PEMUSNAHAN
MANAJEMEN FARMASI
KEPUTUSAN DIREKTUR PELAYANAN KEFARMASIAN DIREKTORAT JENDERAL
KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN NOMOR HK.02.03/1/708/2021
Kriteria sediaan yg ditarik dr peredaran atau pasaran sediaan
yg tak penuhi standar atau ketentuan perataran atau undang –
undang
Semua di
Bakar dalam
Incenerator
dalam suhu
1200°C
PEMUSNAHAN SEDIAAN SOLID
Semua di
Bakar
dalam
Incenerator
dalam suhu
1200°C
Diencerkan
Kemasannya kemudian
Masuk Ke IPAL dibakar atau di
Limbah tanam di dalam cangkang
tanah kapsul ditimbun
dalam tanah.
PEMUSNAHAN SEDIAAN SEMISOLID
KEMASAN
PRIMERNYA
BARULAH DITIMBUN
PEMUSNAHAN SEDIAAN LIQUID (SIRUP EMULSI,
ELIXIR,SUSPENSI,EMULSI, DLL)
BPOM
• Ciri – ciri fisik obat kedaluwarsa dalam bentuk tablet
• Berubah warna, bau dan rasa
OBAT • Timbul noda bintik-bintik
KEDALUWARSA •
•
Hancur/menjadi bubuk
Hilang/terlepas dari kemasan
, RUSAK • Lembab, lembek, basah, lengket
BPOM
• Ciri – ciri fisik obat kedaluwarsa dalam bentuk kapsul
OBAT • Berubah warna, bau dan rasa
• Cangkang kapsul menjadi lembek, terbuka sehingga isinya keluar
KEDALUWARSA • Cangkang kapsul melekat satu sama lain, dapat juga melekat
BPOM
• Ciri -ciri fisik Obat kedaluwarsa dalam bentuk serbuk/puyer
OBAT • Berubah warna, bau dan rasa
• Lembab, lembek, basah, lengket
KEDALUWARSA • Timbul noda bintik-bintik
, RUSAK •
•
Kemasan terbuka, terkoyak atau sobek
Kemasan lembab
BPOM
• Ciri -ciri fisik Obat Kedaluwarsa dalam bentuk cairan
• Berubah warna, bau dan rasa
OBAT • Keruh
• Mengental
KEDALUWARSA • Mengendap
, RUSAK •
•
Memisah
Segel pada kemasan rusak/terkoyak
• Kemasan lembab atau berembun
BPOM
• Ciri -ciri fisik obat kedaluwarsa dalam bentuk salep, gel, krim
• Berubah warna, bau dan rasa
OBAT •
•
Mengental
Mengendap
KEDALUWARSA •
•
Memisah
Mengeras
, RUSAK • Kemasan lengket
• Kemasan berlubang
• Isi bocor
BPOM
• Ciri -ciri fisik obat kedaluwarsa dalam Produk steril (termasuk
injeksi)
OBAT • Injeksi: cairan tidak kembali menjadi suspensi setelah dikocok
• Kemasan terkoyak atau sobek
KEDALUWARSA • Kemasan bernoda
, RUSAK •
•
Kemasan berembun
Ada bagian yang hilang
• Ada bagian yang rusak atau bengkok
BPOM
OBAT • Ciri ciri fisik obat kedaluwarsa Aerosol (termasuk inhaler untuk
asma)
KEDALUWARSA • Isinya sudah habis
, RUSAK • Wadah rusak, berlubang, penyok
BPOM
Pengelolaan limbah farmasi dapat dilakukan secara mandiri,
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota, atau
pihak ketiga berizin
Sediaan obat padat (tablet, kaplet, kapsul, supositoria)
Tablet, kaplet, kapsul, supositoria dikeluarkan dari kemasan
MANAJEMEN aslinya (kemasan primer)
Sediaan obat padat dihancurkan dan dicampur dengan bahan
LIMBAH DI limbah lainnya tidak dapat digunakan Kembali Pastikan
partikel debu tidak dilepaskan ke udara.
APOTEK & Sediaan obat padat antibiotic penghancuran harus ditambahkan
TOKO OBAT cairan asam dan/atau basa atau dihancurkan menggunakan
metode enkapsulasi
Simpan campuran dalam wadah untuk kemudian diikutkan untuk
dihancurkan bersama limbah B3 medis lainnya secara mandiri
atau bekerjasama dengan Pihak Ketiga.
Seluruh kemasan primer dihancurkan dengan cara disobek atau
dicacah untuk kemudian dibuang ke tempat sampah non-medis.
Sediaan cair dan semi padat (sirup, cairan obat luar, krim, gel)
Periksa apakah terdapat endapan di botol, jika ada endapan atau
obat mengental, tambahkan air dan kocok untuk melarutkan.
Tuang cairan dan sediaan semi padat ke dalam wadah
sehingga bercampur dengan bahan limbah lainnya agar tidak
MANAJEMEN dapat digunakan kembali.
LIMBAH DI Limbah cair kemudian dapat dibuang melalui wastafel atau WC.
Sediaan cair yang mengandung antibiotik harus dilarutkan
APOTEK & dalam air terlebih dahulu selama beberapa minggu baru
TOKO OBAT kemudian dibuang menuju WC.
Untuk hilangkan penyalahgunaan bekas wadah obat berupa
botol plastik, pot plastik atau kaca (gelas), dan tube
dibuang dengan cara menghilangkan semua label dari wadah
dan tutup, merusak wadah dengan cara digunting, dicacah,
atau dipecahkan untuk kemudian disimpan dalam wadah yang
dilapisi kantong plastik.
Obat cair atau padat dalam ampul atau vial
MANAJEMEN Ampul atau vial dibuka dan isinya dimasukkan dalam wadah.
Ampul atau harus dibuang di wadah limbah B3 medis.
LIMBAH DI Obat cair atau padat dalam ampul atau vial yang mengandung
antibiotik harus dilarutkan dalam air terlebih dahulu selama
APOTEK & beberapa minggu baru kemudian dibuang menuju WC.
WHO
Metode pemusnahan obat kedaluwarsa/rusak (2)
Imobilisasi limbah: inersiasi
menghilangkan bahan kemasan obat seperti kertas, karton dan plastik obat digiling dan
dicampur dengan air, semen dan kapur ditambahkan untuk membentuk pasta yang homogen.
Perkiraan rasio berat limbah farmasi 65%, jeruk nipis 15%, semen 15% dan air 5% atau lebih untuk
membentuk konsistensi cairan yang tepat.
Sewer
digunakan untuk beberapa sediaan obat cair, contohnya sirup dan cairan infus yang dapat
diencerkan dengan air dan disiram ke saluran pembuangan dalam jumlah kecil selama jangka waktu
tanpa mengganggu lingkungan sekitar. Aliran air yang mengalir deras juga dapat digunakan untuk
membilas sejumlah kecil obat-obatan atau antiseptik cair yang diencerkan dengan baik.
Membakar dalam wadah terbuka
Obat tidak boleh dihancurkan dengan membakar pada suhu rendah dalam wadah terbuka
karena dapat menghasilkan polutan beracun dapat terlepas ke udara.
Kemasan kertas dan karton yang tidak untuk didaur ulang dapat dibakar. Namun, plastik polivinil
klorida (PVC) tidak boleh dibakar.
WHO
Metode pemusnahan obat kedaluwarsa/rusak (3)
Insenerasi
proses pembakaran tertutup dengan menggunakan insenerator dua ruang.
Suhu sedang insenerator minimum 850 ⁰C, sedangkan insenerator suhu tinggi mencapai 1200 ⁰C
dengan waktu retensi pembakaran minimal dua detik di ruang kedua.
Metode insenerasi digunakan untuk sediaan padat, setengah padat, serbuk, khusus obat
antineoplastik menggunakan insenerator dengan suhu tinggi .
Dekomposisi Kimia
proses penonaktifan bahan kimia sehingga tidak berbahaya
Metode ini digunakan jika insenerator tidak tersedia, metode dekomposisi kimia memakan waktu
yang lama dan tidak praktis sehingga disarankan hanya untuk jumlah yang kecil atau tidak lebih dari 50
kg.
WHO