Anda di halaman 1dari 10

Nama : ezan

Nim : 221350037
Kelas : manajemen A (SDM)

NO 1
A)
Jawab: Masalah dapat diartikan sebagai suatu keadaan atau situasi yang menimbulkan
ketidaknyamanan, kesulitan, atau hambatan dalam mencapai tujuan atau kepuasan. Masalah
dapat berupa hal-hal yang tidak diinginkan, perlu ditangani atau diselesaikan, dan sering
menimbulkan kebingungan atau ketidakjelasan dalam menentukan langkah pengambilan
keputusan. Dengan demikian, masalah sering kali memerlukan perhatian, analisis, dan solusi
untuk mengatasinya.

B)
Jawab :
1. Ketersediaan data: Masalah penelitian bisa timbul jika data yang diperlukan untuk
penelitian tidak tersedia atau sulit diakses. Hal ini dapat menghambat proses penelitian dan
mengurangi validitas hasil penelitian.
2. eterbatasan sumber daya: Keterbatasan dana, waktu, dan tenaga kerja dapat menjadi
sumber masalah penelitian. Jika peneliti tidak memiliki sumber daya yang cukup, maka hal
ini dapat membatasi ruang lingkup penelitian atau menghambat kemampuan peneliti untuk
melakukan analisis yang mendalam.
3. Tidak adanya literatur yang memadai: Jika terdapat kurangnya literatur atau penelitian
terdahulu yang relevan dengan topik penelitian, maka hal ini dapat menjadi sumber masalah
dalam penelitian. Keterbatasan informasi dapat membatasi pemahaman peneliti tentang topik
penelitian dan menghambat pengembangan hipotesis dan metodologi penelitian.

C)
Jawab:
1. Relevansi: Suatu masalah penelitian layak untuk diteliti jika memiliki relevansi yang
tinggi dengan kebutuhan aktual dalam masyarakat, industri, atau ilmu pengetahuan. Masalah
penelitian yang relevan akan memberikan manfaat yang nyata bagi pengembangan
pengetahuan atau solusi untuk permasalahan yang sedang dihadapi.
2.Originalitas;Masalah penelitian juga harus memiliki tingkat originalitas yang cukup tinggi,
artinya belum banyak penelitian sebelumnya yang telah menyorot atau meneliti masalah
tersebut. Originalitas penelitian mendukung kontribusi penelitian yang baru dan berguna
untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Signifikansi: Suatu masalah penelitian dianggap layak jika memiliki signifikansi yang
jelas, yaitu adanya kontribusi yang berarti dalam menyumbang pengetahuan baru atau
memiliki dampak penting terhadap masyarakat, industri, atau bidang kajian tertentu.
4.Kecukupan sumber daya: Masalah penelitian yang layak diteliti juga harus
mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang diperlukan, baik dalam hal finansial,
waktu, atau kemampuan teknis. Penelitian yang membutuhkan sumber daya yang tidak
realistis untuk didapatkan bisa menjadi tidak layak untuk diteliti. Peneliti harus mampu
memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan dan memastikan ketersediaannya sebelum
menentukan topik penelitian.

NO 2
ANALISA DAMPAK GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT PELABUHAN INDONESIA (PERSERO)
REGIONAL IV PAREPARE NEW PORT

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan PT Pelabuhan Indonesia (persero) Regional IV Parepare New
Port? Dan Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT
Pelabuhan Indonesia (persero) Regional IV Parepare New Port.
Adapun manfaatnya adalah Bagi PT Pelabuhan Indonesia (persero) Regional 4 Parepare
New Port, sebagai masukan agar dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat untuk
diterapkan kepada semua karyawan PT Pelabuhan Indonesia (persero) Regional IV Parepare
New Port serta menerapkan disiplin kerja secara merata tanpa membeda – bedakan sehingga
diharapkan kinerja pegawai dapat meningkat.
Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan mengenai analisis yang diberikan oleh
gaya kepemimpinan dan disiplin peningkatan kinerja karyawan yang terdapat pada PT
Pelabuhan Indonesia (persero) Regional IV Parepare New Port.
Bagi peneliti lain, dapat menjadi bahan referensi tambahan bagi peneliti selanjutnya yang
melakukan penulisan di bidang yang sejenis.

Adapun hasil dari proposal penelitian ini


1.Deskripsi Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini fokus pada penelitian adalah karyawan PT Pelabuhan Indonesia
(persero) Regional IV Parepare New Port , adapun yang dimaksud dengan karakteristik
reponden yaitu jenis kelamin,usia,pendidikan terakhir masing-masing yang dapat dijelaskan
sebagai berikut :
A) Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan identitas pegawai yang digunakan untuk mengetahui dan
memprediksikan sikap dan perilaku seseorang dalam merespon dan melaksanakan tugas-
tugas pokok dan fungsinya yang diberikan kepadanya.
Dilihat bahwa hasil dari 35 kuisioner yang diedarkan pada responden karyawan PT
Pelabuhan Indonesia (persero) Regional IV Parepare New Port berdasarkan Jenis Kelamin,
yaitu dari jenis kelamin laki-laki sebanyak 20 orang responden dengan persentase 57% dan
jenis kelamin perempuan sebanyak 16 orang orang dengan persentase 45%. Dengan demikian
dari total diatas maka diketahui bahwa total responden di dominasi oleh jenis kelamin laki-
laki.
B ) usia
Dapat dilihat bahwa dari 60 responden yang diteliti terdapat 10 responden atau 17% yang
memiliki usia diantara 20-25 tahun, pada usia antara 26-30 terdapat 20 orang responden atau
34%, pada usia 31-35 terdapat 8 orang reponden atau 13% , pada usia 36-40 terdapat 6 orang
responden atau 10%, pada usia 41-45 terdapat 8 responden atau 13%, dan pada usia 46-50
terdapat 8 responden atau 13%. Dengan demikian maka diketahui bahwa karyawan yang
menjadi responden sebagian besar berusia 26-30 tahun
C ) Pendidikan terakhir
Dapat dilihat bahwa dari 60 responden yang diteliti terdapat 4 orang responden atau 7%
yang berpendidikan SMA, 6 responden atau 10% yang berpendidikan Diploma, dan 50
responden atau 83% yang berpendidikan Sarjana (S1). Hal ini menunjukkan bahwa
pendidikan karyawan yang dijadikan sampel di dominasi oleh sarjana dan memiliki
persentase 83%.

Adapun pembahasan nya


1) Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Menjawab rumusan masalah yang pertama yang mengatakan bahwa tinjauan perumusan
masalah gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dapat dilihat dari
tabel ini. Tabel 4.9 yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja pegawai dengan koefisien sebesar 0,310 dengan tingkat
signifikansi 0,008 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik gaya kepemimpinan
maka kinerja pegawai akan semakin meningkat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa teori yang menjelaskan bahwa gaya
kepemimpinan adalah perilaku dan strategi sebagai hasil kombinasi dari falsafah,
keterampilan, sifat dan sikap yang sering diterapkan seorang pemimpin karena ia mencoba
mempengaruhi kinerja bawahannya. Demikian juga Toha (2007:23) yang menyatakan bahwa
gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seorang pemimpin pada
saat mencoba mempengaruhi perilaku orang lain atau bawahan. Hal ini berarti gaya
kepemimpinan mempengaruhi kinerja pegawai, sehingga pengaruh dari gaya kepemimpinan
tersebut mempengaruhi dalam peningkatan kinerja pegawai.
2) Pengaruh Disiplin Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Menjawab rumusan masalah yang kedua yang mengatakan bahwa tinjauan perumusan
masalah disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dapat dilihat dari tabel
ini. Tabel 9 yang menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja pegawai dengan koefisien sebesar 0,590 dengan tingkat signifikansi 0,000
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Setiyawan dan Waridin yang menyatakan disiplin
adalah suatu bentuk ketaatan terhadap aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah
ditetapkan. Disiplin kerja pada dasarnya selalu diharapkan menjadi ciri setiap sumber daya
manusia dalam organisasi, karena kedisiplinan organisasi akan berjalan dengan baik dan bisa
mencapai tujuannya dengan baik pula (Setiyawan dan Waridin, 2006:189). Dan juga
didukung oleh penelitian Aditiya (2010) yang menyatakan disiplin kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan.

NO 3
Ada beberapa ciri khas penelitian kualitatif yang membedakan dengan penelitian kuantitatif,
antara lain sebagai berikut:
1. Pendekatan dan Tujuan Penelitian:
- Penelitian kualitatif cenderung menggunakan pendekatan induktif yang mengutamakan
pemahaman mendalam terhadap suatu fenomena.
- Penelitian kuantitatif lebih condong pada pendekatan deduktif yang mengutamakan
pengukuran dan generalisasi terhadap suatu fenomena.
2. Sifat Data:
- Penelitian kualitatif menggunakan data deskriptif yang bersifat kualitatif, yaitu data yang
tidak dapat diukur secara langsung seperti observasi, wawancara, atau dokumen.
- Penelitian kuantitatif menggunakan data numerik yang bersifat kuantitatif, yaitu data yang
dapat diukur secara langsung seperti angka, statistik, atau angket.
3. Analisis Data:
- Penelitian kualitatif melakukan analisis terhadap data secara subjektif dan interpretatif
untuk menghasilkan pemahaman yang mendalam.
- Penelitian kuantitatif melakukan analisis terhadap data secara objektif dan statistik untuk
menghasilkan generalisasi yang lebih kuat.
4. Generalisasi Hasil:
- Hasil penelitian kualitatif cenderung bersifat spesifik, kontekstual, dan terfokus pada kasus
tertentu.
- Hasil penelitian kuantitatif cenderung bersifat umum, dapat dijadikan dasar untuk membuat
generalisasi terhadap populasi yang lebih luas.
Dengan demikian, penelitian kualitatif dan kuantitatif memiliki perbedaan dalam pendekatan,
sifat data, analisis data, serta generalisasi hasilnya. Pemilihan metode penelitian yang sesuai
akan sangat bergantung pada tujuan penelitian dan karakteristik fenomena yang diteliti.

NO 4
PERAN PASAR TRADISIONAL DALAM PENINGKATAN PEREKONOMIAN
MASYARAKAT KOTA PAREPARE

Latara belakang
. Pasar tradisional merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang telah lama ada di
Indonesia. Pasar tradisional merupakan salah satu bentuk interaksi sosial ekonomi yang
dilakukan oleh masyarakat secara langsung, tanpa perantara, dan dengan harga yang dapat
dinegosiasikan. Pasar tradisional memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan pendapatan daerah. Pasar
tradisional juga merupakan bagian dari budaya lokal yang memiliki nilai-nilai sosial, religius,
dan estetis. Namun, pasar tradisional menghadapi berbagai tantangan dan persaingan, baik
dari pasar modern, perkembangan teknologi, maupun perubahan perilaku konsumen. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji peran pasar tradisional dalam
peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya di Kota ParePare. Pasar tradisional
memiliki potensi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, baik dari sisi penawaran maupun
permintaan. Dari sisi penawaran, pasar tradisional memberikan peluang bagi para pedagang
untuk menjual produk-produk lokal, kreatif, dan beragam, dengan modal yang relatif rendah.
Dari sisi permintaan, pasar tradisional menawarkan harga yang lebih murah, produk yang
lebih segar, dan pengalaman berbelanja yang lebih interaktif bagi para pembeli.

Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.Mengidentifikasi konsep pasar tradisional.
2. Menganalisa kondisi pasar tradisional di Kota Parepare.
3.Mengidentifikasi peran pasar tradisional dalam peningkatan perekonomian masyarakat di
Kota Parepare.
4.Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peran pasar tradisional dalam peningkatan
perekonomian masyarakat di Kota Parepare.
5.Mengidentifikasi strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peran pasar tradisional
dalam peningkatan perekonomian masyarakat di Kota Parepare.
Kajian pustaka
Konsep Pasar Tradisional
Pengertian Pasar Tradisional
Pasar tradisonal adalah pasar yang kegiatan para penjual dan pembelinya dilakukan secara
langsung dalam bentuk eceran dalam waktu sementara atau tetap dengan tingkat pelayanan
terbatas. Pasar tradisional sebagai pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah
termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los, dan tenda
yang dimilki/ dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat, atau koperasi
dengan usaha skal kecil, menegah, dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses
jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.
. Pasar tradisional merupakan pasar yang paling sederhana karena tidak terdapat peraturan
yang ketat selain aturan antar pedagang saja. Hal inilah yang memudahkan masuk keluarnya
para penjual ke dalam pasar tradisional. Aturan pasar tradisional tersebut sangat
memungkinkan pedagang yang berbeda untuk menjual komoditas yang sama, misalnya sayur,
ikan ataupun bahan-bahan dapur, karenanya pasar tradisional dapat
Dikatakan sebagai salah satu bentuk pasar persaingan sempurna. Kelonggaran hukum dan
peraturan pasar tradisional tersebut dapat memberi dampak tersendiri, baik itu negatif
maupun positif bagi penjual maupun pembeli. Salah satunya adalah mudahnya akses penjual
untuk masuk dalam pasar disamping harga relatif lebih murah.
Pasar tradisional adalah tempat secara fisik di mana para penjual dan pembeli berkumpul
untuk membeli dan menjual barang. Secara fisik, pasar tradisional terdiri dari kios-kios atau
gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.
Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah,
sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu,
ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak
ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan
pembeli untuk mencapai pasar.

Kerangka penelitian
Kerangka Konseptual
1.Kondisi pasar tradisional adalah variabel yang menggambarkan keadaan fisik, sosial,
ekonomi, dan budaya yang ada di pasar tradisional, seperti kualitas produk, pelayanan,
fasilitas, kebersihan, keamanan, dan kenyamanan. Variabel ini mempengaruhi strategi yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan peran pasar tradisional, karena kondisi yang baik akan
menarik minat konsumen dan meningkatkan kinerja pedagang.
2.Faktor internal dan eksternal adalah variabel yang menggambarkan faktor-faktor yang
berkaitan dengan pasar tradisional, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar pasar
tradisional, seperti lokasi, aksesibilitas, persaingan, permintaan, regulasi, dan dukungan
pemerintah. Variabel ini mempengaruhi strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
peran pasar tradisional, karena faktor-faktor ini akan menentukan peluang dan tantangan yang
dihadapi oleh pasar tradisional.
3 Strategi adalah variabel yang menggambarkan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh para
pelaku pasar tradisional, baik secara individu maupun kolektif, untuk meningkatkan peran
pasar tradisional dalam peningkatan perekonomian masyarakat, seperti meningkatkan
kualitas produk, pelayanan, dan etika berdagang, mengembangkan kreativitas dan inovasi
produk, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, dan membentuk koperasi atau
asosiasi pedagang. Variabel ini merupakan variabel intervening yang berperan sebagai
perantara atau penghubung antara variabel independen dan variabel dependen, karena strategi
ini akan mempengaruhi peran pasar tradisional dalam peningkatan perekonomian masyarakat.
4 Peran pasar tradisional dalam peningkatan perekonomian masyarakat adalah variabel yang
menggambarkan kontribusi atau dampak yang diberikan oleh pasar tradisional terhadap
kesejahteraan masyarakat, baik secara ekonomi, sosial, budaya, maupun lingkungan, seperti
sumber pendapatan, kesempatan kerja, sarana distribusi, stabilitas harga, ketersediaan barang,
pendapatan asli daerah, dan lain-lain. Variabel ini merupakan variabel dependen yang
dipengaruhi atau ditentukan oleh variabel independen dan variabel intervening, karena peran
pasar tradisional dalam peningkatan perekonomian masyarakat akan dipengaruhi oleh kondisi
pasar tradisional, faktor internal dan eksternal, dan strategi yang dilakukan.

Metode
A.Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah
pendekatan yang menggunakan data numerik dan analisis statistik untuk menguji hipotesis
dan menjawab pertanyaan penelitian. .
B.Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan selama pada tanggal 10 Desember 2023. Lokasi
penelitian adalah kota Parepare, sebuah kota di provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki 12
pasar tradisional. Kota Parepare dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan salah satu
kota yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi dan beragam, terutama dari sektor
perdagangan dan jasa.
C.Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang dan pembeli yang beraktivitas
di pasar tradisional kota Parepare. Jumlah populasi pedagang adalah sekitar 4.500 orang dan
jumlah populasi pembeli adalah sekitar 15.000 orang per hari. Sampel dalam penelitian ini
adalah 450 pedagang dan 1.500 pembeli yang dipilih secara proporsional dari 12 pasar
tradisional dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Teknik ini digunakan
untuk memastikan bahwa sampel mewakili karakteristik populasi yang berbeda-beda
berdasarkan jenis pasar, jenis barang, dan jenis pembeli.
D.Definisi Operasional Variabel
Kondisi pasar tradisional: Variabel independen yang menggambarkan keadaan fisik, sosial,
ekonomi, dan budaya yang ada di pasar tradisional, yang diukur dengan menggunakan
kuesioner skala Likert yang diberikan kepada pedagang dan konsumen di pasar tradisional.
Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah kualitas produk, pelayanan,
fasilitas, kebersihan, keamanan, dan kenyamanan.
Faktor internal dan eksternal: Variabel independen yang menggambarkan faktor-faktor yang
berkaitan dengan pasar tradisional, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar pasar
tradisional, yang diukur dengan menggunakan kuesioner skala Likert yang diberikan kepada
pedagang dan konsumen di pasar tradisional. Indikator yang digunakan untuk mengukur
variabel ini adalah lokasi, aksesibilitas, persaingan, permintaan, regulasi, dan dukungan
pemerintah.
Strategi: Variabel intervening yang menggambarkan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
para pelaku pasar tradisional, baik secara individu maupun kolektif, untuk meningkatkan
peran pasar tradisional dalam peningkatan perekonomian masyarakat, yang diukur dengan
menggunakan kuesioner skala Likert yang diberikan kepada pedagang dan konsumen di pasar
tradisional. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah meningkatkan
kualitas produk, pelayanan, dan etika berdagang, mengembangkan kreativitas dan inovasi
produk, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, dan membentuk koperasi atau
asosiasi pedagang.
Peran pasar tradisional dalam peningkatan perekonomian masyarakat: Variabel dependen
yang menggambarkan kontribusi atau dampak yang diberikan oleh pasar tradisional terhadap
kesejahteraan masyarakat, baik secara ekonomi, sosial, budaya, maupun lingkungan, yang
diukur dengan menggunakan kuesioner skala Likert yang diberikan kepada pedagang dan
konsumen di pasar tradisional. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah
sumber pendapatan, kesempatan kerja, sarana distribusi, stabilitas harga, ketersediaan barang,
pendapatan asli daerah, dan lain-lain.
E.Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu
data yang berbentuk angka atau statistik yang dapat diolah dengan metode matematis.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner yang dibagikan
kepada pedagang dan konsumen di pasar tradisional. Data sekunder adalah data yang
diperoleh dari sumber lain yang relevan dengan penelitian, seperti data statistik
perekonomian kota Parepare, dan literatur yang berkaitan dengan pasar tradisional.
G.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah
Observasi. Observasi adalah alat pengumpulan data yang berupa pengamatan langsung
terhadap objek penelitian untuk mengetahui fenomena yang terjadi.
H.Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah teknik analisis data yang digunakan
untuk menguji pengaruh antara satu variabel independen terhadap satu variabel dependen
NO 5
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.Mengidentifikasi konsep pasar tradisional.
2. Menganalisa kondisi pasar tradisional di Kota Parepare.
3.Mengidentifikasi peran pasar tradisional dalam peningkatan perekonomian masyarakat di
Kota Parepare.
4.Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peran pasar tradisional dalam peningkatan
perekonomian masyarakat di Kota Parepare.
5.Mengidentifikasi strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peran pasar tradisional
dalam peningkatan perekonomian masyarakat di Kota Parepare.

Tujuan Penelitian
1.Untuk mengetahui konsep pasar tradisional.
2.Untuk mendeskripsikan kondisi pasar tradisional di Kota Parepare.
3.Untuk menganalisis peran pasar tradisional dalam peningkatan perekonomian masyarakat
di Kota Parepare.
4.Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi peran pasar tradisional dalam
peningkatan perekonomian masyarakat di Kota Parepare.
5.Untuk merumuskan strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peran pasar
tradisional dalam peningkatan perekonomian masyarakat di Kota Parepare.

Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah
pendekatan yang menggunakan data numerik dan analisis statistik untuk menguji hipotesis
dan menjawab pertanyaan penelitian
..
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah teknik analisis data yang digunakan
untuk menguji pengaruh antara satu variabel independen terhadap satu variabel dependen.
Rumus analisis regresi linier sederhana adalah sebagai brikut:
Y = a + bX + e
Dimana:
Y = Variabel dependen (peningkatan perekonomian masyarakat kota Parepare)
A = Konstanta
B = Koefisien regresi
X = Variabel independen (peran pasar tradisional)
E = Kesalahan pengukuran

Anda mungkin juga menyukai