Wb
Pengertian
&
Karakteristik
Dakwah
Dakwah
?
Dakwah menurut bahasa, dakwah berasal dari bahasa Arab
yakni ( دـعا– يـــدعوا – دـعوةda’a - yad’u - da'watan).
Kata dakwah tersebut merupakan ism masdar dari kata da’a
yang dalam Ensiklopedia Islam diartikan sebagai “ajakan
kepada Islam.
Kata da’a dalam al-Quran, terulang sebanyak 5 kali,
sedangkan kata yad’u terulang sebanyak 8 kali dan kata
dakwah terulang sebanyak 4 kali.
Kata da’a pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengadu
(meminta pertolongan kepada Allah) yang pelakunya adalah Nabi Nuh as.
Lalu kata ini berarti memohon pertolongann kepada Tuhan yang pelakunya
adalah manusia (dalam arti umum). Setelah itu, kata da’a berarti menyeru
kepada Allah yang pelakunya adalah kaum Muslimin.
Mu’ashirah Mahaliyah
wa’alamiyah
‘Ilmiyah Bashirah
Islamiyyah
Mana’atul
Inqilabiyah
Islam
Rabbaniyyah Segala elemen di dalam dakwah
[berorientasi diorientasikan kepada Allah;
ketuhanan] berawal dari Allah, berakhir pun
kepada Allah.
1. DAKWAH FARDIYAH
Adalah dakwah yang dilakukan oleh seorang muballigh secara sendirian
tanpa menggunakan organisasi
2. DAKWAH BI al-LISAN
Yakni menyampaikan dakwah secara lisan, baik melalui pembicaraan per
orang ataupun dengan ceramah di mushala dan masjid.
3. DAKWAH bi ar-RISALAH
Yakni berdakwah dengan tulisan spt ; membuat buku, surat kabar, majalah, buletin, novel,
cerpen, dll
4. DAKWAH bi al-Hal
Yakni berdakwah dengan tindakan dan perbuatan nyata, spt ;
menyelenggarakan pelatihan-pelatihan, kegiatan-kegiatan sosial, dll
5. DAKWAH JAMAAH
Yakni model dakwah dengan melibatkan orang lain dalam jumlah yang tertentu
sebagai sarana dakwah ataupun alat dakwah.
Pengertian
Amar ma’ruf nahi munkar
?
Amar
ma’ruf
nahimunkar
Menurut ilmu bahasa, arti amar ma’ruf
nahi munkar ialah menyuruh kapada
kebaikan ,mencegah kejahatan.
Amar =menyuruh,
ma’ruf = kebaikan,
nahi = mencegah,
munkar = kejahatan.
Dipandang dari sudut syariah perkataan amar ma’ruf nahi munkar
itu telah menjadi istilah yang merupakan ajaran (doktrin) pokok
agama islam, malah menjadi tujuan yang utama. Mengenai hal ini
abul a’la al-maududi menjelaskan bahwa tujuan yang utama dari
syariat ialah untuk membangun kehidupan manusia diatas dasar
ma’rufat (kebaikan- kebaikan ) dan membersihkannya dari hal-hal
yang munkarat (kejahatan-kejahatan).
1. Fardhu atau wajib. Yakni mendapat pahala jika dikerjakan dan berdosa jika ditinggalkan.
Kategori ini adalah menjadi kewajiban bagi suatu masyarakat islam dan mengenai hal ini
syariat telah memberikan petunjuknya dengan jelas serta mengikat.
2. Sunat atau matlub. Yakni mendapat pahala jika dikerjakan dan tidak berdosa jika
ditinggalkan. Kategori ini merupakan serangkaian kebaikan kebaikan yang di anjurkan oleh
syariat supaya di laksanakan.
3. Mubah ,yakni tidak berpahala jika dikerjakan dan tidak berdosa jika ditinggalkan.
Kategori ini memiliki makna yang luas, sedangkan patokan dan ukurannya ialah segala
sesuatu yang tidak dilarang masuk dalam kategori ini, yang pelaksanaannya diserahkan
sepenuhnya oleh syariat kepada manusia untuk memilihnya sendiri (di kerjakan atu tidak).
Munkar : ialah segala sesuatu yang dilarang dalam
islam dan di golongkan menjadi 2 kategori :