dengan klien atau tim proyek untuk memahami kebutuhan dan tujuan desain komunikasi visual yang akan dibuat. Informasi yang diperlukan meliputi pesan yang ingin disampaikan, target audiens, batasan waktu, dan anggaran. •Riset dan Analisis: Tim desain melakukan riset tentang audiens, pesaing, dan pasar terkait untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang konteks proyek. Analisis ini membantu dalam mengidentifikasi pendekatan yang tepat untuk desain. • Konsep dan Ideation: Pada tahap ini, tim desain mengembangkan berbagai konsep dan ide-ide desain yang berbeda berdasarkan hasil riset. Ide-ide ini kemudian dievaluasi untuk memilih konsep yang paling sesuai dengan brief. • Pengembangan Desain: Setelah konsep dipilih, tim desain mulai mengembangkan desain visual yang lebih rinci, termasuk pemilihan warna, tipografi, layout, dan elemen-elemen visual lainnya. • Presentasi dan Persetujuan: Desain yang telah dikembangkan dipresentasikan kepada klien untuk mendapatkan masukan dan persetujuan. Jika perlu, perubahan dapat dilakukan sebelum mencapai desain final. • Produksi: Setelah desain final disetujui, proses produksi dimulai. Proses ini dapat mencakup berbagai elemen, seperti pembuatan materi cetak, desain website, produksi video, atau elemen-elemen visual lainnya sesuai dengan kebutuhan proyek. finalnya 1.Pengawasan Produksi: Selama proses produksi, tim desain memastikan bahwa semua elemen diproduksi sesuai dengan spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan. 2.Implementasi dan Peluncuran: Setelah selesai diproduksi, desain komunikasi visual diimplementasikan sesuai dengan rencana kampanye atau proyek yang telah ditetapkan. Ini bisa berarti peluncuran iklan, kampanye media sosial, atau penggunaan materi cetak. 3.Evaluasi dan Pemantauan: Setelah peluncuran, kinerja desain dievaluasi untuk melihat sejauh mana tujuan kampanye tercapai. Data dan umpan balik dari audiens digunakan untuk meningkatkan desain di masa mendatang.