi yang dilakukan adalah sistem yang tidak
dilakukan analisis stabilitas, karena simulasi yang dilakukan terhubung dengan pembangkit lain (off grid))
adalah sistem yang tidak terhubung dengan pembangkit lain • Dari hasil kajian analisa aliran daya, analisa hubung singkat, dan
(off grid). Analisa stabilitas system dapat disimpulkan bahwa pembangunan
SKLTM 20 kV dan pemasangan capasitor bank layak secara
operasional
KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL (KKF)
Analisa Sensitivitas
Adapun parameter yang dilakukan adalah terhadap variable biaya investasi, biaya Analisa Kajian Finansial
pembelian tenaga listrik, growth dan peluang daya terserap dengan hasil sebagai
berikut 1. Parameter dan Asumsi
Analisa Sensitifitas terhadap Biaya Investasi
Analisis Finansial.
Biaya Investasi Base +10% +20% +30% +40% +50% -10% -20% • Panjang SKLTM :
Biaya Investasi (Rpx1000) 23.582.960 25.941.256 28.299.551 30.657.847 33.016.143 35.374.439 21.224.664 18.866.368
NPV (Rpx1000) 3.422.331 (5.425.737) (14.401.677) (23.623.729) (33.113.861) (42.907.145) 11.901.302 20.297.806 1x3,50 kms
IRR 13,03% #NUM! #NUM! #NUM! #NUM! #NUM! 19,92% s+E4:M8
• Capasitor Bank
Tabel 6. Analisa Sensitifitas Terhadap Biaya Investasi (parameter mennjadi tidak layak jika biaya investasi
naik 10%) 3.000 kVAR
Analisa Sensitifitas terhadap Biaya Pembelian Listrik dari Transmisi
• Discount Rate :
Biaya Pembelian Listrik dari Transmisi
Biaya Pembelian Listrik dari Transmisi (Rp/kWh)
Base
1.229
+10%
1.352
+20%
1.623
+30%
2.109
+40%
2.953
+50%
4.430
-10%
3.987
-20%
3.189
9,10 %
NPV (Rpx1000) 3.422.331 (7.719.986) (19.211.911) (31.079.568) (43.297.346) (55.842.630) 13.797.055 23.813.958 • Lifetime : Dari hasil perhitungan terhadap
s 13,03% #NUM! #NUM! #NUM! #NUM! #NUM! 18,78% 23,17%
40 Tahun biaya yang harus dikeluarkan
Tabel 7. Analisa Sensitifitas Terhadap Biaya Pembelian Tenaga Listrik (parameter mennjadi tidak layak jika
• Losses Distribusi :
biaya pembelian tenaga listrik naik 10%) atau dibutuhkan secara
5,00 %
Analisa Sensitifitas terhadap Pertumbuhan Beban Base +10% +20% -10% -20% -30% -40% -50%
• Kurs Dollar : keseluruhan selama umur
Growth (%) 5,00% 5,50% 6,00% 4,50% 4,00% 3,50% 3,00% 2,50%
NPV (Rpx1000) 3.422.331 4.319.152 5.378.084 2.442.888 1.636.520 907.625 245.496 (353.280)
15.000 Rp ekonomis untuk Pembangunan
IRR 13,03% 13,44% 13,91% 12,36% 11,73% 10,97% 9,88% #NUM!
• Growth : Saluran Kabel Tegangan
Tabel 8. Analisa Sensitifitas Terhadap Pertumbuhan Beban (parameter mennjadi tidak layak jika 5,00 % Menengah (SKLTM) 20 kV dan
pertumbuhan beban turun 50%)
• Transfer Price : Pemasangan Capasitor Bank
Analisa Sensitifitas terhadap Peluang Daya Terserap
Perubahan Daya Terserap
Base
80,00%
+10%
88,00%
+20%
96,00%
-10%
72,00%
-20%
64,00%
-30%
56,00%
-40%
48,00%
-50%
40,00%
1.229 rp/kwh Untuk Dedieselisasi dan
NPV (Rpx1000) 3.422.331 4.586.482 5.831.081 2.074.396 807.289 (466.810) (1.747.497) (3.034.264) 2. Biaya Investasi Peningkatan Jam Nyala 24 Jam
IRR 13,03% 13,82% 14,61% 11,87% 10,48% #NUM! #NUM! #NUM!
Biaya yang dibutuhkan Sub ULPTD Teluk Dalam, ULP
Tabel 9. Analisa Sensitifitas Terhadap Daya Terserap (parameter mennjadi tidak layak jika daya untuk pembangunan
terserap turun 30%)
Pangkalan Kerinci berdasarkan
proyek sebesar parameter dan asumsi diatas,
Rp.23.582.959.566
didapatkan hasil seperti berikut
Kesimpulan KKF 3. Biaya Operasi dan
Pemeliharaan
Dari hasil analisis kelayakan finansial dengan perhitungan berdasarkan
parameter yang ditentukan maka Pembangunan Saluran Kabel
Tegangan Menengah (SKLTM) 20 kV dan Pemasangan Capasitor Bank
✓ Biaya Fixed O&M
sebesar Rp.
471.659.191,- atau x
Untuk Dedieselisasi dan Peningkatan Jam Nyala 24 Jam Sub ULPTD
Teluk Dalam, ULP Pangkalan Kerinci LAYAK untuk dilaksanakan
LAYAK 2,00 % dari Nilai
Investasi
ANALISIS EKOLOGI
MENGGUNAKAN METODE
SUSTAINABILITY ASSESSMENT
RUANG LINGKUP
01 Pengaruh terhadap Ekosistem Laut
Dampak pada biota laut dan habitat seperti terumbu karang dan padang lamun

02 Risiko Kerusakan Lingkungan Selama Pembangunan


Potensi kerusakan lingkungan selama pembangunan proyek

03 Pengaruh Terhadap Kualitas Udara


Pengurangan emisi gas rumah kaca dan polutan lainnya dari dedieselisas

04 Pengelolaan Limbah dan Material


Manajemen limbah dan material selama pembangunan dan operasi

05 Dampak pada Vegetasi dan Ekosistem Darat


Pengaruh pada ekosistem darat seperti hutan dan lahan pertanian

06 Kepatuhan Terhadap Peraturan Lingkungan


Memastikan kepatuhan proyek terhadap peraturan lingkungan yang berlaku

07 Identifikasi Potensi Spesies Terancam


Manajemen limbah dan material selama pembangunan dan operasi
METODE PENGKAJIAN BERKELANJUTAN
(SUSTAINABILITY ASSESSMENT)

Tahap Pengumpulan Tahap Penyusunan


Tahap Identifikasi Tujuan Rencana Peningkatan
dan Ruang Lingkup Data dan Analisis
Tahap ini adalah langkah untuk Tahap ini melibatkan
Tahapan ini adalah mengumpulkan data relevan dan merancang strategi
mengukur dan menganalisisnya guna untuk meningkatkan
mengidentifikasi Tujuan mengevaluasi dampak dan kinerja kinerja keberlanjutan
dan Ruang Lingkup dari keberlanjutan proyek proyek
proyek

Tahap Komunikasi Hasil dan


Tahap Penetapan Tahap Evaluasi
Implementasi Pemantauan
Kriteria Berkelanjutan Dampak dan Alternatif
Tahap ini melibatkan Tahap ini langkah untuk
Tahap ini adalah langkah untuk
identifikasi dan penilaian menyampaikan temuan, analisis,
menetapkan kriteria atau indikator
yang digunakan untuk mengukur dampak proyek serta dan rencana peningkatan dari
kinerja proyek dalam mencapai perbandingan berbagai pengkajian keberlanjutan kepada
tujuan keberlanjutan alternatif untuk mencari semua pihak yang terlibat dalam
solusi yang lebih proyek dan masyarakat serta
berkelanjutan melaksanakan rencana
peningkatan dan memantau
dampaknya
CONTOH TAHAPAN METODE PENGKAJIAN
BERKELANJUTAN (SUSTAINABILITY ASSESSMENT)
Tahap Identifikasi Tujuan dan
Ruang Lingkup Tahap Evaluasi Dampak dan
• Tujuan : Mengukur besaran pengurangan emisi gas Alternatif
rumah kaca yang dihasilkan oleh dedieselisasi, • Evaluas Dampak : Tinjau dampak proyek pada
Mengevaluasi manfaat sosial bagi masyarakat setempat ekonomi, sosial, lingkungan, dsb. Contoh:
seperti peningkatan akses listrik untuk rumah tangga, Pengurangan emisi CO2 dari dedieselisasi dan
usaha mikro, dan fasilitas publik potensi gangguan terhadap ekosistem laut
• Ruang Lingkup : Evaluasi dampak lingkungan mencakup • Evaluasi Alternatif: Bandingkan berbagai opsi desain
analisis perubahan pada ekosistem laut dan dampak atau strategi proyek. Contoh: Pemakaian sumber
terhadap keanekaragaman hayati di sekitar jalur kabel energi terbarukan untuk Capasitor Bank atau
laut, Melihat dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat pemilihan lokasi pembangunan SKLTM yang ramah
lokal, seperti peningkatan layanan listrik, pekerjaan lokal, lingkungan
dan kemajuan ekonomi

Tahap Penetapan Kriteria Tahap Penyusunan Rencana


Berkelanjutan Peningkatan
• Keberlanjutan Ekonomi : Tingkat pengembalian investasi Tahap penyusunan rencana peningkatan pada metode
yang berkelanjutan dan adanya peluang kerja bagi Pengkajian Keberlanjutan melibatkan merancang strategi
untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan proyek.

masyarakat setempat
Keberlanjutan Sosial : Memenuhi kebutuhan masyarakat
Your Picture Here Contohnya adalah mengidentifikasi kebutuhan
setempat dalam perencanaan dan memperhatikan peningkatan, merancang rencana pengelolaan limbah
kesetaraan gender konstruksi untuk mengurangi dampak lingkungan, serta
• Keberlanjutan Lingkungan : Efisiensi energi, kepatuhan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan
terhadap standar lingkungan, dan pelestarian ekosistem keputusan proyek. Tahap ini juga melibatkan
laut implementasi dan pemantauan untuk memastikan
• Keberlanjutan Teknis : Kualitas dan keandalan sistem rencana berjalan lancar dan mencapai hasil yang
Saluran Kabel Laut dan Capasitor Bank diinginkan

Tahap Komunikasi Hasil dan


Tahap Pengumpulan Data dan Implementasi Pemantauan
Analisis • Setelah melakukan pengkajian, sebuah laporan
• Pengumpulan Data :Identifikasi Data produksi dan disusun. Laporan ini mencakup temuan bahwa proyek
konsumsi listrik, pemantauan kualitas udara dan air menyebabkan konflik lahan dengan masyarakat
• Analisis Data : Analisis penghematan energi setelah setempat, serta kesimpulan bahwa partisipasi
pemasangan Capasitor Bank, penilaian kualitas masyarakat perlu ditingkatkan. Rekomendasi
lingkungan setelah dedieselisasi termasuk mengadakan pertemuan rutin dengan
• Interpretasi Hasil : Jika penghematan energi mencapai masyarakat dan meningkatkan kompensasi bagi
target, menunjukkan keberlanjutan ekonomi dan masyarakat terdampak.
lingkungan yang positif. Jika data lingkungan • implementasi pada proyek SKLTM dan Pemasangan
menunjukkan penurunan polusi setelah dedieselisasi, Capasitor Bank adalah mengadakan pertemuan rutin
menunjukkan dampak positif pada keberlanjutan dengan masyarakat untuk meningkatkan partisipasi
lingkungan mereka
WORK IN SOCIETY — WORK IN SOCIETY — WORK IN SOCIETY — WORK IN SOCIETY — WORK IN SOCIETY —
WORK IN SOCIETY

ANALISI
S
SOSIAL
MENGGUNAKAN METODE ANALISIS
KONFLIK (CONFLICT ANALYSIS)

WORK IN SOCIETY — WORK IN SOCIETY — WORK IN SOCIETY — WORK IN SOCIETY — WORK IN SOCIETY —
RK IN SOCIETY — WORK IN SOCIETY — WORK IN SOCIETY
RUANG LINGKUP
01 02
Dampak Sosial Ekonomi Aspek Budaya
Mengevaluasi bagaimana proyek ini akan Menganalisis bagaimana proyek ini dapat
mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat mempengaruhi kehidupan budaya dan adat
setempat, seperti peluang kerja, pendapatan, dan istiadat masyarakat setempat
akses terhadap layanan publik

03 04
Dampak Terhadap
Hak Asasi Manusia
Kehidupan Sosial
Mengidentifikasi dampak proyek terhadap Memeriksa apakah proyek menghormati hak
struktur dan pola interaksi sosial asasi manusia dan tidak menyebabkan
masyarakat, termasuk kelompok-kelompok pelanggaran hak-hak individu atau kelompok
masyarakat yang berbeda

05 06
Kesejahteraan Masyarakat Manajemen Konflik
Menilai bagaimana proyek ini akan Mengidentifikasi potensi konflik sosial yang
mempengaruhi kesejahteraan dan kualitas mungkin timbul akibat proyek ini dan cara
hidup masyarakat secara keseluruhan mengatasi atau mencegahnya
METODE ANALISIS KONFLIK (CONFLICT
ANALYSIS)
Evaluasi dan Perbaikan dilakukan untuk
Identifikasi pihak terkait adalah langkah awal untuk Analisis penyebab konflik adalah untuk mengidentifikasi menilai efektivitas strategi pengelolaan
mengidentifikasi pemangku kepentingan yang terkait akar masalah dan faktor-faktor yang menyebabkan Penilaian dampak konflik adalah untuk mengidentifikasi dampak
Keterlibatan Pihak-Pihak Terkait adalah melibatkan semua konflik dan melakukan perubahan untuk
dengan proyek. Beberapa pihak yang terlibat adalah timbulnya konflik dalam proyek. Misalnya masalah yang konflik pada proyek secara menyeluruh. Contohnya adalah
pihak yang terkait dengan proyek untuk memahami perspektif meningkatkan kinerja proyek. Misalnya
masyarakat setempat, pemerintah daerah, timbul dari penggunaan lahan proyek yang sebelumnya ketegangan antara masyarakat dan pihak keamanan dapat
beragam dan menemukan kesepahaman dalam mengatasi dilakukan survei kepuasan masyarakat dan
perusahaan pelaksana, dan lembaga lingkungan. digunakan untuk pertanian, sehingga menyebabkan konflik menyebabkan penundaan dalam pekerjaan proyek dan
konflik. Misalnya melibatkan masyarakat lokal, pemerintah pihak keamanan untuk menilai keberhasilan
Contoh pihak yang terlibat dalam adalah warga lahan. Berdasarkan analisis, solusi yang diidentifikasi berpotensi berdampak negatif pada citra perusahaan. Dampak
daerah, perusahaan pelaksana, dan lembaga lingkungan. strategi. Jika tingkat kepuasan rendah,
sekitar lokasi proyek yang berkepentingan pada adalah menyediakan kompensasi yang adil dan positifnya adalah konflik tersebut dapat membangkitkan
Dilakukan pertemuan terbuka dengan masyarakat untuk dilakukan peningkatan komunikasi dan
kualitas lingkungan dan kesejahteraan, pemerintah mengadakan dialog terbuka dengan masyarakat untuk kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan dan hak-hak
mendengarkan masukan dan keluhan terkait proyek. mekanisme pengaduan. Jika masih ada
daerah yang berperan dalam perizinan dan regulasi menyelesaikan klaim hak atas lahan. Pengelolaan konflik mereka. Berdasarkan penilaian dampak, tindakan perbaikan yang
Konsultasi juga dilakukan dengan pemerintah daerah untuk ketegangan, program pelatihan dan dialog
proyek, perusahaan pelaksana yang mengambil dilakukan melalui mekanisme dialog dan konsultasi diusulkan adalah meningkatkan dialog dan komunikasi dengan
memahami perizinan dan regulasi yang berlaku. Dengan ditingkatkan. Perusahaan melanjutkan
tanggung jawab teknis dan ekonomi, serta lembaga reguler dengan masyarakat untuk memastikan partisipasi masyarakat, serta menyediakan program sosial dan ekonomi
melibatkan semua pihak, proyek dapat menciptakan pemantauan untuk memastikan efektivitas
lingkungan yang peduli terhadap dampak lingkungan mereka dalam pengambilan keputusan proyek dan untuk masyarakat terdampak guna meningkatkan kesejahteraan
kerjasama yang lebih baik dan mencapai kesepahaman perbaikan dan mengatasi konflik secara
proyek menghindari eskalasi konflik mereka.
bersama dalam mengelola konflik yang mungkin timbul berkelanjutan.

Identifikasi Analisis Penyebab Penilaian Dampak Konflik Keterlibatan Pihak-Pihak Evaluasi dan
Pihak Konflik Terkait Perbaikan
Terkait

Pemetaan Konflik Evaluasi Eskalasi Potensial Pengembangan Strategi Implementasi Strategi


Pengelolaan Konflik
Pemetaan konflik dalam analisis konflik melibatkan identifikasi isu- Evaluasi Eskalasi Potensial adalah untuk mengidentifikasi Pengembangan Strategi Pengelolaan Konflik adalah Implementasi Strategi menerapkan tindakan-tindakan yang dirancang
isu konflik, evaluasi potensi eskalasi konflik, pengumpulan data, faktor-faktor yang dapat menyebabkan konflik semakin merancang tindakan untuk mengelola konflik dalam dalam strategi pengelolaan konflik. Misalnya perusahaan melibatkan
analisis, dan penilaian dampak konflik pada proyek dan masyarakat. memburuk atau eskalasi. Misalnya faktor pemicu eskalasi proyek. Misalnya strategi pengelolaan konflik meliputi masyarakat dalam pengambilan keputusan dengan pertemuan terbuka
isu-isu konflik seperti penggunaan lahan, dampak lingkungan, dan konflik adalah ketidakpuasan masyarakat terhadap mengadakan pertemuan rutin antara perusahaan dan dan mendengarkan masukan masyarakat. Program pelatihan dan dialog
keterlibatan masyarakat perlu diidentifikasi. Dengan pemetaan ini, kompensasi yang diberikan oleh perusahaan pelaksana masyarakat untuk mendengarkan masukan dan dengan pihak keamanan diadakan untuk mencegah eskalasi konflik.
potensi eskalasi konflik seperti protes dan aksi demonstrasi dapat proyek dan ketegangan antara masyarakat setempat dan memastikan kerjasama yang lebih baik. Selain itu, Strategi juga diintegrasikan dalam rencana proyek, seperti menyertakan
dipahami. Data tentang isu-isu tersebut dikumpulkan dan dianalisis, pihak keamanan. Analisis menunjukkan bahwa program pelatihan dan dialog antara pihak keamanan dan jadwal pertemuan rutin dengan masyarakat. Koordinasi yang baik
lalu dilakukan penilaian dampak konflik pada proyek dan ketidakpuasan masyarakat dapat menyebabkan protes atau masyarakat diadakan secara rutin untuk memperkuat dilakukan dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait serta
masyarakat. aksi demonstrasi yang lebih besar dan bentrokan fisik hubungan dan mencari solusi bersama. Monitoring dan komunikasi yang efektif dengan masyarakat dan pihak keamanan.
dengan pihak keaamanan jika tidak ditangani dengan baik. evaluasi dilakukan melalui survei kepuasan masyarakat Melakukan evaluasi berkala dan memantau perkembangan situasi
Tindakan pencegahan yang diusulkan adalah menyediakan dan pihak keamanan serta pemantauan tingkat membantu mengukur efektivitas strategi pengelolaan konflik dan
mekanisme pengaduan dan penyelesaian sengketa yang ketegangan untuk mengidentifikasi perubahan yang perlu mengidentifikasi perubahan yang diperlukan untuk mencapai lingkungan
transparan serta mengadakan pertemuan rutin dengan pihak diantisipasi. proyek yang lebih harmonis dan berkelanjutan.
keamanan dan masyarakat untuk menjaga situasi kondusif
Proyek Pembangunan Saluran Kabel Laut Tegangan Menengah (SKLTM) 20 kV
dan Pemasangan Capasitor Bank untuk Dedieselisasi dan Peningkatan Jam
Nyala 24 Jam Sub ULPTD Teluk Dalam ULP Pangkalan Kerinci merupakan
proyek yang memiliki dampak ekonomi dan sosial yang signifikan. Dari segi
ekonomi, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi dan
mengurangi biaya operasional serta pemakaian bahan bakar diesel. Analisis
ekonomi menunjukkan bahwa proyek ini memiliki Internal Rate of Return (IRR)
yang positif dan Net Present Value (NPV) yang menguntungkan, menandakan
bahwa proyek ini layak dari segi finansial.

Namun, proyek ini juga berpotensi menimbulkan konflik dengan masyarakat


lokal dan pihak keamanan. Oleh karena itu, analisis ekologi dan sosial perlu
dilakukan dengan menggunakan metode pengkajian berkelanjutan
(sustainability Assessment) dan analisis konflik (conflict analysis). Dalam
Proyek
analisis ekologi, proyek ini perlu memperhatikan dampak lingkungan seperti
emisi gas rumah kaca dan pengelolaan limbah. Sementara dalam analisis
Pembangunan
sosial, perlu dilakukan keterlibatan pihak-pihak terkait dan pengembangan Saluran Kabel
strategi pengelolaan konflik untuk mengatasi potensi konflik yang muncul. Laut Tegangan
Menengah
Penerapan metode analisis konflik membantu dalam mengidentifikasi pihak- (SKLTM) 20 kV
pihak yang terlibat, pemetaan konflik, dan evaluasi eskalasi potensial. Strategi dan Pemasangan
pengelolaan konflik yang efektif dilaksanakan melalui pertemuan rutin dengan Capasitor Bank
masyarakat, program pelatihan, dan dialog antara pihak keamanan dan Untuk
masyarakat. Melalui evaluasi dan perbaikan, proyek ini berupaya mengatasi Dedieselisasi dan
konflik dan mencapai lingkungan proyek yang lebih harmonis dan berkelanjutan.
Peningkatan Jam
Dengan melakukan analisis ekonomi, ekologi, dan sosial, serta implementasi
Nyala 24 Jam Sub
strategi pengelolaan konflik, proyek Pembangunan Saluran Kabel Laut ULPTD Teluk
Tegangan Menengah dan Pemasangan Capasitor Bank diharapkan dapat Dalam ULP
berhasil dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, Pangkalan Kerinci
perusahaan, dan lingkungan. Dengan demikian, proyek ini menjadi contoh
bagaimana analisis menyeluruh dan pengelolaan konflik yang baik dapat
berkontribusi pada keberhasilan proyek yang berkelanjutan dan berdampak
positif bagi semua pihak yang terlibat.
KESIMPULAN
P R O F I T
I
THANK YOU
L O S S
K

Anda mungkin juga menyukai