Anda di halaman 1dari 21

DETEKSI DAN PEMETAAN TUMPAHAN MINYAK

MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL-1 DI LEPAS


PANTAI KARAWANG
Studi Kasus : Perairan Karawang, Blok Offshore
North West Java (ONWJ)
Simpulan dan Saran

Tinjauan Pustaka

Pendahuluan
Pembahasan Rian Nuroman
Pelaksanaan
PENUTUP

Hasil dan

Penelitian
23-2014-126

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
2021
Pokok Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Hasil dan Analisis


Pelaksanaan Penelitian
 Data dan Peralatan

Pokok Bahasan
Tinjauan Pustaka

 Metodologi dan Tahapan


Pendahuluan

Pelaksanaan Penelitian
Tinjauan Pustka
 Tumpahan Minyak Pada Citra Sentinel-
Pendahuluan 1
 Latar Belakang  Deteksi Tumpahan minyak
 Manfaat Penelitian
 Lingkup Penelitian
LATAR BELAKANG
 Peningkatan yang telah dicapai manusia dalam mengeksploitasi minyak bumi di dasar
laut tidak terlepas dari suatu risiko, resiko penggunaan teknologi pengeboran minyak di
lepas pantai dan penggunaan kapal-kapal tanker pengangkut minyak dapat menyebabkan
terjadinya suatu kecelakaan berupa tumpahan minyak (oil spill) ke perairan.
 Tumpahan minyak terjadi di pesisir utara laut Jawa Barat, Jumat (12 Juli 2019). Saat itu,
terjadi kebocoran minyak dan gas di sekitar anjungan lepas pantai sumur (YYA-1) blok

Pendahuluan
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) jarak lokasi sekitar dua
kilometer dari pantai utara Jawa, Karawang (Efren, 2019). Terjadinya kebocoran karena
adanya indikasi penyimpangan tekanan pengeboran sumur YYA-1 sehingga
menyebabkan munculnya gelembung gas disertai dengan tumpahan minyak.
 Untuk mengetahui luas dan arah sebaran tumpahan minyak yang terjadi di lepas pantai
Karawang maka dilakukan penelitian pendeteksian dan pemetaan tumpahan minyak
dengan menggunakan citra satelit Sentinel.
MANFAAT
PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan teknik identifikasi tumpahan minyak
dengan menerapkan dua metode yang berbeda sehingga diperoleh nilai hambur balik objek
tumpahan minyak. Serta dapat mengetahui pola arah sebaran tumpahan minyak dari
pemodelan kecepatan dan arah angin dilokasi kejadian.
LINGKUP PENELITIAN
Menggunakan Sentinel
Application Platform
(SNAP) secara otomatis
dan semi-otomatis.
Citra Sentinel-1 SAR. product Metode yang digunakan
type GRD (Ground Range adalah metode Algotitma
Detected). Sensor Mode Adaptive Threshold pada
Interferometric Wide Swath deteksi otomatis dan
(IW) Polarization VV metode Difference
Threshold pada semi-
otomatis

Lingkup
Studi kasus penelitian ini Penelitian
dilakukan di sekitar lepas Karakteristik oceanografi
pantai Karawang sumur yang digunakan kecepatan
YYA-1 Blok Pertamina dan arah angin dan tidak
memperhitungkan pada
Hulu Energi Offshore
pola sebaran akibat arus
North West Java laut dan pasang surut.
TINJAUAN PUSTAKA

Tumpahan Minyak pada Citra Sentinel-1


Tampilan citra pada sistem SAR merupakan representasi dari perekaman
data berupa amplitudo dan fase dari nilai hamburan balik sinyal yang
dipengaruhi oleh tingkat kekasaran permukaan obyek. Penggunaan
polarisasi ganda pada SAR berfungsi untuk membedakan penampakan
lapisan tumpahan minyak perbedaan tersebut hanya dapat dilakukan pada

Tinjauan Pustaka
kecepatan angin yang rendah atau ideal serta sudut pengamatan sensor satelit
Pelaksanaan

Pendahuluan
yang kecil (Brekke dan Solberg, 2005).
Penilitian

Deteksi Tumpahan Minyak


- Deteksi Otomastis dengan Adaptive threshold
Adaptive Threshold adalah metode yang sering digunakan untuk
deteksi target dalam citra SAR. Asumsi yang mendasarinya adalah
bahwa target tampak cerah pada background gelap

- Deteksi Semi Otomatis dengan Difference Threshold


Prinsipnya adalah nilai piksel pada citra setelah tumpahan minyak
memiliki nilai lebih rendah dari pada nilai piksel sebelum tumpahan
minyak.
PELAKSANAAN PENELITIAN

DATA DAN PERALATAN


No. Data Sumber
1. Sentinel-1A GRD, Web site https://scihub.copernicus.eu/
Mode IW Polarisais
VV
2. Arah dan Web site copernicus (cds.climate.copernicus.eu)
Kecepatan Angin

Tinjauan Pustaka
Simpulan dan Saran

Hasil dan Analisi

Pendahuluan
Pelaksanaan
Penelitian
PENUTUP

Peralatan yang digunakan pada penelitian dibagi menjadi dua, yakni


perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri dari Laptop
Toshiba dengan memiliki prosesor i3 dan RAM sebesar 4 GB.
Sedangkan perangkat lunak dengan lisensi open source terdiri dari
SNAP (Sentinel Application Platform) untuk pengolahan data Sentinel-
1A dalam pendeteksian tumpahan minyak, ODV, Microsoft Excel,
WRPlot dan Surfer 13 digunakan untuk pengolahan data angin, ArcGIS
untuk pembuatan peta tumpahan minyak dan Microsoft Office 2016
untuk pembuatan laporan.
METODOLOGI DAN TAHAPAN PELAKSANAAN PENELITIAN

• Pra-pemrosesan meliputi Apply Orbit, Subset,


Radiometric Calibrate, Multolooking, Land/Sea Mask
dan Koreksi Geometrik.

• Deteksi Tumpahan Minyak Otomatis

Speckle Filter dan


Oil Spill ToolBox
Plot Profile

• Deteksi Tumpahan Minyak Semi-Otomatis

Difference
Bacth Processing
Threshold

• Luas Area Tumpahan Minyak

Perhitungan Luas

• Arah Sebaran Tumpahan Minyak


Pemodelan Data Analisis Arah
Angin Sebaran
HASIL PENELITIAN
Pendeteksian Tumpahan Minyak Otomatis

Metode yang digunakan untuk melakukan


penyaringan yaitu dengan metode Lee Median
3x3 yang ditunjukan pada Gambar disamping

Hasil dan Analisis

Tinjauan Pustaka

Pendahuluan
Pelaksanaan
penelitian
 Hasil Penyaringan Data Citra Sentinel-1

A B

Metode
Untuk dapat memvisualisasikan bagaimana tumpahan minyak
mempengaruhi pantulan sinyal SAR, kita dapat menampilkan
profil nilai Sigma Nough (σ0) dalam mode polarisasi VV,
dengan membuat garis di sekitar tumpahan minyak yang
dimulai dan berakhir di area tumpahan non-minyak seperti
pada Gambar disamping ini :

Nilai koefisien hamburan balik air dan tumpahan minyak


sebelum dan sesudah filter (dB)

  Tanggal 18 Juni 19
  Sebelum Filter Sesudah Filter
  Air Kemungkinan Air Kemungkinan
Minyak Minyak

Tinggi -21.1 -25.2 -21.3 -25.3


Rendah -24.3 -27.4 -24,7 -27.3
Rata-Rata -22.7 -26.3 -23 -26.3

Metode 𝝈Air−𝝈Minyak 3.6 dB 3.3 dB


Threshold Shift 3.5 dB, 3.0 dB dan 2.5 dB Background Window Konstan 400

Clustering Konstan 0.1 KM

Metode
400-3,5-0,1 400-3,0-0,1 400-2,5-0,1

Hasil pada Gambar diatas terlihat bahwa ketika


threshold shift tadi menurun dari 3.5 (dB) menjadi
2.5 (dB), area kemungkinan tumpahan minyak
akan diperluas. Area tumpahan minyak yang
paling kecil mungkin dihasilkan oleh set parameter
input yang ditetapkan 400-3.5-0.1 sementara
slick minyak terbesar dan terbaik mungkin dibuat
Mask/Pixcel yang terdesteksi oleh Oil Spill Toolbox
oleh set parameter input yang ditetapkan 400-2.5-
Pada parameter 400-2,5-0,1
0.1
PRA-PEMROSESAN
Untuk memudahkan pengolahan awal dua data citra pada
penelitian ini dengan menggunakan Batch Processing Toolbox.
Sebelum menggunakan tool tersebut terlebih dahulu harus
membuat grafik pada software SNAP, grafik tersebut dibuat
secara visual dengan Graph Builder. Grafik yang telah dibuat
dengan Graph Builder seperti pada Gambar disamping.

Maka secara otomatis dua data citra tersebut akan terseksekusi


secara bersamaan. Berikut hasil pengolahan data dengan
menggunakan Batch Processing Toolbox pada Gambar dibawah
ini :

Metode
Pendeteksian Tumpahan Minyak Semi-Otomatis

Gambar disamping menunjukan perbedaan profil piksel pada


lapisan minyak dan air. Umumnya, air yang telah tercemar oleh
minyak akan memiliki nilai piksel yang lebih rendah atau
Water
tampak lebih gelap. terlihat bahwa piksel dengan tumpahan
minyak memiliki nilai yang lebih rendah sekitar 6 (dB) Oil

dibandingkan dengan air jernih di sekitarnya.

Oleh karena itu, ambang batas 6 (dB) digunakan untuk


mengekstraksi area gelap yang mewakili tumpahan minyak.
Gambar disamping menunjukkan hasil metode defference
Threshold yang telah berhasil mendeteksi tumpahan minyak.

Secara visual Gambar disamping menujukan


banyak piksel yang mirip juga terdeteksi
sebagai tumpahan minyak yang membuat
deteksi cenderung lebih speckle atau karena
perbedaan dalam hamburan balik yang
Metode
disebabkan oleh gelombang (ombak).
Untuk menghilangkan speckle dalam penelitian ini maka dilakukan modifikasi pada citra sebelum tumpahan minyak
dengan melakukan filter band mean (rata-rata) dengan ukuran kernel 23x23 piksel. Setelah melakukan penyaringan
pada citra sebelum tumpahan minyak, selanjutnya yaitu dilakukan lagi ekstraksi kembali antara citra setelah tumpahan
dengan citra sebelum tumpahan yang sudah disaring serta ambang batas yang telah di tentukan sebelumnya. Gambar
dibawah ini menunjukkan hasil metode defference threshold setelah dilakukan penyaringan.

Dari hasil ekstraksi Gambar disamping menunjukkan


bahwa filter band pada citra sebelum tumpahan minyak ini
dapat menghilangkan sedikit area tumpahan minyak yang
mirip serta dapat menghilangkan speckle yang disebabkan
oleh gelombang (ombak).
Menghitung Luas Area Tumpahan Minyak
Citra Sentinel 1 mode IW memiliki nilai resolusi spasial sebesar 5x20 m. Perhitungan luas tumpahan minyak
ditunjukkan
pada persamaan 4.
L = Resolusi Spasial * Jumlah Piksel ...........................................................................................( 4. 1 )

Adapun hasil pendeteksian tumpahan minyak secara otomatis maupun semi-otomatis memiliki perkiraan nilai luas
tumpahan minyakyang ditunjukan pada Tabel 4.2.
Tabel 4. 2 Perkiraan Luas Tumphan Minyak
Deteksi Jumlah Total Piksel Luas ()

Otomatis 35486 3.548.600

Semi-Otomatis 29039 2.903.900

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa luas


tumpahan minyak secara otomatis sedikit lebih besar
dibandingkan semi-otomatis dengan selisih sekitar 644.700
(KM2). Perbedaan tersebut mungkin dikarenakan pada saat
penetapan nilai parameter dan nilai ambang batas dari kedua
metode tersebut yang kurang akurat.
Metode
Pemodelan Kecepatan dan Arah Angin
Data komponen angin (U dan V) dalam satuan m/s, koordinat longitude
dan latitude, waktu dan nama stasiun dapat dibuka dengan Ms. Excel
untuk menghitung arah dan kecepatan angin.

Pengolahan data pada WR Plot menghasilkan pola arah


hembusan angin berupa windrose, grafik maupun tabel sehingga
dapat diasumsikan tipe angin musim yang bertiup di suatu
daerah

Program Surfer 13 digunakan untuk visualisasi pola arus


permukaan yang berhembus di suatu wilayah. Komponen yang
diperlukan antara lain bujur, lintang, arah angin dan kecepatan
arus, kemudian simpan data dalam bentuk *.bln pada lembaran
yang baru.

Metode
Analisis Arah Sebaran Tumpaahan Minyak

a b

Angin Pada Citra

Metode
Analisis Arah Sebaran Tumpaahan Minyak

a b

Angin Pada Citra

Metode
SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini menyajikan 2 (dua) metode dalam pendeteksian tumpahan minyak.
2. Metode otomatis dalam penelitian ini mengimplemetasikan 3 (tiga) parameter dalam pendektesiannya
diataranya background window yang tetap konstan yaitu 400 piksel, threshold shift yaitu 3.5 (dB), 3.0
(dB), dan 2.5 (dB) serta clustering yang tetap konstan yaitu 0.1 km. Set parameter input yang terbesar
dan terbaik dalam pendeteksian tumpahan minyak di perairan Karawang dihasilkan ketika threshold shift

Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Simpulan dan Saran

Pelaksanaan Penelitian
Hasil dan Analisi
2.5 (dB).
3. Pada metode semi-otomatis untuk mengekstraksi area gelap atau area tumpahan minyak pada citra
sentinel-1 yaitu dengan mengekstraksi nilai threshold yang lebih rendah dengan air jernih disekitarnya.
threshold 6 (dB) digunakan untuk mengekstraksi area gelap yang mewakili tumpahan minyak di perairan
Karawang.
4. Hasil kajian kedua metode tersebut dalam mendeteksi tumpahan minyak pada citra sentinel-1
memberikan hasil yang cukup baik dalam pendeteksian tumpahan minyak untuk area tumpahan minyak
yang cukup tebal.
5. Luas perkiraan tumpahan minyak di perairan Karawang menunjukkan bahwa pada metode otomatis
adalah 3.548.600 (m2) sedangkan metode semi-otomatis adalah 2.903.900 (m2) selisih kedua metode
tersebut sekitar 644.700 (m2). Perbedaan tersebut mungkin dikarenakan pada saat penetapan nilai
parameter dan nilai threshold dari kedua metode tersebut yang kurang akurat.
6. Arah persebaran tumpahan minyak dengan melihat pola arah angin yang dominan rata-rata mengarah ke
Barat, Barat Laut dan Barat Daya atau ke pesisir pantai Kabupaten Karawang bagian utara menjauhi
sumber tumpahan minyak, maka dapat diperkirakan sebaran tumpahan minyak akan berdampak besar di
wilayah pesisir disekitar Kabupaten Karawang, diantaranya Mekarpohaci, Sungai Buntu, pantai Cemara
Jaya dan Pantai Sedari. Pola angin yang seperti ini kemungkinan sebaran tumpahan minyak dapat sampai
ke pantai disekitar Pulau Seribu apabila tidak cepat tanggap dalam pengendaliannya.
SARAN

Dapat diketahui bahwa citra radar sangat akurat untuk mendeteksi tumpahan
minyak. Selain itu, data radar dapat digunakan untuk membantu penanganan
permasalahan tumpahan minyak dengan dapat memprediksi luasan dan arah sebaran
daerah yang akan terdampak dari sebaran minyak yang terjadi, hal ini dapat bermanfaat
untuk kesiapsiagaan tim evakuasi atau tim pembersih tumpahan minyak sehingga
mitigasi bencana dapat dilakukan secara cepat dan akurat. Dari penelitian yang telah
dilakukan, diharapkan metode ini dapat digunakan untuk pemantauan secara berkala pada
perairan yang terdapat aktivitas pertambangan minyak dan juga diharapkan terdapat
validasi luasasn tumpahan minyak yang sebenarnya untuk dibandingkan dengan hasil
pendeteksian tumpahan minyak pada citra SAR yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai