OLEH:
1. DANIEL SIREGAR 21051001
2. DELI WARNI RAJAGUKGUK 21051002
3. MAIMUNAH TAMBUNAN 21051003
I. BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN
a. Biogas adalah gas yang mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses
fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam
kondisi kedap udara).
b. Biomassa adalah cara-cara untuk mengubah bahan baku biomassa menjadi energi
yang lebih bersih dan efisien.
c. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif dari sumber terbarukan (renewable)
yang bersifat ramah lingkungan, dengan komposisi ester asam lemak dari minyak
nabati.
d. Bioremediasi merupakan proses pembersihan lingkungan tercemar dengan
menggunakan mikroorganisme, seperti jamur dan bakteri.
e. Pengolahan limbah membersihkan bahan-bahan buangan padat dan cair dari limbah
sehingga air yang keluar dari tempat pengolahan limbah aman untuk digunakan.
Manfaat Bioteknologi Bagi Kehidupan
1. Keuntungan
2. Kerugian
a. Meningkatkan nilai gizi dari produk-
produk makanan dan minuman, seperti air a. Tidak dapat mengatasi masalah
susu menjadi yoghurt, mentega, keju. ketidak sesuaian
b. Teknologinya relatif sederhana, (inkompatibilitas) genetic
c. Menciptakan sumber makanan baru, b. Perbaikan sifat genetik tidak terarah
misalnya dari air kelapa dapat dibuat Nata de c. Hasil tidak dapat diperkirakan
coco sebelumnya
d. Secara tidak langsung dapat d. Memerlukan waktu yang relatif
meningkatkan perekonomian rakyat karena lama untuk menghasilkan galur baru
bioteknologi konvensional tidak banyak e. Tidak dapat mengatasi kendala alam
membutuhkan biaya karena biaya yang dalam sistem budidaya tanaman, misalnya
digunakan relatif murah hama
e. Pengaruh jangka panjang umumnya sudah
diketahui karena sistemnya sudah mapan
Contoh Penerapan Bioteknologi
Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan contoh penerapan bioteknologi dalam bidang pertanian. Kultur
jaringan bertujuan untuk menghasilkan tanaman yang memiliki kualitas unggul dengan
melakukan isolasi media in vitro. Selain itu, kultur jaringan juga diterapkan dengan tujuan
perbanyakan jumlah tanaman
Kloning
Kloning merupakan teknik reproduksi aseksual dengan menggunakan sel somatis. Individu baru
yang dihasilkan memiliki genetik yang sangat identik dengan induk pendonor inti. Konsep dasar
kloning yaitu memfusikan inti sel yang diambil dari sel tubuh (sel somatik) suatu organisme
dengan sel telur yang dihilangkan intinya dari suatu organisme lain (proses kloning diilustrasikan
pada gambar di bawah ini). Kloning telah berhasil diterapkan pada domba Dolly.
II. BIOTEKNOLOGI ENZIM
Enzim adalah protein tidak beracun namun mampu mempercepat laju reaksi
kimia dalam suhu dan derajat keasaman yang lembut. Produk yang dihasilkannya
sangat spesifik sehingga dapat diperhitungkan dengan mudah. Walaupun berat
mikroba, seperti contohnya bakteri hanya mencapai sepersejuta gram,
kemampuan kimiawinya cukup mengagumkan.
Bioteknologi di era modern sekarang banyak menghasilkan produk dalam
skala industri. Dalam memanfaatkan agen biologi, bioteknologi menggunakan
peranan penting enzim, sehingga enzim memegang peranan penting dalam
industri.
Enzim menjadi primadona industri bioteknologi saat ini dan di masa yang
akan datang karena melalui penggunaannya, energi dapat dihemat dan akrab
dengan lingkungan. Saat ini penggunaan enzim dalam industri makanan dan
minuman, industri tekstil, industri kulit dan kertas di Indonesia semakin
meningkat.
Peran Enzim dalam Bioteknologi
Berbagai enzim yang digunakan secara komersial berasal dari jaringan tumbuhan, hewan, dan dari
mikroorganisme yang terseleksi. Enzim yang secara tradisional diperoleh dari tumbuhan termasuk
protease (papain, fisin, dan bromelain), amilase, lipoksigenase,
Enzim
dan enzim khususSumber
tertentu.
Beberapa sumber enzim dibuat dalam table.
α-amilase Aspergillus oryzae
Bacillus amyloliquefaciens
Bacillus licheniformis
Lactase Kluyveromyces sp
Lipase Candida lipolytica
Pectinase Aspergillus sp
Penicilin acylase Eschericia coli
Protease, asam Aspergillus sp
Protease, alkali Aspergillus oryzae
Bacillus sp
Produksi Enzim
Produksi enzim secara industri saat ini sangat mengandalkan metode fermentasi tangki dalam (deep tank).
Penggunaan mikroorganisme sebagai sumber bahan produksi enzim dikembangkan dengan beberapa
alasan penting, yaitu:
1. Secara normal mempunyai aktivitas spesifik yang tinggi per unit berat kering produk.
2. Fluktuasi musiman dari bahan mentah dan kemungkinan kekurangan makanan kaitannya dengan
perubahan iklim.
3. Mikroba mempunyai karakteristik cakupan yang lebih luas, seperti cakupan pH, dan resistansi
temperatur.
4. Industri genetika sangat meningkat sehingga memungkinkan mengoptimalisasi hasil dan tipe enzim
melalui seleksi strain, mutasi, induksi dan seleksi kondisi pertumbuhan, yang akhir-akhir ini,
menggunakan inovasi teknologi transfer gen.
Bahan mentah (raw material) untuk industri fermentasi enzim biasanya terbatas pada unsur-unsur dimana
bahan tersedia dengan harga yang murah, dan aman secara nutrisi. Beberapa yang lazim menggunakan
substrat amilum hidrolase, mollase, air dadih, dan beberapa gandum.
Faktor-factor penting penggunaan
enzim pada bioteknologi Faktor yang mempengaruhi enzim
1. Pelaku utama fermentasi pada pembuatan kecap adalah aspergillus oryzae atau aspergillus soyae bersama
saccharomyces rouxii atau pediococcus soyae atau torulapis sp. Mikroorganisme tersebut mengubah
campuran kedelai dan padi-padian menjadi kecap (Indonesia), shoyu (jepang), chiang-yu (cina), dan soy-
sauce(eropa).
2. Aspergillus wentii digunakan untuk memfermentasikan serealia, kedelai, dan garam menjadi tauco.
3. Rhizopus oryzae,R.oligosporus, R. stolonifer,R. chlamydosporus, dimanfaatkan oleh orang untuk
memfermentasikan kedelai yang sudah dikupas kulitnya. Miselium jamur tersebut akan mengikat keeping-
keping biji kedelai membentuk produk yang disebut tempe.
4. Makanan lain yang di buat menggunakan jasa mikroorganisme melalui proses fermentasi adalah oncom
(neurospora), tapai (aspergillus oryzae, saccharomyces, rhizopus sp hansenula sp, dan tarotopsis sp),roti
dan kue anggur, bir, (saccharomyces),keju,mentega,dan yoghurt (streptococcus lactis).
MIKROORGANISME YANG MENJADI BAHAN
PANGAN
Peran bioteknologi, khususnya pemanfaatan mikroba dalam bidang pangan, telah cukup luas dikenal
masyarakat.Dengan mudah, kita dapat menemukan makanan dan minuman hasil fermentasi mikroba. Adapun
manfaat bioteknologi dalam bidang pangan adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan produk makanan yang bergizi tinggi. Contohnya: tempe, roti dan nata de coco.
2. Menghasilkan produk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol. Contohnya: tapai, bir dan wine.
3. produk makanan dan minuman hasil fermentasi Asam. Contohnya: yoghurt, keju, sauerkraut dan pikel
(acar).
4. Menghasilkan produk bahan penyedap. Contohnya: tauco, kecap, terasi, dan cuka.
Sedangkan masalah dari adanya bioteknologi dalam bidang pangan adalah munculnya penyakit biotipe
baru dari produk bioteknologi pangan.