Persiapan Penyusunan LK TA.2023
Persiapan Penyusunan LK TA.2023
REPUBLIK INDONESIA
Pengenaan Sanksi
m
lebih pendek.
Sa
Rekon selesai hasil rekonsiliasi satker yang hasil rekon COA sama atau bisa beda, sudah Dalam hal terdapat TDK Rupiah dan Setelah satker menyelesaikan
terbentuk disetujui KPPN dan sudah tutup periode, SHR terbentuk TDK CoA yang secara ketentuan harus rekonsiliasi, dilanjutkan pemrosesan
diselesaikan, satker wajib memperbaiki transaksi untuk penyusunan Laporan
di Aplikasi SAKTI dan selanjutnya Keuangan periode berkenaan dan
Permintaan persetujuan satker yang hasil rekon COA beda dan sedang mengajukan mengecek kembali rekonsiliasi pada melakukan tutup buku sementara pada
rekonsiliasi proses rekonsiliasi ke KPPN MONSAKTI sesuai waktu OLAP sistem Modul GLP.
Apabila terdapat TDK Rupiah dan TDK CoA yang disebabkan karena kondisi
tertentu, Satker dapat mengajukan permintaan persetujuan rekonsiliasi ke KPPN
Permintaan persetujuan satker yang hasil rekon COA beda dan proses rekonsiliasi ditolak
melalui fitur
rekonsiliasi ditolak oleh KPPN
“Permintaan Persetujuan Rekonsiliasi”
Proses rekon belum selesai, satker yang hasil rekon COA berbeda dan belum disetujui KPPN KPPN menyetujui: dalam hal setelah KPPN menolak: dalam hal setelah
masih terdapat perbedaan proses rekonsiliasinya diverifikasi kebenarannya, alasan dari diverifikasi kebenarannya, alasan dari
satker sesuai ketentuan sehingga satker tidak sesuai ketentuan sehingga
setelah KPPN menyetujui, secara KPPN dan satker harus memperbaiki
otomatis terbentuk apabila melewati periode batas akhir
Satker dikenai sanksi otomatis status rekon berubah menjadi sehingga status rekon menjadi “Proses
penerbitan SHR dan belum memiliki SHR
“Rekonsiliasi selesai, belum tutup Rekon Belum Selesai, Masih Terdapat
buku” dan terbentuk SHR Juni 2022. Perbedaan”
otomatis terbentuk apabila hasil rekon Rupiah-COA sudah sama
Sanksi satker sudah dicabut dan/atau hasil rekon Rupiah-COA berbeda tetapi disetujui KPPN
dan pernah dikenakan sanksi
Pengecualian TDK
Data setoran/belanja belum Disebabkan karena data transaksi belum ada pada SPAN (tercatat periode Selisih karena data SAKTI Disebabkan adanya double data yang tercatat pada SAKTI karena error
masuk ke SiAP yang berbeda antara SAKTI dan SPAN) yang dapat menyebabkan TDK Rp double sistem
Data koreksi dibukukan Disebabkan adanya koreksi data transaksi pada SPAN berbeda tanggal Selisih belanja karena sisa Disebabkan pada saat melakukan pencatatan SP2D dan di kurs kan
berbeda antara Satker buku dan/atau periode koreksi antara SAKTI dan SPAN yang dapat pagu tidak mencukupi ketika dengan kurs tengah BI sesuai tanggal SP2D nya, pagu pada FA (CoA)
dengan KPPN menyebabkan TDK CoA kurs SP2D belanja yang bersangkutan tidak mencukupi, sehingga gagal pencatatan
SP2D nya
Selisih dikarenakan perbedaan Terdapat SP2D atas SPM THR Disebabkan adanya potongan SPM pada SPM THR yang seharusnya
perlakuan pembulatan SP2D Disebabkan adanya selisih akibat perlakuan pembulatan menurut SPAN
dan SAKTI atas SP2D valas yang jurnalnya tidak secara ketentuan tidak terdapat potongan pada SPM THR tersebut
Valas SAKTI dengan SPAN sesuai/tidak terbentuk sehingga jurnal yang terbentuk tidak sesuai/tidak membentuk jurnal
pada buku besar SAKTI
Data estimasi PNBP SAKTI
Disebabkan adanya perbedaan data estimasi di SAKTI dengan SPAN, dan
sudah benar sesuai dokumen
data SAKTI sudah sesuai dokumen sumber
sumber Disebabkan adanya tanggal dokumen atas revisi DIPA (revisi
Tanggal Revisi DIPA berbeda
tambah/kurang) berbeda periode antara pencatatan di SAKTI (sesuai
antara SAKTI dengan SPAN
dokumen revisi) dan pencatatan di SPAN (sesuai tanggal posting system)
Disebabkan adanya kesalahan pencatatan/penghapusan data transaksi
Data jurnal balik pada pada SAKTI yang sudah ditutup periodenya sedangkan jurnal balik atas
SAKTI tidak sesuai (Satker penghapusan tersebut terbentuk diperiode yang berbeda (periode
salah melakukan hapus terbuka). Contoh : SSBP Januari salah catat >> dihapus transaksi tsb dan
pencatatan) periode Januari sudah tutup >> Jurnal balik kebentuk di Februari (periode Disebabkan adanya transaksi pengembalian belanja melalui setoran
masih terbuka) >> seolah-olah masih dicatat di Januari dan hilang di Pengembalian belanja belum
(MPN) yang belum dapat diakomodir oleh SAKTI (saat ini sudah dilakukan
Februari. (menyebabkan TDK Rupiah) bisa direkam di SAKTI
perbaikan di SAKTI dan sudah tidak ada issue TDK atas kriteria ini)
Monitoring dan Tinjut Kualitas Data Laporan Keuangan Penyusunan Laporan Keuangan dan LBMN
Dalam rangka menyajikan Laporan Keuangan yang andal, Satker melakukan monitoring
kualitas data Laporan Keuangan menggunakan aplikasi MonSAKTI dan menyelesaikan
kualitas data Laporan Keuangan secara periodik
Unit akuntansi dan pelaporan
tingkat instansi
Apabila sampai dengan periode tertentu masih terdapat kualitas data Laporan Keuangan pada Satker
yang tidak sesuai ketentuan sehingga mempengaruhi penyampaian Laporan Keuangan, KPPN dapat
menolak SPM yang diajukan oleh Satker
melaksanakan fungsi akuntansi dan pelaporan atas pelaksanaan anggaran,
• Monitoring satker yg belum normalisasi dan tinjut pengelolaan keuangan dan penatausahaan BMN sesuai dengan tingkat
normalisasi organisasinya
• Monitoring satker yg belum tinjut koreksi kuantitas
• Persediaan /Aset belum didetailkan
• TK persediaan/asset belum TM
• RK persediaan/asset belum RM
•
•
Ketidaksesuaian akun vs kode barang persediaan/AT/ATB
Pendapatan belum di settle piutang
Laporan Keuangan Laporan BMN
• Belum penyisihan p8iutang
• Aset belum validasi approve
“sampai dengan periode tertentu masih terdapat kualitas data Laporan Keuangan pada
disusun sesuai dengan format dalam Satker yang tidak sesuai ketentuan sehingga mempengaruhi penyampaian Laporan
Lampiran PMK tentang SAPP Keuangan, KPPN dapat menolak SPM yang diajukan oleh Satker”
6
Penambahan Pengaturan terkait PIPK, Reviu, dan Likuidasi
PIPK
• K/L LKKL LKBUN LKPP
• BUN
• LKPP
menyusun Laporan Keuangan sampai
dengan saldo aset dan kewajiban pada
APIP yang
APIP K/L ditunjuk BPKP neraca bersaldo nihil dan Menyusun
• Laporan Hasil
• Penerapan Menkeu Laporan Kinerja.
Penilaian PIPK
• Penilaian
• CHR
• Reviu • LHR
Ringkasan
Pernyataan Telah Pernyataan
Laporan
Direviu Tanggung Jawab
Keuangan
•PA/KPA mengajukan permohonan nomor register atas Hibah langsung dalam bentuk uang dari dalam negeri
kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
•Permohonan nomor register atas Hibah langsung dalam bentuk uang dibuat sesuai Lampiran B dalam PMK
No : 99/PMK.05/2017
•Permohonan nomor register atas Hibah langsung dalam bentuk uang dilampiri dokumen :
• perjanjian Hibah;
• ringkasan Hibah (Lampiran huruf C dalam PMK No : 99/PMK.05/2017)
• surat kuasa pendelegasian kewenangan untuk menandatangani perjanjian Hibah
•Dalam hal penggunaan Hibah langsung untuk mendukung penanggulangan bencana alam dan bantuan
kemanusiaan , permohonan nomor register untuk Hibah langsung dalam bentuk uang, dilampiri dengan :
• SPTMHL –Surat Telah Menerima Hibah Langsung
• rekening koran
- Untuk format dokumen Ringkasan hibah sesuai dengan Lampiran C PMK 99/PMK.05/2017 tentang
Administrasi
Pengelolaan Hibah
- Pengajuan register dapat dilakukan secara online melalui website https://sehati.kemenkeu.go.id
PEMBUKAAN REKENING
• Satu rekening hibah langsung untuk satu register
• Pengelolaan Rekening Hibah dilaksanakan oleh Bendahara Pengeluaran, dapat dibantu oleh Bendahara Pengeluaran
Pembantu.
• K/L mengajukan permohonan persetujuan pembukaan Rekening Hibah kepada BUN/Kuasa BUN (KPPN) dengan
melampirkan paling sedikit :
1. Surat permohonan persetujuan pembukaan rekening pemerintah sesuai format lampiran PMK No : 182/PMK.05/2017
2. Surat Kuasa KPA/Pemimpin BLU kepada Kuasa BUN Pusat/Daerah sesuai format lampiran PMK No : 182/PMK.05/2017
3. Salinan/copy surat penerbitan nomor register hibah.
Dalam hal telah dibuka rekening untuk menampung dana Hibah sebelum persetujuan pembukaan
rekening pengelolaan Hibah diterbitkan, K/L atau satuan kerja melakukan hal sebagai berikut :
1. mengajukan persetujuan pembukaan rekening pengelolaan Hibah
2. membuka rekening pengelolaan Hibah berdasarkan persetujuan yang telah diterbitkan
3. memindahkan saldo dana Hibah ke rekening yang telah mendapat persetujuan
4. menutup rekening penampungan dana Hibah sebelumnya.
5. Rekening Hibah yang sudah tidak digunakan harus ditutup dan saldonya disetor ke Rekening KUN
kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian Hibah atau dokumen yang dipersamakan.
6. Jasa giro/bunga yang diperoleh dari Rekening Hibah disetor ke Kas Negara sebagai PNBP kecuali
ditentukan lain dalam Perjanjian Hibah atau dokumen yang dipersamakan.
Revisi DIPA Hibah
PA/KPA pada K/L melakukan penyesuaian pagu belanja yang bersumber dari hibah
langsung dalam bentuk uang dalam DIPA K/L kepada Kepala Kantor Wilayah (Kanwil)
DJPB untuk disahkan sesuai Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara revisi
anggaran.
Jumlah yang direvisi adalah Jumlah yang direncanakan akan dilaksanakan dalam 1 tahun,
setinggi-tingginya sebesar Perjanjian Hibah
Untuk Pendapatan Hibah Langsung yang bersifat tahun jamak (multiyears), pelaksanaan
revisi penambahan pagu DIPA dapat digabungkan dengan revisi penambahan pagu DIPA
dari rencana penerimaan hibah langsung tahun berikutnya.
• Barang dan uang dari hibah digunakan untuk menunjang pelaksanaan tugas satker
K/L
• Penggunaan dana hibah dianggarkan sebagai belanja dan/atau pengeluaran
pembiayaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
• Apabila terdapat sisa uang hibah maka dapat diekmablikan kepada pemberi donor
dan atau disetor keas negara sesuai NPHD
• Apabila terdapat perubahan peruntukan penggunaan hibah, besaran hibah, batas
waktu penarikan maka dilakukan adendum/perubahan NPHD ke Kanwil DJPb
• Setelah dana diterima tentu ada proses perencanaan dalam melaksanakan kegiatan yang
dibiayai dari sumber dana hibah yang dapat dituangkan dalam proses Revisi atas dana Hibah
agar segera dapat langsung digunakan.
• Namun, dana hibah tersebut juga dapat digunakan mendahului revisi DIPA dengan tetap
memegang prinsip pertanggungjawaban keuangan yang baik seperti belanja dengan akun
yang sesuai sehingga proses revisi nantinya sejalan dengan pertanggungjawaban belanja.
PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH-UANG
Satker K/L membuat SP2HL (Surat Perintah Pengesahan Hibah Langsung) dan diajukan ke KPPN untuk
disahkan, kemuadian akan terbit SPHL (Pengesahan Hibah Langsung)) dari KPPN.
MAK/MAP (Kode akun) untuk Belanja Hibah (kolom sebelah kiri) diisi akun belanja hibah sesuai di DIPA
satker
MAK/MAP (Kode akun) untuk Pendapatan hibah (kolom sebelah kanan) diisi :
1. 431131 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang dari Perorangan
2. 431132 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang dari Lembaga Badan Usaha
3. 431133 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang dari Pemerintah Daerah (Pemda)
dst
Jika dana hibah telah dilakukan pengesahan (telah diterbitkan SP2HL/SPHL) sebesar yang diterima
seluruhnya maka :
•Satker mengajukan SP4HL kepada KPPN sebesar jumlah yang dikembalikan ke donor.
•Penerbitan SP4HL disesuaikan dengan tanggal dan tahun pengembalian ke donor.
•Contoh:
Terima Hibah Rp.100, Dibelanjakan Rp.80, dikembalikan ke Donor Rp.20, telah diterbitkan SP2HL Belanja
Rp.80, Pendapatan Rp.100, sisa dana Rp.20. maka KL harus menerbitkan SP4HL sebesar Rp.20.
Perlakuan Sisa Hibah Dalam Bentuk Uang (pengajuan SP4HL)
Khusus Hibah Langsung bentuk Uang yang
Apabila terdapat sisa uang hibah disetor ke Rekening Kas Negara, satker tidak
disetor ke kas negara perlu membuat SP4HL untuk disahkan ke
KPPN lagi.
Jika dana hibah belum pernah dilakukan pengesahan:
•Maka pengajuan pengesahan (SP2HL), pendapatan dicatat sebesar nettonya.
•Kemudian Sisa dana hibah disetorkan ke Kas Negara melalui Bank Persepsi dengan SSBP (via SIMPONI
menu Billing Kementerian/Lembaga) dan Kode Akun 425997 (Pendapatan dari Hibah yang Belum
Disahkan) dan menggunakan Kode Kementerian, Kode Eselon I dan Kode Satker penerima hibah
berkenaan, sedangkan untuk keterangan dapat diisi “Penyetoran sisa dana hibah langsung bentuk uang
tahun 20XX nomor register zzzzzzzz”
•Salinan bukti setor SSBP agar disampaikan ke :
• Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR)
• KPPN mitra kerjanya
• Kementerian/Lembaga bersangkutan (sebagai arsip)
•Satker tidak perlu membuat SP4HL
•Contoh:
Terima Hibah Rp.100, Dibelanjakan Rp.80, disetor ke Kas Negara Rp.20,- maka SP2HL yang diajukan
adalah Belanja Rp.80, Pendapatan Rp.80,-. Kemudian yang Rp.20 disetor ke bank persepsi.
Perlakuan Sisa Hibah Dalam Bentuk Uang (pengajuan SP4HL)
Khusus Hibah Langsung bentuk Uang yang
Apabila terdapat sisa uang hibah disetor ke Rekening Kas Negara, satker tidak
disetor ke kas negara perlu membuat SP4HL untuk disahkan ke
KPPN lagi.
•SP4HL yang pengesahan pendapatan hibahnya dilakukan antara Tahun Anggaran Yang Lalu
(TAYL) dengan Tahun Anggaran Berjalan (TAB) harus dibedakan dalam penggunaan akunnya.
Misal:
– Jika pengesahan pendapatan hibah dilakukan pada tahun 2022, sedangkan sisa hibah pada tahun
2023 sebesar Rp750.000 dikembalikan ke donor, maka SP4HL menggunakan akun 311911
– Jika pengesahan pendapatan hibah dilakukan pada tahun 2023, sedangkan sisa hibah pada tahun
2023 sebesar Rp750.000 dikembalikan ke donor, maka SP4HL menggunakan akun 43XXXX
EVALUASI LK UNAUDITED 2022
SATKERLINGKUP KPU PROVINSI SULTRA
(Analisis MONSAKTI)
Menu To Do List
Ketidaksesuaian Ketidaksesuaian Persediaan
kode akun dengan kode akun dengan belum
BMN kode persediaan didetailkan
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Menu Daftar/Rincian
Tidak ada
Menu Monitoring
01 02
Monitoring Reklas Monitoring
keluar/masuk TK/TM
Ada kemungkinan terdapat pembayaran belanja akhir tahun yang menggunakan jaminan
pembayaran (garansi bank), namun pekerjaan tersebut belum diselesaikan sampai dengan akhir
tahun / wanprestasi
Jika pekerjaan telah selesai di akhir tahun (31 des 2022), Ada kemungkinan BAST final belum
diinput atau sudah diinput namun belum sesuai
Terdapat Akun Irigasi
dan Jaringan
Perlu dilakukan koordinasi dengan eselon I terkait reklasifikasi menjadi aset gedung bangunan,
karena asset irigasi dan jaringan hanya ada khusus di satker KemenPUPR
Terdapat akun: Beban
Persediaan Pita Cukai,
Materai, dan Ledges
Persediaan pita cukai, materai dan leges hanya boleh ada di Satker Kemenkeu yakni Ditjen Pajak
dan Ditjen BC
Terdapat kesalahan penginputan kode persediaan atas materai, yang seharusnya diinput sebagai
barang habis pakai/barang persediaan konsumsi, namun diinput sebagai Persediaan pita cukai,
materai dan leges
Jika barang persediaan sudah habis, maka seharusnya dilakukan jurnal koreksi antar beban,
menjadi beban barang konsumsi
MONITORING DATA MONSAKTI
SATKER LINGKUP KPU PROVINSI SULTRA TA.2023
Persediaan Belum Didetilkan Terdapat 24 transaksi persediaan belum didetilkan
selama bulan April-Mei
Terdapat 6 transaksi Aset tetap belum validasi dan
Aset Tetap Belum Approve approve periode Bulan Februari
Terdapat 1 transaksi Persediaan Belum Diapprove
Persediaan Belum Approve pada periode Bulan April
TERIMA KASIH