Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLEMENTER PADA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA


KELUARGA Tn.A KHUSUSNYA Ny.D DENGAN
KELUARGA Tn.A DI WLAYAH KERJA PUSKESMAS
HIPERTENSI DI WLAYAH KERJA NILAM SARI
NILAM SARI KABUPATEN AGAM KOTA
TAHUN 2023
BUKITTINGGI
TAHUN 2023

Dosen Pembimbing
Ns. Lisavina Juwita,
Dosen S.Kep,. M.Kep
Pembimbing
Ns. Silvia M.Biomed
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Yossyana
SelfiElvira
2214901009
2214901005

Universitas Fort De Kock


Contents
Latar Belakang
Asuhan Keperawatan
Telaah Jurnal
Pembahasan
LATAR BELAKANG :
 Sistem pendukung yang vital bagi individu adalah keluarga, dimana
keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota
keluarga dengan menjalankan fungsi biologi, fungsi pendidikan,
fungsi psikis, fungsi sosiokultural,serta fungsi kesehatan (Ekasari,
2008).
 Keluarga merupakan suatu unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
1 tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
bergantungan.Keluarga memiliki pengaruh yang penting tehadap
pembentukan identitas individu, status kesehatan dan perasaan
hargadiri individu.
TUJUAN Tujuan Khusus

1 2
Tujuan Umum
Mampu Mampu melakukan
Mengetahui Konsep Asuhan
• Mampu Mengelola Dasar Keperawatan
Asuhan Keperawatan Komplementer
Komplementer pada
Keluarga Tn.A di 4
Wilayah Kerja
3
Puskemas Nilam Sari Mampu Mampu
Kota melakukan mengaplikasikan
BukittinggiTahun2023. telaah jurnal jurnal terkait
terkait
APLIKASI ASUHAN
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN KELUARGA
22
KELUARGA
Genogram

PENGKAJIAN
:

Laki-laki Tinggal Serumah

Perempuan Klien
ANALISA DATA
DS : DO :
 Ny.S tampak menghiraukan gejala-gejala
 Ny. S mengatakan tekanan darahnya tinggi sejak 2 tahun yang lalu. Hipertensi yang terjadi
 Ny.S mengatakan masih memakan makanan yang  Keluarga tampak selalu mengingatkan Ny.S
berlemak,berminyak dan bersantan. untuk mau kontrol ke pelayan kesehatan
 Keluarga mengatakan selalu berusaha untuk mengingatkan terdekat
Ny.S untuk tidak memakan makanan yang dapat meningkatkan  Ny.S tampak tidak pernah berolahraga.
tekanan darah tinggi  Ny.S tampak tidak mengetahui bagaimana cara
 Ny. S mengatakan tidak pernah berolahraga. mengontrol tekanan darah tetap stabil
 Keluarga mengatakan sering merasa cemas atau khawatir dengan  
penyakit Ny.S TTV
 Ny.S mengatakan tidak mengetahui bagaimana cara mencegah dan  
mengobati penyakitnya TD : 150/100 mmhg S : 36,7 celcius
 Ny.S mengatakan tidak pernah mengontrol kesehatnnya ke BB : 78 Kg
puskesmas ataupun pelayanan kesehatan terdekat karena khawatir N : 80 x/m
akan kondisi kesehatannya yang lain R : 18 x/m
 Ny.S mengatakan tidak mau mengonsusmsi obat hipertensi secara TB : 157 c
rutin karena takut akan dampak obat ke kesehatan badannya
kedepan
 Ny.S mengatakan lebih memilih beristirahat saja ketika
gejala-gejala sakit muncul

1. Ketidakefektifan Pemiliharan kesehatan


ANALISA DATA

 DS DO :
 Tn.A mengatakan bahwa dirinya perokok aktif yang menghabiskan 2  - Tn.A tampak mengkonsumsi kopi pada
bungkus rokok setiap harinya saat pengkajian
 Tn.A mengatakan meroko sudah sejak masa lajang nya  - Tn.A tampak merokok
 Tn. A mengatakan mencoba berhenti merokok tetapi masih tidak bisa  - Keluarga tampak kurang meminati
 Tn.A mengatakan jika ada anggota keluarga yang muncul seperti gejala pemeriksaan rutin ke pelayanan kesehatan
yang ringan maka tidak pernah ditannggapi secara serius dan hanya diatasi  - Keluarga masih menghiraukan gejala-
dengan beristirahat yang cukup. gejala penyakit yang ada
 Tn.A mengatakan sering minum kopi  - Tn.A dan kelurga hanya memilih tidur
 Tn.A mengatakan sering menghiraukan gejala-gejala penyakit yang muncul jika mengalami sakit yang ringan.
 Tn. A mengatakan jarang mengkonsumsi bauh buahan atau sayurran  - Tugas kesehatan keluarga yang belum
 Tn.A mengatakan sering merasa lelah jika beraktivitas terlalu banyak dan terpenuhi seperti berprilaku hidup bersih
berat dan sehat.
 Tn.A sering merasa pusing jika jam istirahat kurang dari kebutuhannya
 Tn.A mengatakan keluarganya sangat jarang sekali mengontrol penyakitnya
ke pelayanan kesehatan kecuali sakitnya
 sudah cukup serius
 Tn.A Mengatakan tidak pernah membatasi waktu tidur dan makanan yang
dikonsumsi keluarganya
 Tn.A mengatakan tidak pernah memperlihatkan waktu istirahat dan sibuk dg
kegiatan masing masing dalam kesehariannya

2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko (D. 00188)


ANALISA DATA

DS : DO :
 Keluarga mengatakan ingin berperilaku hidup sehat  Keluarga nampak bingung dan khawatir terhadap
 Keluarga ingin meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan Ny.S ketika tekanan darahnya tinggi dan membuat
supaya selalu berperilaku sehat dalam kesehariannya. Ny.S pusing dan lemas
 Keluarga menyadari dengan adanya keluarga yang saat ini  Tn.A tampak banyak bertanya tentang bagaimana
sudah terkena penyakit hipertensi penting untung mengetahui apa cara pencegahan penyakit hipertensi
saja yang dapat memicu tekanan darah tinggi terjadi dan yang  Semua keluarga tampak kooperatif ketika
mengakibatkan fatal ke Ny.S diberikan informasi tentang kesehatan
 Tn.A mengatakan cukup khawatir dan bingung dengan kondisi  Keluarga tampak antusias untuk meningkatkan
Ny.S yang sering mengeluhkan sakit kepala, pusing dan jantung perilaku hidup bersih dan sehat untuk kedepannya
berdebar debar yang dirasakan terkdang dimalam hari ketika  Keluarga tampak adaptif dalam menggali
waktu istirahat, Tn.A tidak mengetahui bagaimana cara informasi tentang kesehatan
menangani dan mencegah supaya keluahan yang dirasakan Ny.S  Keluarga menyiapkan kotak P3K yang berisi obat-
turun obatan untuk membantu anggota keluarga yang
 Tn.A dan keluarga mengatakan masih belum punya cara sangat sakit seperti betadine dan paracetamol
diperhatikan untuk selalu ber prilaku hidup yang sehat.
 Tn.A mengatakan semua anggota keluarga sudah punya kartu
BPJS untuk membantu meringakan biaya pengeluaran ketika
salah satu anggota keluarga sakit
 Tn.A merasa sangat penting untuk meningkatkan kesehatannya
sekarang

3. Kesiapan Peningkatan koping keluarga


PRIORITAS MASALAH

5 Kesiapan peningkatan
Ketidakefektifan koping keluarga
pemiliharaan kesehatan
3,1

3
1
2

4,6
Perilaku kesehatan
cenderung berisiko
Format Rencana
3 Keperawatan Keluarga
1. Ketidakefektifan pemliharaan kesehatan
Keluarga mampu mengenal masalah 2 Keluarga mampu memutuskan
1
Tingkat pengetahuan : “Edukasi tentang
Manajemen kesehatan : Perlibatan
Hipertensi (pengertian, penyebab, gejala, keluarga
bahaya,cara menurunkan hipertensi,
komplementer hipertensi) Keluarga mampu memodifikasi
“Edukasi Terapi Herbal Jus Tomat terhadap 4
lingkungan
penderita hipertensi” perilaku kesehatan : Manajemen
3 Keluarga mampu merawat: perilaku

Tingkat kepatuhan : “Penerapan terapi Keluarga mampu memanfaatkan fasilita


rendam kaki menggunakan air hangat untuk 5 kesehatan
menurunkan tekanan darah”
Pemeliharaan kesehatan : Rujukan
2. Perilaku Kesehatan Cendrung Beresiko

Keluarga mampu mengenal masalah 2 Keluarga mampu memutuskan


1 Manajemen kesehatan : Edukasi proses
Manajemen kesehatan kseluarga :
penyakit “Implementasi bahaya merokok dan
“Edukasi tentang bahaya meroko (bahaya
upaya memberhentikan merokok”
merokok dan upaya memberhentikan
merokok)
Edukasi “Terapi pengganti nikotin sebagai 4 Keluarga mampu memutuskan
upaya menghentikan kebiasaan merokok Perilaku kesehatan : Promosi uapaya
prilaku kesehatan
3 Keluarga mampu merawat:
Perilaku kesehatan : Bimbingan sistem Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
Kesehatan “Terapi pengganti nikotin
5 kesehatan
sebagai upaya mengehentikan kebiasaan
Pemeliharaan kesehatan : Edukasi perilaku
merokok”
upaya kesehatan
3. Kesiapan peningkatan koping keluarga

Keluarga mampu memutuskan


1 Keluarga mampu mengenal masalah 2 untuk meningkatkan atau
memperbaiki kesehatan
Dukungan koping keluarga
Status koping :
Kekhawatiran tentang anggota keluarga
Keluarga mampu memodifikasi
4 lingkungan

3 Keluarga mampu merawat anggota Pelibatan keluarga


keluarga:
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
Fungsi keluarga 5 kesehatan
Bimbingan sistem kesehatan
4 TELAAH JURNAL
1. PENERAPAN TERAPI RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT
DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA
HIPERTENSI
P : Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang tidak menular yang menjadi masalah serius karena prevenlensi
penyakit ini terus meningkat. Hipertensi sering tidak menunjukkan tanda dan gejala sehingga menjadi pembunuh
diam-diam (the silent killer of death) dan menjadi pencetus utama timbulnya penyakit jantung, stroke dan ginjal
(Sutanto, 2010)
I : Desain penelitian ini mengunakan Studi kasus metode deskriptif dan bertujuan untuk mengeksplorasi asuhan
keperawatan pada keluarga dengan fokus intervensi rendam kaki menggunakan air hangat di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan keluarga yang meliputi pengkajian keperawatan,
diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan dan evaluasi keperawatan.
C:
Dilihat dari hasil penelitian Istiqomah (2017), sumber data primer membagi klasifikasi sistol dan diastol setelah
merendam kaki menggunakan air hangat menjadi 3 klasifikasi yaitu, normal dengan 单击编辑标题 sistol 5,3% dan diastol 21,1%,
sedang sistol 78,9% dan diastol 47,4%, dan tinggi sistol 15,8% dan diastol 31,6% Dan hasil penelitian menunjukan
sebelum dilakukan rendam kaki menggunakan air hangat tekanan darah sistol dan diastol rata-rata 78,9% klasifikasi
sedang. Sedangkan hasil sesudah dilakukan rendam kaki menggunakan air hangat tekanan darah sistolik dan diastolik
rata-rata 52,3% klasifikasi normal artinya adanya pengaruh pemberian terapi rendam kaki menggunakan air hangat
untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi
O:
Berdasarkan hasil studi kasus mengenai penerapan terapi rendam kaki menggunakan air hangat dalam menurunkan
tekanan darah pada klien dengan hipertensi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan terapi rendam kaki diperoleh adanya
penurunan tekanan darah sesudah dilakukan terapi 1 kali setiap di pagi hari selama 7 hari. Terapi redam kaki air hangat
ini mampu menurunkan frekuensi nadi dan menurunkan tekanan darah
• 3. Pengaruh pemberian Akupresur oleh
2. Terapi pengganti nikotin sebagai upaya anggota keluarga terhadap tingkat nyeri pada
menghentikan kebiasaan merokok pasien nyeri kepala (chephalgia) di kota
padang panjang

Memberikan pendidikan kesehatan tentang Hasil penelitian menunjukkan bahwa:


bahaya merokok dan terapi pengganti nikotin Ada pengaruh signifikan antara nyeri sebelum dan
dengan mengunyah permen karet sebagai upaya sesudahpemberian terapiakupresur pada kelompok 
mengurangi kebiasaan merokok. Metode yang intervensi. Terapiakupresur ini direkomendasikan u
digunakan adalah rancangan sebelum (pre test) ntukmengatasi nyeri kepala (Chephalgia) yaitu
dan sesudah (post test) dengan responden memberikan bantuan terapi komplementerkeperaw
berjumlah 22 orang laki-laki dan 6 orang atan untuk meminimalisir nyeri kepala
perempuan. Setelah dilakukan didapatkan 89,2% (Chephalgia).
mengetahui mengenai bahaya merokok dan 82,1%
mengetahui tentang manfaat permen xylitol untuk
mengurangi kecanduan dari kebiasaan merokok.
5 EVALUASI
1. Ketidakefektifan Pemiliharaan kesehatan
Setelah dilakukan implementasi kepada Ny. S
dengan melakukan terapi komplementer
pemberian Terapi Rendam Kaki Air Hangat
单击编辑标题
selama 7 hari di dapatkan penurunan tekanan
darah dari 150/100 mmHg menjadi 140/90
单击编辑标题
mmHg. Ny.S juga mengatakan bahwa rasa
单击此处可编辑内容,根据您的需要自由拉伸文本框大小

pusingnya sudah berkurang dan kaku kuduknya


juga sudah berkurang.
2. Perilaku Kesehatan Cendrung Beresiko

Setelah dilakukan implementasi keperawatan


didapatkan evaluasi masalah teratasi sebagian pada
TUK 1 keluarga mulai mampu mengenal masalah
yaitu tentang bahaya merokok. Pada TUK 2
kemampuan memutuskan tindakan keyakinan
keluarga untuk menghentikan kebiasaan merokok
mulai meningkat. Pada TUK 3 Tn.A mampu
mengurangi kebiasaan merokok dengan terapi
pengganti nikotin mengunnyah permen untuk
menghentikan merokok. Pada TUK 4 keluarga mulai
mampu mengenali maslaah yang terjadi agar bisa
mengingatkan bahaya merokok. Pada TUK 5 keluarga
mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
yaitu berpartisipasi dalam perawatan keluarga.
3. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga

didapatkan evaluasi masalah teratasi pada TUK 1


keluarga mulai mampu mengenal masalah ,Pada
TUK 2 keluarga mulai mampu memutuskan untuk
perawatan kesehatan. Pada TUK 3 keluarga mulai
mampu merawat anggota keluarga untuk
meningkatkan atau memperbaiki kesehatan melalui
perilaku kepatuhan untuk menjaga pola hidup
sehat . Pada TUK 4 keluarga mulai mampu
memodifikasi lingkungan yang beresiko untuk
masalah kesehatan keluarga. Pada TUK 5 keluarga
mulai mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yaitu dengan mengunjungi fasilitas
kesehatan untuk pemeriksaan kesehatan jika ada
anggota keluarga yang sakit.
DOKUMENTASI

Gambar 3 : Edukasi Terapi


Gambar : Edukasi tentang komplementer dengan menggunakan
Gambar : Memerikasa tekanan darah Hipertensi Air hangat untuk menurunkan tekanan
Ny.S darah pada pasien hipertensi
Gambar : Pengukuran TD Ny.S Pre dan Post

Gambar : Edukasi Terapi pengganti


Nikotin sebagai upaya menghentikan
Kebiasaan merokok

Gambar : Edukasi Bahaya merokok Gambar : Penerapan terapi


rendam kaki menggunakan
air hangat
Gambar : Pemeberian Terapi rendam
Kaki menggunakan air hangat yang di
Lakukan selama 7 hari bersama Ny.S
UFDK

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai