Anda di halaman 1dari 20

BIOTEKNOLOGI

‘’MATERI MENGENAI BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN, BIOTEKNOLOGI


ENZIM, BIOTEKNOLOGI MAKANAN DAN MINUMAN’’

OLEH:
1. DANIEL SIREGAR 21051001
2. DELI WARNI RAJAGUKGUK 21051002
3. MAIMUNAH TAMBUNAN 21051003
I. BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN

Bioteknologi lingkungan adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang


proses produksi barangdan jasa dengan memanfaatkan makhluk hidup (fungi,
bakteri,virus, dan lain-lain )maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol).
Bioteknolgi merupakan ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang
ilmu dalam produksi suatu barang dan jasa. seperti biokimia, komputer , biologi
molekular , mikrobiologi,genetika,kimia, matematika, dan lain sebagainya.
Penerapan bioteknologi di masa ini dapat dijumpai pada pelestarian
lingkunganhidup dari polusi. sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang
tertumpah kelaut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun)
di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
Jenis - Jenis Bioteknologi

Bioteknologi dibedakan menjadi dua, yaitu:

1). Bioteknologi Konvensional


Bioteknologi konvensional adalah paraktik bioteknologi yang dilakukan dengan caradan
peralatan yang sederhana.
Contoh produknya : bir, wine, tuak, sake, yoghurt, roti,keju, tempe,dan lain-lain.

2). Bioteknologi Modern


modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi ataurekayasa DNA,
selain memanfaatkan dasar Mikrobiologi dan Biokimia. Penerapanbioteknologi modern
juga mencakup berbagai aspek kehidupan. Bioteknologi modernantara lain berupa kultur
jaringan, rekayasa genetika dan lain-lain.
Manfaat Bioteknologi Lingkungan

Di bidang Lingkungan dan pelestarian yaitu mengatasi masalah


pelestarian species langka dan hampir punah. Dengan teknologi
transplantasi nukleus, hewan / tumbuhan langka bisa dilestarikan,
membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan,
Seperti : bacteri pemakan plastik dan parafin, bacteri penghasil bahan
plastik biodegradable.
contoh penerapan bioteknologi di
bidang lingkungan

a. Biogas adalah gas yang mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses
fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam
kondisi kedap udara).
b. Biomassa adalah cara-cara untuk mengubah bahan baku biomassa menjadi energi
yang lebih bersih dan efisien.
c. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif dari sumber terbarukan (renewable)
yang bersifat ramah lingkungan, dengan komposisi ester asam lemak dari minyak
nabati.
d. Bioremediasi merupakan proses pembersihan lingkungan tercemar dengan
menggunakan mikroorganisme, seperti jamur dan bakteri.
e. Pengolahan limbah membersihkan bahan-bahan buangan padat dan cair dari limbah
sehingga air yang keluar dari tempat pengolahan limbah aman untuk digunakan.
Manfaat Bioteknologi Bagi Kehidupan

1. Manfaat Bioteknologi di Bidang Pertanian


Bioteknologi dalam bidang pertanian sudah cukup dikenal dari zaman kuno hingga sekarang. Manfaat bioteknologi dalam bidang
pertanian yakni dapat digunakan untuk menciptakan varietas unggul, membantu proses pembibitan, dan mengatasi keterbatasan lahan.
Perannya dalam pengendalian hama tanaman juga berasal dari penerapan bioteknologi ini.

2. Manfaat Bioteknologi di Bidang Lingkungan


Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang lingkungan pada umumnya diterapkan untuk mengatasi permasalahan di lingkungan. Misalnya
diterapkan guna untuk mengatasi pencemaran lingkungan melalui pengolahan limbah. Bahkan bisa juga digunakan untuk mencegah
pencemaran udara seperti diterapkannya penggunaan energi dari biogas dan bioetanol.

3.  Manfaat Bioteknologi di Bidang Sosial


Bioteknologi juga digunakan untuk membantu ranah sosial. Penerapan bioteknologi dalam bidang sosial biasanya untuk mengetahui
hubungan kekerabatan. Salah satu contohnya ialah digunakan untuk mengidentifikasi identitas seseorang melalui teknologi tes DNA.

4. Manfaat Bioteknologi di Bidang Kesehatan


Dalam bidang kesehatan dan kedokteran tentu tidak bisa lepas dari perkembangan bioteknologi. Konsep bioteknologi sering digunakan
dalam pembuatan vaksin, antibiotik, hormon hingga teknologi untuk pengobatan. Misalnya pada aplikasi transplantasi organ, terapi hormon,
dan pembuatan vaksin.
Keuntungan dan kerugian Bioteknologi
Lingkungan

1. Keuntungan
2. Kerugian
a. Meningkatkan nilai gizi dari produk-
produk makanan dan minuman, seperti air a. Tidak dapat mengatasi masalah
susu menjadi yoghurt, mentega, keju. ketidak sesuaian
b. Teknologinya relatif sederhana, (inkompatibilitas) genetic
c. Menciptakan sumber makanan baru, b. Perbaikan sifat genetik tidak terarah
misalnya dari air kelapa dapat dibuat Nata de  c. Hasil tidak dapat diperkirakan
coco sebelumnya
d. Secara tidak langsung dapat d. Memerlukan waktu yang relatif
meningkatkan perekonomian rakyat karena lama untuk menghasilkan galur baru
bioteknologi konvensional tidak banyak  e. Tidak dapat mengatasi kendala alam
membutuhkan biaya karena biaya yang dalam sistem budidaya tanaman, misalnya
digunakan relatif murah hama
e. Pengaruh jangka panjang umumnya sudah
diketahui karena sistemnya sudah mapan
Contoh Penerapan Bioteknologi

Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan contoh penerapan bioteknologi dalam bidang pertanian. Kultur
jaringan bertujuan untuk menghasilkan tanaman yang memiliki kualitas unggul dengan
melakukan isolasi media in vitro. Selain itu, kultur jaringan juga diterapkan dengan tujuan
perbanyakan jumlah tanaman

Kloning
Kloning merupakan teknik reproduksi aseksual dengan menggunakan sel somatis. Individu baru
yang dihasilkan memiliki genetik yang sangat identik dengan induk pendonor inti. Konsep dasar
kloning yaitu memfusikan inti sel yang diambil dari sel tubuh (sel somatik) suatu organisme
dengan sel telur yang dihilangkan intinya dari suatu organisme lain (proses kloning diilustrasikan
pada gambar di bawah ini). Kloning telah berhasil diterapkan pada domba Dolly.
II. BIOTEKNOLOGI ENZIM

Enzim adalah protein tidak beracun namun mampu mempercepat laju reaksi
kimia dalam suhu dan derajat keasaman yang lembut. Produk yang dihasilkannya
sangat spesifik sehingga dapat diperhitungkan dengan mudah. Walaupun berat
mikroba, seperti contohnya bakteri hanya mencapai sepersejuta gram,
kemampuan kimiawinya cukup mengagumkan.
Bioteknologi di era modern sekarang banyak menghasilkan produk dalam
skala industri. Dalam memanfaatkan agen biologi, bioteknologi menggunakan
peranan penting enzim, sehingga enzim memegang peranan penting dalam
industri.
Enzim menjadi primadona industri bioteknologi saat ini dan di masa yang
akan datang karena melalui penggunaannya, energi dapat dihemat dan akrab
dengan lingkungan. Saat ini penggunaan enzim dalam industri makanan dan
minuman, industri tekstil, industri kulit dan kertas di Indonesia semakin
meningkat.
Peran Enzim dalam Bioteknologi

Kemampuan enzim yang unik, spesifik terhadap substrat meningkatkan penggunaannya


dalam proses industri secara kolektif yang dikenal dengan istilah teknologi enzim.
Teknologi enzim mencakup produksi, isolasi, purifikasi, menggunakan bentuk yang dapat
larutdan akhirnya sampai pada immobilisasi dan penggunaan enzim dalam skala yang lebih
luas melalui sistem reaktor.
Peranan teknologi enzim berkontribusi pada pemecahan beberapa masalah vital di era
modern seperti sekarang, misalnya produksi makanan, kekurangan dan pemeliharaan
energi, dan peningkatan lingkungan. Teknologi baru ini dasarnya dari biokimia tetapi
diterangkan lebih luas dengan mikrobiologi, kimia, dan proses alat teknologi yang
mendukung keberadaan sains.
Sumber Enzim

Berbagai enzim yang digunakan secara komersial berasal dari jaringan tumbuhan, hewan, dan dari
mikroorganisme yang terseleksi. Enzim yang secara tradisional diperoleh dari tumbuhan termasuk
protease (papain, fisin, dan bromelain), amilase, lipoksigenase,
Enzim
dan enzim khususSumber
tertentu.
Beberapa sumber enzim dibuat dalam table.
α-amilase Aspergillus oryzae
Bacillus amyloliquefaciens
Bacillus licheniformis

β-glukonase Aspergillus niger


Bacillus amyloliquefaciens

Glucoamylase Aspergillus niger


Rhizopus sp

Glukosa isomerase Arthobacter sp


Bacillus sp

Lactase Kluyveromyces sp
Lipase Candida lipolytica
Pectinase Aspergillus sp
Penicilin acylase Eschericia coli
Protease, asam Aspergillus sp
Protease, alkali Aspergillus oryzae
Bacillus sp
Produksi Enzim

Produksi enzim secara industri saat ini sangat mengandalkan metode fermentasi tangki dalam (deep tank).
Penggunaan mikroorganisme sebagai sumber bahan produksi enzim dikembangkan dengan beberapa
alasan penting, yaitu:
1. Secara normal mempunyai aktivitas spesifik yang tinggi per unit berat kering produk.
2. Fluktuasi musiman dari bahan mentah dan kemungkinan kekurangan makanan kaitannya dengan
perubahan iklim.
3. Mikroba mempunyai karakteristik cakupan yang lebih luas, seperti cakupan pH, dan resistansi
temperatur.
4. Industri genetika sangat meningkat sehingga memungkinkan mengoptimalisasi hasil dan tipe enzim
melalui seleksi strain, mutasi, induksi dan seleksi kondisi pertumbuhan, yang  akhir-akhir ini,
menggunakan inovasi teknologi transfer gen.

Bahan mentah (raw material) untuk industri fermentasi enzim biasanya terbatas pada unsur-unsur dimana
bahan tersedia dengan harga yang murah, dan aman secara nutrisi. Beberapa yang lazim menggunakan
substrat amilum hidrolase, mollase, air dadih, dan beberapa gandum.
Faktor-factor penting penggunaan
enzim pada bioteknologi Faktor yang mempengaruhi enzim

1. Kemungkinan reaksi tidak dapat


dilakukan secara kimia
2. Reaksi spesifik
3. Mereduksi jumlah tahapan proses
1. Suhu
yang dibutuhkan
2. Derajat keasaman
4. Mengeliminasi kebutuhan pelarut
(pH)
organic dalam proses
3. Inhibitor
5. Enzim dapat dilakukan ulang
melalui imobilisasi
6. Dapat dikombinasikan dengan
proses lain
7. Enzim dapat diperbaiki dengan
rekayasa genetika.
Cara kerja enzim

Dua teori mengenai cara kerja enzim yaitu :

A. Teori Kunci dan Gembok


            Pada tahun 1890-an, Fischer mengajukan model kunci dan lubang kunci, yang menyebabkan pengikatan
substrat melalui pencocokan dari substrat komplementer dan struktur tempat aktif. Selama bertahun-tahun teori ini
terbukti berharga dalam penelitian mengenai spesifisitas stereo dari reaksi enzimatik.
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja Gambar 3.4 A) Substrat
sesuai dengan sisi aktif seperti gembok kunci dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara
spesifik. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak
sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
 
B. Teori Kecocokan Induksi
            Suatu modifikasi dari model kunci dan lubang kunci yang diajukan oleh Daniel Koshland menggambarkan
suatu jenis hubungan tangan dalam sarung tangan antara enzim dan substratnya, sebagai akibat suatu kecocokan yang
timbul. Model cocok yang ditimbulkan ( Induced Fit) (Gambar 8-13) merupakan interpretasi yang
mempertimbangkan bahwa tempat pengikatan dari suatu enzim bukan sebagai suatu struktur kaku, tetapi malah
sebagai sesuatu yang berubah dalam konfirmasi dengan terjadinya pengikatan substrat untuk menghasilkan suatu
kecocokan enzim-substrat yang tepat.
Peranan dan Fungsi Enzim Dalam
Kehidupan

Terdapat berbagai macam peranan atau Fungsi dari enzim yakni :


1. Reduksi, yaitu reaksi penambahan hydrogen, electron atau pelepasan oksigen.
2. Dehidrasi yaitu pelepasan molekul uap air (H20).
3. Oksidasi yaitu reaksi pelepasan molekul hydrogen, electron atau penambahan oksigen
4. Hidrolisis yaitu reaksi penambahan H20 pada suatu molekul dan diikuti pemecahan molekul pada ikatan yang
ditambah H20.
5. Deminase yaitu reaksi pelepasan gugus amin (NH2)
6. Dekarbolisasi yaitu reaksi pelepasan CO2 dan gugusan karbosil.
7. Fosforilasi yaitu reaksi pelepasan fosfat.
8. Enzim merupakan biomolekul yang mengkatalis reaksi kimia, di mana hampir semua enzim adalah protein. Pada
reaksi-reaksi enzimatik, molekul yang mengawali reaksi disebut substrat, sedangkan hasilnya disebut produk. Cara
kerja enzim dalam mengkatalisis reaksi kimia substansi lain tidak merubah atau merusak reaksi ini.
9. Fungsi Enzim Yaitu sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun di luar sel makhluk
hidup. Enzim ini berfungsi sebagai katalis yang sangan efisien dan mempunyai derajat yang tinggi.
III. BIOTEKNOLOGI MAKANAN
DAN MINUMAN

Hingga kini kisaran bioteknologi makanan telah berkembang


sangat luas, dari pangan yang difermentasikan secara tradisioal sejak
zaman kuno, seperti roti,keju, anggur, bir, tempe,oncom dan
kecap,sampai kepada produk yang terakhir seperti mikroprotein dan
protein sel tunggal. Dalam bioteknologi pangan, mikro dapat berperan
sebagai pengubah bahan pangan atau menjadi bahan pangan itu
sendiri.Beberapa ini beberapa contoh penerapan bioteknologi dalam
industry makanan dan minuman.
MIKROORGANISME PENGUBAH BAHAN
MAKANAN.

1. Pelaku utama fermentasi pada pembuatan kecap adalah aspergillus oryzae atau aspergillus soyae bersama
saccharomyces rouxii atau pediococcus soyae atau torulapis sp. Mikroorganisme tersebut mengubah
campuran kedelai dan padi-padian menjadi kecap (Indonesia), shoyu (jepang), chiang-yu (cina), dan soy-
sauce(eropa).
2. Aspergillus wentii digunakan untuk memfermentasikan serealia, kedelai, dan garam menjadi tauco.
3. Rhizopus oryzae,R.oligosporus, R. stolonifer,R. chlamydosporus, dimanfaatkan oleh orang untuk
memfermentasikan kedelai yang sudah dikupas kulitnya. Miselium jamur tersebut akan mengikat keeping-
keping biji kedelai membentuk produk yang disebut tempe.
4. Makanan lain yang di buat menggunakan jasa mikroorganisme melalui proses fermentasi adalah oncom
(neurospora), tapai (aspergillus oryzae, saccharomyces, rhizopus sp hansenula sp, dan tarotopsis sp),roti
dan kue anggur, bir, (saccharomyces),keju,mentega,dan yoghurt (streptococcus lactis).
MIKROORGANISME YANG MENJADI BAHAN
PANGAN

a. Protein sel tunggal (PST)


Protein sel tunggal adalah bahan makanan yang berasal dari mikroorganisme. Bahan makanan ini memiliki
kadar protein sekitar 80% beberapa contoh mikroorganisme untuk membuat protein sel tunggal misalnya
spirullina,chlorella, dan saccharomyces cereviceae. Istilah protein sel tunggal digunakan untuk menyatakan
protein mikroba untuk membedakan dengan protein yang berasal dari hewan dan tumbuhan.PST mengacu
kepada sel mikrobia yang di keringkan seperti bakteri, alga, dan jamur yang sebelumnya di tumbuhkan di
dalam sistem biakan yang berskala besar. Meskipun mikrobia ini ditumbuhkan untuk menghasilkan protein,
tetapi juga mengandung karbohidrat, lemak,vitamin,mineral dan senyawa nitrogen. Protein Sel Tunggal (PTS)
disebut juga dengan single cell protein (SCP).
Manfaat Bioteknologi dalam Bidang Pangan

Peran bioteknologi, khususnya pemanfaatan mikroba dalam bidang pangan, telah cukup luas dikenal
masyarakat.Dengan mudah, kita dapat menemukan makanan dan minuman hasil fermentasi mikroba. Adapun
manfaat bioteknologi dalam bidang pangan adalah sebagai berikut :

1.  Menghasilkan produk makanan yang bergizi tinggi. Contohnya: tempe, roti dan nata de coco. 
2. Menghasilkan produk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol. Contohnya: tapai, bir dan wine.
3. produk makanan dan minuman hasil fermentasi Asam. Contohnya: yoghurt, keju, sauerkraut dan pikel
(acar).
4. Menghasilkan produk bahan penyedap. Contohnya: tauco, kecap, terasi, dan cuka.

Sedangkan masalah dari adanya bioteknologi dalam bidang pangan adalah munculnya penyakit biotipe
baru dari produk bioteknologi pangan.

Anda mungkin juga menyukai