Anda di halaman 1dari 32

Bulan Imunisasi

Anak Nasional (BIAN)

2022
Daftar Isi
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Persiapan 3
Tempat Pelaksanaan 3
Mekanisme Pelaksanaan 4
Mikroplaning 5
Monitoring Kesiapan 8
Pelaksanaan 9
Penyiapan Vaksin dan Logistik 10
Pelayanan Imunisasi 11
Imunisasi Ganda 20
Manajemen Limbah 21
Pencatatan dan Pelaporan 22
Pemantauan dan Penanggulangan KIPI 24
Monitoring & Supervisi 25
LATAR BELAKANG
Laporan imunisasi rutin tahun 2021 menunjukkan penurunan
cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 9.5% dari 93.7% (2019)
menjadi 84,2% (2021), serta terjadi penurunan cakupan campak-
rubela baduta sebesar 14.2% dari 72.7% (2019) menjadi 65.3%
(2020). Kemudian terjadi penurunan cakupan campak-rubela
baduta sebesar 6.8% dari 65.3% (2020) menjadi 58.5% (2021).

Dampak dari penurunan cakupan tersebut adalah peningkatan


jumlah anak yang belum lengkap status imunisasinya
mengakibatkan peningkatan jumlah kasus PD3I dan terjadinya
Kejadian Luar Biasa (KLB PD3I) seperti campak, rubela dan difteri
di beberapa wilayah.

Bulan Imunisasi Anak Nasional adalah upaya untuk menutup


kesenjangan imunitas, pemberian imunisasi yang dilaksanakan
secara terintegrasi yang meliputi berikut:

a. pemberian satu dosis imunisasi tambahan campak-


rubela secara massal tanpa memandang status imunisasi
sebelumnya kepada sasaran sesuai dengan rekomendasi
usia yang ditetapkan untuk masing-masing wilayah, dan

b. pemberian satu atau lebih jenis imunisasi OPV, IPV, DPT-HB-


Hib untuk melengkapi status imunisasi anak usia 12 sampai
dengan 59 bulan

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 1
TUJUAN
a. Menghentikan transmisi virus campak dan rubela setempat
(indigenous) di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia
pada tahun 2023 dan mendapatkan sertifikasi eliminasi
campak dan rubela/CRS pada tahun 2026 dari SEARO.

b. Mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan


eradikasi polio global pada tahun 2026.

c. Mengendalikan penyakit difteri dan pertusis.

TAHAPAN DAN SASARAN BIAN


Sasaran
Sasaran
Tahap Provinsi Imunisasi
Campak-Rubela
Kejar
Tahap I Aceh, Riau, 9 bulan s.d < 15 Anak usia 12 s.d
(Mulai Mei Kepulauan Riau, tahun 59 bulan yang
2022) Sumatera Utara, tidak/belum
Sumatera Barat, lengkap OPV, IPV,
dan DPT-HB-Hib.

Bengkulu, Jambi, 9 bulan s.d < 12


Sumatera Selatan, tahun
Bangka Belitung,
Lampung,
Seluruh provinsi
di Kalimantan,
Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku,
dan Papua

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


2 Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022
Sasaran Sasaran
Tahap Provinsi
Campak-Rubela Imunisasi Kejar

Tahap II DKI Jakarta, 9 s.d 59 bulan Anak usia 12 s.d


(Mulai Banten, Jawa 59 bulan yang
Agustus 2022) Barat, Jawa tidak/belum
Tengah, dan Jawa lengkap OPV, IPV,
Timur dan DPT-HB-Hib.
Bali dan DI Tidak
Yogyakarta melaksanakan

Provinsi Bali dan DIY tidak melaksanakan pemberian


imunisasi tambahan campak-rubela, namun tetap
melaksanakan imunisasi kejar

PERSIAPAN
Tempat Pelaksanaan
1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan:
Puskesmas, Puskesmas Pem-
bantu; Rumah Sakit (RS) Pemer-
intah, RS Swasta, RS/klinik TNI
dan POLRI; Klinik, Praktik Dokter
Swasta, Tempat Praktik Mandi-
ri Bidan; dan Fasyankes lainnya

2. Pos pelayanan imunisasi lainnya

IGD a. Pos pelayanan di sekolah


atau satuan Pendidikan lain-
nya maupun pesantren

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 3
b. Pos pelayanan komunitas seperti di Posyandu, lapangan,
drive thru (layanan tanpa turun), Puskesmas keliling atau pe-
layanan kesehatan bergerak lainnya, dan pasar (disesuaikan
dengan situasi di daerah masing-masing)

Mekanisme Pelaksanaan
Pelaksanaan BIAN dilakukan selama 30 hari kerja, didahului
dengan pendataan sasaran 1 bulan sebelumnya.

Strategi pelaksanaan BIAN di masa pandemi COVID-19 perlu


melibatkan berbagai pihak untuk mengidentifikasi/mendata
sasaran, melakukan sosialisasi, edukasi dan memobilisasi
sasaran serta mendukung penyelenggaraan layanan imunisasi.
Pihak yang dapat terlibat antara lain:

a. Kepala desa, ketua RT/RW, guru dan kepala sekolah, kader


posyandu dan dasawisma

b. Organisasi profesi (contoh: PB IDI, PP IDAI, IBI, PPNI)

c. Organisasi keagamaan dan kemasyarakatan (contoh: MUI,


PBNU, Muhammadiyah, PGI, Walubi, PHDI, KWI)

d. Organisasi atau lembaga yang menangani anak dengan


kebutuhan khusus (contoh: Kementerian Perlindungan
Anak, Kementerian dan Dinas Sosial, Sekolah Luar Biasa)

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


4 Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022
Mikroplaning
Data yang dibutuhkan dalam penyusunan mikroplaning adalah:

• Data sasaran
a. Estimasi: Sumber data ada-
lah Penduduk Sasaran Pem-
bangunan Kesehatan tahun
2022. Data estimasi ini di-
gunakan untuk sasaran imu-
nisasi tambahan campak-
Data Sasaran
rubela
Peta Wilayah Kerja b. Pendataan: pendataan dila-
kukan secara riil dengan
Logistik melakukan validasi ke seko-
lah atau satuan pendidikan
(untuk sasaran yang berse-
kolah) maupun kunjungan
rumah.

c. Verifikasi: Daftar data sasaran dapat diverifikasi


melalui dashboard ASIK, cari nama atau NIK anak pada
dashboard kemudian lakukan verifikasi apakah anak
tersebut merupakan sasaran wilayah kerja puskesmas
atau bukan. Jika ada anak yang belum terdapat atau
tidak ditemukan pada dashboard, maka dapat dilakukan
tambah data sasaran.

• Peta wilayah kerja


Peta wilayah kerja diperlukan untuk menentukan prioritas
pelayanan.

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 5
• Inventarisasi peralatan rantai dingin.

• Jumlah kebutuhan vaksin dan logistik (ADS, safety box,


dropper, serta logistik lainnya seperti perlengkapan
anafilaktik, Alat Pelindung Diri dan media KIE).

PERHITUNGAN KEBUTUHAN VAKSIN

Jumlah Sasaran x Jumlah Pemberian x Target Cakupan


Kebutuhan = { IP Vaksin
} - Sisa Stok

Jenis Vaksin Jumlah Dosis/Vial IP


OPV 10 8
DPT-HB-Hib 5 4
IPV 5 4
Campak-Rubela 10 8

PERHITUNGAN KEBUTUHAN
AUTO DISABLE SYRINGE (ADS)

Kebutuhan ADS 5 ml = Jumlah vial vaksin Campak-Rubela + 1% cadangan

Kebutuhan ADS 0,5 ml = Jumlah sasaran + 1% Cadangan

PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEN MARKER

Kebutuhan Pen Marker = Jumlah Sasaran Imunisasi


Tambahan Campak-Rubela: 100

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


6 Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022
PERHITUNGAN KEBUTUHAN SAFETY BOX

Safety Box ukuran 2,5 L = Jumlah ADS / 50

Safety Box ukuran 5 L = Jumlah ADS / 100

PERHITUNGAN KEBUTUHAN ANAFILAKTIK

Minimal 1 set perlengkapan Anafilaktik untuk 1 tempat pelayanan Imunisasi

PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PELAKSANA

Pelaksana Tempat Jumlah

Pos pelayanan BIAN


Vaksinator (dokter, dilakukan di sekolah/ 1 pelaksana melayani
bidan, dan perawat) satuan Pendidikan 100 sasaran per hari
lainnya

Vaksinator (dokter, Pos pelayanan BIAN 1 pelaksana melayani


bidan, dan perawat) dilakukan di komunitas 50 sasaran per hari

Tenaga pengawas/ 1 supervisor


Pos imunisasi
supervisor mengawasi 3-5

Pos imunisasi di Minimal 3 orang guru


Jumlah tenaga guru sekolah atau satuan untuk
pendidikan lainnya 1 pos imunisasi

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 7
Pelaksana Tempat Jumlah

Posyandu, Fasyankes Minimal 3 orang kader


Tenaga kader atau Pos imunisasi untuk
lainnya 1 pos imunisasi

Tenaga medis, baik


dokter pemerintah
Minimal 1 tenaga
(PNS)/swasta, Pos imunisasi
medis
yang terlatih untuk
penanganan KIPI

Dalam menyusun mikroplaning, juga perlu mengidentifikasi


rumah sakit rujukan untuk menangani kasus KIPI

Monitoring Kesiapan
Kegiatan lain yang perlu dimasukkan dalam mikroplaning
adalah pemetaan dan penyusunan jadwal kegiatan, orientasi/
peningkatan kapasitas, pembentukan pokja, promosi, diseminasi
informasi dan advokasi kepada tokoh agama, tokoh masyarakat
dan pihak-pihak lain yang terlibat. Format mikroplaning dapat
diakses pada tautan: https://bit.ly/MateridanInstrumenBIAN

Monitoring kesiapan dapat dilakukan secara manual atau


elektronik melalui tautan:

1. Untuk tingkat provinsi, dengan tautan


https://bit.ly/KesiapanBIAN_Provinsi

2. Untuk tingkat kabupaten/kota, dengan tautan


https://bit.ly/KesiapanBIAN_kako

3. Untuk tingkat puskesmas, dengan tautan


https://bit.ly/KesiapanBIAN_PKM

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


8 Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022
PELAKSANAAN
Pelayanan imunisasi dapat dilaksanakan dengan menerapkan
protokol kesehatan dan mengikuti Petunjuk Teknis Pelayanan
Imunisasi pada Masa Pandemi. Hal-hal yang perlu diperhatikan:

Atur jadwal dan sasaran untuk


menghindari kerumunan orang

Integrasi BIAN dengan layanan


kesehatan lainnya

Informasikan nomor telepon


petugas kesehatan atau kader
yang dapat dihubungi oleh
orang tua atau pengantar untuk
membuat jadwal janji temu
imunisasi yang akan datang

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 9
Penyiapan Vaksin dan Logistik
Logistik yang perlu dipersiapkan di 1 pos imunisasi sebelum
layanan adalah:

Jenis Jumlah

Vaksin Sesuai perhitungan kebutuhan

Pelarut vaksin Sesuai jumlah vaksin Campak-Rubela

Dropper Sesuai jumlah vaksin OPV

ADS 0,5 ml Sesuai perhitungan kebutuhan

ADS 5 ml Sesuai perhitungan kebutuhan

Safety box Sesuai perhitungan kebutuhan

Kapas Sesuai jumlah sasaran

Formulir pencatatan dan


pelaporan cakupan dan 1 set
logistik
Formulir laporan KIPI
1 set
serius

Perlengkapan anafilaktik 1 set

Kantong limbah medis


untuk vial vaksin kosong
Sesuai kebutuhan
dan limbah non medis
lainnya

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


10 Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022
Jenis Jumlah

Pen marker Sesuai perhitungan kebutuhan

APD, minimal masker


Sesuai jumlah tim vaksinasi
bedah

Sarana cuci tangan/hand


Sesuai kebutuhan
sanitizer

Alat pengukur suhu tubuh


Sesuai kebutuhan
(Thermogun)

Formulir skrining Sesuai jumlah sasaran

Pelayanan Imunisasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan vaksin di
tempat pelayanan:

• Vaksin disimpan dalam • Menuliskan tanggal dan


vaccine carrier dan tidak waktu pada vial vaksin
boleh terpapar sinar sesuai dengan waktu vaksin
matahari langsung dibuka/dilarutkan

Box 1. Pastikan vaksin dalam kualitas baik:


• Belum kadaluarsa
• VVM masih A atau B
• Disimpan pada suhu yang direkomendasikan
• Label masih ada
• Tidak terendam air

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 11
LANGKAH PELARUTAN
VAKSIN CAMPAK-RUBELA:
Simpan pelarut di lemari Gunakan 1 ADS 5 ml

1 es suhu 2-8°C sehari


(minimal 12 jam) sebelum 6 untuk melarutkan satu
vial vaksin. Jangan
pelayanan menyentuh jarum ADS

Simpan pelarut dalam Pastikan 5 ml cairan

2 vaccine carrier saat


pelayanan imunisasi agar 7 pelarut vaksin terhisap
dalam ADS, kemudian
tetap di suhu yang sama baru melakukan
dengan vaksin pencampuran dengan
(2-8°C) serbuk vaksin kering
Campak-Rubela

Pelarutan vaksin hanya Masukkan pelarut secara

3 boleh dilakukan ketika


sasaran sudah datang 8 perlahan ke dalam botol
vaksin agar tidak terjadi
untuk imunisasi gelembung/busa

Pastikan pelarut harus Kocok campuran

4 berasal dari produsen


yang sama dengan vaksin 9 vaksin dengan pelarut
secara perlahan sampai
yang digunakan tercampur rata

Pastikan vaksin Catat tanggal dan jam

5 berkualitas baik
(lihat Box 1) 10 pelarutan di botol vial
vaksin

Memperhatikan prosedur

11 aseptik

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


12 Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022
Vaksin dan pelarut yang belum digunakan harus dikembalikan dan
diberi tanda “K” (Kembali), disimpan terpisah dari vaksin lainnya,
kemudian segera dimasukkan ke dalam vaccine refrigerator.
Untuk pelayanan imunisasi di dalam gedung, sisa vaksin DPT-
HB-Hib, IPV dapat digunakan selama 4 minggu dan OPV selama 2
minggu, selama vaksin masih berkualitas baik (Box 1. Sementara,
untuk pelayanan imunisasi di luar gedung, semua sisa vaksin
harus dibuang atau dimusnahkan sesuai ketentuan manajemen
pengelolaan limbah dan tidak boleh digunakan di hari berikutnya.)

“Vaksin Campak-Rubela yang sudah dilarutkan


hanya boleh digunakan dalam waktu 6 jam”

Dosis, Cara, dan Tempat Pemberian Imunisasi

Sasaran Sasaran
Tahap Provinsi
Campak-Rubela Imunisasi Kejar

OPV 2 tetes Oral Mulut

Paha (usia<18
bulan)
DPT-HB-Hib 0.5 ml Intramuskular
Lengan atas (≥18
bulan)

Campak-
0.5 ml Sub Kutan Lengan
Rubela

Paha (usia<18
bulan)
IPV 0.5 ml Intramuskular
Lengan atas (≥18
bulan)

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 13
Pemberian Imunisasi
Penentuan jenis imunisasi yang dapat diberikan untuk anak dapat
mengikuti

LANGKAH-LANGKAH
PEMBERIAN IMUNISASI:
Pastikan menggunakan Bersihkan kulit tempat

1 alat suntik sekali pakai/


ADS 6 pemberian suntikan
dengan kapas kering
sekali pakai atau kapas
Pasang dropper vaksin yang dibasahi dengan air

2 OPV sebelum memberikan


2 tetes imunisasi OPV
matang, tunggu hingga
kering. Apabila lengan
anak tampak kotor
Dalam pengambilan diminta untuk dibersihkan

3 vaksin, pastikan ujung


jarum selalu berada di
terlebih dahulu

bawah permukaan larutan Berikan suntikan sesuai


vaksin sehingga tidak
ada udara yang masuk ke
dalam spuit
7 cara pemberian atau
berikan dua tetes vaksin
Polio di mulut sasaran

Tarik torak perlahan-lahan

4 agar larutan vaksin masuk


ke dalam spuit
8
Segera buang ADS yang
kosong ke safety box
tanpa menutup jarum
Keluarkan udara yang (tidak diperbolehkan

5 tersisa dengan cara


mengetuk alat suntik dan
melakukan recapping)

mendorong torak sesuai


dosis direkomendasikan
kemudian cabut jarum
dari vial
Buku Saku Tenaga Kesehatan:
14 Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022
Setelah pemberian imunisasi, anak dan pengasuh disarankan
untuk menunggu 30 menit untuk observasi kemungkinan KIPI
berat.

Box 2. Vaksin harus dibuang apabila


Ada kecurigaan vial vaksin yang diduga
terkontaminasi seperti vial jatuh ke tanah, rubber
cap tidak sengaja tersentuh, dan kontak dengan
air, VVM C dan D dan sudah melampaui waktu
pelarutan atau waktu pemakaian.

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 15
HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN
SELAMA PELAYANAN IMUNISASI

Menyimpan vaksin dan pelarut Vaksin yang sudah dilarutkan/


vaksin menggunakan 2 atau 4 cool dibuka diletakkan akan di antara
pack sesuai dengan tipe vaksin busa dalam vaksin carrier
carrier

Menuliskan tanggal dan jam Membersihkan kulit tempat


vaksin dibuka/dilarutkan di label pemberian suntikan dengan kapas
vial vaksin kering sekali pakai atau kapas
yang dibahasi air matang

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


16 Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022
Melarutkan vaksin atau membuka Mencuci tangan dengan sabun
vaksin bila sasaran telah siap dan air mengalir atau mengganti
divaksinasi sarung tangan setiap sasaran baru

Pegang lengan yang akan disuntik dengan ibu jari dan telunjuk.
Pegang alat suntik, tusukkan jarum dengan sudut pemberian
sesuai dengan jenis vaksin.

Tidak perlu dilakukan aspirasi terlebih dahulu.

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 17
HAL-HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN
SELAMA PELAYANAN IMUNISASI

Membuka karet penutup vial Meninggalkan jarum di atas karet


penutup vial vaksin

Mencampur vaksin dari vial satu Menyimpan vaksin di luar vaksin


dengan vial yang lain dalam 1 alat carrier
suntik

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


18 Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022
Mengisi vaksin dalam alat suntik Melakukan penutupan kembali
sebelum sasaran siap divaksinasi alat suntik (recapping)
(prefilling)

Tidak boleh disentuh: Syringe

Tidak boleh disentuh: Tidak boleh disentuh:


Tidak boleh disentuh: Bevel
Adapter Jarum Shaft Jarum

Menyentuh jarum dan tutup botol

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 19
Imunisasi Ganda
Untuk melengkapi imunisasi anak sesegera mungkin, maka
direkomendasikan untuk melakukan imunisasi ganda. Manfaat
imunisasi ganda untuk anak:

1. Melindungi anak sesegera mungkin selama bulan-bulan


awal kehidupan yang rentan

2. Menunda pemberian Imunisasi dapat menyebabkan anak


rentan terhadap paparan penyakit

Selain itu, memberikan beberapa imunisasi sekaligus berarti


lebih sedikit kunjungan imunisasi untuk orang tua dan pengasuh.
Pemberian imunisasi secara bersamaan tidak menurunkan
efektifitas dan tidak meningkatkan kejadian efek simpang/KIPI.

Box 3. Cara Pemberian Imunisasi Ganda


• Jelaskan manfaat dan keamanan imunisasi
ganda kepada orang tua/pengantar;
• Atur posisi anak senyaman mungkin;
• Penyuntikan imunisasi ganda dilakukan
di tempat berbeda (contoh lengan kiri dan
lengan kanan), atau bisa juga diberikan di satu
tempat suntikan yang sama, dengan jarak
antar suntikan setidaknya berjarak 2,5 cm;
• Berikan imunisasi yang lebih tidak sakit dahulu
(contohnya berikan tetes OPV dan suntikan
Campak-Rubela terlebih dahulu, baru IPV
diikuti dengan DPT-HB-Hib).

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


20 Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022
Catatan: Jika pada saat pelaksanaan BIAN tidak memungkinkan
untuk dilakukan penyuntikan ganda, maka Imunisasi Campak-
Rubela diberikan terlebih dahulu, pemberian imunisasi berikutnya
dapat dilakukan di hari lain sesuai janji temu.

Manajemen Limbah
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk manajemen limbah:

ADS yang sudah Buang ampul pelarut

1 digunakan segera dibuang


ke safety box 3 dan kapas yang sudah
gunakan ke dalam
kantong limbah medis
atau kantong plastik biasa
yang diberi tanda/ditulis
“limbah medis”

Safety box terisi ¾ Setelah kantong plastik

2 (tiga per empat) penuh,


harus ditutup dan diberi 4 limbah medis terisi ¾ (tiga
per empat) penuh, diikat
tanda silang (X) atau dengan ikatan tunggal dan
ditempelkan lakban ditempatkan di tempat
kemudian ditempatkan di yang aman dalam kondisi
tempat yang aman tertutup

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 21
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan cakupan harian BIAN dilakukan secara
elektronik dengan menggunakan Aplikasi Sehat IndonesiaKu
(ASIK) dan logistik BIAN dengan menggunakan Aplikasi SMILE.

Pencatatan dan pelaporan cakupan dan logistik BIAN juga


dilakukan manual dan dikirimkan berjenjang setiap hari
maksimal jam 16.00 WIB dengan menggunakan format
kumulatif laporan harian yang dapat diunduh: https://bit.ly/
MateridanInstrumenBIAN

• Bagi anak usia 9-11 bulan yang belum mendapatkan


imunisasi rutin campak-rubela dosis pertama maka dosis
imunisasi tambahan campak-rubela saat BIAN dicatat
sebagai cakupan imunisasi dasar lengkap dan BIAN.

• Bagi anak usia 18-24 bulan yang telah mendapatkan 1


dosis imunisasi rutin campak-rubela maka hasil layanan
saat BIAN dicatat sebagai cakupan imunisasi lanjutan
baduta (imunisasi campak-rubela dosis kedua) dan
BIAN.

• Bagi anak usia 18-24 bulan yang telah mendapatkan 3


dosis imunisasi rutin DPT-HB-Hib maka hasil layanan
saat BIAN dicatat sebagai cakupan imunisasi lanjutan
baduta (imunisasi imunisasi DPT-HB-Hib dosis keempat)
dan BIAN.

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


22 Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022
• Bagi anak (yang akan memasuki kelas 1 sekolah
dasar) di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
Nusa Tenggara, Maluku dan Papua yang mendapatkan
imunisasi tambahan campak-rubela saat BIAN, maka
hasil layanan saat BIAN dicatat sebagai cakupan
BIAS campak-rubela bulan Agustus dan BIAN.

• Pada daerah yang telah memberikan imunisasi campak-


rubela sebagai respons KLB (Outbreak Response
Immunization) sejak bulan Januari tahun 2022, maka
hasil layanan ORI dicatat juga sebagai hasil layanan
imunisasi tambahan campak-rubela pada BIAN.

Bagi sasaran balita, hasil pemberian imunisasi juga dicatat pada


tabel “Pelayanan Imunisasi” yang terdapat di Buku KIA (kolom
usia pemberian disesuaikan dengan yang tercantum pada tabel
tersebut). Bagi sasaran anak usia sekolah, hasil pemberian
imunisasi tambahan campak-rubela dapat dicantumkan di Buku
Rapor Kesehatanku atau catatan imunisasi lainnya.

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 23
Pemantauan dan Penanggulangan KIPI
Vaksin yang digunakan aman dan efektif. Secara umum, vaksin
tidak menimbulkan reaksi pada tubuh, atau apabila terjadi, hanya
menimbulkan reaksi ringan.

Vaksinasi memicu kekebalan tubuh dengan menyebabkan sistem


kekebalan tubuh penerima bereaksi terhadap antigen yang
terkandung dalam vaksin. Reaksi lokal dan sistemik seperti nyeri
pada tempat suntikan atau demam dapat terjadi sebagai bagian
dari respon imun. Komponen vaksin lainnya (misalnya bahan
pembantu, penstabil, dan pengawet) juga dapat memicu reaksi.

Sebagai persiapan penanganan KIPI berat, maka setiap pos


imunisasi perlu memiliki perlengkapan anafilaktik, stetoskop,
tensimeter (dengan ukuran bayi dan anak) dan oxymeter (bila
tersedia). Reaksi, penanganan dan pelaporan KIPI dapat dilihat
secara rinci pada “Petunjuk Teknis BIAN”.

Box 4. Isi Perlengkapan Anakfilatik:


• Epinefrin ampul 1:1000
• Deksametason ampul
• Spuit 1 ml
• Infus set
• Larutan infus (NaCl 0.9% atau Dekstrose 5%)
• Tabung oksigen

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


24 Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022
MONITORING DAN SUPERVISI
Kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan harus dapat
mengidentifikasi:

• Pencapaian hasil kegiatan • Verifikasi cakupan


seperti cakupan di masing- menggunakan instrumen
masing wilayah RCA (Rapid Convenience
Assessment). Format
• Pemakaian Vaksin dan elektronik dapat diakses
Logistik melalui tautan: https://bit.
ly/RCA_BIAN
• Tantangan yang dihadapi
saat persiapan dan • Dampak dengan
pelaksanaan menggunakan data rutin
Surveilans Campak-Rubela
• Identifikasi kasus KIPI yang dan PD3I lainnya.
terjadi serta aspek-aspek
penyebabnya

• Kualitas pelayanan melalui


supervisi suportif.
Format elektronik dapat
diakses melalui tautan:
https://bit.ly/Supervisi_
BIAN

Buku Saku Tenaga Kesehatan:


Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 25
Campak- DPT-HB- OPV IPV
Rubella HIB
BUKU SAKU TENAGA KESEHATAN
PETUNJUK PRAKTIS PELAKSANAAN BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL (BIAN)
2022

Anda mungkin juga menyukai