Anda di halaman 1dari 9

Analisis Aerodinamika Pada Koenigsegg Jesko

MATA KULIAH TEKNOLOGI BODI & PENGECATAN

Disusun oleh : Dievri Naim Mumtazi


INTRODUCTION
Koenigsegg Jesko merupakan mobil sport mid-engine yang produksi terbatas oleh produsen
mobil asal Swedia Koenigsegg. Diperkenalkan di Geneva Motor Show pada tahun 2019,
mobil ini menggantikan Koenigsegg Agera. Nama Jesko sendiri diambil untuk memberikan
penghargaan kepada Ayah dari sang pendiri perusahaan yaitu Jesko von Koenigsegg.
Koenigsegg Jesko dibuat sebagai mobil high-performance track car, dengan fokus pada
aerodynamic downforce yang tinggi dan handling yang lebih presisi. Mobil ini dibekali
mesin V8 5,100cc Twin-turbo yang sanggup menghasilkan tenaga sebesar 1,600HP+
dengan bahan bakar E85. Koenigsegg Jesko juga dibekali dengan transmisi Koenigsegg
LST (Light Speed Transmission) 9 percepatan.
Koenigsegg Jesko memiliki fitur aerodinamis yang dirancang dengan satu tujuan yaitu
performa on-track yang luar biasa. Sebagaimana Koenigsegg Jesko merupakan kendaraan
yang serba baru, maka pihak Koenigsegg kembali menggambar dan merancang rear wing
dengan model baru, splitter depan baru, dan diffuser belakang baru. Bentuk ini merupakan
inti dari active aerodynamics dan airflow package yang dapat memaksimalkan downforce
dan juga meminimalkan drag.
WINDSCREEN
Windscreen atau kaca depan yang dibuat berbentuk melengkung seperti kaca pesawat ini
bertujuan untuk meningkatkan visibilitas. Selain itu kaca depan Koenigsegg juga selalu
memainkan peranan penting dalam kinerja aerodinamis mobil Koenigsegg, karena sampai
saat ini tidak ada opsi kaca depan lain yang dapat menawarkan efisiensi drag dan stabilitas
pada kecepatan tinggi. Kaca depan dengan model ini juga dapat mengurangi daya angkat
bodi mobil bagian atas dan memberikan airflow yang sangat bagus ke bagian rear wing.
REAR WING
Rear wing model baru yang memiliki profil ganda ditempatkan sejauh mungkin ke belakang
guna mendapatkan downforce yang maksimum dan peningkatan handling. Mengikuti
desain yang pertama kali digunakan di Koenigsegg One:1, yaitu top mounted wing yang
bertujuan untuk meminimalkan gangguan di bagian bawah wing karena bagian permukaan
tersebut merupakan bagian yang paling bertanggung jawab untuk memberikan downforce.
Rear wing yang berbentuk bumerang mengikuti lekukan belakang mobil dipilih untuk
memaksimalkan luas permukaan dari wing dan memberikan posisi paling belakang yang
ekstrim. Desain rear wing baru yang dibuat dengan profil ganda memungkinkan rear wing
tersebut memiliki angle of attack yang lebih tinggi, sehingga dapat menghasilkan
downforce yang lebih tinggi tampa mematahkan rear wing tersebut.
FRONT SPLITTER
Splitter depan dari Koenigsegg Jesko adalah yang terdalam dan terpanjang yang pernah
digunakan pada mobil Koenigsegg dan memiliki fitur integrated active flap di bawahnya
untuk memaksimalkan performa on-track. Ukuran flap juga diperbesar untuk
menyeimbangkan bagian depan mobil karena rear wing yang juga telah diperbesar.
Keseimbangan ini sangat penting dalam menjaga handling mobil agar tidak terjadi oversteer
ataupun understeer. Active flap pada bagian depan bahkan dapat membantu menjaga hidung
mobil melepaskan downforce selama pengereman untuk mencegah bagian depan mobil
tergores ke jalan.
AIRFLOW
Proses desain pada Koenigsegg Jesko merupakan sebuah perpaduan antara estetika dan
airflow. Efisiensi airflow sangat penting karena dua alasan. Pertama, untuk mengarahkan
udara ke tempat yang dibutuhkan seperti untuk downforce, asupan ke mesin, atau untuk
pendinginan. Kedua, mengarahkan udara berlebih seefisien mungkin untuk menghindari
turbulensi yang mengakibatkan drag.
Dalam hal pendinginan, udara dari bawah bagian depan mobil diarahkan ke intake
intercooler di samping. Bagian belakang mobil juga dibiarkan terbuka agar dapat
menghasilkan maximum airflow serta dapat mengeluarkan hawa panas dari ruang mesin.
DOWNFORCE
Koenigsegg Jesko dapat memberikan downforce payload sebesar 800 kilogram pada
kecepatan 250 km/jam di pengaturan mobil yang paling agresif. Kemudian besarnya
downforce akan naik menjadi 1000 kg pada 275 km/jam sebelum mencapai downforce
maksimumnya yakni 1400kg. Besarnya downforce yang dihasilkan oleh Koenigsegg Jesko
merupakan peningkatan dari Koenigsegg One:1 yakni sebesar 30% pada kecepatan yang
sama, dan 40% jika dibandingkan Koenigsegg Agera RS.
SEKIAN
TERIMAKASIH

DIEVRI NAIM MUMTAZI – 20504241027 – a2.1 – Pendidikan Teknik Otomotif

Anda mungkin juga menyukai