Anda di halaman 1dari 52

Metode Penelitian Hukum

Ibu Yeti Natalia


07 September 2022
Metode Penelitian Hukum
• Untuk bisa mengetahui atau untuk menghasilkan tesis tidak cukup untuk 1x membaca
tetapi dengan mengetahui teknik tata cara menulisnya bahwa problem yang saya
hasilkan adalah peristiwa hukum bukan peristiwa biasa. Sebuah peristiwa hukum
mendapatkan penyelesaian secara hukum yang dituliskan dalam tulisan ilmiah
sehingga dikatakan metode penelitian hukum.
• Untuk mengetahuk langkah-langkah penelitian seperti apa dan pembuatan proposal
seperti apa. Gaya tulisan ilmiah populer di surat kabar seperti kompas, jakarta pos
dan di media online, gaya penulisannya berbeda dengan Penulisan ilmiah karena
mereka menggunakan gaya penulisan populer. Sikap penampilan sebagainya
diharapkan bisa dilakukan setelah melakukan penulisan ilmiah seperti kritis, inovatif
dan lain sebagainya. Assesment bisa mengunakan teknik tertulis atau lisan.
Penulisannya UTS 30%, Tugas 20% dan UAS 50%. UAS nya proposal tesis menjadi
pembobotan yang besar karena proposal tesis akan menjadi proposal sesungguhnya.
Metode Penelitian Hukum
• Penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris akan
diterangkan di perkuliahan ini dan langkah langkahnya dan dua
minggu depan pendalaman penelitian dan terkait kerangka teori dan
instrumen penelitian. UTS terjadwal tanggal 24 Oktober sd 3
November 2022.
• Setelah UTS daftar pustaka, sampling dan penarikan statistiknya dan
mulai mempersiapkan penulisan proposal tesis.
Apakah proposal yang ditulis nanti harus
sesuai dengan konsentrasi yang akan diambil?
• Jawaban idealisnya iya, supaya tidak 2 x jalan dan harus tau
konsentrasinya apa dulu dan kita tinggal menulis saja. setelah menulis
tidak perlu banyak revisi revisi lagi, bisa jadi kita rubah judul tapi
sayang 6 bulan terbuang percuma.
• Masalah tersebut tidak dicari tapi akan ketemu saja. 6 bulan agar
paham tata cara penulisan dalam output adalah proposal. Fokus yang
kita kerjakan sudah ketemu.
• Lebih cepat ketemu, lebih cocok dan akan lebih baik.
Bagaimana agar jurnal bisa dipublikasikan
karena salah satu tantangan juga?
• Menulis jurnal akan dijelaskan dan akan ada pendampingan dari Pak Siradj dan untuk
jurnal ada di gloria justicia dan atmajaya ada wadahnya. dan jika ada jurnal bisa kontak
dengan Ibu Yeti.
• Untuk MPH S2 ujian tertulis essay, latar belakang masalah, kerangka teori buat tujuan
penulisan. UAS buat proposal untuk dipresentasikan, Untuk online 15 bu yanti dan 15 bu
yeti. Durasi 10 sd 15 menit. Karena habis UTS adalah online, presentasi nya online.
• Dosen pembimbing dilihat kuota dan kesesuaian materi dengan dosennya semuanya
kebijakan ka prodi, sejauh yang dipahami ketika sudah acc ka prodi itu bisa dilakukan.
Biasanya ketika kita membicarakan OJK dan perbankan itu biasanya Bu Wulan,
perdagangan internasional bisa Ibu Yeti dan ketenagakerjaan bisa pak Bambang.
• Jurusan di S2 dikerucutkan Hukum Perdagangan Internasional dan Hukum Hubungan
Industrial. Jika di S1 mengenai pidana bisa dikaitkan nantinya dengan topik yang akan
diambil di S2.
Etika
• Etika penelitian dijunjung oleh para peneliti jangan sampai terjebak pada
plagiarisme. Apakah tulisan kita pernah ditulis orang lain dan tulisan apa saja dan
kita harus membuktikan. Sama sama menulis topik kriminal pembunuhan misal
pembunuhan berencana. Yang penting ada etikanya. Misalnya tulisan sudah ada
20 tahun yang lalu namun hukum undang undang berbedda penanganannya.
Hukum itu adalah statis dan yang dinamis adlah masyarakatanya. Kadang hukum
tidak bisa mengikuti masyarakat. S1 membandingkan antara das solen dan das
sein. sesuai atau tidak komparasi tersebut. S2 lebih ke arah penerapannya kalau
tidak sesuai apakah bagaimaana harus sesuainya. S2 lebih mengarah ke filosofi
dengan menjawab kenapa dan mengapa. misal mengapa ibu ibu yang punya
anak boleh tidak ditahan? Apakah ada teori kemanusiaan. Teori Hukum ada 3
kaki misal keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan hukum.
Introduction
• Kita tahu ada masalah : Contohnya ada penggelapan pajak, bayar
pajaknya mahal, di OJK pinjol, kenapa masyarakat tetap meminjam di
pinjol padahal tau pengagihan pinjol mengerikan. Pertanyaaan itu
menghasilkan ingin tahu, mengapa, siapa atau dari mana kasus itu
bermula, bagaimana kasus itu ada. Pertanyaan terus menerus tidak bisa
ditemukan dengan satu pertanyaan saja. Sehingga diperlukan penelitian.
Penelitian ada masalah dan ingin tau bagaimana memecahkan masalah
tersebut. Harus dipikirkan ada apa masalah di sekitar kita.
• Apakah di perusahaan mengatur kuota dengan beban kerja. Jumlah
tenaga kerja lebih sedikit dibandingkan dengan beban kerja. Diforsir
sehingga perusahaan melakukan hal yang merugikan kepada karyawan.
Introduction
• Ketika ada sebuah terobosan baru terkait alih teknologi yang
merugikan karyawan, pelanggaran hukum ataruan perusahaan atau
tenaga kerja dan hak karyawan itu masuk ke ranah hukum. Apakah
teknologi ini bisa melakukan error? Siapa yang bertanggung jawab?
Macam Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif : Kuantitatif dengan menggunakan data dan angka,
kualitatif bermain dengan deskripsi.
• Eksplatoris penggunaan data awal tetapi kurang (hanya ingin tahu) sekali
maksudnya teknologi bisa menggantikan fungsi tenaga manusia. Apa jika terjadi
keeroran dipertanggung jawab kepada pengawasan dan seberapa jauh?
Eksplatoris = Pra penelitian, hanya mencari data saja, mencari masalah masalah
apa.
• Deskriptif contohnya tentang pandemic covid, dulu tidak tau batuk, flu,
tenggorokan sakit itu karena covid. Di awal dalam tahap penelitian, dia demam
dan hilang penciuman, hilang rasa dll adalah gejala covid. Dan tidak di daerah
tertentu dan menjadi pandemic. Tipe penyakit dari wabah menjadi endemic dan
menjadi pandemic (global) dari America sampai Indonesia.
Macam Penelitian
• Eksplanatoris : Covid bisa berakibat fatal, vaksin perlu dilakukan
sampai booster. Ini menjelaskan lebih lanjut beserta solusi.
Mahasiswa hukum deskritif dan eksplanatoris. Dalam wan prestasi
pada saat pandemic bisa tidak dijerat hukum karena alasan apa. Lebih
kepada deskriptif dan solusinya.
Menurut Bentuknya
• Preskriptif lebih banyak dilakukan, menilai program yang sudah
berjalan. Penerapan pacta sun servada gagalnya debitur. Penerapan
tugas kewenangan OJK dalam menghadapi pinjol.
Menurut Tujuannya
• Problem solution yang biasanya dipakai.
Menurut Sifatnya
• Sifatnya khusus penelitian hukum. Fokus S2 penelitian di bidang
hukum. Yang bagaimana?
Pengertian Penelitian Hukum
• Permasalahan yang ditemukan di sekitar kita yang ada hukum, pelanggaran
dan kesesuaian dengan hukum. Ada peristiwa biasa, peristiwa hukum dan
perbuatan hukum. Peristiwa biasa : hujan besar terjadi banjir. Ternyata banjir
itu menghanyutkan mobil masuknya peristiwa biasa. Jika mobil itu
diasuransikan menjadi peristiwa hukum, karena ada penggantian dan
bersinggungan dengan hukum. Kelahiran peristiwa hukum karena ada akta
kelahiran, keperdataan. Kematian ada hak waris. Orang tidur termasuk
peristiwa biasa. Orang tidur penjaga kereta api ketika menjalankan tugas
menjadi peristiwa hukum. Seseorang berhenti pada saat lampu merah
termasuk peristiwa hukum karena mentaati peraturan.
• Suatu penelitian ilmiah untuk mencari atau menemukan solusi terhadap
gejala yang berhubungan dengan hukum.
Jenis Penelitian Hukum
• Penelitian hukum normatif atau yuridis normatif : focus aturan atau data
sekunder. Misal UU cipta kerja, bisakah sambo dipenjara, pembunuhan
berencana atau obstruction of justice yang diteliti aturannya. Pacta sun
servada. Penelitian kepustakaan terhadap jurnal hanya ditujukan kepada
penerapan tertulis, filosofis, konsistensi, Bahasa setiap pasal seperti apa.
Pemufakatan apa, jahat itu apa, pemufakatan jahat itu apa diteliti pasal dari
aturan itu apa.
• Penelitian hukum empiris atau yudiris empiris : lebih ke penelitian kepada
data primer. Penerapan di lapangan bagaimana perlindugan masyarakat adat
terhadap pertambangan. Ada wawancara terhadap masyarakat adat.
Penerapan di lapangan seperti apa. Penelitan hukum yang melihat dari arti
nyata. Sering disebut hukum sosiologis.
Bahan Hukum
1. Bahan Hukum Primer : Peraturan Perundang Undangan
2. Bahan Hukum Sekunder : Jurnal, Media Cetak, Media Online
3. Bahan Hukum Tersier : Kamus Ensiklopedia

Catatan : tidak boleh dari Wikipedia, blog Pribadi, blog yang tidak tau
asal usulnya : lambe turan, cumi cumi, tulisan kita adalah tulisan ilmiah.
Surat kabar juga tidak boleh, penelitian hukum dari aturan.

Anda mungkin juga menyukai