Anda di halaman 1dari 13

PEMERIKSAAN STRABISMUS

• ANAMNESA
1. Anamnesa keluarga
Strabismus sering bersifat herediter, dan macam
strabismusnya sejenis. Operasi yg berhasil pd satu
anggota keluarga sering memberikan hasil yang sama
pd penderita.

2. Umur keluhan dimulai


Pd umur berapa anak mulai juling untuk
menentukan prognosa.
Makin muda terjadinya  makin rendah derajat
perkembangan visus & pengelihatannya.
Binokuler  prognosa makin buruk
Pemeriksaan Strabismus : Anamnesa
3. Tipe Terjadinya
Apakah perlahan-lahan, tiba-tiba atau ada hub dg
penyakit sistemik

4. Tipe deviasinya
Pd keadaan apa penderita juling ? Waktu melihat
dekat? Bila lelah? Apakah besar deviasinya tetap

5. Fiksasi
Apakah mata yg berdeviasi tetap satu mata ? Atau
bergantian (alternating)?
Pemeriksaan Strabismus : Anamnesa
6. Sifat kelahiran
Untuk menentukan birth injury yg dapat menyebabkan
paralise n.VI Strabismus konvergen

7. Keadaan umum penderita


Penyakit yg dapat mengakibatkan strabismus :
leukimia, meningitis, hematom rongga otak.
Myasthenia gravis
Sering kita jumpai adanya strabismus pd keadaan
umum penderita kurang baik, yg kemudian hilang
kembali bila sehat.
Menentukan Visus / Tajam Penglihatan
• Visus hrs dievaluasi meskipun secara kasar
atau dg membandingkan kedua mata.
• Px dg E Chart dpt dikerjakan pd anak umur 3-
3,5 tahun
• Umur 5-6 tahun dpt digunakan Snellen Chart
(angka, alfabet)
• Untuk anak dibawah umur 3 tahun :
a. Obyektif : dg oftalmoskop
Menentukan Visus / Tajam Penglihatan

b. Dg observasi perhatian anak terhadap


sekeliling. Anak umur 1-2 bulan telah
menunjukkan perhatiannya dlm mengikuti
obyek besar di sekitarnya

c. Dg oklusi/menutup satu mata. Bila anak


berusaha membuka tutup mata maka berarti
mata yg tidak ditutup visusnya jelek.
Menentukan anomali refraksi
• Sampai usia 5 th A.R ditentukan scr obyektif
dg retinoskopi.
• Di atas usia 5 tahun ditentukan scr subyektif =
org dewasa
Menentukan adanya & besarnya deviasi

1. Secara kualitatif :
- Cover tes  adanya heterotropia
- Cover uncover tes  heterophoria

2. Secara kuantitatif :
a. Hirschberg test c. Prisma + Cover test
b. Krimsky test d. Synoptophore
HIRSCHBERG TEST
• Penderita melihat lurus ke depan
• Nyalakan sebuah senter pd jarak 1/3 m=33
cm di depan setingggi kedua mata penderita
• Perhatikan refleks cahaya dr senter pd
permukaan kornea penderita
HIRSCHBERG TEST
a. Normal = Ortho

b. OS : 15° ET

c. OS : 30° ET

d. OS : 45° ET
COVER TEST : HETEROTROPIA
• Penderita melihat lampu jarak 6 meter
• Tutup satu mata  perhatikan pergerakan
mata yg lain
• Ulangi px, pd mata yg lain
3 TAHAP PENGOBATAN
1. Memperbaiki visus @ mata
- Menutup mata yg baik
- Pemberian kaca mata
- Latihan (oleh orthoptist)
2. Memperbaiki kosmetik
- Mata diluruskan  operasi
- Kaca mata
 Kombinasi
3. Penglihatan binokuler yg baik
- Latihan orthoptik - Kacamata & orthoptik
- Operasi & orthoptik
KESIMPULAN PENGOBATAN
A. Non operatif :
1. Kaca mata
2. Orthoptik : - Oklusi
- Latihan synoptophore
- Obat-obatan
B. Operatif :
- Melemahkan otot : recession
 reses
- Memperkuat otot : resek
PRINSIP PENGOBATAN STRABISMUS
• Terjadinya strabismus akibat tidak terpenuhi
syarat penglihatan binokuler yg normal 
tujuan pengobatan mendapatkan penglihatan
binokuler yang baik

Anda mungkin juga menyukai