Anda di halaman 1dari 17

KEBIJAKAN PEMENUHAN

PERALATAN COLD CHAIN


DI INDONESIA

Disampaikan pada Pertemuan Pemutakhiran Data Inventori Peralatan Cold Chain


Jakarta, 14 Juli 2023
Indikator Dan Target Imunisasi Pada Rpjmn dan Renstra 2020-2024
Target
No Indikator
2022 2023 2024
Persentase imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12-23 bulan
1 RPJMN 71 75 90
(Survei)

2 IKP Persentase Kabupaten/Kota yg mencapai target Imunisasi rutin 75 85 95

3 IKK Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat IDL 90 100 100

4 IKK Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat antigen baru 90 100 100

Persentase anak usia 12-24 bulan yang mendapat imunisasi


5 IKK 90 100 100
lanjutan baduta lengkap
Persentase anak yang mendapatkan imunisasi lanjutan lengkap
6 IKK di usia sekolah dasar 70 80 90

Persentase wanita usia subur yang memiliki status imunisasi


7 IKK 60 80 100
T2+

Persentase Kabupaten/Kota Yang Mencapai Target Imunisasi Rutin


Jumlah kabupaten/kota yang minimal 2 indikator kegiatan mencapai target (Cakupan IDL, cakupan Antigen Baru, Cakupan Imunisasi Lanjut Baduta,
Imunisasi lanjutan lengkap di usia sekolah dan cakupan WUS yang memiliki status T2+)
Sudah
memiliki
status T
minimal T2

Lengkapi
sampai
status T5
2

WUS
Pengenalan Imunisasi Antigen Baru
Dilaksanakan secara bertahap

2016-2021 2022 2023 2024

Seluruh kako di Bangka Belitung


PCV dan NTB; sebagian kako di Jawa Nasional Nasional Nasional
Barat dan Jawa Timur

20 kako di DKI Jakarta, DIY, Jawa Perluasan ke 112 kab/kota di


Tengah, Jawa Timur, Bali,
HPV Sulawesi Selatan dan Sulawesi
Provinsi Jateng, Jatim, Bali,
Sulawesi Utara, Gorontalo, dan
Nasional Nasional
Utara Sulawesi Tenggara

21 kako di Sumsel, Babel, Sumut,


Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB,
RV NTT, Kaltim, Kalsel, Sulsel, Sulut, Nasional Nasional
Gorontalo, Maluku, Malut, Papua
dan Papbar

DKI Jakarta, Jawa Barat


IPV2 dan Banten
Nasional Nasional

JE* 2018: Bali Kalimantan Barat DIY

*di wilayah endemis


Sasaran Program Imunisasi
Rutin Beban suntikan
No KelompokSasaran Jumlah Antigen yang Diberikan
Jumlah suntikan Total
Hepatitis B, BCG, DPT-HB-Hib, Polio Tetes (bOPV),
Polio Suntik (IPV), CampakRubela, Pneumococcal
1 BayiUsia 0-11 bulan* 4,373,429 12 52,546,762
Conjugate Vaccine (PCV), Japanese Encephalitis,
Rotavirus
2 Baduta 12-24 bulan 4,383,561 PCV, DPT-HB-Hib, CampakRubela 3 13.150.683
Anak usia sekolah -

a. Kelas 1 SD/MI/sederajat 4,387,385 Campak Rubela, Difteri Tetanus (DT) 2 8,774,770


3
b. Kelas 2 SD/MI/sederajat 4,393,317 Tetanus Difteri (Td) 1 4,393,317

c. Kelas 5 SD/MI/Sederajat 4,411,273 Tetanus Difteri (Td) 1 4,411,273

d. Murid perempuan Kelas 5 SD/MI/Sederajat 2,160,105 Human Pappiloma Virus (HPV) Vaccine 1 2,160,105

e. Murid perempuan Kelas 6 SD/MI/Sederajat 2,162,914 Human Pappiloma Virus (HPV) Vaccine 1 2,162,914
Wanita Usia Subur (WUS) usia 15-39 tahun (Ibu
4 4,897,988 Tetanus Difteri (Td) 4.261.250
Hamil)**
Total 31,169,972 91,861,074

Catatan:
*Hepatitis B vaksin diberikan oleh bidan/dokter saat bayi baru lahir, bOPV diberikan tetes dan bisa dibantu oleh kader, Japanese Encephalitis vaksin hanya diberikan di Provinsi Bali
**Bila setelah skrining didapatkan imunisasi Td bagi WUS belum lengkap, maka vaksinasi perlu dilengkapi sampai minimal 2 dosis. Total suntikan dihitung berdasarkan data proyeksi ibu hamil

Sumber: data Pusdatin 2022


Strategi Penguatan Program Imunisasi Nasional
Pelayanan Imunisasi
Dilaksanakan di seluruh puskesmas (posyandu) dan jejaring fasyankes swasta serta terintegrasi dengan KIA

SDM Kesehatan
Peningkatan kapasitas pengelola program imunisasi di seluruh jenjang administrasi

Pembiayaan
 Desentralisasi - Penyediaan anggaran melalui APBN, Dekon, APBD, DAK Fisik dan Non Fisik (BOK), Dana
desa dan pemanfaatan kapitasi JKN
 Dukungan PHLN (Gavi, WHO, UNICEF, UNDP, CHAI, dll)

Vaksin dan logistik


Pusat memiliki tanggungjawab penyediaan kebutuhan vaksin yang cukup, berkualitas, efikasi dan aman.
Pendistribusian ke faskes dilaksanakan oleh daerah, termasuk pemenuhan kapasitas CCE sesuai standard

Sistem Informasi
Perluasan dan penguatan penggunaan sistim RR berbasis elektronik (SMILE, ASIK)

Regulasi
Update payung hukum dan penguatan kolaborasi sistim kesehatan – Universal Health Coverage (UHC)
*
Logistik Program Imunisasi
Berdasarkan PMK No. 12 Tahun 2017

Vaksin Safety Box ADS

Peralatan Peralatan Cold Peralatan


Anafilaktik Chain Pendukung
Cold Chain

Dokumen
Pencatatan
Pelayanan Imunisasi
Peralatan Cold Chain
Alat
Alat Menyimpan Alat Membawa Alat Memantauu Kendaraan
Mempertahankan
Vaksin Vaksin Suhu berpendingin
Suhu
khusus
Cold room Cold box Cool pack Thermometer analog vaksin
Cold pack / Ice
Freezer room Vaccine carrier Pemantau dan
pack perekam suhu
Vaccine
Refrigerator kontinyu 30 hari
Vaccine Freezer Pemantau dan
Kendaraan perekam suhu
kontinyu jarak jauh
Berpendingin
Indikator paparan
suhu beku

Peralatan pendukung cold chain meliputi automatic voltage stabilizer (AVS), standby
generator, dan suku cadang peralatan cold chain.
PMK No.12
Tahun 2027 Logistik Program Imunisasi

Pemerintah Pusat bertanggung jawab terhadap penyediaan dan


Pasal 16
pendistribusian logistik Imunisasi berupa vaksin, ADS, safety box, dan
peralatan cold chain yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan Imunisasi
Program

Pasal 18 Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota


bertanggung jawab terhadap penyediaan:
1) peralatan cold chain (kecuali alat penyimpan vaksin), peralatan
pendukung cold chain, peralatan anafilaktik, dan dokumen pencatatan
pelayanan imunisasi sesuai dengan kebutuhan;
2) ruang untuk menyimpan peralatan cold chain dan logistik Imunisasi
lainnya yang memenuhi standar dan persyaratan
Upaya
Kemenkes

Tahun 2020 Tahun 2021

 Hibah Gavi 1 unit cold room vaksindi Provinsi Babel APBN


 APBN 200 unit VR dan alat pemantau dan ֎ 11.535 unit alat pemantau suhu vaccine refrigerator
perekam suhu kontinyu 30 hari (semua puskesmas dan kab/kota)
֎ 32 unit alat pemantau suhu cold room (lokus: 32 provinsi
yg sudah memiliki cold room)
֎ 920 unit Vaccine Refrigerator (VR) melalui DAK
֎ 620 unit Vaccine Refrigerator/Freezer untuk provinsi (49)
dan 571 (kab/kota)
֎ 5.114 unit Cold Box (RCW 8)

Hibah Uniliver
֎ 1.122 VR (540 Vestfrost/Haier/Hiron)
Upaya
Kemenkes

APBN T.A
2022
Hibah T.A 2022-2023 300 unit
Gavi-UNICEF
temperature
Cold room: 35 (Pusat dan 25 prov), 1.100 FR2
Japan Grant-UNICEF logger
330 VR, 50 unit cold room, 31 unit generator, RTMS
JICA
330 VR
WHO (Sebagian on process) DAK FISIK
15.000 VC, 15.000 freeze tag, 15.00o FR2 T.A 2023
UNDP 534 unit VR di
4.000 unit temperature logger di Jaw, Bali & NTB
218 kako
Sebaran
Peralatan
Penyimpan
Vaksin
Sebaran
Peralatan
Distribusi
TANTANGAN
֎ Bertambahnya antigen baru, harus diiringi panambahan kapasitas simpan
֎ Kebututuhan peralatan cold chain di semua level berjalan dinamis mengingat
karakteristiknya yang memiliki batas waktu masa pakai/penggunaan
֎ Kontribusi daerah dalam pengadaan peralatan cold chain sulit diidentifikasi
֎ Perlu update sebaran peralatan untuk mengetahui kapasitas penyimpanan,
ketersediaan peralatan dalam kondisi baik dan identifikasi kebutuhan
֎ Penyediaan peralatan cold chain tidak bisa mengikuti kebutuhan “saat ini”, jika
peralatan mengalami kerusakan atau perlu penggantian karena mekanisme
penganggaran diajukan setahun sebelumnya dan biasanya tidak lentur
֎ Identifikasi kebutuhan menjadi kunci dalam memastikan pemenuhan kebutuhan
peralatan cold chain agar vaksin dapat dipastikan terjaga kualitasnya
֎ Kewajiban dari global untuk secara periodik membuat analisa inventori peralatan
dan perencanaan penyediaan/penggantian serta kebutuhan anggarannya
termasuk biaya operasional dan pemeliharaan (CCIGAT)
APA YANG HARUS DILAKUKAN

1. Menyiapkan data dasar peralatan berdasarkan jenis peralatan (penyimpan


vaksin, pemantau suhu, pembawa vaksin, kendaraan berpendingin) dan
data masing-masing peralatan (merk, tipe, tahun pengadaan, sumber dana,
kondisi dan foto alat), juka data jumlah penduduk/sasaran dan ketersediaan
listrik PLN
2. Segera melakukan update inventori peralatan pada aplikasi SMILE yang
telah menyediakan fitur pemutakhiran data (cara dan mekanisme akan
dijelaskan dalam pertemuan ini
3. Update selanjutnya dilakukan secara berkala 6 bulan sekali atau ketika
ada pengurangan (kerusakan yang sudah tidak bisa diperbaiki atau
relokasi ke tempat lain) maupun penambahan alat (pembelian baru,
relokasi dari tempat lain)

15
YANG HARUS DIPERHATIKAN

1. Input data peralatan per satuan alat, contoh ada 6 vaccine refrigerator,
maka harus diinput satu per satu alat
2. Jangan menebak data alat (merk, tipe, tahun pengadaan, dan kondisi
alat), harus melihat fisik dan dokumen
3. Validitas data yang diinput akan mempengaruhi analisa sebaran,
kapasitas dan identifikasi kebutuhan sekaligus menjadi modal kuat dalam
perencanaan dan pengelolaan program di semua level (pusat, provinsi,
kabupaten/kota dan puskesmas)
4. Usulan Peralatan Cold Chain termasuk DAK Fisik,
harus menyertakan dokumen update inventori di
SMILE

16
TERIMA KASIH

17

Anda mungkin juga menyukai