Anda di halaman 1dari 21

DETEKSI DINI DAN

PEMERIKSAAN KATARAK
UNTUK KADER DAN TENAGA
KESEHATAN

ESTY NAILUFAR
DEFINISI KATARAK

Kekeruhan pada lensa mata


JAWA TENGAH

• Media Refrakta
• Kornea
• Humor
Aquous
• Lensa
• Vitreus

ANATOMI MATA
Faktor Risiko :

1. Usia lanjut diatas 40 tahun


2. Riwayat keluarga
3. Dapat disebabkan oleh penyakit mata lain (misal :
glaukoma, uveitis, trauma)
4. Kelainan sistemik (misal : Diabetes Mellitus)
5. Pemakaian tetes mata steroid secara rutin
6. Kebiasaan merokok
7. Paparan sinar Ultraviolet
Tanda dan Gejala :

Penglihatan kabur, ciri khasnya adalah seperti melihat dari balik


air terjun atau kabut putih
penglihatan ganda
silau
penglihatan semakin kabur, walau sudah berganti-ganti ukuran
kacamata
DETEKSI KATARAK

Deteksi katarak dilakukan dengan metode LIHAT, yaitu:


L: Lakukan pemeriksaan mata
I: Identifikasi gangguan tajam penglihatan
H: Hitung jari dari jarak 6 meter
A: Antarkan ke fasilitas kesehatan (rujuk)
bila tidak bisa hitung jari dari jarak 6 meter
T: Terapi (operasi) bila didiagnosis katarak
TEKNIK PEMERIKSAAN
TAJAM PENGLIHATAN SEDERHANA
DENGAN METODE HITUNG JARI

1. Pemeriksa berdiri 6 meter atau 6 langkah tegak di depan pasien di ruang


terbuka yang terang (sebisa mungkin sinar matahari)
2. Pemeriksaan dimulai dengan mata kanan. Pasien diminta menutup mata kiri
dengan telapak tangan, tanpa menekan mata.
3. Pemeriksa mengacungkan jari dengan latar belakang putih (kertas putih/HVS),
didepan dada pemeriksa diganti-ganti sebanyak 5 kali.
4. Jika pasien tidak bisa menghitung jari, sebanyak 2 kali atau lebih, berarti pasien
mengalami gangguan penglihatan
5. Pemeriksaan yang sama diulangi pada mata kiri
6. Catat identitas pasien, antarkan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
PEMERIKSAAN TAJAM PENGLIHATAN

• Mata diperiksa satu


persatu

6 METER • Jarak antara pasien dan


pemeriksa 6 meter
PEMERIKSAAN VISUS
JAWA TENGAH

1. VISUS OPTOTYPE

E  Optotype Snellen
 Visus normal : 6/6

BCT  Optotype Straub


 Visus normal : 5/5
FEUSM artinya :

RDSKLFU Penderita bisa membaca huruf pada optotipe


pada jarak 5 m yang se harusnya dapat dibaca
BW R ETG D B N oleh orang normal pada jarak 5 m

L EWQ R FG HT H J
G HY U O P S TY
F G NY U R E S A
S E MA RANG
2. VISUS HITUNG JARI

3
…/60

hanya
Penderita bisa menghitung jari pada jarak 3
meter yang seharusnya orang normal pada jarak
60 m.
3. VISUS GERAKAN / LAMBAIAN
TANGAN

1
… / 300
Penderita HANYA bisa melihat
lambaian / gerakan tangan pada jarak 1
m yang se harusnya bisa dilihat orang
normal pada jarak 300 m.
4. VISUS GELAP & TERANG

1/ ~
ARTINYA :
Penderita HANYA bisa membedakan
gelap dan terang.
Perlu diperiksa apakah masih dapat
membedakan arah datangnya sinar
(LP BAIK / JELEK)
5. VISUS O
JAWA TENGAH

Penderita TIDAK DAPAT membedakan gelap dan


terang

PUPIL REFLEK :
Direk negatif
Indirek positip
TEKANAN INTRA OKULER
JAWA TENGAH

 TONOMETRI DIGITAL
Pemeriksaan sederhana dgn cara digital
(keakuratan tergantung pengalaman)
PEMERIKSAAN
JAWA TENGAH
CONTOH MATA DENGAN KATARAK
CONTOH MATA BUKAN KATARAK
PENGOBATAN KATARAK
1. Pengobatan katarak hanya bisa dengan
OPERASI KATARAK
2. Operasi katarak tidak nyeri, bius lokal, dan
tidak perlu rawat inap
JAWA TENGAH

TINDAKAN
Bersama memberi terang bagi sesama

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai