Anda di halaman 1dari 24

TREND JURNALISME DIGITAL

TREND JURNALISME DIGITAL

KECEPATAN INFORMASI
TREND JURNALISME DIGITAL

TRUTH in the making


TREND JURNALISME DIGITAL

sensationalism is a menu of
the day
TREND JURNALISME DIGITAL

JAKARTA SENTRIS
TREND JURNALISME DIGITAL

memelintir suatu isu


TREND JURNALISME DIGITAL

TREND (Usum)
TREND JURNALISME DIGITAL

JURNASIL SEBAGAI
WATCHDOG
TREND JURNALISME DIGITAL

Otonomi Pemberitaan
Vs
Etika Jurnalistik
TANTANGAN JURNALISME DIGITAL

 Readership (ukuran jumlah pembaca yang tertarik kepada beritaatau


publikasi) edisi cetak terus menurun pembaca muda memiliki
kebiasaan konsumsi informasi yang berbeda.
 Redaksi/newsroom masih memiliki mindset cetak
 Profit media masih bertumpu pada iklan dan sirkulasi di edisi cetak
sehingga belum merasa penting untuk mengubah total ke digital(e-
newspaper).
TANTANGAN JURNALISME DIGITAL

 Pembacanya orang muda, sebagian besar di bawah 30 tahun.


Kebanyakan digital native, bukan digital urban. (Marc Prensky
membedakan keterkaitan manusia dengan teknologi saatini)
 Pembaca online tidak loyal pada satu brand media
 Tidak membaca utuh, melainkan scanningthrough ( judul jadi
penting).
 Ingin selalu update, ingin mendapat informasi cepat.
 Sebagian besar mengakses via mobile phone
TANTANGAN JURNALISME DIGITAL

Pembaca Online Tidak Loyal


70 persen keluar dari situs setelah 30detik,
Pembaca hanya bertahan 0-15 menit,
kecuali Media Sosial
DIVIDEN MASYARAKATN DIGITAL

“Digital Native” gambaran seseorang (terutama anak hingga


remaja) yang sejak kelahirannya telah terpapar gencarnya
perkembangan teknologi,
“Digital Immigrant/urban” gambaran seseorang (terutama
yang telah berumur) yg selama masa kehidupan anak hingga
remaja berlangsung sebelum berkembangnya komputer.
Terdapat

47.000 media
di Indonesia pada tahun 2018
43.803 di antaranya adalah media online
Sementara sisanya adalah media cetak (2.000),
radio (674) dan televisi (523).
Jurnalis era digital harus

SERBA BISA
Kenapa Harus Serba Bisa?

Perubahan cara kerja media akibat digitalisasi tidak


hanya terjadi di level perusahaan saja, namun juga
di level wartawan sebagai produser konten berita. Di
Indonesia, wartawan dituntut untuk bisa
menyampaikan pesan secara multiplatform atau
memadukan antara tulisan, audio dan video
sekaligus
Feldman menyebutkan lima kunci untuk
memahami informasi dalam bentuk digital,
yakni:
Kenapa Harus Serba Bisa?

Dapat Dimanipulasi
Informasi yang sudah diubah ke dalam bentuk digital
bisa dimodifikasi secara leluasa. Proses modifikasi itu
juga bisa dilakukan secara cepat dan sederhana.
Kenapa Harus Serba Bisa?

Berada dalam jejaring Internet


Informasi berbentuk digital dapat dibagikan dan dipertukarkan
oleh sebagian besar user secara simultan. Pendistribusian
konten digital dalam jaringan bisa dilakukan secara berulang
kali tanpa harus mengalami kesulitan seperti halnya
memindahkan barang fisik yang memakan banyak biaya.
Kenapa Harus Serba Bisa?

Padat
Ini berarti informasi digital bisa disimpan dalam sebuah
teknologi penyimpanan data. Besar kecilnya informasi digital
yang disimpan itu tergantung kepada teknologi penyimpanan
data yang ada. Beberapa contoh teknologi penyimpanan
informasi digital itu adalah compact diskdan hard disk(internal
dan eksternal).
Kenapa Harus Serba Bisa?

Dapat Dikompresi
Ukuran informasi digital bisa dikompresi supaya bisa disimpan sesuai dengan
tempat penyimpanan informasi digital tersebut. Pengertian ini ada hubungannya
dengan distribusi informasi digital melalui bandwith. Bandwith memiliki kapasitas
tertentu dalam mendistribusikan data dan besar kecilnya ukuran bandwithakan
berpengaruh dalam cepat atau lambatnya distribusi data dari satu tempat ke tempat
tertentu. Kompresi informasi digital menjadi salah satu sarana untuk memadatkan
informasi digital supaya sesuai dengan kapasitas bandwith.
Kenapa Harus Serba Bisa?

Imparsial
Ini berkaitan dengan pembacaan sistem kode biner. Pembacaan imparsial
berarti sistem tidak melihat kode bit dan bytesecara terpisah, namun
melihatnya sebagai satu kesatuan utuh, yakni byte. Pembacaan sistem
yang utuh ini mengimplikasikan bahwa data digital bisa
merepresentasikan berbagai bentuk informasi. Dengan kata lain,
informasi digital dapat menjadi informasi multimedia.
Cara pengumpulan berita saat ini

1. Curative journalism, yaitu pengumpulan berita yang diperoleh


dari sumber lain dan diolah dan dikumpulkan ke dalam satu
tempat.

2. Hyperlocalisation journalism, yaitu pelaporan berita dari daerah


tertentu sehingga masyarakat juga dapat menulis berita. Hal
tersebut biasanya dikenal sebagai citizen journalism.
Gaya penulisan berita saat ini

• Jurnalisme opini, yaitu gaya penulisan subjektif terhadap suatu isu.

• Jurnalisme kolaborasi, penggabungan atau pengumpulan informasi oleh lebih dari satu
orang dan disusun sehingga menghasilkan sebuah berita. Misalnya, dalam kasus
Panama Papers.

• Jurnalisme sindikat, sebuah berita yang dipublikasikan dari sebuah agensi.

• Jurnalisme lapdog, yaitu jurnalis yang lebih mendukung pemerintah. Jenis jurnalisme
ini bertentangan dengan tujuan awal jurnalisme, yaitu sebagai kritik pemerintah
(watchdog journalism).

Anda mungkin juga menyukai