Anda di halaman 1dari 15

SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP


DISIPLIN DAN KINERJA ANAK BUAH KAPAL NEGARA DI
PANGKALAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI TANJUNG PERAK
SURABAYA

OLEH:
MEI JAYANTO
NIM: 17210457

PROGRAM SARJANA
JURUSAN MANAJAMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAHARDHIKA
SURABAYA
2021
A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran pada pasal 276


ditegaskan bahwa pentingnya keselamatan dan keamanan berlayar serta kelancaran
berlalu lintas di perairan tertentu dan pelabuhan. Peran sebagai penjaga laut dan
pantai untuk memberikan rasa selamat dan aman diemban oleh Kesatuan
Penjaga Laut dan Pantai (KPLP). Dalam menjalankan fungsinya sebagai
lembaga yang bertugas sebagai penjaga laut dan pantai di pelabuhan
Tanjung Perak Surabaya dengan baik, maka diperlukan suatu kondisi
sumber daya manusia yang berkompeten dalam hal yang berkaitan dengan
penjagaan di laut dan pantai melalui kapal-kapal patroli.
Dalam menjalankan fungsinya, PLP Tanjung Perak Surabaya
memiliki beberapa permasalahan khususnya berkaitan dengan kinerja anak
buah kapal patrol. Beberapa laporan tentang hasil kinerja Kesatuan Penjaga
Laut dan Pantai (KPLP) yang seharusnya mengawal keamanan dan
keselamatan di wilayah perairan Pelabuhan Tanjung Perak dianggap tidak
melakukan kinjerjanya dengan baik (LAKIP, 2016).
Mengacu pada laporan capaian kinerja ABK kapal patroli KPLP
tersebut, maka perlu diidentifikasi faktor-faktor yang yang mempengaruhi
menurunnya kinerja ABK Kapal Patroli serta mencari tahu seberapa jauh
kesenjangan yang terjadi antara kinerja aktual terhadap standar kinerja
yang harapkan antara lain: anak buah kapal kurang memiliki kedisiplinan
yang tinggi sehingga kinerja anak buah kapal kurang optimal yang
disebabkan oleh ketidaksesuaian kepemimpinan yang diterapkan dan
kurang diberikannya pelatihan kerja sehingga banyak anak buah kapal
yang belum memiliki kompetensi kerja yang layak.
Keberhasilan dalam operasionalisasi kapal patroli dalam
menjalankan fungsinya menunjukkan kinerja anak buah kapal yang baik,
karena dengan kinerja yang baik tujuan kegiatan operasionalisasi kapal
patroli akan tercapai secara maksimal. Tetapi kenyataannya dalam suatu
kapal patroli seringkali hanya menuntut kinerja yang tinggi pada para
anak buah kapalnya, tanpa melihat faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Faktor mendasar dalam menunjang kinerja seperti disiplin kerja harus
diperhatikan juga demi meningkatnya prodiktivitas anak buah kapal. Siagian
(2015:149) mendefinisikan disiplin kerja sebagai sikap mental yang tercermin
dalam perbuatan atau tingkah laku seseorang, kelompok masyarakat berupa
ketaatan (obedience) terhadap peraturan, norma yang berlaku dalam
masyarakat. Terkait hubungan disiplin kerja dan kinerja, Sulaefi (2017) dalam
penelitiannya menjelaskan bahwa disiplin kerja karyawan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Dengan memperhatikan hal tersebut, tanpa disiplin
anak buah kapal yang baik, akan sulit bagi organisasi untuk mencapai hasil
yang optimal.
Guna mencapai kedisiplinan kerja yang tinggi anak buah kapal, factor
kepemimpinan memiliki peran yang penting, karena dengan kepemimpinan
yang baik dan adil akan membentuk kedisiplinan kerja anak buah kapal yang
tinggi. Penelitian Rosalina dan Wati (2020) yang menghasilkan temuan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap
disiplin kerja. Dalam hal ini seorang pemimpin perusahaan perlu untuk
meningkatkan disiplin pegawai, agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai dan
akan berdampak pada peningkatan kinerja anak buah kapal.
Selain factor kepemimpinan yang berperan dalam pembentukan
disiplin kerja anak buah kapal yang tinggi, faktor pelatihan kerja juga
berperan dalam meningkatkan disiplin kerja dan kinerja anak buah kapal.
Widodo (2015:82) mendefinisikan pelatihan sebagai serangkaian aktivitas
individu dalam meningkatkan keahlian dan pengetahuan secara sistematis
sehingga mampu memiliki kinerja yang profesional di bidangnya.
Pelatihan kerja yang sesuai dengan unsur-unsur yang terdapat dalam
pekerjaan penjagaan laut dan pantai didalamnya akan dibahas tentang
kedisiplinan, sehingga kinerja akan semakin baik apabila anak buah kapal
diberikan pelatihan kerja dan pembentukan disiplin kerja. Rosalina dan
Wati (2020) menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan secara tidak
langsung berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui disiplin kerja.
Berdasarkan uraian permasalahan yang ditunjang dengan temuan
empiris yang relevan dengan ulasan tersebut, maka penelitian ini
mengambil tema tentang pengaruh kepemimpiinan dan pelatihan kerja
terhadap disiplin dan kinerja anak buah kapal negara di Pangkalan
Penjagaan Laut Dan Pantai Tanjung Perak Surabaya.
B. Perumusan Masalah

Beberapa permasalahan yang dirumuskan berdasarkan topik penelitian ini


antara lain:
1. Bagaimanakah pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja anak buah
kapal di Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak Surabaya?
2. Bagaimanakah pengaruh pelatihan kerja terhadap disiplin kerja anak buah
kapal di Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak Surabaya?
3. Bagaimanakah pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja anak buah kapal di
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak Surabaya?
4. Bagaimanakah pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja anak buah kapal di
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak Surabaya?
5. Bagaimanakah pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja anak buah kapal di
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak Surabaya?
6. Bagaimanakah mediasi disiplin kerja pada pengaruh kepemimpinan terhadap
kinerja anak buah kapal di Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung
Perak Surabaya?
7. Bagaimanakah mediasi disiplin kerja pada pengaruh pelatihan kerja terhadap
kinerja anak buah kapal di Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung
Perak Surabaya?.
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini digambarkan sebagai
berikut:
H3

Kepemimpinan
H6
H1
Disiplin Kerja H5 Kinerja
H2
H7
Pelatihan Kerja
H4

Keterangan :
: Pengaruh langsung variabel bebas (X) terhadap variabel (Y) terikat
atau pengaruh langsung variabel bebas terhadap variabel mediasi (Z)
: Pengaruh tidak langsung variabel bebas (X) terhadap variabel (Y)
melalui variabel mediasi (Z)

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian


Sumber: Modifikasi model penelitian Rosalina dan Wati (2020); Sulaefi (2017)
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual penelitian
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Diduga kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja anak buah
kapal di Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak Surabaya
2. Diduga pelatihan kerja berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja anak buah
kapal di Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak Surabaya
3. Diduga kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja anak buah kapal di
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak Surabaya
4. Diduga pelatihan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja anak buah kapal di
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak Surabaya
5. Diduga disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja anak buah kapal di
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak Surabaya
6. Diduga kepemimpinan berpengaruh tidak langsung dan signifikan terhadap kinerja
melalui disiplin kerja anak buah kapal di Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai
Tanjung Perak Surabaya
7. Diduga pelatihan kerja berpengaruh tidak langsung dan signifikan terhadap
kinerja melalui disiplin kerja anak buah kapal di Pangkalan Penjagaan Laut
dan Pantai Tanjung Perak Surabaya
E. Disain Penelitian

Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian explanatory research.


Selanjutnya rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kausal komparatif,
yaitu yaitu rancangan penelitian yang disusun untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab akibat antara satu atau lebih variabel tergantung dengan satu atau
lebih variabel bebas dan variable intervening

F. Populasi dan Sampling


Populasi dalam penelitian ini adalah anak buah kapal pada Pangkalan Penjagaan
Laut dan Pantai Tanjung Perak Surabaya yang berjumlah 55 orang. Teknik sampling
dalam penelitian ini menggunakan metode sensus, yaitu penentuan sampel dengan
menggunakan seluruh populasi

G. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri atas 3 (tiga) variabel, antara lain variabel bebas
(independen variable) yang meliputi kepemimpinan dan pelatihan kerja, kemudian
variabel mediasi (intervening variable) disiplin kerja, dan variabel terikat (dependen
variable) yaitu kinerja.
H. Teknik Analisis Data

Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan
variabel-variabel dalam penelitian ini. Analisis yang dilakukan adalah deskripsi nilai
rata-rata, standar deviasi, dan nilai median dari setiap variabel.

Analisis Inferensial
Untuk menguji hipotesis menggunakan analisis jalur berbasis pada regresi linier
berganda. Selanjutnya efek mediasi diuji ketika diduga bahwa terdapat variable
intervening di antara variable intervening diantara variable independen dan dependen,
artinya pengaruh variable independen terhadap dependen tidak secara langsung terjadi
tetapi melalui suatu proses transformasi yang diwakili oleh variable mediasi.
Selanjutnya untuk melakukan uji mediasi digunakan rumus Sobel sebagai berikut:

Jika z-value dalam harga mutlak > 1,96, berarti indirect effect atau pengaruh tak


langsung variabel independen terhadap variabel dependen melalui mediator, signifikan
pada taraf signifikansi 0,05 (Jogiyanto dan Abdillah, 2015:127)
I. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Analisis Jalur Sub Struktur 1


Tabel 1.
Hasil Analisis Regresi Substruktur 1

Nilai t hitung pada variabel kepemimpinan sebesar 4,199 dengan signifikansi sebesar 0,000
(kurang dari 0,05), artinya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja. Dengan
demikian hipotesis pertama diterima pada taraf kepercayaan 95%.
Nilai t hitung pada variabel pelatihan kerja sebesar 4,092 dengan signifikansi sebesar 0,000
(kurang dari 0,05), artinya pelatihan kerja berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja. Dengan
demikian hipotesis kedua diterima pada taraf kepercayaan 95%.
Analisis Jalur Sub Struktur 2
Tabel 2.
Hasil Analisis Regresi Substruktur 2

Nilai thitung pada variabel kepemimpinan sebesar 2,195 dengan signifikansi sebesar 0,033
(kurang dari 0,05), artinya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Dengan
demikian hipotesis ketiga diterima pada taraf kepercayaan 95%.
Nilai t hitung pada variabel pelatihan kerja sebesar 2,491 dengan signifikansi sebesar 0,016
(kurang dari 0,05), artinya pelatihan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Dengan
demikian hipotesis keempat diterima pada taraf kepercayaan 95%.
Nilai t hitung pada variabel disiplin kerja sebesar 3,024 dengan signifikansi sebesar 0,004
(kurang dari 0,05), artinya disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Dengan
demikian hipotesis kelima diterima pada taraf kepercayaan 95%.
Uji Mediasi

1. Mediasi disiplin kerja pada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja

(6,992)(5,111)
z  2,410
2 2 2 2 2 2
(5,111) (1,665)  (6,992) (1,690)  (1,665) (1,690)

nilai z sebesar 2,410 > z kritis dengan signifikansi 0,05 sebesar 1,96 maka dapat
disimpulkan bahwa mediasi disiplin kerja pada kepemimpinan terhadap kinerja
adalah signifikan. Dengan demikian hipotesis keenam diterima pada taraf
kepercayaan 95%.

2. Mediasi disiplin kerja pada pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja

(4,960)(5,111)
z  2,387
2 2 2 2 2 2
(5,111) (1,212)  (4,960) (1,690)  (1,212) (1,690)

nilai z sebesar 2,387 > z kritis dengan signifikansi 0,05 sebesar 1,96 maka dapat
disimpulkan bahwa mediasi disiplin kerja pada pelatihan kerja terhadap kinerja
adalah signifikan. Dengan demikian hipotesis ketujuh diterima pada taraf
kepercayaan 95%.
J. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kepemimpinan secara langsung berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja anak buah
kapal di Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak Surabaya dengan kontribusi
langsung sebesar 47,7%.
2. Pelatihan kerja secara langsung berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja anak buah
kapal di Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak Surabaya dengan kontribusi
langsung sebesar 46,6%.
3. Kepemimpinan secara langsung berpengaruh signifikan terhadap kinerja anak buah kapal di
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak Surabaya dengan kontribusi langsung
sebesar 24%.
4. Pelatihan kerja secara langsung berpengaruh signifikan terhadap kinerja anak buah kapal di
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak Surabaya dengan kontribusi langsung
sebesar 34,9%.
5. Disiplin kerja secara langsung berpengaruh signifikan terhadap kinerja anak buah kapal di
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak Surabaya dengan kontribusi langsung
sebesar 61,6%.
6. Kepemimpinan secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap kinerja melalui
disiplin kerja anak buah kapal di Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak
Surabaya dengan kontribusi tidak langsung sebesar 29,4%.
7. Pelatihan kerja secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap kinerja melalui
disiplin kerja anak buah kapal di Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak
Surabaya dengan kontribusi tidak langsung sebesar 29,4%
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai